Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FENOMENA GELOMBANG - 1

(GETARAN DAN GELOMBANG)

OLEH:

NOVIA NURUL FATMAWATI


2416.105.003

S1 LINTAS JALUR TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016
1. Contoh getaran:
a. getaran senar pada gitar pada saat dipetik,
b. getaran pada pita suara pada saat seseorang berbicara,
c. getaran bandul jam pada saat bergoyang-goyang,
d. getaran permukaan Bumi apabila terjadi bencana gempa,
e. getaran pegas yang telah diberi beban,
f. getaran pada ikan,
g. getaran pada ayunan yang digunakan untuk anak-anak
h. getaran pada mainan anak-anak berbentuk mistar.
i. Getaran pada jantung manusia
j. Getaran pada mesin bor jalan
k. Getaran pada weber kaca mobil
l. Getaran pada bulpoint yang di mainkan oleh tangan
m. Getaran pada shock breaker
n. Getaran pada pir gantungan kunci
o. Getaran pada piston
p. Getaran pada bel sekolah
q. Getaran pada paru-paru manusia
r. Getaran pada mata manusia
s. Getaran pada casing kipas
t. Getaran pada trampoline
u. Getaran pada hidung manusia
v. Getaran pada ayunan
2. Gelombang adalah getaran yang merambat.
Jenis gelombang dibagi berdasarkan perambatannya:
a. Gelombang mekanik, gelombang yang membutuhkan medium untuk perambatannya.
b. Gelombang elektromagnetik, gelombang yang pada proses perambatannya tidak
membutuhkan medium.
Jenis gelombang berdasarkan arah rambatnya dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Gelombang transversal, gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah
getarannya.
Contohnya : gelombang tali, ketika menggerakkan tali naik turun tampak bahwa tali
bergerak naik turun dalam arah tegak lurus degan arah gerak gelombang.

b. Gelombang longitudinal, gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarannya.
Contohnya : gelombang slinki, gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan searah
dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan.
Gitar yang dipetik, getaran tali yang digoyangkan pada salah satu ujungnya.
3. Persamaan getaran pada gitar:

Frekuensi nada yang dihasilkan tergantung pada pola gelombang yang terbentuk. Secara
umum, ketiga panjang gelombang di atas dapat dinyatakan dengan persamaan :

Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan :

Keterangan :
v : Cepat rambat gelombang pada dawai (m/s)
fn : Frekuensi nada ke-n (Hz)
n : Panjang gelombang ke-n
L : Panjang dawai
n : Bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas ke-1, dst. (0, 1, 2,
...)
Persamaan getaran pada pegas:

Untuk memahami getaran harmonik, kita dapat mengamati gerakan sebuah benda yang
diletakkan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuah pegas . Anggap mula-mula benda berada
pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan
posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke kiri (X = ) pegas akan mendorong benda ke
kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke kanan, pegas akan
menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +). Gaya yang dilakukan pegas untuk
mengembalikan benda pada posisi keseimbangan disebut gaya pemulih. Besarnya gaya
pemulih menurut Robert Hooke dirumuskan sebagai berikut.

Fp = -kX
Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu pada arah yang berlawanan dengan
simpangannya. Jika kita gabungkan persamaan di atas dengan hukum II Newton, maka
diperoleh persamaan berikut.

Fp = -kX = ma atau

Terlihat bahwa percepatan berbanding lurus dan arahnya berlawanan dengan simpangan. Hal
ini merupakan karakteristik umum getaran harmonik.

Persamaan gelombang pada pipa Organa terbuka:


Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga menghasilkan
bunyi. Gelombang yang terjadi merupakan gelombang longitudinal. Kolom udara dapat
beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan
Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka. Pola gelombang untuk nada
dasar ditunjukkan pada Gambar 3.7. Panjang kolom udara (pipa) sama dengan (jarak antara
perut berdekatan).

Gambar: 3.7. Organa Terbuka


Dengan demikian L = atau 1= 2L

Dan frekuensi nada dasar adalah

f1 = (3.10)

Pada resonansi berikutnya dengan panjang gelombang 2 disebut nada atas pertama,
ditunjukkan pada Gambar 3.7b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjai
3 perut dan 2 simpul. Panjang pipa sama dengan 2. Dengan demikian, L = 2 atau 2 = L

Dan frekuensi nada atas kesatu ini adalah

f2 = (3.11)

Tampaknya persamaan frekuensi untuk pipa organa terbuka sama dengan persamaan frekuensi
untuk tali yang terikat kedua ujungnya. Oleh karena itu, persamaan umum frekuensi alami atau
frekuensi resonansi pipa organa harus sama dengan persamaan umum untuk tali yang terikat
kedua ujungnya, yaitu

Dengan v = cepat rambat bunyi dalam kolom udara dan n = 1, 2, 3, . . . . Jadi, pada pipa organa
terbuka semua harmonik (ganjil dan genap) muncul, dan frekuensi harmonik merupakan
kelipatan bulat dari harmonik kesatunya. Flute dan rekorder adalah contoh instrumen yang
berprilaku seperti pipa organa terbuka dengan semua harmonik muncul.

Persamaan Getaran pada bandul sederhana


Sebuah bandul sederhana terdiri atas sebuah beban bermassa m yang digantung di ujung tali
ringan (massanya dapat diabaikan) yang panjangnya l. Jika beban ditarik ke satu sisi dan
dilepaskan, maka beban berayun melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Jika
amplitudo ayunan kecil, maka bandul melakukan getaran harmonik. Periode dan frekuensi
getaran pada bandul sederhana sama seperti pada pegas. Artinya, periode dan frekuensinya
dapat dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya sentripetal.

Persamaan gaya pemulih pada bandul sederhana adalah F = -mg sin . Untuk sudut kecil (
dalam satuan radian), maka sin = . Oleh karena itu persamaannya dapat ditulis F = -mg x/l.
Karena persamaan gaya sentripetal adalah F = -4 2 mf2x, maka kita peroleh persamaan sebagai
berikut.

4 2 2 =


4 2 2 =

1
= = 2
2

Periode dan frekuensi bandul sederhana tidak bergantung pada massa dan simpangan bandul,
tetapi hanya bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat.

4. Arti fisis persamaan gelombang Y = A sin ( t kx)

Y = simpangan gelombang dalam satuan meter


= adalah frekuensi sudut dalam rad/s,
dimana = 2 f,
k = bilangan gelombang atau tetapan gelombang
dimana nilai k = 2/,
dengan adalah panjang gelombang (wavelength) dalam satuan meter.

Diberikan sebuah persamaan gelombang berjalan sebagai berikut :


Y = 0,02 sin (5 t 4x)
dimana Y dan x dalam satuan meter dan t dalam sekon.
Amplitudo = 0,02 meter
frekuensi sudut = 5 rad/s
tetapan gelombang = 4
Contoh:
Menentukan Frekuensi dari Persamaan Gelombang. Pada persamaan di atas nilai adalah 5
= 2 f
5 = 2 f
f = 5/2
f = 2,5 Hz

Menentukan Panjang Gelombang


k = 2/

Dari tetapan gelombang,


k = 4
2/ = 4
= 2/4 = 0,5 meter

Menentukan Cepat Rambat Gelombang


v = /k
v = 5/4 = 1,25 m/s

Anda mungkin juga menyukai