Askep Hiv2
Askep Hiv2
BAB III
TINJAUAN KASUS
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Data Biografi
a) Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Katholik
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Marital : Belum menikah
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Tanggal masuk RS : 06 September 2016 Jam 08.10
Tanggal Pengkajian : 13 September 2016 Jam 09.50
No. Medrec : 06010150
Diagnosa Medik : Diare Akut pada ODHA
Alamat : Jl. Raya Mundu No: 66 Purwokerto
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan Klien : Anak
Alamat : Jl. Raya Mundu No: 66 Purwokerto
20
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Keluhan saat masuk RS
Dua minggu sebelum berobat ke RS Margono Soekardjo
klien mengeluh pilek dan mencret dan berat badan
dirasakan menurun, tanggal 19 Agustus klien berobat ke RS
Margono Soekardjo dan dilakukan pemeriksaan
laboratorium anti HIV dan klien diduga AIDS tapi untuk
memastikan diagnosa tersebut dianjurkan dilakukan
pemeriksaan konfirmasi anti HIV Western Blot ke RSUPN
Cipto Mangunkusumo. Dan klien disarankan dirawat di RS
Margono Soekardjo. 4 hari sebelum berobat ke RSMS klien
mengeluh mencret 5 x/ hari konsistensi cair tanpa disertai
lendir dan darah, perut klien dirasakan nyeri, badan klien
terasa lemas. Tanggal 06 Januari 2006 klien berobat ke
RSHS kemudian dirawat di ruang 10A.
(2) Keluhan saat pengkajian
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 13 September 2016
pukul 09.50 WIB klien mengeluh demam, dan mencret 6-7
kali sejak satu hari yang lalu, dengan konsistensi cair (+),
darah (-), lendir (-), mencret dirasakan bertambah ketika
mengkonsumsi makanan pedas, klien mengatakan mencret
disertai sakit pada daerah perut, klien mengeluh mual saat
makan tanpa muntah dan klien juga mengatakan sakit pada
waktu menelan.
b) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan pernah mengalami penyakit mencret sampai
terjadi penurunan berat badan, nafsu makan berkurang dan
timbul bercak-bercak putih pada mulut, klien hanya berobat ke
dokter praktek dan klien mendapatkan obat anti diare dan
vitamin, klien mengaku sering mengkonsumsi zat-zat narkoba
21
1 2 3 4
b. BAK Klien BAK 3-4 x/hari Klien BAK 3x/hari
tidak ada keluhan warna kuning tidak
apapun saat berkemih merasakan keluhan
apapun saat berkemih.
3 Personal hygiene
a. Mandi Sehari 2-3 kali, Klien dapat mandi
memakai sabun sendiri 1x/hari dengan
memakai sabun.
b. Gosok Sehari 2x memakai odol Klien mengaku
gigi dan sikat gigi menggosok gigi 2 hari
sekali.
Klien keramas 2 Klien keramas 1x pada
c. Keramas kali/minggu memakai saat awal masuk
shampo RSHS dan membasahi
rambut tiap kali mandi
Klien senantiasa Klien mengunting kuku
d. Gunting menggunting kuku 1 sekali selama dirawat
kuku minggu 1 kali
4 Istirahat dan tidur
a. Siang Klien tidak pernah tidur Sering, sebentar-
siang karena kerja di sebentar antara -1
bengkel dari pagi jam
sampai sore
b. Malam Klien dapat tidur dengan Klien mengatakan
nyenyak mulai pukul sering terbangun dari
23.00 kadang pukul tidur dikarenakan
01.00 baru tidur sampai mencret yang terus
pukul 06.00 menerus.
5 Aktivitas Klien bekerja tiap hari Klien mengatakan
mengelola bengkel dari kegiatan di bangsal
pagi sampai sore. hanya tidur dan baca
koran serta mengisi
TTS
4) Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pernafasan
23
Konsentrasi
Caranya perawat menyebutkan kata-kata yg tdk
berhubungan kemudian klien disuruh mengulang.
Misal : Dan, Jika, Kalau, Apabila, Atau. & mobil,
makan, mandi, tidur, terbang.Bahasa dan Wicara
Tidak mengalami gangguan wicara, intonasi sesuai
dengan keadaan emosi, klien menggunakan bahasa
Indonesia saat wawancara, vokal jelas dan dapat
dimengerti, komunikasi non verbal sesuai dengan
emosi / afek (keadaan topik pembicaraan).
(b) Kesadaran
Kompos mentis
2. Fungsi syaraf kranial
(a) Nervus I (Olfaktorius)
Fungsi penciuman tidak terganggu, klien dapat
membedakan dan mengenal antara bau kayu putih dan
kopi dengan mata tertutup secara bergantian pada kedua
nostril.
(b) Nervus II (Optikus)
Klien dapat membaca koran pada jarak +30, lapang
pandang tidak mengalami penyempitan.
(c) Nervus III, IV, VI (Okulomotorius, trochlearis, abdusen)
Klien dapat menggerakan bola matanya ke arah yang
diperintahkan pengkaji (lateral,medial, oblique inferior
dan superior), pupil isokor, bereaksi terhadap cahaya.
(d) Nervus V (Trigeminus)
Klien dapat merasakan pilinan kapas pada wajah, otot
maseter kuat, reflek kornea positif, fungsi mengunyah
baik.
(e) Nervus VII (Facialis)
27
(b) Kecemasan
28
Kimia klinik
- Ureum 43 15-50 mg /dl
- Kreatinin 1.12 0.6-1.1 mg /dl
- GDS 123 < 140 mg / dl
- SGOT 60 sd. 37 U/L0 C
- SGPT 59 Sd. 40 U/L0 C
- Albumin 2,3 3,5-5,0 Gr/dl
- Globulin 1,9 3,1-3,7 Gr/dl
AGD
-
Ph Arteri 7,410 7,35 7,45 mmHg
-
PCO2 25,5 35 48 mmHg
-
PO2 112,5 80 - 108 mmHg
-
HCO3- 15,9 22 26 meq/L
-
Total CO2 Arteri 16,7 22 29 mmHg
30
1 2 3 4 5 6
-
Base Excess Arteri -7,0 (-2) (+3) meq/L
-
Saturasi O2 98,3 95 98 %
Urine
- Bj 1.005 .002-1.03
- Ph 7 4.8-7.5
- Protein Negatif Negatif
- Reduksi Negatif Negatif
- Billirubin Negatif Negatif
- Urobillin Negatif 0.2-1.0 Ml / dl
- Nitrit Negatif Negatif
- Keton Negatif Negatif
- Erytrosit 4-8 <1 / Lpg
- Leucosit Negatif <6 Lpg
- Epitel 0-2 <6 / Lpk
Faeces Kuning
- Warna Lembek
- Konsistensi Negatif
- Lendir Negatif Negatif
- Eritrocyt 0,1 0,1 1
- Leukocyt Negatif Negatif
- Amoeba Negatif Negatif
- Telur cacing Negatif Negatif
3 7/09/16 Kalium <1,5 3,6-5,5 Meq/L
4 8/09/16 Natrium 132 135-145 Meq/L
Kalium 1,6 3,6-5,5 Meq/L
5 9/09/16 Natrium 137 135-145 Meq/L
Kalsium 2,9 Meq/L
Ureum 32
Kreatinin 1,1
6 10/09/16 Kalsium 1,9
7 11/09/16 Kalsium 1,9
Pengobatan :
- IVFD RL 3000cc/24jam
- KCL 250 Eq dalam 500cc Dextrose 5%
- Aspar k 3x2 tablet
- Spasmal 3x1 tablet
- Kotrimoksazol 2x400mg
- OMZ 1x1 tablet
- Itrakonazol 2x200 mg
- Diet lunak rendah serat
b.Analisa Data
Kemungkinan penyebab dan
NO DATA Masalah
dampak
31
1 2 3 4
1. DS : Virus HIV Kekurangan
(Rotavirus)
volume
- Klien mengatakan
BAB 6-7 x/hari Menurunkan cairan tubuh
- Klien mengatakan jmlh & fungsi berlebih
sakit pada daerah perut. Memudahkan CD-4
- Klien mengatakan Invasi MO
mencret dirasakan melalui
bertambah ketika Makanan &
mengkonsumsi makanan minuman
pedas
- Klien mengatakan Melepaskan
mual enterotoxin
DO : Reaksi
- BAB 6-7x/hari imflamasi
- Konsistensi feses
cair (+), lendir (-), darah Peningkatan
(-), warna feces kuning. motilitas sal-
- Turgor kulit cerna
menurun
- Mukosa mulut Diare tiap hari
dan bibir agak kering
- Kulit kering dan Kehilangan cairan yang berlebihan
bersisik
- Tensi 90/60 Kekurangan volume cairan tubuh
mmHg, berlebih
- Nadi 104 x /
menit.
- Respirasi
28x/menit
- Suhu 38,2 0C
2. DS : Didiagnosa AIDS Isolasi
- Klien mengatakan sosial
merasa bersalah atas Persepsi AIDS Penyakit Aib
perbuatannya selama ini
- Klien merasa
Persepsi tidak diterima dalam
malu dengan keadaan
masyarakat
dirinya yang diduga
mengidap HIV
Isolasi sosial
DO :
- Pada saat
berkomunikasi klien
cenderung diam
- Ekspresi wajah
klien tampak cemas dan
32
1 2 3 4
gelisah
- Klien bertanya
kepada perawat apakah
benar dia sudah positif
mengidap HIV?
- Klien bertanya;
Apakah penyakit saya
bisa disembuhkan?
2. Perencanaan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan <
Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Kekurangan volume cairan tubuh berlebih Jangka Panjang : 1. Anjurkan klien untuk 1. Memepertahankan
berhubungan dengan diare tiap hari
Volume cairan tubuh normal minum sedikitnya 2500 ml/hari keseimbangan cairan,
DS:
dipertahankan mengurangi rasa haus dan
- Klien mengatakan BAB 6-7x/hari
Jangka Pendek : melembabkan membran
- Klien mengatakan sakit pada daerah perut
Setelah dilakukan intervensi mukosa.
- Klien mengatakan mencret bertambah bila
selama 1 hari tercapai rehidrasi 2. Ukur intake dan out put 2. Menunjukan perfusi
makan makanan pedas
dengan kriteria : ginjal dan status cairan
- Klien mengatakan mual
- Frekuensi BAB < 3 3. Kaji turgor kulit, membran 3. Indikator tidak
DO:
kali mukosa, dan rasa haus langsung dari status cairan
- BAB 6-7x/hari
- Konsistensi lembek 4. Observasi tanda-tanda vital 4. Indikator dari volume
- Konsistensi feses cair (+), lendir (-), darah
- Turgor kulit baik dan timbang BB. cairan sirkulasi
(-), warna feses kuning.
- Membran mukosa 5. Anjurkan klien untuk 5. Mendukung
- Turgor kulit menurun
lembab menghidari makanan pedas berkurangnya diare
- Mukosa mulut dan bibir agak kering
- Tanda vital stabil 6. Kolaborasi pemberian 6. Diperlukan untuk
- Kulit kering dan bersisik
cairan parenteral mendukung / memperbesar
- Tensi 90/60 mmHg,
volume sirkulasi dan jika
- Nadi 104 x / menit.
mual atau muntah terus
- Respirasi 28x/menit
menerus
- Suhu 38,2 0C
7. Berikan anti spasmodik
dan terapi lain sesuai order 7. Mengurangi kejang
- Spasmal 3x1 tab usus dan peristaltik
35
1 2 3 4 5
Jam 13.00-21.00-05.00
- Aspar K 3x2 tablet
Jam 13.00-21.00-05.00
- Kotrimoksazol 2x400mg
Jam 16.00 dan jam 04.00
- OMZ 1x1 tablet
Jam 21.00
- Itrakonazol 2x200 mg
Jam 16.00 dan jam 04.00
2. Isolasi sosial berhubungan dengan persepsi tidak Tupan : Persepsi tidak diterima 1. Batasi/hindari 1. Mengurangi
diterima dalam masyarakat dalam masyarakat hilang penggunaan masker, baju dan perasaan pasien akan isolasi
Ditandai dengan : sarung tangan, jika fisik dan menciptakan
memungkinkan. hubungan sosial yang positif.
DS : Tupen : 2. Isolasi
- Klien mengatakan merasa bersalah atas Setelah dilakukan intervensi 2. Tentukan persepsi sebagian dapat
perbuatannya selama ini keperawatan selama tiga hari, klien tentang situasi. mempengaruhi diri, saat
- Klien merasa malu dengan keadaan dirinya klien menunjukan peningkatan pasien takut penolakan /
yang diduga mengidap HIV perasaan harga diri, dengan reaksi orang lain.
DO : kriteria : 3. Berikan waktu 3. Pasien akan
- Pada saat berkomunikasi klien cenderung Klien dapat berinteraksi untuk bicara dengan klien mengalami isolasi fisik
diam aktif dan terbuka dengan selama dan diantara aktivitas
- Ekspresi wajah klien tampak cemas dan petugas perawatan, tetap memberi
gelisah Klien tampak tidak dukungan, perlakukan dengan
36
1 2 3 4 5
- Klien bertanya kepada perawat apakah benar murung penuh penghargaan dan
dia sudah positif mengidap HIV? Klien mau menghormati perasaan klien
- Klien bertanya; Apakah penyakit saya bisa bersosialisasi dengan 4. Dorong adanya 4. Membantu
disembuhkan? lingkungannya hubungan yang aktif dengan memantapkan partisipasi pada
orang terdekat hubungan sosial.
5. Indikasi bahwa
5. Waspadai gejala- putus asa dan ide untuk
gejala verbal/nonverbal, misal: bunuh diri sering muncul,
menarik diri, putus asa ketika tanda-tanda ini
perasaan kesepian. Tanyakan diketahui oleh pemberi
kepasien: apakah pernah perawatan, pasien pada
berfikir untuk bunuh diri ? umumnya ingin berbicara
mengenai perasaan bunuh
diri, terisolasi dan putus asa.
39
3. Pelaksanaan
No Tanggal D Waktu Implementasi dan Evaluasi Paraf
P &
Nama
1 2 3 4 5 6
1 13-9-16 3 10.50 I:
Berikan kompres dingin
E:
DS: Klien mengatakan: Merasa nyaman dengan
kompres dingin
DO:-
2 13-9-16 3 10.55 I:
Menganjurkan banyak minum
E:
DS:
DO: Klien mau minum gelas
3 13-9-16 3 11.00 I:
Menganjurkan klien mengenakan pakaian tipis dan
mudah menyerap keringat
DS:
DO: Klien mau mengganti dengan pakaian yang tipis
4 13-9-16 2 11.00 I:
Anjurkan klien untuk menghindari makanan pedas
E:
DS: Klien mengatakan; Mengerti dan tidak akan
mengkonsumsi makanan pedas
DO: -
I:
5 13-9-16 2 11.05
1. Menganjurkan
klien untuk batasi makanan yang menyebabkan mual
dan muntah
2. E:
3. DS:-
6 13-9-16 3 11.10
4. DO: Klien
40
1 2 3 4 5 6
tampak mengerti
I:
Menganjurkan klien untuk batasi cairan satu jam
sebelum makan dan pada saat makan
E:
DS:
7 13-9-16 3 11.15 DO: Klien mengerti
I:
Menganjurkan klien untuk makan dengan porsi
sedikit frekuensi sering
E:
DS:
8 13-9-16 5 11.20 DO: Klien mengerti
I:
Membatasi/menghindari penggunaan masker, baju
dan sarung tangan
E:
DS:
9 13-9-16 5 11.20 DO: Klien mau berkomunikasi dengan perawat
I:
Memberikan waktu untuk bicara dengan klien
selama dan diantara aktivitas perawatan, tetap
memberi dukungan, mengusahakan verbalisasi,
perlakukan dengan penuh penghargaan dan
menghormati perasaan klien
E:
DS:-
DO: Klien mau berkomunikasi dengan perawat
10 13-9-16 5 11.35 secara aktif
I:
Mewaspadai gejala-gejala verbal / nonverbal, misal :
menarik diri, putusasa perasaan kesepian
41
1 2 3 4 5 6
E:
DS: Klien mengatakan Kesepian karena tidak ada
yang menunggu.
11 13-9-16 1 12.00 DO: terlihat tampak melamun
I:
Mengobservasi tanda tanda vital
E:
DS:-
DO:
- Tensi : 90/60 mmHg
- N: 98 x/mnt
- R: 26 x/mnt
12 13-9-16 1 12.05 - S: 37,7 0 C
I :
Kaji turgor kulit, membran mukosa, dan rasa haus
E:
DS:
Klien mengatakan : Masih merasa haus
DO:
Turgor kulit menurun, membran mukosa kering,