Sipi
Sipi
Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi menjadi sebuah faktor pendorong bisnis berbasise-business.
Internet merupakan jaringan global yang menyatukan seluruh jaringan komputer, sehingga
memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh
dunia. Sebuah perusahaan yang menggunakan jaringan internet dapat menjalin hubungan
dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan
infrastruktur yang ideal untuk menjalankan bisnis berbasise-businesssehingga istilah e-
businesspun menjadi identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Dewasa ini, tanah air mulai marak membahas fenomena Go-Jek, Siapa yang menyangka ojek
yang biasanya hanya bisa didapatipada pos-pos tertentu itu kini bisa membentuk sebuah
jaringan terintegrasi yang melayani masyarakat dengan cepat. Kesederhanaan ide Go-Jektelah
menjadikan sebuah kekuatan yang brilian. Ide brilian ini juga yang kini telah mengantarkan Go-
Jek meraih berbagai penghargaan nasional maupun internasional. Selain itu, tentu saja Go-
Jekmampu menyerap banyak pelanggan dengan sangat cepat. Pelanggan jasa iniumumnya
berasal dari berbagai kalangan dari berbagai latar belakang yang saat ini umumnya masih
berstatus warga jabodetabek. Mulai dari pebisnis, pengusaha hingga ibu rumah tangga dan
pelajar, para pelanggan ini rela mengeluarkan uang yang lebih tinggi dari harga ojek pada
umumnya dikarenakan pelayanan yang memuaskan.Dengan memaksimalkan teknologi dan
pelayanan pelanggan melalui sebuah web aplikasi, Go-Jek telah menjadi altertif kendaraan
umum yang mampu mengakomodir kebutuhan para konsumen, yakni jasa pengantaran orang
atau barang yang murah, aman dan cepat.
Fakta menarik dari Go-Jek adalah kenyataan bahwa usaha ini berkembangbegitu cepat melalui
peranan penting teknologi. Go-Jek menggunakan jasa internet untuk memasarkan pelayanan
mereka, termasuk untuk pemesanan jasanya. Selain itu, Go-Jek juga memberikan pilihan
pelayanan yang diinginkan.Mereka memaksimalkan kehadiran mereka lewat beragam social
media popular di Indonesia seperti facebook, twitter, dan instagramuntukmenyebarluaskan jasa
mereka dari akun social media satu ke akun social media lainnya. Mereka juga bekerja sama
dengan situs-situs belanja online untuk mengantarkan barang hasil belanja pembeli yang mau
menggunakan jasa ojek untuk menghemat waktu pengantaran barang. Penggunaan teknologi
dan internet ini menjadi sebuah revolusi bagi dunia jasa pesan ojek di wilayah jabodetabek.
Kemudahan sistem pemesanan dan layanan telah menjadikan jasa ini mudah di kenal orang.
Inefisiensi jasa ojek konvensional menjadi peluang bagi Go-Jek untuk berinovasi menciptakan
layanan jasa dengan menggunakan aplikasi yang bersifat realtime yang kini menjadi pilihan
masyarakat urban. Go-Jek juga telah berhasil menciptakan imej di mata masyarakat,
merubah mindset masyarakat serta menciptakan gaya hidup baru dalam menggunakan
transportasi umum.
Harapan kedepannya Go-Jekakan segera memperluas wilayah jangkauan, memperbaiki sistem
pemasarannya serta mengembangkan aplikasi mobile yang dapat diunduh sehingga pelanggan
mereka dapat dengan cepat memesan jasa ojek terutama di saat darurat. Berbagai layanan
tersebut saat ini telah dirancang untuk memanjakan para konsumen. Kemudahan layanan,
ketepatan waktu, dan kepuasan pelanggan merupakan kunci Go-Jek sebagai jasa alternatif
pesan Ojek.
Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah bagaimana
sistem e-businessyang terintegrasi dengan aplikasi dapat diterapkan oleh perusahaan Go-Jek.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain:
1. Mengidentifikasi perusahaan Go-Jek
2. Menganalisis sistem e-business yang diterapkan perusahaan Go-Jek
3. Menganalisis layanan jasa Go-Jek yang berbasis aplikasi
TINJAUAN PUSTAKA
E-business
Fenomena e-business telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di Negara-negara maju
maupun di Negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena dengan adanya e-business, proses
dan system bisnis (pertukaran barang atau jasa) menjadi lebih baik dibandingkan dengan cara-
cara terdahulu (konvensional).
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan terjadinya revolusi di dunia
perdagangan dan industry. Jika dahulu tranksaksi bisnis yang harus dilakuakn secara tatap
muka, melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik, maka pada saat ini transaksi dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu muka),
dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik dan internet, dimana proses pembayaran
dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan. Transaksi melalui Internet ini lebih
dikenal dengan nama e-commerce dan e-business. Secara umum e-commerce diartikan sebagai
segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan
menggunakan media elektronik/computer. Intinya jika tersedia sumber daya fisik atau proses
bisnis yang saat ini dapat didigitalisasikan, maka disitulah kesempatan konspe e-business dapat
diimplementasikan.
Definisi e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun internet, ini menandakan
bahwa e-business semakin berkembang. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke
konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
2. Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa e-business adalah sebuah
paduan yang kompleks antara proses-proses bisni, aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa
struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki
performasnsi yang jauh lebih baik dari keadaaan sebelumnya.
3. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan
pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dandata
yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business.
Prentice Hall. 2002).
4. Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam OBrien & Marakas (2008) menyatakan bahwa e-
business merupakan pemanfaatan jaringan elektronik dan teknologi-teknologi yang berkaitan
untuk membolehkan, memperkuat, meningkatkan, merubah, atau menemukan suatu proses
bisnis atau system bisnis yang mempunyai nilai yang lebih menguntungkan pelanggan saat ini
ataupun pelanggan potensial.
5. Definisi lainnya menurut OBrien & Marakas dalam bukunya Management Information
System (2008) menyatakanbahwa e-business adalah penggunaan teknologi internet untuk
bekerja dan memberdayakan proses bisnis, e-commercedan kolaborasi dengan mitra bisnis
seperti hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya. Pada
dasarnya e-business dapat dikatakan secara umum adalah pertukaran suatu nilai secara online.
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan di atas maka dapat kita
dapat menggabungkannya dalam bentuk definisi yang lebih sederhana dan mudah dipahami,
tentunya dengan melihat kesamaan yang ada pada tiap definisi definisi di atas, kesamaan dari
tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat atau media
atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan
keuntungan yang diberikan. Berikutberikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan
dalam menggabungkan definisi e-bussines, antara lain :
1. Pelaku e-business (organisasi, perusahaan, pelanggan, pemasok, rekan bisnis, pekerja)
2. Sumber Daya yang digunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Komputer dan data yang terkomputerisasi
Internet
Kegiatan Sasaran
Kegiatan Bisnis
3. Keuntungan menggunakan e-bussines
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa
ditemui di sistem transaksi tradisional sehingga meningkatkan value chain (mata rantai
pendapatan)
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Meningkatkan keefektifan dan keefisienan perusahaan sehingga menurunkan biaya operasional
(operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi (efisiensi)
Mempermudah dalam pengelolaan asset perusahaan
Meningkatkan komunikasi semua stakeholders.
Dengan demikian, maka pengertian e-business dapat difenisikanadalah penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan
dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungandapat berupa
berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, yang pada akhirnya dapat
meningkatan produktivitas dan profit.
Perusahaan dapat mengandalkan aplikasi e-business untuk (1) reengineer proses bisnis internal,
(2) implementasi system e-commerce terhadap konsumen dan supplier,
(3) memajukan kolaborasi perusahaan antara timbisnis dan kelompok kerja.
Gambar 1 Penggunaan aplikasi e-business saat ini
Namun disamping keuntungan yang diperoleh, juga terdapat kelemahan dalam penggunaan e-
bussines:
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Misalnya seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi si korban.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang
berhasil membobol sebuah sistem keuangan atau perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan
tersebut.
Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Perusahaan besar saat ini banyak menggunakan strategi dengan memanfaatkan informasi
teknologi untuk berbagi sumber sumber informasi dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan antara pelanggan, suplier, dan
partner bisnis, yang dalam hal ini disebut Cross functional enterprise system (O Brian &
Marakas, 2008). Bentuk arsitektur keterkaitan komponen dasar, proses, dan interface dari
aplikasi e-business dan hubungannya satu sama lain, menggambarkan enterprise application
architecture seperti gambar dibawah ini.
Gambar 2. Enterprise Application Architecture
PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan
armada Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di wilayah
jabodetabek. Go-Jek Indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran dan
mulai beroperasi di Jakarta sejak tahun 2011. Go-Jek menghubungkan antara pengguna jasa
dengan tukang ojek melalui aplikasi GO-JEK yang dapat diakses melalui smartphone. Para
pelanggan cukup mengunduh aplikasi tersebut dan memesan lewat ponsel. Dengan aplikasi
tersebut, konsumen dapat mengetahui kisaran tarif yang harus dibayar, dan juga bisa melacak
keberadaan ojek yang dipesan melalui GPS yang ada di aplikasi ataupun menghubunginya
langsung. Sistem pembayarannya dilakukan secara non tunai dengan sistem kredit yang bisa
di top upmelalui aplikasi.
GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jabodetabek, Bandung, Bali
& Surabaya yang menawarkan sebuah solusi dalam pengiriman barang, pesan antar makanan,
berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.Melalui slogannya yaituAn Ojek for Every Need,
Go-Jek tidak hanya menyediakan layanan transportasi angkutan penumpang, namun juga
melayani jasa kurir yang digunakan untuk pengiriman dokumen dan barang, lalu ada jasa belanja
dan Go-Food untuk pesan antar makanan. Tidak berhenti sampai disitu saja, jelang lebaran ini,
Go-Jek meluncurkan layanan Go-World yang menawarkan tiga layanan baru, yaitu jasa
pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor, kemudian jasa pijat untuk pijat panggilan, dan
jasa kecantikan layaknya salon keliling. Semua jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan
lewat aplikasi.
Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Melihat
kondisi di tanah air banyak para penganggur yang memiliki keahlian namun sulit mencari kerja.
Dengan layanan ini Go-JEK mencoba untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Selain itu Go-JEK juga mencoba menciptakan style baru dalam menggunakan jasa
transportasi. Saat ini Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan yang disiapkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu instantcourier, transport, go-food, dan shoping.
Instant couriermerupakan layanan pengiriman dan pengantaran paket kilat. Paket akan langsung
dijemput dan diantarkan ke lokasi tujuan tanpa harus melalui proses yang panjang, konsumen
cukup mengisi form yang tertera pada layar aplikasi. Layanan transport pada Go-Jek merupakan
layanan jasa yang hampir sama dengan layanan jasa ojek pada umumnya, hanya saja Go-Jek
telah menetapkan tarif tetap sesuai dengan kilometer yang ditempuh. Hal ini tentunya akan
mengurangi resiko adanya kecurangan yang dilakukan oleh driver.
Go-food merupakan layanan pesan antar makanan yang dapat dipesan oleh konsumen. Layanan
pesan antar makanan hanya dapat dipesan ke perusahaan makanan yang telah bermitra dengan
Go-Jek. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan memilih makanan
sesuai dengan keinginan yang tertera pada menu layanan. Layanan terakhir yang disediakan
oleh Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu
tanpa harus datang ke gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada
aplikasi dan juga menentukan jenis barang yang ingin dibeli.
IT inE-Bussiness
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Masyarakat
mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi informasi pada
kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh
perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dan berpengaruh
terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari teknologi informasi yang sangat
memperngaruhi bisnis adalah penggunaan internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb.
Teknologi informasi membuat pekerja dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan
menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap muka sehingga perusahaan dapat mencapai
hasil yang produktif dangan cara yang lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini,
perusahaan dapat tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan
teknologi informasi dalam industrinya.
Marketing
Marketing adalah suatu proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia.Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia
yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Kegiatan marketing yang dilakukan
perusahaan Go-Jek antara lain:
Aplikasi CRM pada perusahaan Go-Jekantara lain meliputi kegiatan sebagai berikut:
Sales
untuk melakukan pemesanan jasa Go-Jek dilakukan via aplikasi yang terhubung melalui internet.
Pelanggan memesandengan menggunakan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone
android ataupun ios.
Operation
Operation adalah serangkaian kegiatan terpadu yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.
Serangkaian kegiatan operation yang dilakukan perusahaan Go-Jek antara lain:
EnterpriseResource Planning
Enterprise Resource Planning(ERP)merupakan sebuah sistem informasi perusahaan yang
dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan
perusahaan untuk melaksanakan proses bisnis secara lengkap. Umumnya, sistem ERP
didasarkan pada database. Go-Jek menggunakan softwareyang terintegrasi dari aplikasi yang
digunakan oleh seluruhkonsumen dandriverke dalam satu sistem komputer yang dapat
memenuhi semua kebutuhan perusahaan.
Finance &Accounting
Sistem akuntansi dari Go-Jek menggunakan software akuntansi seperti pada Gambar 3.
Sistem akuntansi dari Go-Jek tersusun dari diantaranya fasilitas order processing yaitu fasilitas
yang memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang telah
diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah pembayaran. Jumlah pembayaran
tersebut termasuk ke dalam fasilitas billing yang kemudian akan dibukukan menjadi general
ledger. Bukti dari pembayaran yang telah dilakukan oleh konsumen akan tertera pada cash
receipt yang kemudian akan terakumulasikan pada general ledger. Pemesanan yang dilakukan
oleh konsumen terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash disbursement-
account payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati oleh pihak
Go-Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam
perjanjian kedua belah pihak akan termasuk ke dalam sistem general ledger Go-Jek.
Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa lainnya
terletak pada mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah terbagi
menjadi 80% yang diberikan kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam keuntungan
perusahaan. Upah yang merupakan hak driver dapat diperoleh secara harian atau bulanan
tergantung kepada keinginan. Seluruh arus kas yang telah dicatat di general ledger akan
dituang ke dalam financial reporting.
Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan melakukan top-
up melalui bank yang telah bekerjasamadengan minimal jumlah uang yang di top-up sebesar Rp
100.000,-. Selanjutnya uang yang telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan
sesuai dengan akun pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime dalam
menghitung jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk akan diakumulasikan di
dalam database dan secara langsung, uang yang telah di top-up akan terpotong secara otomatis
sesuai dengan jumlah nominal transaksi. Selanjutnya, perusahaan akan langsung membagi
pendapatan dengan driver sesuai kesepakatan presentase yakni 80% untuk pihak driver dan
20% untuk pihak perusahaan. Hal tersebut dilakukaan karena Go-Jek tidak menerapkan sistem
penggajian bulanan.
Routing&Shipping
Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket untuk dapat
sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Sedangkan shipping merupakan proses
pengiriman barang secara fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan proses routing
Go-Jek dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-businessdalam
proses shipping dikarenakan dalam proses pemesanan layanan tersebut sudah berbasis
teknologi informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga konsumen dan pihak perusahaan dapat
terintegrasi secara real-time dalam kegiatan transaksi tersebut. Sedangkan dalam
proses routing tersebut perusahaan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System).
Hal tersebut memberikan benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver, maupun
perusahaan.
HumanResourceManagement
Human Resource Managementmerupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan,
menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi tentang sumber daya manusia. Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih
menggunakan cara manual, yakni requirementperusahaan masih dilakukan dengan cara
menyeleksi CV para pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan persyaratan
perusahaan. Setelah karyawan diterima barulah Go-Jek membuat Human Resource
Management, yaitu sebuah sistem yang terbagi atas staffing, training & development dan
compensation administration.
Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan
biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan dimasukkan
kedalam database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning / scheduling merupakan
program yang terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui aplikasi dimana akan ada jadwal
orderan penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke aplikasi yang digunakan oleh driver.
Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat pertama
kali driver diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan test melalui komputer
yang berisi pertanyaan tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.
Yang kedua adalah performance evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran dan
keluhan dari konsumen yang disampaikan melalui email perusahaan.
Dalam tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu suatu proses untuk
mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum. Gaji akan diproses
dikarenakan ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada bagaian accounting &finance.
Global Market
Global Market adalah suatu aktivitas pemasaran berskala luas yang terbuka bagi semua pelaku
usaha tak terkecuali di pasar dunia. Berdasarkan hasil analisis kelompok, kami menyimpulkan
bahwa Go-Jek masih belum termasuk ke dalam perusahaan yang global. Untuk menciptakan
market secara global tentunya harus memiliki product, customers, operations,
resources, dan collaboration. Elemen-elemen tersebut memang sudah dimiliki oleh perusahaan
Go-Jek, namun hal yang membatasi elemen tersebut adalah kebutuhan dan keinginan karena
kebutuhan dan keinginan suatu negara akan berbeda.
Go-Jek menawarkan sebuah layanan yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia karena
menimbang negara Indonesia merupakan negara dengan kepadataan penduduk yang tinggi
sehingga hal yang mungkin terjadi di zaman sekarang ini adalah kemacetan. Dengan inovasi
tersebut tentunya dapat menjadi sebuah solusi di Indonesia.
Go-Jekjuga merupakan perusahaan yang masih terbilang baru, tingkat operasional dan pangsa
pasarnya masih rendah karena berada dalam wilayah lokal saja belum melewati batas
negara. Go-Jek telah menggunakan sistem informasi dan teknologi Internet untuk membantu
mengintegrasikan kegiatan bisnisnya tetapi masih belum terintegrasi dan bekerja sama dengan
perusahaan lain di luar negeri. Website dari Go-Jek itu sendiri tidak
menggunakan multibahasa dan belum adasitus terpisah dengandomainkhusus Negaralain dan
setiap media iklan yang dipasang di internet oleh Go-Jek saat ini hanya ditujukan untuk
masyarakat di beberapa wilayah indonesia saja. Go-Jek ini masih bersifat sederhana dan hanya
memperhitungkan variabel yang sedikit, bahkan pemerintah masih belum menetapkan jumlah
pajak yang dikenakan pada perusahaan ini. Untuk dapat berkompetisi di market yang global,
maka Go-Jek harus melakukan:
1. Memperluas pangsa pasar dan membangun perusahaan hingga ke luar wilayah indonesia
secara paralel
2. Membentuk tim untuk mengembangkan perusahaan di setiap negara
3. Mengembangkan aplikasi yang telah dipakai menjadi aplikasi yang dapat digunakan secara
global
Keuntungan E-Bussiness
Perusahaan yang menerapkan sistem E-business tentunya akan lebih banyak mendapatkan
benefit dalam kegiatan operasinya. Secara garis besar selain dapat mempermudah, sistem e-
business di perusahaan dapat memperpendek jarak, ekspansi,perluasan jaringan mitra bisnis,
efisien, revenue stream (Aliran Pendapatan) baru yang lebih menjanjikan, meningkatkanmarket
exposure (Pangsa Pasar), menurunkan operational cost (biaya operasional), Melebarkan
jangkauan (GlobalReach), meningkatkan customer loyalty, meningkatkan supplier management,
memperpendek waktu produksi, meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Kesimpulan
Go-Jek merupakan sebuah revolusi layanan transportasi kendaraan bermotor roda dua, yaitu
sepeda motor, yang berbasis aplikasi yang dapat diunduh dengan menggunakan smartphone.
Layanan jasa transportasi yang ditawarkan tidak hanya berupa transportasi bagi pemesan tapi
juga berupa jasa antar barang (pengiriman kilat) serta makanan. Aplikasi yang disediakan oleh
Go-Jek didalamanya juga menerapkan functional business system yang terbagi dalam lima
komponen yaitu marketing, operation, human resource
management, finance/accounting dan routing and shipping. Kelima komponen tersebut
tergabung pada aplikasi yang secara otomatis mengatur seluruh kegiatan di lapangan yaitu jarak
tempuh dan jam kerja driver yang nantinya dapat direkap oleh pihak perusahaan secara realtime.
Saran
Kemajuan teknologi pada pelaksanaan bisnis seperti halnya pedang bermata dua, disatu sisi
dapat memberikan dampak positif namun bisa juga memberikan dampak negatif. Hal positif yang
dapat dirasakan dengan adanya sebuah teknologi adalah peningkatan kecepatan, ketepatan,
serta akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya
dalam maslah waktu, tenaga dan biaya. Perusahaan Go-Jek perlu memperbaiki juga sistem
pertahanan dari aplikasinya sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Dalam hal layanan, Go-Jek juga perlu untuk terus berinovasi sehingga tidak
dikalahkan oleh competitor usaha sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, Irwin T.J. 2002. Individual and Technological Factors Affecting Perceived Ease of Use of Web-
based Learning Technologies in Developing Country. The Electronic Journal on Information
Systems in Developing Countries; 9, 5, hal 1-15.
Dulipovici, Andrea. 2002. The Impact of Internet Use on Small and Medium-Sized, Canadian Businesses
during a Recession. The 6th International Francophone Congress on SME, Montreal.
Jones, Colin, R. Hecker and P. Holland. 2003. Small Firm Internet Adoption: Opportunities Forgone, a
Journey not Begun. Journal of Small Business and Enterprise Development. 10. 3. p. 287.
Kalakota, Ravi dan Robinson, Marcia, 2001,E Business 2.0 Roadmap For Success. Addison Wesley ,
USA
Mirchandani, Dinesh A and J. Motwani. 2001. Understanding small business electronic commerce
adoption: An empirical analysis. The Journal of Computer Information systems; 41,3; pg. 70.
O'Brien, James A., Marakas, George M. (2008). Management Information System. Boston: McGraw Hill.
Russell RS, Taylor BW. 2000. Operation Management: Multimedia Version. New Jersey: The
Prentice Hall Inc.
Riemenschneider and Mykytyn. 2000. What Small Business Executives Have Learnedabout Managing
Information Technology. Information & Management 37, page 257-269.