Anda di halaman 1dari 28

Deskripsi Sirkuit Elektrik

Peralatan listrik digunakan pada banyak


1 3 bagian dari kendaraan, dan memberikan
fungsi yang beragam.
Saat listrik mengalir melalui resistor, ia
akan mempengaruhi resistor dan dapat
memberikan sejumlah fungsi.
Peralatan listrik menggunakan fungsi-
fungsi tersebut sesuai dengan tujuannya
dengan mengubah listrik menjadi kerja.
2
Fungsi-fungsi Listrik
1. Fungsi penghasil panas
Panas dihasilkan ketika listrik mengalir
melalui resistor, seperti pemantik rokok,
sekring.
2. Fungsi pencahayaan
Sinar akan keluar saat listrik mengalir
melalui resistor, seperti bola lampu
3. Fungsi Magnetis
Gaya magnetis dihasilkan saat listrik
mengalir melalui konduktor atau coil,
seperti ignition coil, alternator, injektor.

(1/2)

-1-
Semua isi tersebut tergabung pada atom,
yang terdiri dari nuklei dan elektron. Atom
logam terdiri dari elektron-elektron bebas.
Elektron-elektron bebas adalah elektron-
elektron yang dapat bergerak bebas dari
atom-atom.
Transfer dari elektron-elektron bebas di
antara atom-atom logan ini menghasilkan
listrik Karena itu, listrik yang mengalir
melalui sirkuit elektrik adalah elektron-
elektron yang bergerak di konduktor.
Ketika voltage diberikan pada kedua ujung
dari logam (konduktor), elektron-elektron
mengalir dari kutub negatif ke kutub positif.
Aliran ini kebalikan dari aliran arus listrik.
Current

Resistance Tiga elemen listrik


Atomic nucleus Listrik terdiri dari tiga elemen dasar.
Voltage
Free electron
1. Arus (Current)
Ini adalah arus listrik yang mengalir
melalui sirkuit elektrik
Unit: A (ampere)
2. Voltase
Ini adalah tenaga dari listrik yang
menggerakkan arus listrik melalui
sirkuit elektrik. Semakin tinggi voltase,
semakin besar jumlah arus listrik yang
mengalir melalui sirkuit.
Unit: V (volt)
3. Tahanan (Resistance)
Ini kebalikan dari aliran arus listrik.
Unit: (ohm)

(2/2)

-2-
Dasar Voltase, Arus dan Tahanan
Hubungan antara voltase, arus, dan
tahanan dapat diganti dengan aliran air
E (Voltage) seperti yang diperlihatkan.

R (Resistance)

I (Current)

Voltase dan arus


Peralatan pada ilustrasi menunjukan
bagaimana kecepatan roda air berubah
dengan mengubah volume air pada tangki
di sebelah kiri. Ini berarti kecepatan air
yang mengalir ke roda air berubah dengan
perubahan pada tekanan air di tangki.
Saat fenomena air ini digantikan dengan
listrik, volume air (tekanan air) adalah
voltase-nya, dan aliran air adalah arus
istrik.

Arus dan tahanan


Tenaga aliran air berubah dengan tinggi
pintu yang terdapat antara tangki dan
roda air.
Akibatnya, kecepatan roda air berubah.
Pintu ini sama dengan resistansi pada
sirkuit elektrik.

-3-
Arus, voltase, dan tahanan
Kenaikan volume air pada tangki akan
meningkatkan kecepatan roda air.
Sebaliknya, merendahkan pintu untuk
menghadang aliran air menurunkan
kecepatan dari roda air. Dan, sangat
mungkin untuk mengoperasikan roda
air pada kecepatan yang diinginkan
dengan menyesuaikan tekanan air dan
tinggi pintu.
Hal yang sama pula, pada sirkuit elektrik,
jumlah kerja yang diinginkan dialokasikan
ke bermacam-macam peralatan dengan
mengubah nilai resistansi atau voltase.
(1/1)

Hukum Ohm
Hubungan berikut terjadi antara arus listrik, voltase,
dan tahanan:
Kenaikan voltage menambah jumlah arus listrik.
Penurunan resistansi menaikkan jumlah arus listrik.

Hubungan ini dapat disimpulkan seperti berikut: jumlah


arus listrik naik secara langsung sesuai dengan jumlah
voltase, penurunan dengan proporsi sebaliknya pada
untuk jumlah tahanan.
Hubungan antara voltase, arus, dan tahanan dijelaskan
dalam hukum Ohm, yang ditampilkan dengan formula
berikut:
E=RxI
E: Voltase(V)
R: Tahanan ()
I: Arus(A)
PETUNJUK:
Dengan melihat hukum Ohm seperti yang terlihat
hubungan ini akan dapat diingat secara cepat.
Pada gambar, hubungan vertikal memperlihatkan
pembagian dan hubungan horisontal
memperlihatkan perkalian.
Untuk mendapat E, "R x I"
Untuk mendapat R, "E / I"
Untuk mendapat I, "E / R"
(1/1)

-4-
Daya Listrik (Electric Power)
Daya listrik ditampilkan dengan jumlah kerja yang
dilakukan oleh peralatan listrik dalam satu detiknya.
Ini diukur dengan watts (W), dan 1W adalah jumlah
daya yang didapat saat voltase 1 V diberikan pada
beban tahanan dari 1 , dan dan arus listrik 1 A
mengalir selama satu detik.

Jumlah power dihitung dengan formula berikut:


P=IxV
P: Jumlah daya, unit: W
I: Arus, unit: A
V: Voltase, unit: V
Contoh:
Bila arus listrik 5A diberikan selama satu detik
menggunakan voltase 12 V, peralatan listrik
melakukan 60W kerja. (5 x 12 = 60)
(1/1)

Arus langsung dan Arus Selang-seling


Arus listrik berarah konstan dengan magnitude yang tidak
berbeda disebut arus langsung. Dilain pihak, arus listrik
berarah sebaliknya dan mempunyai variable magnitude
0
Time disebut arus selang-seling (alternating current).
Time 1. Arus Langsung (Direct Current /DC)
Ini tipe arus listrik yang mengalir pada arah yang konstan,
dari kutub positif ke kutub negatif, seperti pada baterai
otomotif atau sel kering.
2. Arus Selang-seling (Alternating Current/AC)
Ini adalah tipe arus listrik yang arahnya berlawanan pada
jarak yang tetap. Listrik pada barang-barang rumah tangga
atau power supply industri tiga fase digunakan di pabrik-
pabrik pada beberapa contoh.
0 (1/1)
Time

-5-
Koneksi Paralel & Koneksi Seri Deskripsi
Sirkuit elektrik dapat dibagi menjadi koneksi
seri dan koneksi paralel, tergantung pada
bagaimana peralatan listrik dihubungkan.
are connected.
1. Koneksi Seri
Dengan metode ini, banyak peralatan
listrik yang tersambung secara seri
dengan kabel listrik tunggal.
Gambar 1 memperlihatkan koneksi
seri dalam bentuk aliran air.
Keunikan dari aliran listrik ini adalah
volume air yang sama yang mengalir
melalui tiap air terjun ini, yang juga
sama dengan volume air yang mengalir
dari sumbernya.
(I0 = I1 = I2 = I3)
Kemudian pula, jumlah tinggi dari tiga
air terjun tunggal sama dengan tinggi
keseluruhan air terjun.
(V0 = V1 + V2 + V3)
2. Koneksi Paralel
Dengan metode ini, banyak peralatan
listrik yang tersambung dengan kabel
listrik tunggal.
Gambar 2 menampilkan koneksi
paralel dalam bentuk aliran air.
Semua air terjun mempunyai tinggi
yang sama.
(V0 = V1 + V2 + V3)
Sebagai tambahan, jumlah volume air
yang mengalir melalui air terjun
adalah sama dengan total volume air.
(I0 = I1 = I2 = I3)
(1/1)

Tahanan (Resistance)
1. Tahanan dari sirkuit seri
Resistansi gabungan dari keseluruhan sirkuit adalah
R1 R2 R3 R0 sama dengan jumlah resistor pada sirkuit.
R0= R1 + R2 + R3

-6-
2. Tahanan dari sirkuit paralel
R1 Resistansi gabungan dari seluruh sirkuit dapat
dihitung dengan formula berikut:
R0 R0 = 1 / (1 / R1 + 1 / R2 + 1 / R3)
R2
R0 lebih kecil dari yang terkecil di antara R1, R2,
dan R 3.
R3 (1/1)

Arus Listrik (Current)


1. Amperage dari sirkuit seri
I1 I2 I3
Amperage yang mengalir melalui setiap peralatan listrik
pada sirkuit adalah sama untuk peralatan listrik lainnya
di seluruh sirkuit.
I0 = I1 = I2 =I3

I0

2. Amperage dari sirkuit paralel


I3
Jumlah amperage yang mengalir melalui peralatan
listrik pada sirkuit adalah sama dengan amperage
dari power supply.
I2
I0 = I1+ I2 + I3
(1/1)

I0

I1

Voltase
1. Voltase dari sirkuit seri
V1 V2 V3
Jumlah penurunan voltase yang terjadi dengan setiap
peralatan listrik pada sirkuit sama dengan voltase
dari power supply.
V0 = V1 + V2 + V3

V0

-7-
REFERENSI
Penurunan Voltase
Sementara aliran listrik mengalir melalui
sirkuit, voltase akan turun setiap kali
aliran listrik tersebut melewati resistor.
Penurunan ini disebut voltage drop.
Pada sirkuit seri yang terlihat di sisi kiri,
sumber daya mempunyai 12 V. Voltase
2V
yang turun setiap kali aliran listrik melalui
4V resistor dapat dihitung dengan formula
12V berikut:
6V Voltage turun saat aliran listrik melalui
0V 0V tahanan 2 :
12 V x 2 / ( 2 + 4 + 6 ) = 2V
Voltage turun saat aliran listrik melalui
tahanan 4 :
12 V x 4 / ( 2 + 4 + 6 ) = 4V
Voltage turun saat aliran listrik melalui
tahanan 6 :
12 V x 6 / ( 2 + 4 + 6 ) = 6V
(1/1)

2. Voltase dari sirkuit paralel


Penurunan voltage yang terjadi pada setiap peralatan
V3 listrik pada sirkuit adalah sama seperti peralatan listrik
lainnya, dan juga seperti voltase pada seluruh sirkuit.
V0 = V1 = V2 = V3
V2 (1/1)

V1

V0

-8-
Sirkuit Elektris Relay dan Sekering (Fuse)

sebuah tombol, dan sebuah bola lampu yang


terhubungan langsung, tombol dan wiring
harness harus berkapasitas tinggi yang dapat
Moving contact
menahan amperage tinggi. Namun, melalui
Battery 1 3 Spring penggunaan aliran listrik ber-amperage
rendah, tombol dapat memutar relay ON dan
Coil Fuse
OFF, yang kemudian, dapat menggunakan
amperage tinggi yang mengalir untuk membuat
bola lampu ON dan OFF.
2 4 Light bulb Gambar di bagian kiri menjelaskan mekanisme
relay. Bila tombol tertutup, aliran listrik
Switch mengalir antara titik 1 dan 2, kemudian
memberi magnet pada coil. Gaya magnetik dari
coil akan menarik penghubung bergerak (moving
contact) antara titik-titik 3 dan 4. Sebagai
akibatnya, titik 3 dan 4 akan membiarkan
aliran listrik mengalir ke bola lampu.
Lalu, melalui penggunaan relay, tombol
dan wiring harness ke tombol bisa dengan
kapasitas rendah.
(1/3)

Sekering (Fuse)
Suatu potongan metal tipis yang terbakar
habis ketika terlalu banyak arus mengalir,
dengan demikian menghentikan arus listrik
mengalir dan melindungi sirkuit dari kerusakan.
Sambungan Sekering (Fusible link)
Suatu kawat ukuran berat yang ditempatkan pada
amperage yang tinggi yang terbakar habis karena
beban terlalu berat, untuk melindungi sirkuit.
Sekering pada gambar sirkuit muncul seperti
yang terlihat pada sisi kanan ilustrasi.
(2/3)

-9-
Tipe-tipe relay
Relay dikategorikan menjadi tipe-tipe
berikut, tergantung pada bagaimana
mereka terbuka atau tertutup:
(A) (B)
1. Tipe yang biasanya terbuka:
Tipe ini biasanya terbuka, dan hanya
menutup ketika coil dikuatkan.
(A) dan (B) pada diagram
2. Tipe yang biasanya tertutup:
(C) (D) Tipe ini biasanya tertutup, dan hanya
membuka ketika coil dikuatkan.
(C) pada diagram
3. Tipe double throw :
Tipe ini berubah antara dua kontak,
tergantung pada keadaan coil.
(D) pada diagram
(3/3)

Fungsi Kapasitor Deskripsi


Sebuah kapasitor terdiri dari elektroda-elektroda, yang
terdiri dari dua piringan logam yang saling berhadapan.
Sebuah insulator (atau inti dielektrik), yang dapat dibuat
dari beragam material, diletakkan antara elektroda-elektroda.
Pada diagram,udara berfungsi sebagai sebuah insulator.)
Bila voltase diberikan pada kedua elektroda dengan meng-
hubungkan terminal-terminal positif dan negatif dari baterai,
elektroda yang berhadapan diisi menjadi positif atau negatif.
Pengisian elektrik akan tetap ada bahkan setelah sumber daya
diputuskan, karena kapasitor mempunyai efek pengisian.
Bila elektroda-elektroda dari kapasitor yang terisi diberikan
hubungan pendek, akan terjadi aliran listrik sementara, dan
Electrode isi yang tersimpan akan dinetralkan dan hilang.
Kemudian, kapasitor dihentikan.
Sebagai tambahan untuk fungsi penyimpanan isi (charge storage
function) yang dijelaskan diatas, karakteristik penting dari
kapasitor adalah kapasitor mencegah arus langsung mengalir.
Berikut adalah contoh dari sirkuit-sirkuit yang menggunakan
Positively charged fungsi penyimpanan isi dari kapasitor: Sebuah sirkuit regulator
Negatively charged
untuk power supply, sebuah sirkuit cadangan untuk microprocessor,
dan sirkuit penanda waktu yang menggunakan panjang waktu yang
diperlukan untuk mengisi dan memutus pengisian kapasitor.
Kemudian pula, sirkuit-sirkuit yang menggunakan karakteristik
dari kapasitor untuk memutus arus langsung adalah penyaring
yang mencabut atau menghapus elemen-elemen frekuensi tertentu.
Dengan menggunakan karakteristik-karakteristik ini, kapasitor
digunakan pada sirkuit-sirkuit elektrik otomotif untuk beragam
tujuan, seperti menghilangkan suara bising atau mengganti
sumber daya (power) atau tombol.

REFERENSI:
Kapasitor juga dikenal dengan nama kondensor.
(1/1)

- 10 -
Karakteristik Pengisian dari Kapasitor
Ketika voltase arus langsung diberikan pada
kapasitor yang telah lepas keseluruhan,
aliran listrik pertama-tama akan mengalir
dengan cepat. Setelah kapasitor mulai
menyimpan listrik, aliran listrik tersebut
akan hilang. Pada akhirnya, saat kapasitas

E&I
elektrostatik (kemampuan kapasitor untuk
E (Voltage) menyimpan listrik) dari kapasitor telah
Direction I (Current) didapat, aliran listrik akan berhenti.
of current V
Voltase dari kapasitor pada waktu ini sama
sama dengan yang diberikan pada voltase.
(1/1)
A
Time

Toyota Electrical Tester Nama Bagian-bagian


Tester elektrik Toyota dapat digunakan
Test lead insertion areas untuk mengukur aliran listrik, voltase,
dan tahanan dari sirkuit elektrik, dan
juga untuk memeriksa kelangsungan
diode sirkuit dan pengujian.
(1/1)

Test leads

Display

Mode selector switch

Function selector switch

- 11 -
Memilih Jarak Pengukuran (Measurement Range)
Pengukuran berikut dapat dilakukan dengan
Alternating current voltage measurement
mengoperasikan fungsi tombol pilihan:
Direct current voltage measurement

Frequency measurement

Resistance measurement / Continuity check

Diode test

Direct current
amperage measurement

Pengukuran voltase arus selang-seling


(alternating current voltage)
Tujuan:
Untuk mengukur voltase peralatan rumah
atau jalur-jalur power supply pabrik, sirkuit-
sirkuit voltase arus selang-seling, dan tap
voltase dari power transformer.
Metode Pengukuran:
Set tombol pilihan fungsi pada rentang
pengukuran voltase arus selang-seling
dan hubungkan test lead. Polarity
(kondisi yang berlawanan) dari probe
dapat bertukar tempat.

- 12 -
Pengukuran voltase arus langsung
Tujuan:
Untuk mengukur voltase dari bermacam-macam
tipe batterai, peralatan listrik, dan sirkuit
-sirkuit transistor, dan juga voltase dan
penurunan voltase pada sirkuit.
Metode Pengukuran:
Set tombol pilihan fungsi pada rentang
pengukuran voltase arus langsung. Letakkan
lead hitam, negatif, ke ground potential,
dan test lead merah, positif pada daerah
yang akan diuji, dan lakukan pembacaan.

Pengukuran resistansi/tahanan
Tujuan:
Untuk mengukur resistansi dari tahanan,
kelangsungan sebuah sirkuit, sirkuit pendek
(0), sirkuit terbuka (infinity ).
Metode Pengukuran:
Set tombol pilihan fungsi pada resistansi/
kontinuitas. (Bila tampilan memperlihatkan
" " pada waktu ini, tester berada pada
mode uji kontinuitas. Karena itu, tekan
yang biru / tombol pilihan mode untuk
mengubah tester ke mode inspeksi resistansi.)
If appears on the display
Kemudian, tempatkan test lead pada tiap
ujung tahanan atau coil untuk mengukur
resistansi. Pastikan tidak ada voltase
yang diberikan ke resistor pada saat ini.
Diode tidak dapat diukur pada ukuran
ini karenan voltase yang digunakan
rendah.

- 13 -
Tes kontinuitas
Tujuan:
Untuk memeriksa kontinuitas dari sirkuit.
Metode Pengukuran:
Set tombol pilihan fungsi ke jarak kontinuitas.
(Pastikan tampilan memperlihatkan " "
pada waktu ini. Bila tidak, tekan /
tombol pilihan mode untuk mengubah tester
ke mode kontinuitas.) Hubungkan test lead
ke sirkuit untuk di uji. Suara getaran akan
terdengar bila sirkuit mempunyai kontinuitas.

Tes Diose
Tujuan:
Untuk menguji diode.
Metode Pengukuran:
Set tombol pilihan fungsi ke mode uji diode.
Cek kontinuitas pada kedua arahnya. Bila
diode mempunyai kontinuitas pada satu
arah dan tidak ada kontinuitas saat test
lead ditukar, diode disebut normal.
Bila diode mempunyai kontinuitas pada
kedua arahnya, maka akan diputuskan. Bila
tidak mempunyai kontinuitas pada salah
satu arahnya, maka ia mempunyai sirkuit
terbuka.

- 14 -
Pengukuran amperage arus langsung
(direct current amperage)
Tujuan:
Untuk mengukur konsumsi amperage dari
peralatan yang beroperasi dengan
arus langsung.
Metode Pengukuran:
Set tombol pilihan fungsi pada jarak
ukuran amperage. Pilih daerah untuk
memasukkan test lead positif dengan
jarak yang benar. Untuk mengukur
Measurement ranges and test lead insertion areas
amperage dari sebuah sirkuit, ammeter
harus dihubungkan berseri ke sirkuit.
Karenanya, pisahkan daerah pada sirkuit
untuk menghubungkan test lead tersebut.
Hubungkan test lead positif ke bagian
dengan potensi lebih tinggi dan test
lead negatif ke bagian dengan potensi
lebih rendah, dan lakukan pembacaan.
(1/1)

Kegagalan-kegagalan Sirkuit Sirkuit Terbuka


Sebuah peralatan elektrik beroperasi
dengan normal bila tidak ada malfungsi
pada sirkuitnya.
Namun, bila peralatan elektrik tidak
beroperasi dengan normal,
kemungkinan sirkuitnya telah gagal
dalam kondisi tertentu.
12V 12V 12V 0V 0V
A B C Pada kasus ini, daerah malfungsi dapat
diidentifikasikan dengan mengukur
konektor-konektornya.

12V

- 15 -
Identifikasi daerah terjadinya malfungsi
Misalkan bola lampu tidak bersinar (atau
alat elektronik tidak bekerja normal)
12V 0V 0V 0V 0V
A B C seperti yang terlihat pada gambar.
Dengan mengukur voltase pada tiap daerah,
akan memberikan bukti bahwa tidak ada
voltase setelah konektor A (atau C).
Ini menandakan bahwa konduktor terganggu
pada konektor A (atau C), yang menghentikan
12V aliran dari aliran listrik.
Tipe kegagalan ini disebut sirkuit terbuka
(open circuit).
(1/1)

12V 12V 12V 12V 12V 0V


A B C

12V

Sirkuit Buruk
Bila tidak ada masalah pada sirkuit,
lampu pada sirkuit akan bersinar
dengan terang.
A B Namun bila lampu bersinar redup,
mungkin terjadi malfungsi pada
sirkuit ini.

12V

- 16 -
Identifikasi daerah terjadinya malfungsi
Suatu pemeriksaan voltase pada tiap
ujung bola lampu pada sirkuit telah
mendeteksi 9 V.
Pada sirkuit ini, voltase yang normal
A B
pada tiap ujung bola lampu adalah 12 V.
Karena ini adalah sirkuit aliran listrik
9V langsung, gejala menandakan kehadiran
3V sebuah resistor lain dari pada bola lampu.
Pemeriksaan voltase berikut pada tiap
ujung tombol telah mendeteksi 3 V.
12V Ini menandakan bahwa tombol tersebut
memperlihatkan resistansi, kemungkinan
karena hubungan yang buruk.
(1/1)

Sirkuit Pendek
Misalkan sekering telah putus pada
sirkuit yang terlihat pada gambar,
cek penyebab dari putusnya sekering.
A B

12V

Idenfikasi daerah terjadinya malfungsi


Fungsi dari sebuah sekering adalah untuk
mencegah wiring atau kerusakan peralatan
karena membuka sirkuit akibat panas dan
A B meleleh saat amperage yang berlebihan
mengalir melaluinya.
Untuk alasan ini, dapat ditarik kesimpulan
bahwa amperage yang berlebihan telah
mengalir melalui sirkuit ini.
Karena ini adalah sirkuit aliran listrik
langsung dimana voltase tetap konstan,
12V ada kemungkinan terjadinya sirkuit
pendek antara wiring harness dan
ground yang menyebabkan amperage
yang berlebihan mengalir.
Dengan mengukur resistansi antara
tiap konektor dan ground, 0 telah
terdeteksi pada konektor B.
Ini mengindikasikan konektor B telah terjadi
konslet ke ground, yang menyebabkan amperage
yang berlebihan mengalir melalui sirkuit ini.
(1/1)

- 17 -
Prinsip dari Electricity Generation Induksi Elektromagnetik
Konduktor elektrik yang dapat dipindahkan secara bebas
diletakkan antara kutub-kutub N dan S (magnetik) dari
sebuah magnet seperti yang terlihat pada diagram.
Kemudian, sebuah galvanometer dihubungkan ke konduktor
untuk melengkapi sirkuit.
Ketika konduktor dipindahkan antara kutub-kutub magnetik
seperti yang terlihat pada diagram, indikator dari
galvanometer berayun.
Lalu, ketika konduktor dipindahkan antara kutub-kutub
magnetik, konduktor akan menyeberangi dan memotong
Galvanometer
aliran magnetik, yang akan menghasilkan aliran listrik.
Untuk alasan ini, bila konduktor dipindahkan sejajar
A dengan aliran magnetik, aliran listrik tidak akan dihasilkan.
Fenomena ini yang menghasilkan aliran listrik disebut
dengan induksi elektromagnetik, dan aliran listrik yang
N yang mengalir melalui konduktor disebut arus induksi
S (induction current).
Arus induksi dihasilkan oleh gaya electromotive yang
dihasilkan di konduktor sebagai hasil dari induksi
elektromagnetik. Gaya electromotive ini kemudian
disebut dengan gaya electromotive induktif
(inductive electromotive force).

Conductor
(1/1)

Arah dari Gaya Electromotive


Gambar berikut menunjukkan hubungan
B antara arah medan magnetik, arah
gaya electromotive induktif, dan arah
di mana konduktor bergerak. Hubungan
S ini secara umum dikenal dengan hukum
F tangan-kanan Fleming.
B Menurut hukum ini, hal-hal berikut
I I terjadi bila ibu jari, jari telunjuk, dan
jari tengah dari tangan kanan terbuka
N F untuk membentuk sudut kanan:

Jari telunjuk: Arah flux (B)


Jari tengah: Arah arus (current) (I)
Ibu Jari: Arah gerakan (F).
(1/1)

- 18 -
Jumlah Gaya Electromotive

1
0
12 11
Jumlah dari gaya electromotive induktif
sesuai dengan jumlah jalur aliran magnetik
2 10
yang dipotong oleh konduktor per unit waktu.
Gaya electromotive induktif dari konduktor,
N 3 9 S
O
yang bergerak pada kecepatan konstan pada
4 8 dalam satu arah antara jalur aliran magnetik
5
dari kepadatan yang sama, adalah sama
7
6 pada poin manapun.
Namun, bila arah gerakan dari konduktor
tidak sama, gaya electromotive akan berbeda
bahkan bila kecepatan konstan dan aliran
magnetik ada pada kepadatan yang sama.
Electromotive force

Pada diagram, konduktor berotasi berlawanan


0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dengan arah jarum jam di sekitar poin 0,
antara kutub-kutub magnetik.
Bila konduktor berada pada posisi 0 dan 6,
arah dari aliran magnetik dan arah gerakan
1 Konduktor yang bergerak dalam kecepatan konstan di satu arah, konduktor sejajar satu sama lain. Karenanya,
antara jalur-jalur aliran magnetik mempunyai kepadatan sama. gaya electromotive tidak akan dihasilkan.
2 Konduktor yang bergerak dalam kecepatan konstan pada jalur Sebaliknya, bila konduktor berada pada
ingkaran antara antara jalur-jalur aliran magnetik mempunyai posisi 3 dan 9, arah gerakan konduktor
kepadatan sama. menyeberangi aliran magnetik secara
vertikal. Ini menghasilkan jumlah gaya
electromotive terbesar.
Grafik sinus di bawah memperlihatkan
hubungan antara arah gerakan dari
konduktor dan jumlah gaya electromotive.

(1/1)

Prinsip dari Generator


Bila konduktor tunggal berotasi pada
medan magnetis seperti yang terlihat
N pada gambar, gaya electromotive
S induktif akan dihasilkan melalui
induksi elektromagnetik.
Bila konduktor bengkok dan berotasi
seperti yang terlihat pada gambar, akan
N dihasilkan gaya electromotive induktif
S yang berjumlah dua kali lipat.
Bila konduktor dibentuk menjadi coil
seperti yang terlihat pada gambar,
N jumlah gaya electromotive induktif yang
S lebih besar akan dihasilkan. Dengan
cara ini, rotasi dari konduktor pada
medan magnetis menghasilkan gaya
electromotive induktif.
Semakin besar jumlah winding pada
konduktor, semakin besar jumlah gaya
electromotive induktif yang akan
dihasilkan.
(1/1)

- 19 -
Generator Alternating-current
Jumlah dan arah dari gaya electromotive
induktif yang dihasilkan oleh rotasi coil
akan berbeda tergantung dari posisi coil.
N N N Pada diagram (1) di sebelah kiri, aliran
S S S listrik mengalir dari kuas A ke bola lampu.
A A A
Pada diagram (2), supply dari aliran listrik
berhenti. Pada diagram (3), aliran listrik
B B B
mengalir dari kuas B ke bola lampu.
Sesuai dengan itu, aliran listrik yang
(1) (2) (3) dihasilkan oleh peralatan ini adalah
alternating current. Karenanya, alat ini
disebut alternating current generator.
Slip ring
(1/1)

(1)
Electromotive force

Brush

(2)

(3)

Efek Self-induction

Bila switch pada diagram 1 ditutup atau


dibuka, aliran listrik pada coil berubah.
Untuk menghasilkan kondisi yang sama
tanpa mengijinkan aliran listrik untuk
N S mengalir melalui coil, akan menjadi sama
seperti menggerakkan magnet masuk dan
keluar dari coil seperti yang terlihat pada .
diagram 2 .
Menggerakkan magnet masuk dan keluar
Direction of current flow
dari coil akan menyebabkan terbentuknya
gaya electromotive pada coil. Gaya
electromotive ini dihasilkan tanpa melihat
Movement of magnet apakah aliran listrik mengalir pada coil
N atau tidak.
S N S Maka, variansi aliran listrik yang dihasilkan
dari aliran atau penghentian aliran listrik
Direction of current flow
melalui coil menyebabkan coil yang sama
menghasilkan gaya electromotive.
Fenomena ini disebut self-induction effect.

(1/1)

- 20 -
Efek Induksi Mutual
Dua coil disusun pada diagram. Ketika aliran listrik yang
mengalir melalui satu coil (coil utama) diubah, gaya
N
electromotive akan dihasilkan pada coil lainnya (coil kedua),
pada arah yang mencegah aliran magnetis pada coil utama
berubah. Fenomena ini disebut mutual induction effect (efek
induksi mutual).
Secondry Transformer voltase menggunakan efek ini. Sebuah transformer
coil voltase, yang terdapat pada ignition coil kendaraan, digunakan
untuk memberikan voltase tinggi pada spark plug (steker listrik).
Karena aliran magnetis tidak berubah bila aliran listrik konstan
mengalir melalui coil utama, maka tidak ada gaya electromotive
yang akan dihasilkan pada coil kedua.
Ketika aliran listrik utama terganggu dengan mengubah
tombol dari ON ke OFF, aliran magnetik yang dihasilkan
ON oleh aliran listrik utama sampai pada titik tersebut akan
segera hilang. Kemudian, gaya electromotive akan
Primary dihasilkan pada coil kedua dalam posisi yang akan
coil
menghalangi eliminasi dari aliran magnetis.
Kemudian, sebuah transformer voltase akan mengijinkan
aliran listrik mengalir ke coil utama, dan ketika aliran listrik
diputus, voltase tinggi yang dihasilkan oleh efek self-
S induction dari coil utama akan lebih dinaikkan antara coil-
coil utama dan kedua melalui efek induksi mutual.
Jumlah dari gaya electromotive induktif yang dihasilkan
oleh peralatan ini berubah dalam kondisi-kondisi berikut:
Perubahan kecepatan aliran magnetis:
Dengan sejumlah perubahan pada aliran magnetis,
perubahan yang terjadi dalam waktu yang lebih singkat
akan menghasilkan jumlah gaya electromotive yang
ebih besar.
Jumlah aliran magnetis:
Semakin besar jumlah perubahan aliran magnetis,
semakin besar gaya electromotive.
Jumlah winding dari coil kedua: Dengan sejumlah
perubahan pada aliran magnetis, semakin besar jumlah
winding, akan semakin besar jumlah gaya electromotive.
Kemudian, untuk menghasilkan voltage kedua yang tinggi,
aliran listrik yang mengalir ke coil utama harus sebesar
mungkin, dan aliran listrik harus diputus mendadak.
(1/1)

- 21 -
Latihan

Pergunakan Latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman materi pada Bab ini. Setelah menjawab setiap
Latihan, anda dapat menggunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan pertanyaan
yang diajukan. Jika jawaban anda salah, mohon kembali mengulang materi dan menemukan jawaban yang
benar. Jika seluruh pertanyaan telah dijawab dengan benar, anda dapat meneruskan ke Bab selanjutnya.
Pada bab ini, Lembar Kerja diberikan sebagai bagian dari latihan.
Klik pada bagian yang digaris bawahi, dan buka Lembar Kerja.
Kemudian, cetak sebelum digunakan.

Chapter All
Next Chapter All
Answers Answers
Correct Correct
Page with Exercises Page with Exercises
Related Text Related Text
Incorrect Incorrect
Answer Answer

Return to page of Return to page of


related text for review related text for review

Cara menggunakan Lembar Kerja

Pada Bagian ini, Lembar Kerja diberikan sebagai bagian dari latihan.
Klik pada bagian yang digaris bawahi, dan buka Lembar Kerja.
Cetak dan tulislah nama anda.
Sesuai dengan pertanyaannya, tulislah nilai pengukuran aktual, dsb.
Serahkanlah kepada instruktur setelah menulisnya pada Lembar Kerja.

- 22 -
Pertanyaan- 1
Tiap bagian pada ilustrasi berikut menggunakan tiap fungsi elektrik.
Dari pilihan a hingga c berikut, pilihlah fungsi yang benar yang digunakan oleh tiap bagian.

a) A. Fungsi pencahayaan b) B. Fungsi penghasil-panas c) C. Fungsi magnetik

Jawab: 1. 2. 3.

Pertanyaan- 2
Ilustrasi dan pernyataan berikut berhubungan dengan amperage, voltase dan tahanan dari sirkuit seri dan paralel.
Dari pilihan a hingga d, pilihlah yang berhubungan dengan tiap ilustrasi dan pernyataan.

1 I3 2

R1 R2 R3 R0
I2

I0
I1

R1
3 V3 4
R0
R2
V2
R3
V1

V0

a) A. Amperage dari sirkuit paralel b) B. Voltase dari sirkuit paralel c) C. Tahanan dari sirkuit seri
d) D. Tahanan dari sirkuit paralel

Jawab: 1. 2. 3. 4.

- 23 -
Pertanyaan- 3
Pernyataan berikut berkaitan dengan cara menggunakan tester elektrik Toyota.
Pilihlah pernyataan yang Salah.

1. Untuk ukuran direct current voltage, lakukan pengesetan tombol pilihan fungsi ke <3>.

2. Untuk ukuran alternating current, lakukan pengaturan tombol pilihan fungsi ke <2>.

3. Untuk ukuran resistansi, akukan pengaturan tombol pilihan fungsi ke <5>.

4. Untuk cek kontinuitas, lakukan pengaturan tombol pilihan fungsi ke <5>.

5. Saat mengukur voltase atau tahanan, hubungkan merah (positif) dari test lead ke <C>,
dan hitam (negatif) ke <D>.

6. Untuk ukuran direct current amperage, hubungan hitam (negatif) dari test lead ke <C> dan merah
positif) ke <A> or <B> sesuai dengan measurement range.

Pertanyaan- 4
Saat mengukur voltage dari tiap konektor untuk memeriksa penyebab bola lampu tidak menyala pada
sirkuit berikut, hasil berikut dapat dicapai.

a) A. Sikuit buruk b) B. Sirkuit terbuka c) C. Sirkuit pendek

Jawab: 1. 2.

- 24 -
Pertanyaan- 5
Pernyataan berikut berkaitan dengan efek induksi mutual pada transformer voltase di ilustrasi.
Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.

Secondry
coil

OFF
Primary
coil

No. Pertanyaan Benar/Salah Jawan Benar

Perubahan pada aliran magnetik yang terjadi dalam waktu yang lebih
1 Benar Salah
singkat menghasilkan jumlah daya electromotive yang lebih besar.

Semakin besar jumlah perubahan pada aliran magnetik, semakin


2 Benar S Salah
kecil jumlah daya electromotive.

Dengan sejumlah perubahan pada aliran magnetik, semakin besar


3 jumlah winding, semakin besar jumlah gaya electromotive. Benar S Salah

Jumlah gaya electromotive tidak dipengaruhi oleh kecepatan


4 Benar S Salah
perubahan pada aliran magnetik.

- 25 -
Nama
Diagnosis Technician Work Sheet 1
Basic Diagnosis Technician>>Dasar-dasar Listrik
Toyota Electrical Tester

1. Ukur voltase baterei (aki).


(1) Hubungkan test lead pada lokasi yang ditentukan.

(2) Atur tombol pemilih pada pengukuran voltase arus langsung.

(3) Tulis nilai hasil pengukuran.

Ketika mesin berhenti V

Ketika mesin bekerja V

1/3
Nama
Diagnosis Technician Work Sheet 2
Basic Diagnosis Technician>>Dasar-dasar Listrik

2. Pengukuran nilai tahanan (resistance value)


(1) Atur tombol pemilih pada pengukuran tahanan/continuity check.
(2) Cek tampilan yang menunjukan mode pengukuran tahanan.
Jika tampilan tidak menunjukan modenya, tekan tombol resistance/continuity changeover dan ganti mode menjadi
mode pengukuran tahanan.

(3) Pindahkan bulb dari stoplight atau taillight dari kendaraan dan tulis watt yang tercantum pada bola lampu (bulb).
Ukur nilai tahanan dari bola lampu (bulb).

Porsi dari removed bulb V W

(4) Pindahkan sensor temperatur air dari kendaraan dan ukur nilai tahanan dari temperatur air.
(Jika anda tidak tahu lokasi atau metode-nya, tanyakan senior anda.)

3. Tes kesinambungan EFI fuse .


(1) Atur tombol pemilih ke pengukuran tahanan/continuity check.

(2) Periksa tampilan yang menunjukan mode tes kontinyuitas/kesinambungan.


Jika tampilan tidak menunjukan modenya, tekan tombol resistance/continuity changeover dan ganti mode menjadi
mode tes kontinyuitas/kesinambungan.

(3) Letakan test lead pada terminal portion dari fuse. Dan periksa apakah ada continuity dan buzzer.

Kontinyu
Tidak kontinyu

2/3
Nama
Diagnosis Technician Work Sheet 3
Basic Diagnosis Technician>>Dasar-dasar Listrik

4. Ukur arus yang mengalir ke taillight fuse.

PERHATIAN
Pada dasarnya lakukan pekerjaan dengan dua orang.
Jangan memasukan test lead ke terminal J/B (atau R/B).
(Ada pemahaman bahwa terminal menjadi lebar dan fuse tidak dapat dibetulkan.)

(1) Pindahkan fuse dari J/B (atau R/B) dan tulis ampere yang terdaftar pada taillight fuse.

(2) Atur tombol pemilih ke 20 A dari pengukuran ampere arus langsung dan hubungkan test lead (merah) ke
daerah masukan (insertion)

(3) Taruh test lead pada sisi terminal J/B (atau R/B) dengan perlahan.

(4) Mintalah pekerja yang lain untuk menyalakan lampu. Dan ukur nilai arus yang mengalir pada saat ini.

3/3

Anda mungkin juga menyukai