Anda di halaman 1dari 4

STANDARDISASI KETENAGALISTRIKAN

Sesuai Undang-Undang Ketenagalistrikan No 30 Tahun 2009 dan Peraturan


Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik, bahwa dalam rangka memenuhi ketentuan
keselamatan ketenagalistrikan, peralatan dan pemanfaat tenaga listrik harus
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Oleh karena itu, SNI ketenagalistrikan
harus tersedia untuk dijadikan acuan atau norma dalam menentukan spesifikasi
teknis peralatan dan pemanfaat tenaga listrik maupun pemasangan instalasi tenaga
listrik.

Dalam memenuhi kebutuhan SNI ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal


Ketenagalistrikan membentuk Komite Teknis Perumusan Rancangan SNI
ketenagalistrikan. Rancangan SNI yang dihasilkan oleh komite teknis ditetapkan
menjadi SNI oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian


Kesesuaian bahwa tujuan utama standardisasi adalah melindungi produsen,
konsumen, tenaga kerja dan masyarakat dari aspek keamanan, keselamatan,
kesehatan serta pelestarian fungsi lingkungan. Standardisasi diharapkan mampu
mendorong, meningkatkan, menjamin mutu barang dan/atau jasa serta mampu
memfasilitasi keberterimaan produk nasional dalam transaksi pasar global. Dengan
demikian diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk barang dan/atau jasa
Indonesia di pasar global.

Hingga saat ini terdapat sekitar 600 SNI ketenagalistrikan yang telah ditetapkan
oleh BSN yaitu: SNI Pembangkitan listrik (Turbin, Generator dll); SNI Penyaluran
Listrik (Transmisi AC, Trasmisi TT AC/DC, Transformator Daya dll); SNI Distribusi
tenaga listrik (Transformator distribusi, alat pembatas dan pemutus/APP, KWh Meter
dll); SNI pemasangan instalasi (PUIL).

Sesuai PP 102 Tahun 2000, SNI diterapkan secara sukarela, namun dalam hal SNI
berkaitan dengan kepentingan keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat
atau pelestarian fungsi lingkungan hidup dan atau pertimbangan ekonomis, instansi
teknis dapat memberlakukan SNI secara wajib.Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
telah memberlakukan SNI wajib untuk sejumlah produk peralatan dan pemanfaat
tenaga listrik yang terkait dengan keselamatan khususnya untuk keperluan
penggunaan rumah tangga, dengan pertimbangan bahwa peralatan tersebut
dioperasikan oleh masyarakat umum dan tidak ahli di bidang listrik. SNI wajib untuk
MCB, Saklar, Tusuk kontak, Kotak kontak, Ballast Elektronik, RCCB dan Luminer serta
produk pemanfaat yaitu Kipas Angin. Selain itu, beberapa SNI juga diwajibkan
untuk mengatur tentang sistem tenaga listrik dan pemasangan instalasi tenaga
listrik. Khusus untuk pemanfaat tenaga listrik untuk kipas angin dibubuhi tanda
keselamatan setelah mendapat sertifikat tanda SNI.

Untuk kabel dan produk elektronika lainnya, pemberlakuan SNI wajib dilakukan oleh
Kementerian Perindustrian. Daftar yang diwajibkan SNI oleh Kementerian
Perindustrian.

Dalam mengawasi penerapan SNI wajib, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan


bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dalam melakukan pengawasan
produk wajib SNI yang beredar di pasar melalui operasi pasar. Selain itu, untuk
pengawasan SNI pada instalasi tenaga listrik, dilakukan melalui lembaga inspeksi
teknik tegangan rendah (KONSUIL, PPILN) yang memeriksa penggunaan peralatan
ber SNI pada instalasi tenaga listrik. Apabila pada suatu instalasi ditemukan
pemasangan peralatan yang tidak ber SNI, maka instalasi tersebut dinyatakan tidak
laik operasi.

Kontak kami :
Subdit Standardisasi Ketenagalistrikan
Email : standar@djk.esdm.go.id
dts.djk@gmail.com
Telp/Fax : 021 5213848
sumber
http://www.djk.esdm.go.id/index.php/std-ketenagalistrikan
SNI KETENAGALISTRIKAN
Tersedianya produk dan jasa yang baik dan bermutu merupakan komponen yang
sangat penting dan menentukan dalam rangka pembangunan nasional. Produk atau
jasa yang sesuai atau memenuhi standar dapat meningkatkan efisiensi,
produktifitas dan selalu sesuai dengan perkembangan teknologi serta melindungi
konsumen dari dampak negatif yang mungkin dapat ditimbulkan.
Untuk mencapai produk atau jasa yang bermutu diperlukan batasan-batasan
(standar) yang merupakan suatu ukuran yang telah disepakati oleh semua
stakeholder dan ditetapkan oleh pemerintah, sehingga diperlukan program
perumusan standar yang sesuai dengan kebutuhan nasional sehingga tercapai
harmonisasi standar regional maupun internasional.
Standardisasi adalah proses perumusan (termasuk revisi), penetapan dan
penerapan standar yang dilaksanakan secara tertib dan teratur serta bekerjasama
dengan para stakeholder bidang ketenagalistrikan. Tahapan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan mekanisme standardisasi secara nasional, sebagai berikut :
a. Tahap pengkajian substansi standar acuan baik standar internasional maupun
standar nasional negara tertentu yang akan dirumuskan;
b. Tahap perumusan konsep RSNI dilakukan dalam bentuk rapat Panitia Teknis (PT);
c. Tahap rapat pleno panitia teknis;
d. Tahap untuk mencapai kesepakatan semua pihak yang berkepentingan
dilakukan dalam Rapat Konsensus;
e. Tahap pengajuan rancangan RSNI kepada Kepala Badan Standardisasi Nasional
untuk ditetapkan menjadi SNI.
Dengan terpenuhinya ketersediaan SNI, diharapkan seluruh stakeholder di bidang
ketenagalistrikan dapat meningkatkan dan menambah keunggulan kompetitif
produk kelistrikan dalam persaingan perdagangan global, keandalan dan mutu
penyaluran energi listrik dan tercapainya keselamatan ketenagalistrikan sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Daftar SNI Ketenagalistrikan
a. SNI di Pembangkit
b. SNI di Transmisi dan Distribusi
c. SNI di Tegangan Rendah
d. SNI di Pemanfaat Listrik
e. SNI Ketenagalistrikan Keseluruhan

DAFTAR PANITIA TEKNIS KETENAGALISTRIKAN

NO PANITIA TEKNIS RUANG LINGK


1 PT 01-02 / Istilah Teknik Ketenagalistrikan (PTIT)

Rekayasa listrik
2 PT 13-02 / Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik (PTSM) Keselamatan pe
3 PT 17-03 / Meter Listrik (PTML) Pengukuran be
4 PT 19-03 / Pengujian Tegangan Tinggi dan Perpetiran (PTUP) Pengujian listrik
5 PT 27-02 / Turbin Listrik (PTTB) Turbin gas dan
6 PT 29-01 / Sistem Ketenagalistrikan (PTSK) Rekayasa listrik
7 29-02 / Perlengkapan dan Sistem Proteksi Listrik (PTSP) Perlindungan te
Sekering dan a
Peralatan peng
Peralatan peng
8 PT 29-03 / Insulasi Listrik (PTIS) Isolator, Sistem
9 PT 29-04 / Jaringan Transmisi dan Distribusi Tenaga Listrik Saluran transm
(PTTD) Perlindungan te
10 PT 29-05 / Transformator (PTTR) Transformator
11 PT 29-06 / Instalasi dan Keandalan Ketenagalistrikan (PTIK) Peralatan listrik
pada kondisi kh
12 PT 29-07 / Kabel dan Konduktor Listrik (PTKK) Kabel dan kond
13 PT 29-08 / Lengkapan Listrik (PTLK) Lengkapan listr
14 PT 29-09 / Mesin Listrik (PTMS) Mesin berputar
15 PT 91-03 / Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PTPUIL) Sistem instalas
sumber
http://www.djk.esdm.go.id/index.php/std-ketenagalistrikan/sni-diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai