KALIBRASI SENSOR
Untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran, alat-alat yang akan digunakan perlu dilakukannya
kalibrasi terlebih dahulu. Pengkalibrasian dapat dapat dilakukan dengan cara membandingkan dua data
dengan menggunakan alat ukur yang berbeda. Pada percobaan ini, digunakan potensiometer.
Tujuan dari makalah dan praktikum kalibrasi ini adalah untuk mengetahui tingkat keakuratan suatu
sensor dengan bantuan perangkat (Tool Kit) Arduino.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 POTENSIOMETER
Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya atau hambatannya (resistansi)
dapat dirubah atau diatur (adjustable). Potensiometer memiliki 3 terminal, 2 terminal terhubung ke kedua
ujung elemen resistif, dan terminal ketiga terhubung ke kontak geser yang disebut wiper. Posisi wiper
menentukan tegangan keluaran dari potensiometer. Berikut ini simbol dari potensiometer, simbol
potensiometer dengan standar IEC dan standar ANS:
Sebagai pengatur volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD
Player.
Kita dapat mengukur nilai Resistansi dari sebuah Potensiometer dengan menggunakan alat ukur
yang dinamakan multimeter, baik multimeter yang menunjukan nilai digital maupun multimeter analog.
Seperti yang kita ketahui bahwa multimeter adalah alat ukur yang terdiri dari gabungan pengukuran arus
listrik (ampere), tegangan listrik (volt) dan resistansi / hambatan (ohm). Untuk mengukur potensiometer
yang merupakan komponen keluarga resistor, potensiometer tentunya diukur dengan fungsi ohm
(resistansi) yang terdapat pada multimeter. Dalam pengukuran, kita dapat mengetahui nilai maksimum
resistansi sebuah potensiometer dan juga perubahan nilai resistansi potensiometer saat kita memutar shaft
atau tuas pengaturnya.
II.2 ARDUINO
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring
platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya
memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino
sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat
Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang
mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan
assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka
(libraries) Arduino. Arduino juga menyederhanakan proses bekerja dengan mikrokontroler, sekaligus
menawarkan berbagai macam kelebihan.
Tidak perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah ada bootloadder yang akan
menangani upload program dari komputer. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, Sehingga pengguna
laptop yang tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya. Memiliki modul siap pakai ( Shield )
yang bisa ditancapkan pada board arduino. Contohnya shield GPS, Ethernet,dll.
Gambar 2.5 Komponen Arduino
Input/output digital atau digital pin adalah pin pin untuk menghubungkan arduino dengan komponen
atau rangkaian digital. contohnya , jika ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada
salah satu pin input atau output digital dan ground. komponen lain yang menghasilkan output digital atau
menerima input digital bisa disambungkan ke pin pin ini. Input analog atau analog pin adalah pin pin yang
berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. contohnya , potensiometer, sensor
suhu, sensor cahaya, dll.
BAB III
PENGOLAHAN DATA
III.1 Hubungan Sudut dengan Tegangan Terukur
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
-50
-100
-150
150
0
0 200 400 600 800 1000 1200
-50
-100
-150
III.3 Hubungan Sudut Manual dengan Sudut Arduino
0
-150 -100 -50 0 50 100 150
-50
-100
-150
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, saya dapat melihat bahwa persamaan yang
diperoleh telah menunjukan sifat linearitas. Juga diperoleh nilai rata-rata kesalahan yang diperoleh sebesar
0,407 dan nilai standar deviasi dari kesalahan yang diperoleh sebesar 0,280. Hal ini menunjukan bahwa
sensitivitas yan diperoleh perlu dikaji ulang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal lagi.
IV.2 Saran
Dalam melakukan percobaan ini diperlukan ketelitian lebih untuk bisa mendapatkan hasil yang
bagus sehingga juga akan mendapatkan nilai sensitivitas yang diharapkan .