Tugas Dokep Kel 3 Buk Mona
Tugas Dokep Kel 3 Buk Mona
ANGGOTA :
Indah mutika
Khopiva safitri
Lia lestari
Maria ulfa
Martha wijaya
Mohd.wahyudin abrar
M.setia budi
D-III KEPERAWATAN
T.A 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dokumentasi keperawatan merupakan suatu kumpulan dokumen yang mencatat semua
pelayanan keperawatan klien yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaan.kegiatan
pendokumentasian ini meliputi keterampilan berkomunikasi,keterampilan mendokumentasikan
proses keperawatan, dan keterampilan standar. Perawat perlu member prioritas terhadap
keterampilan tersebut. Dokumentasi adalah pertanggung jawaban dari seorang perawat akan
tetapi akhir-akhir ini tanggung jawab perawat terhadap dokumentasi sudah berubah. Akibatnya
isi dan focus dari dokumentasi telah di modifikasi, dengan perubahan tersebut untuk itulah
perawat perlu menyusun suatu model dokumentasi yang baru,lebih efisien, dan lebih bermakna
dalam pencatatan dan penyimpanannya.
Setiap tahun di amerika serikat, puluhan juta pasien diantaranya berusia diatas 65 tahun
memerlukan beberapa jenis prosedur pembedahan. Sebagian besar pembedahan ini dilakukan
dengan menggunakan anesthesia umum atau anesthesia epidural-spinal. Prosedur pembedahan
dan anestesi umumnya tidak menimbulkan banyak komplikasi, tetapi beberapa masalah muncul
akibat pengaruh psikologis pembedahan dan anastesi pada tubuh. Namun 3-105 pasien
menunjukan morbiditas yang berhubungan dengan komplikasi jantung, paru, atau infeksi.
B. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan secara teoritis tentang dokumentasi keperawatan,memenuhi
tugas mata ajar dokumentasi keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kerangka acuan yang digunakan dalam medikal bedah adalah kebutuhan dasar manusia yang
ditemukan oleh maslow,maslow menguraikan hirarki kebutuhan dan yang paling mendasar ialah
kebutuhan fisiologi diikuti keselamatan, cinta dan dicintai, harga diri dan aktualisasi diri.
a. Pengkajian awal
Data pasien didapat oleh perawat waktu pasien masuk dirawat dirumah sakit atau
lembaga kesehatan. Dasar-dasar data awal menyajikan landasan demi perencanaan
asuhan keperawatan. Banyak rumah sakit yang mengembangkan data pasien pada
waktu masuk sebagai pembuktian data yang tepat dari populasi pasien spesifik.
Data yang terkumpul dari pasien bisa subjektif atau objektif. Data Subjektif
diperlukan demi penyajian pengertian dari pengalaman pasien dan pengindraannya
terhadap sakit dan sehat. Data Objektif dapat dibuktikan kebenarannya. Data
subjektif dan objektif dipisahkan pada pencatatan pada metode orientasi masalah.
D. Pengkajian Berkesinambungan
Karena kesehatan itu dinamis, statusnya berubah - ubah selamanya, pengkajian
harus merupakan proses yang berkesinambungan. Jadi, pengkajian tidak berakhir
pada data yang terkumpul waktu masuk dirawat. Pada setiap saat terjadi interaksi
antara perawat dan pasien tambahan data dikumpulkan.
Data tambahan digunakan untuk evaluasi masalah yang direncanakan dan untuk
merencakan masalah baru. Cara pendekatan yang direncanakan dan diatur sama
keutamaannya demi pengkajian yang berkesinambungan demikian juga untuk
pengkajian awal.
- Pasien menyatakan bahwa ia ada disis untuk menjalani pembedahan yang kedua
kalinya dan merasa cemas
- Pasien mengeluh nyeri dan nyeri tekan pada tempat insisi pembedahan
- Alergi
- Tanda-tanda vital
- Berat badan
- Hasil lab/rontgen
- Muntah
- Suara nafas
2. Diagnosa Keperawatan
Langkah kedua dari proses keperawatan adalah membuat kesimpulan dari data
yang terkumpul. Proses analisa data dapat disebut sebagai diagnosis, namun demi
menghilangkan kerancuan proses dengan hasil akhir, terminologi diagnosa keperawatan
dalam perbincangan akan dibatasi sampai hasil akhir dari analisa data. Kerangka acuan
seperti yang diuraikan sebelumnya untuk praktek keperawatan sangat membantu untuk
pengelompokkan data yang akan dianalisa sehingga bisa sampai kepada kondisi yang
sehat dari data landasan. Sangat sukar sekali untuk berkecimpung dengan data yang
sangat banyak tanpa pengelompokkan dalam pelaksanaan.
4. Implementasi
Perawat dapat membantu pasien untuk meraih tujuan dengan berbagai strategi cara.
Tujuan pelayanan keperawatan adalah mencapai kesehatan pasien yang optimal,karena
itu perawatan mandiri dititik beratkan sejauh itu masih memungkinkan dilaksanakan oleh
pasien karena penanggung jawab yang tertinggi demi pelestarian kesehatan pasien itu
sendiri. Jadi strategi keperawatn yang paling utama ialah memberi penyuluhan,memberi
bantuan dan memotivasi. Bila perawatan mandiri tidak mungkin atau tidak pada
tempatnya dilakukan,maka harus mengkompensasikan ketidakmampuan pasien dengan
melaksanakan kegiatan. Pemantauan merupakan strategi yang harus berlangsung,bentuk
tingkatannya tergantung kepada tingkat sakit dan penyakitnya.
Kegiatan keperawatan dapat diarahkan ke berbagai hal dan keadaan. Tidak semua
pelayanan yang direncanakan itu dilakukan oleh perawat profesional. Sebagian pelayanan
dapat dilimpahkan kepada pemberi pelayanan kesehatan yang lain yang bekerja dengan
cara hubungan kerja dengan perawat.
5. Evaluasi
Langkah terakhir dari proses keperawatan terdiri dari menentukan apakah hasil
yang diharapkan bisa diraih,analisis keberhasilan intervensi keperawatan dan
perencanaan untuk pelayanan selanjutnya. Metode evaluasi terdiri dari cara
menghimpun data dari pasien berdasarkan kriteria yang ditentukan sebagai hasil yang
diharapkan dari pasien atau tujuan. Jadi lebih banyak tujuan itu dinyatakan pada
perilaku pasien yang teramati,lebih mudah tugas evaluasi dilaksanakan. Sebagai
contoh diagnosa Konstipasi sebagai dampak dari kurang masukan cairan,tujuannya
ialah tinja menjadi lembek dan berbentuk. Dengan demikian,evaluasi mencakup
inspeksi tinja. Bila tinja lunak dan berbentuk,tujuan berarti tercapai dan konstipasi
sudah diperbaiki/ditangani.
Sebagian tujuan bisa saja tidak dicapai dan sebab-sebabnya bisa muncul dari
berbagai aspek. Setelah tujuan tidak tercapai maka dibuat revisi dan proses diulang
kembali. Sebagaimana telah dicatat, pelayanan keperawatan berlanjut terus dan
proses yang dinamis memerlukan pengkajian yang berkesinambungan, demikian juga
evaluasinya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keperawatan medikal bedah adalah pelayanan professional yang didasarkan ilmu
dan teknik keperawatan medikal bedah berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spritual
yang komprehensif ditujukan pada orang dewasa atau yang cenderung mengalami
gangguan fisiologi atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Daftar pustaka
http://nurseswasti.wordpress.com/category/uncategorized/