Anda di halaman 1dari 9

JPEHS 1 (2) (2014)

Journal of Physical Education, Health and Sport


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs

ALAT TES KETERAMPILAN SEPAK TAKRAW BAGI ATLET SEPAK


TAKRAW JAWA TENGAH

Sulaiman

PJKR FIK Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat tes keterampilan sepak takraw bagi atlet pria
Diterima Oktober 2014 dan wanita di Jawa Tengah. Metode penelitian ini adalah survei dengan tes dan pengukuran.
Disetujui Oktober 2014 Sampel penelitian adalah 46 pria dan 35 atlet wanita atlet Sepak Takraw di Jawa Tengah. Uji
Dipublikasikan keterampilan terdiri dari empat butir tes: 1) uji kemampuan sepak mula, 2) uji kemampuan sepak
November 2014 kura, 3) tes pakan, dan 4) tes kemampuan smes. Instrumen tes diuji dengan statistik Chi square,
________________ validitas dengan uji statistik Pearson product moment untuk mengkorelasikan item tes untuk skor
Keywords: total, reliabilitas diuji dengan dua cara,: product moment untuk mengkorelasikan skor total dari tes
Testing Skills, Sepak pertama dengan total skor tes kedua, dan dengan Anava dua jalur untuk menguji homogenitas
Takraw, males and females varians. Kesimpulan hasil penelitian adalah, tes keterampilan sepak takraw dapat digunakan
athlete sebagai instrumen untuk mengukur keterampilan atlet pria dan wanita sepak takraw di Jawa
____________________ Tengah

Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to develop a test instrument for sepak takraw skill for males and females athletes of Central
0B

Java. This research method is a survey with tests and measurements. Research sample is 46 males athletes and
35 females athletes of Sepak Takraw in Central Java. Test of skills consist of four test items: 1) test of sepak
mula ability, 2) test of sepak kura ability, 3) feed tests, and 4) test of smash ability. The instrument of test is
tested by Chi square statistics, validity with statistical tests of Pearson Product moment to correlate the test
items for the total score, reliability tested in two ways. Product moment to correlate the total score of the first
test with a total score of the second test, and with Anava two lines to test the homogeneity of variance.
Conclusions The results of research is, test of sepak takraws skill can be used as an instrument to measure the
skills of males and females athletes of sepak takraw In Central Java.

2014 Universitas Negeri Semarang

Alamat korespondensi: ISSN 2354-8231 (online)


Gedung F1 Lantai 3 FIK Unnes
ISSN 2354-7901 (cetak)
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: lemans_fik@yahoo.co.id
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

PENDAHULUAN Sebagai indikator-indikator dari tingkat


kemahiran, maka keterampilan diartikan
Perkembangan olahraga Sepak Takraw di sebagai kompetensi yang diperagakan oleh
Indonesia yang pesat, kurang diikuti dengan seseorang dalam melaksanakan suatu tugas
upaya pemanfaatan perkembangan ilmu yang berkait dengan pncpaian suatu tujuan.
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) Semakin tingi kemampuan seseorang mencapai
keolahragaan secara optimal, terutama dalam tjuan yang diharapkan,maka semakin terampil
menetapkan alat tes keterampilan untuk orang tersebut (Sage, 1984 : 17).
mengukur kemampuan atlet Sepak Takraw. Untuk dapat mengetahui penguasaan
Indonesia secara umum ataupun Jawa Tengah keterampilan bermain Sepak Takraw, harus
khususnya, belum memiliki alat evalusi tes yang dilakukan dengan alat ukur yang sesuai. Untuk
benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dan itu diperlukan isntrumen pengukuran
dapat dipercaya ketelitiannya dan teruji secara kemmpuan/keterampilan Sepak Takraw yang
Iptek Keolahragaan kebenarannya untuk dikembangkan berdasarkan karakteristik
mengukur keterampilan atlet. Selama ini apabila permainan Sepak Takraw. Instrumen atau alat
dilakukan pemanduan bakat atau seleksi tes yang baik inilah yang dibutuhkan seorang
pemain, digunakan alat tes kemampuan atlet pelatih untuk dapat memberikan penilaian
yang belum teruji ketelitian dan ketepatannya keterampilan bermain Sepak Takraw terhadap
secara ilmiah, dengan kata lain alat tes tersebut atlet putera dan puteri dalam seleksi pemain di
masih diragukan. Pada seleksi pemain atau daerah Jawa Tengah.
recruitmen pemain, muncul ketidak puasan dari Sepak Takraw adalah suatu permainan
pelatih atau pembina manakala pemainnya yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan
tidak terpilih dalam seleksi. Seleksi tersebut (takraw), dimainkan di atas lapangan yang datar
dianggap penuh muatan subyektifitas yang empat persegi panjang dengan panjang 13,40 m
tinggi. Hal ini disebabkan alat tes yang dan lebar 6,10 m. Di tengah-tengah dibatasi
digunakan untuk seleksi tidak valid, reliable dan oleh jaring/net seperti permainan bulutangkis.
obyektif. Permainan ini permainan beregu yang
Tes keterampilan Sepak Takraw yang ada dimainkan oleh dua regu baik putera maupun
saat ini memang belum dapat dikatakan sebagai puteri, yang masing-masing regu terdiri dari 3
alat tes yang valid, reliabel dan obyektif karena orang pemain. Dalam permainan permainan ini
belum teruji, serta belum mengakomodasi yang dipergunakan terutama kaki dan semua
sebagai alat tes sesuai dengan tingkat anggota badan kecuali tagan. Tujuan dari setiap
kemampuan atlet. Beberapa alat tes yang regu adalah mengembalikan bola sedemikian
dipakai saat ini memang secara isi sudah rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan
mencakup materi keterampilan Sepak Takraw atau menyebabkan lawan membuat pelanggaran
yang harus dikuasai seorang pemain, seperti : a) atau bermain sala (Sulaiman, 2008: 1-2).
sepak sila, b) sepak kura, c) sepak mula (servis), Untuk dapat bermain Sepak Takraw
d) heading (menyundul) bola, e) hantaran atau dengan baik, seorang pemain yang merupakan
mengumpan, e) smash, f) block (tahanan) dan g) individu-individu dalam regu (tim) harus
bermain. Namun tes-tes tersebut belum teruji menguasai teknik dasar bermain dengan baik
secara ilmiah sebagai alat tes yang obyektif, pula. Teknik dasar bermain Sepak Takraw yang
valid dan reliabel. harus dikuasai menurut beberapa ahli adalah
Keterampilan dapat dipahami sebagai sebagai berikut : 1) Rattinus Darwis, dkk (1992)
indikator dari tingkat kemahiran. Penguasaan terdiri dari unsur : menyepak, memaha,
suatu keterampilan motorik merupakan sebuah mendada, kepala, sepak mula, smes dan
proses dimana seseorang mengembangkan tahanan (block); 2) PB. PSTI (2005, 6) teknik
seperangkat respon ke dalam suatu pola gerak dasar bermain terdiri dari : sepak sila, sepak
yang terkoordinasi, terorganisir dan terintegrasi. kuda/kura, sepak simpuh, sepak cungkil,

69
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

memaha, mendada, kepala, sepak mula (servis), 180) bahwa istilah reliabelitas sering
smes (kedeng dan gulung), dan tahanan (block); disamakan dengan keterandalan, keajegan,
3) Sulaiman (2008, 15-16) teknik dasar meliputi konsistensi, kestabilan, namun ide pokok dalam
: a) Teknik Sepakan, terdiri dari : Sepak Sila, konsep reliabelitas adalah sejauh mana hasil
Sepak Kura/kuda, Sepak Cungkil, Sepak suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil ukur
Simpuh/ Badek, Sepak Mula (servis), dan Sepak dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali
Tapak (Menapak); b) Memaha (kontrol paha), pengukuran terhadap kelompok subyek yng
c) Mendada (kontrol dada), d) Membahu sama diperoleh hasil yang relative sama.
(kontrol bahu), e) Kepala (sundulan Dikatakan oleh Nawawi (1995: 190)
kepala/heading), f) Teknik Smes, terdiri dari : bahwa reliabelitas atau tingkat ketepatan adalah
Kedeng dan Gulung, dan g) Teknik Tahanan tingkat kemampuan instrument penelitian untuk
(Block). mengumpulkan data secara tetap dari kelompok
Berdasarkan uraian tersebut di atas, individu. Instrumen yang memiliki tingkat
unsur-unsur teknik dasar permainan Sepak reliabelitas yang tinggi cenderung menghasilkan
Takraw yang sering digunakan dalam bermain data yang sama tentang suatu variable atau
terdiri dari: sepak sila, sepak kura, memaha, unsur-unsurnya, jika diulangi pada waktu yang
sepak mula (servis), smes (gulung) dan bermain berbeda pada kelompok individu yang sama.
regu. Teknik dasar tersebut yang akan dibuat Istimasi reliabelitas dapat dilakukan
sebagai alat tes keterampilan Sepak Takraw melalui salah satu pendekatan umm diantaranya
dalam penelitian ini. adalah pendekatan tes ulang (test retest) yaitu tes
Validitas tes yang sering disebut dengan yang dlaksanakan dua kali pada subyek dan
kesahihan tes adalah tingkat kemampuan kelompok yang sama dengan memberi tenggang
instrument penelitian untuk mengungkapkan waktu tertentu diantara kedua penyajian
data sesuai dengan masalah yang hendak tersebut dan hasilnya dikorelasikan.
diungkap. Strand & Wilson (1993: 9) Pengertian objektivitas suatu tes pada
mendefiniskan validitas sebagai derajad dasarnya hampir sama dengan reliabelitas,
ketepatan pengukuran dari sebuah tes tentang kedua-duanya berorientasi pada usaha untuk
apa yang diukur. Jansen dan Hirst (1980: 22) mendapatkan hasil pengukuran yang sama atau
mengatakan bahwa validitas adalah derajad hampir sama.Tingkat objektivitas suatu alat
kebenaran sebuah tes mengukur apa yang ukur menurut Strand & Wilson (993: 11)
sebenarnya diukur. Validitas tes keterampilan tergantung pada bagaimana petunjuk tes itu
olahraga diperoleh dengan menentukan diberikan dengan jelas serta serinci mungkin,
hubungan antara sebuah tes dengan kriteria serta bagaimana seluruh prosedur tes tersebut
yang sama baiknya dengan kualitas yang diukur diikuti . Phillips & Hornak (1979: 111)
sebuah alat tes. mengemukakan bahwa tingkat objektivitas sustu
Arma Abdoellah (1988: 26) mengatakan alat tes diperoleh apabila : a) Petunjuk
bahwa ada dua aspek dalam kesahihan yang pengukuran disusun dengan kata-kata selengkap
harus dipertimbangkan ; relevansi dan dan sejelas mungkin, b) Prosedur pengukuran
keterandalan. Relevansi dapat dikatakan sebagai dibuat sederhana, c) Bila mungkin
kesesuaian yang dekat sekali dengan apa yang menggunakan peralatan mekanik, d)
diukur alat tes dan fungsi yang dimaksud akan Memasukkan hasil tes ke dalam angka
diukur. Keterandalam mengacu pada ketelitian matematik (berupa angka-angka), e) Memilih
dan ketepatan ukuran. tester yang betul-betul terlatih dan ahli dalam
Reliabilitas tes lebih populair dengan bidangnya, f) Tester selalu mempertahankan
istilah keterandalan. Permasalahan pokok sikap professional dan sikapilmiah, g)
reliabilitas pengukuran berkisar pada persoalan Pemantauan dilakukan terus-menerus dalam
stabilitas skor dan kemantapan hasil prosedur pelaksanaan pengukuran terhadap
pengukuran. Menurut Saefudin Azwar (2000:

70
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

administrator tes, dan h) Menggunakan dengan METODE


setepat-tepatnya standart prosedur penskoran.
Arma Abdullah (985; 137) mengatakan Penelitian yang bertujuan untuk membuat
bahwa langkah pertama dalam pembuatan tes atau menyusun alat tes keterampilan bermain
keterampilan adalah menentukan komponen- Sepak Takraw bagi atlet putera dan puteri
komponen penting dalam keterampilan, daerah Jawa Tengah, merupakan penelitian
kemudian menuliskan definisi kemampuan survei tes dengan rangkaian uji coba alat tes.
gerak yang baik. Dalam menentukan komponen Adapun rancangan penelitian ini dapat
dan mendefiniskan kemampuan tersebut, digambarkan sebagai berikut:
diperlukan untuk meninjau kembali literature
mengenai tes keterampilan yang telah tersusun
terlebih dahulu. Apabila ditemukan tes Tes Sepak
keterampilan kemampuan gerak yang
memenuhi persyaratan yang baik, sebaiknya
tidak perlu untuk membuat sebuah tes yang Tes Sepak
baru. Akan tetapi apabila tidak ditemukan Tes
sebuah tes yang sesuai dengan criteria yang Keterampilan
diperlukan, sebaiknya dibuat tes yang sesuai Tes Hantaran/ Sepak
dengan mempelajari tes keterampilan yang lain. Mengumpan Takraw
Dikatakan oleh Sutrisno Hadi (1991: 7) bahwa
apabila dalam keadaan terpaksa harus
menyusun sendiri instrument, ada tiga langkah Tes Smash
yaitu mendefinisikan konstrak; menyidik faktor
dan menyusun butir-butir tes. Tes keterampilan Gambar 1. Desain Penelitian.
sebaiknya dirancang untuk suatu tingkat
kemampuan yang dapat mengukur beberapa Penelitian ini dilaksanakan di daerah Jawa
cara seperti waktu, jarak, ketepatan dan Tengah terhadap pemain daerah yang dalam
kekuatan serta ukuran gaya ( Arma Abdullah, persiapan Porprov tahun 2009. Waktu
1985: 138). penelitian dari bulan Juni Agustus 2009.
Apabila tes telah memenuhi dengan Penelitian ini dilakukan terhadap atlet/pemain
kriteria keterandalan dan kesahihan, norma Sepak Takraw kabupaten/kota yang
harus dibuat berdasarkan data yang ada. memperkuat daerahnya pada Pekan Olahraga
Penyusunan norma yang diinginkan Provinsi (PORPROV) Jawa Tengah tahun 2009.
mencerminkan skor baku dan skor skala Sampel penelitian terdiri dari 46 atlet putera dan
berdasarkan mean dan standart deviasi. Adapun 35 atlet puteri sepak takraw Jawa Tengah.
penyusunan skor skala yang berdasarkan mean Karakteristik dari subyek penelitian adalah
dan standart deviasi tersebut menggunakan atlet/pemain terbaik dari masing-masing daerah
teknik skor Z. Sedangkan skor baku yang dibuat kabupaten/kota di Jawa Tengah.
disesuaikan dengan kategori tersebut Instrumen yang digunakan pada penelitian ini
dimaksudkan agar dapat membedakan adalah alat tes keterampilan Sepak Takraw bagi
kemampuan keterampilan gabungan. Tes atlet putera-dan puteri yang akan dicari
keterampilan bermain Sepak Takraw bagi atlet validitas, reliabilitas dan objektivitasnya.
putera dan puteri daerah Jawa Tengah, dapat Adapun alat tes tersebut meliputi :
dikategorikan menjadi lima kategori, yaitu : 1).Tes Keterampilan Sepak Sila
baik sekali, baik, sedang, kurang dan kurang Tujuan
sekali. Untuk mengukur keterampilan menguasai bola
dengan ketermpilan sepak sila kaki kanan, kaki
iri atau kombinasi

71
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

a).Pelaksanaan Tes d. Jumlah dari masing-masing keterampilan


(1).Saat tester mengatakan siap, testee berdiri di menimang bola yang dapat dihitung dibagi
tengah lingkaran diameter 1 m, (2).Saat terter skor, dimasukkan pada format/ lembar
mengatakan ya testee melakukan penilaian yang tersedia.
keterampilan menimang bola kaki kiri dan 3).Tes Mengumpan/hantaran
kanan Tujuan :
b). Masing-msing keterampilan menimang bola Untuk mengetes keterampilan mengumpan
dilakukan selama 1 menit /hantaran bola guna di smash.
c).Hasil keterampilan tersebut akan dihitung a).Pelaksanaan Tes
sebagai skor bila bola: 1) Saat tester mengatakan siap, testee berdiri
1) Bola melambung di atas kepala di tengah lapangan siap melakukan
+ 2m dari lantai lambungan/mengumpan bola, boleh
2) Bola dan testee tidak keluar dengan kaki kanan atau kiri.
lingkaran 2) Saat tester mengatakan ya testee
d).Jumlah dari masing-maing keterampilan melakukan keterampilan lambungan/
menimang bola yang dapat dihitung sebagi mengumpan, dengan menimang sekali
skor, dimasukkan pada format/ lembar dan mlambungkan bola dengan teknik
pemilaian yang tersedia. sepak sila melewati tali setinggi 3 meter
2).Tes Keterampilan Sepak Kura dengan jarak 1,5 meter dari net, dan
Tujuan berusaha memasukkan bola pada sasaran.
Untuk mengukur keterampilan menguasai bola b). Kesempatan melakukan keterampilan
dengan ketermpilan sepak kura kaki kanan atau lambungan/mengumpan sebanyak 10 kali.
kaki kiri atau kombinasi c).Skor dihitung bila:
a. Pelaksanaan Tes 1) Bola lewat di atas tali, baik menyentuh
1) Saat tester mengatakan siap, testee berdiri tali ataupun tidak
di tengah lingkaran diameter 1 m 2) Bola jatuh dalam garis skor, lebar sektor
2) Saat terter mengatakan ya testee skor 30 centimeter, dengan nilai 15
melakukan keterampilan menimang bola semakin mendekati net
sepak kura dengan kaki kiri atau kanan 3) Bila bola jatuh tepat pada garis, maka
atu kombinasi skor yang dicatat yang tinggi.
b. Masing-msing keterampilan menimang bola 4) Bila bola menyentuh net dan jatuh di
dilakukan selama 1 menit bidang lapangan sendiri, skor 5
c. Hasil keterampilan tersebut akan dihitung 5) Skor dihitung dari jumlah angka yang
sebagai skor bila bola: didapat dari 10 kesempatan lambungan
1) Bola melambung di atas kepala + 2m bola.
dari lantai
2) Bola dan testee tidak keluar lingkaran

5 4 3 2 1

Arah bola teste


30 cm

net

Gambar 2. Lapangan Tes Mengumpan

72
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

4. Tes Kemampuan Smash b).Skor dihitung bila:


Tujuan untuk mengukur keterampilan 1) Pelaku dinyatakan tidak melakukan
melakukan smash dengan bentuk salto dan lipat kesalahan, 2). Bola jatuh dalam sasaran
a) Pelaksanaan Tes yang telah ditentukan 3). Apabila telah
1) Saat tester mengatakan siap, testee dilakukan kesalahan smash atau
berdiri di tengah lapangan siap lambungan maka diberi nilai 1
melakukan smash c). Bila pelambung dinyatakan oleh tester
2) Saat tester mengatakan ya testee melakukan kesalahan dalam lambungan, dapat
melakukan keterampilan smash dilakukan pengulangan 3 kali
3) Masing-masing testee melakukan d).Skor dihitung dari jumlah angka yang
keterampilan smash sebanyak 10 bol didapat dari 10 kali kesempatan

3 5

2 1 4

3 5

1 m

1,2 m
Gambar 3. Lapangan Tes Smesh

Untuk menguji ketepatan hasil 4). Uji Reliabilitas (keterandalan) instrument


pengukuran masing-masing tes , teknik analisis digunakan tes re-tes dengan statistik koefisien
statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini keterandalan dengan menggunakan analisis
adalah sebagai berikut : varian dua jalur yang dikemukakan oleh Arma
1). Uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat. Abdoellah (1985: 88). Pada analisis varian dua
Suatu butir tes dinyatakan berdistribusi normal jalur, meliputi variansi gender (putra dan putri),
apabila memiliki harga X2 dikonsultasikan ke dan variansi butis tes (sila., kura, mengumpan
table dengan d.b = (n - 1) dan smash).
2). Uji validitas (kesahihan) instrument tes 5). Penyusunan skor Klasifikasi/Kategori
dengan menggunakan teknik statistic Product tingkat keterampilan digunakan teknik Z skor
moment atau Pearson. Pada uji validitas Sutrisno Hadi ( 1989). Sedangkan untuk
menggunakan Pearson ini yang dikorelasikan menentukan skor baku digunakan mean dan
adalah item tes terhadap skor total. standar deviasi dengan lima kategori yakni: Baik
3). Uji keterandalan (Reliabelitas) instrumen tes Sekali, Baik, Sedang, Kurang dan Kurang
digunakan statistik Product moment atau Pearson Sekali. Sebelumnya hasil tes keterampilan
dengn metode tes re-tes, yaitu mengkorelasikan masing-masing diberi bobot sesuai dengan
hasil tes I (pertama) dengan hasil tes ke II tingkat kesulitannya, sebagai berikut: a) Hasil
(kedua) tes sepak sila diberi bobot 1 (satu), b) Hasil tes

73
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

sepak kura diberi bobot 1 (satu), c) Hasil tes baku : 12.297, dengan derajad bebas (db) :
mengumpan diberi bobot 2 (dua), dan d) Hasil 23 dan P : 0.994 menunjukkan sebarannya
tes smash diberi bobot 3 (tiga). Total skor dari normal.
keempat tes kali bobotnya masing-masing, di 2) Tes kemampuan Sepak Kura (X2) melalui
konsultasikan ke klasifikasi atau kategori skor perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata:
(nilai), itu merupakan tingkat keterampilan atlet 23.286 , Chi kuadrat : 9.629, simpangan
yang bersangkutan. baku : 10.692, dengan derajad bebas (db) :
21 dan P : 0.983 menunjukkan sebarannya
HASIL PENELITIAN normal.
3) Tes kemampuan Mengumpan (X3) melalui
Hasil perhitungan dipisahkan antara atlet perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata:
putera yang berjumlah 46 orang, dan atlet puteri 18.286, Chi kuadrat : 20.314, simpangan
yang berjumlah 35 orang, sebagai berikut : baku : 9.260, dengan derajad bebas (db) :
a. Kelompok Atlet Putera 15, dan P : 0.160 menunjukkan sebarannya
Kelompok atlet putera terdapat empat jenis tes normal.
untuk mengetahui keterampilan bermain sepak 4) Tes kemampuan Smash (X4) melalui
takraw, yang terdiri dari : perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata:
1) Tes kemampuan Sepak Sila (X1) melalui 10.971, Chi kuadrat : 16.771, simpangan
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata : baku : 3.519, dengan derajad kebebasan
51.304, Chi kuadrat : 16.826, simpangan (db) : 11, dan P : 0.115 menunjukkan
baku : 4.699, dengan derajad bebas (db) : 16 sebarannya normal.
dan P : 0.397 menunjukkan sebarannya Hasil analisis menunjukkan bahwa semua butir
normal. tes yang diujikan cobakan sahih dengan taraf
2) Tes kemampuan Sepak Kura (X2) melalui signifikan 5 % yang dibuktikan dengan P <
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata : 0,000 berarti sangat signifikan untuk tes
37.000, Chi kuadrat : 14.870, simpangan keterampilan bermain sepak takraw bagi atlet
baku : 7.854, dengan derajad bebas (db) : 27 putera dan puteri daerah Jawa Tengah.
dan P : 0.971 menunjukkan sebarannya Rangkuman analisis kesahihan bulir tes
normal. keterampilan sepak takraw bagi atlet putera dan
3) Tes kemampuan Mengumpan (X3) melalui puteri Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata :
25.261, Chi uadrat : 22.478, simpangan Tabel 1 . Analisis Kesahihan Butir ketrampilan
baku : 7.514, dengan derajad bebas (db) : tes putra
24, dan P : 0.551 menunjukkan sebarannya Butir Tes
rxy rbt P Status
normal. (Nomor)
4) Tes kemampuan Smash (X4) melalui 1 0.693 0.439 0.000 Sahih
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata : 2 0.727 0.222 0.000 Sahih
14.630, Chi kuadrat : 13.478, simpangan 3 0.516 0.035 0.000 Sahih
baku : 6.158, dengan derajad kebebasan 4 0.148 -0.290 0.000 Sahih
(db): 18, dan P : 0.762 menunjukkan
sebarannya normal. Tabel 2 . Analisis Kesahihan Butir ketrampilan
b. Kelompok Atlet Puteri tes putri
Kelompok atlet puteri terdapat empat jenis tes Butir Tes
rxy rbt P Status
untuk mengetahui keterampilan bermain sepak (Nomor)
takraw, yang terdiri dari : 1 0.916 0.780 0.000 Sahih
1) Tes kemampuan Sepak Sila (X1) melalui 2 0.805 0.599 0.000 Sahih
perhitungan didapatkan bahwa nilai rerata 3 0.811 0.647 0.000 Sahih
: 41.286, Chi kuadrat : 9.571 simpangan 4 0.570 0.481 0.000 Sahih

74
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

Sesuai dengan hasil analisis tersebut di Kurang Sekali. Sebelumnya hasil tes
ats, maka rangkaian butir tes keterampilan keterampilan masing-masing diberi
bermain sepak takraw bagi atlet putera dan bobot sesuai dengan tingkat
puteri Jawa Tengah dapat dilanjutkan kesulitannya, sebagai berikut: a) Hasil
perhitungannya. tes sepak sila diberi bobot 1 (satu), b)
Uji keterandalan (Reliabelitas) instrumen Hasil tes sepak kura diberi bobot 1
tes digunakan statistik Product moment atau (satu), c) Hasil tes
Pearson dengn metode tes re-tes, yaitu mengumpan/hantaran diberi bobot 2
mengkorelasikan hasil skor total tes I (pertama) (dua), dan d) Hasil tes smash diberi
dengan hasil skor total tes ke II (kedua). Pada bobot 3 (tiga).
prhitungan menghasil kan nilai korelasi, sebagai Dari hasil perhitungan skor baku
berikut : menggunakan SPSS 2000 versi 14, untuk
1) Untuk instrument tes keterampilan atlet instrument tes atlet putra dan putri didapatkan
putera, hasil perhitungan : r11 = 0.976, Klasifikasi/kategori tingkat keterampilan sepak
yang menunjukkan adanya hubungan yang takraw pada table 3 dan 4 dibawah ini
signifikan. Artinya antara hasil skor total tes
I dengan skor tes ke II ada hubungan yang
signifikan (bersifat tetap). Dengan demikian Tabel 3. Klasifikasi / kategori ketrampilan
instrument tes keterampilan sepak takraw sepak takraw putra
untuk atlet putera Jawa Tengah Reliabel. Interval Klasifikasi
2) Untuk instrument tes ketermpilan atlet Total Skor /Kategori
puteri, hasil perhitungan : r11 = 0.997, 1 30 Kurang Sekali
yang menunjukkan adanya hubungan yang 31 60 Kurang
sangat signifikan. Artinya antara hasil skor 61 90 Cukup
total tes I dengan skor tes ke II ada 91 120 Baik
hubungan yang signifikan (bersifat tetap). 121 150 Baik Sekali
Dengan demikian instrument tes
keterampilan sepak takraw untuk atlet
puteri Jawa Tengah Reliabel. Tabel 4. Klasifikasi/kategori ketrampilan sepak
a. Uji Reliabilitas (keterandalan) takraw putri
instrument digunakan tes re-tes dengan Interval Klasifikasi
statistik koefisien keterandalan dengan Total Skor /Kategori
menggunakan analisis varian dua jalur. 1 36 Kurang Sekali
Adapun hasil perhitungan menunjukkan 37 72 Kurang
bahwa F hitung baik untuk item tes, 73 108 Cukup
jenis kelamin atlet dan antar keduanya 109 144 Baik
(F tes = 261.915; F gender = 90.994 da F 145 180 Baik Sekali
inter = 5.673 ) lebih besar dari F table
dengan signifikansi 5 % 2.633; Kaidah yang digunakan sebagai acuan
3.871;2.633). Hal ini menunjukkan adalah P > 0.050 dimana hasil analisis yang
bahwa tiap bagian mempunyai nilai P lebih besar dari kaidah yang telah
variansi/homogenitas yang sama. ditentukan dinyatakan sebarannya normal sebab
b. Penyusunan skor Klasifikasi/Kategori jika P lebih kecil dari kaidah yang telah
tingkat keterampilan digunakan teknik ditentukan maka sebarannya tidak normal.
Z, Sedangkan untuk menentukan skor Sehingga ke-empat item tes menunjukkan
baku digunakan mean dan standar bahwa kelompok putera dan puteri sebarannya
deviasi dengan lima kategori yakni: Baik normal. Untuk itu keempat item tes tersebut
Sekali, Baik, Sedang, Kurang dan dapat dilanjutkan untuk perhitungan berikutnya.

75
Sulaiman / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 1 (2) (2014)

Hasil uji coba kesahihan (validitas) butir tes peneliti lain dapat melakukan penelitian sejenis
menunjukkan bahwa semua butir tes sahih, dengan sampel yang lain, misalnya : atlet
yang ibuktikan dengan taraf signifikansi 5 % yunior, atlet nasional, dan sebagainya, 2)
dibuktikan dengan P < 0.000. Dan hasil uji Membuat alat tes keterampilan sepak takraw
homogenitas varian, menunjukkan bahwa item yang lain yang baru, misalnya dengan
tes keterampilan bagi atlet putera dan puteri menambahkan teknik permain sepak takraw
yang meliputi : 1) tes sepak sila, 2) te ssepak yang lain, memodifikasi bentuk lapangan atau
kura, 3) tes mengumpan, dan 4) tes smash target sasaran yang berbeda, dan sebagainya, 3)
adalah signifikan. Dengan demikian item tes Bagi PSTI Jateng , alat tes ini dapat dijadikan
tersebut dapat digunakansebagai alat tes untuk pedoman dalam menyeleksi atlet, dan dijadikan
mengukur keterampilan atlet sepak takraw pembanding terhadap tes lain yang sudah ada.
putera dan puteri daerah Jawa Tengah. Hasil
perhitungan keterandalan (reliabelitas) yang DAFTAR PUSTAKA
dilakukan menunjukkan bahwa semua hasil uji
tes Reliabel (andal). Dan hasil uji homogenitas Abdoellah, Arma.1988. Evaluasi dalam Pendidikan
varian Penyusunan skor skala dan skor baku Jasmani. Jakarta : Departemen Pendidikan
yang pembuatannya didasarkan atas mean dan dan Kebudayaa. Dirjen Dikti. P2LPTK.
standar deviasi menghasilkan lima kategori, Nawawi, Hadari. 1995. Instrumen Penelitian Bidang
Sosial. Yogjakarta. Gajah Mada University
terdiri dari : Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang,
Press.
Kurang Sekali.
PB. PSTI.2005. Permainan Sepak Takraw. Jakarta:
PBPSTI
SIMPULAN DAN SARAN Rattinus Darwis, dkk .1992. Olahraga Pilihan: Sepak
Takraw. Jakarta: Dirjen Dikti. P2LPTK,
Dari hasil analisis penelitian, Depdikbud
menunjukkan bahwa alat tes keterampilan sepak Sage, & George H. 1984. Motor Learning and Control :
takraw bagi atlet putera dan puteri daerah Jawa A Neuropsychological Approach. Dubuque Iowa :
Wm. C. Brown Publisher.
Tengah tahun 2009, yang meliputi : 1) tes
Saefudin Azwar. 2000. Reliabilitas dan Validitas.
kemampuan sepak sila, 2) tes kemampuan
Yogjakarta: Pustaka Pelajar offset.
sepak kura, 3) tes kemampuan mengumpan Strend, Breadford N., & Wilson, Rolayne. 1993.
(hantaran), dan 4) tes kemampuan smash. Assesing Sport Skill. USA : Human Kinetic
Melalui uji validitas, reliabilitas dan obyektifitas Publishing
tes dapat dijadikan sebagai baterai tes untuk Suharsimi Arikunto.2002. Prosedur Penelitian.
mengukur keterampilan sepak takraw bagi atlet Jakarta : Rineka Cipta.
Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan Sulaiman. 2008. Sepak Takraw: Pedoman bagi Guru
sampel atlet putera dan puteri Jawa Tengah, Olahraga, Pembina dan Atlet. Semarang:
UNNES Press
dan juga belum menggambarkan semua teknik
Sutrisno Hadi.1991. Metodologi Research I dan II.
yang ada pada permainan sepak takraw,
Yogyakarta: Yayasan Penerbit Faultas
sehingga untuk penelitian berikutnya peneliti Psikologi UGM.
memberikan saran sebagai berikut : 1) Bagi

76

Anda mungkin juga menyukai