HALAMAN
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
I. PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum......................................................................................3
1.3. Waktu dan Tempat Praktikum...................................................................3
II. PEMBAHASAN...............................................................................................4
2.1. Tutorial Menjangka Peta...........................................................................4
2.1.1. Cara menjangka peta :........................................................................7
2.2. Automatic Radar Plotting Aid (ARPA)...................................................10
2.3. Global Maritime Distress Safety System (GMDSS)...............................11
2.3.1. Fungsi GMDSS................................................................................12
2.3.2. Sistem komunikasi GMDSS............................................................13
2.3.3. Area Cakupan Pengoperasian GMDSS............................................15
2.3.4. Prosedur Pengoperasian Peralatan Gmdss............................................16
2.4. Search and Rescue Transponder (SART)................................................18
2.5. Emergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB).........................19
2.6. Global Positioning System Plotter (GPS PLOTTER).............................20
2.7. RADAR...................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26
LAMPIRAN...........................................................................................................27
1
I. PENDAHULUAN
Alat Navigasi kapal merupakan suatu yang sangat penting dalam menentukan
arah kapal. Pada zaman dahulu kala, untuk menentukan arah kapal berlayar tidak jauh
dari benua atau daratan, alat komunikasi kapal digunakan untuk berhubungan antara
awak kapal yang berada pada satu kapal atau dapat di gunakan untuk komunikasi
dengan kapal lain dan atau berkomunikasi dengan darat. Zaman dulu navigasi kapal
atau arah tujuan kapal dilakukan dengan melihat posisi benda-benda langit seperti
matahari dan bintang-bintang dilangit. Jika kita memandang bintang pasti sulit
menentukan arah tujuan kapal. Untuk zaman sekarang lebih mudah dengan alat-alat
navigasi kapal modern. Untuk itu diperlukan system navigasi yang terdiri atas sensor
ultrasonik, mikrokontroler untuk mengolah data dari sensor, kemudian LCD sebagai
tampilan dari sensor ultrasonik. Hasil penelitian terdahulu telah diperoleh sebuah
prototipe kapal yang diberi nama MCST -1. Pada sistem MCST1 sebelumnya terdapat
beberapa kelemahan, antara lain belum di uji coba pada air (open water), sistem
komunikasi belum bisa bekerja dengan baik. Dalam penelitian tugas akhir ini MCST1
tersusun atas 3 sub sistem, yaitu sistem navigasi, sistem kontrol dan sistem guidence.
Dimana sistem navigasi ini berfungsi untuk memonitoring kapal terhadap halangan
yang ada didepan, kemudian sistem kontrol berfungsi sebagai menggerakan kapal jika
ada halangan dari depan kapal untuk berbelok dan berhenti. Untuk sistem komunikasi
dan sistem guidance berfungsi sebagai media perantara untuk memonitoring kapal dari
1
Sebelum melakukan navigasi dalam berlayar diperlukan terlebih dahulu
bernavigasi seperti ARPA ( Automatic Radar Plotting Aid ), GMDSS (Global Maritime
Distress Safety System), SART (Search And Rescue Transponder), EPIRB (Emergency
navigasi tersebut dapat kita temukan di Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan
(BBPPI) Semarang.
Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) berlokasi di Pelabuhan
Tanjung Emas Pos 1 jalan Yos Sudarso Kalibaru Barat, Tanjung Mas, Semarang, dengan
keadaan geografisnya di permukaan yang datar di dataran rendah kota Semarang (M.
Ikan (BBPPI) berada pada koordinat 1101945 BT dan 65521 LS, berbatasan
langsung dengan :
2
3. Dapat memahami fungsi serta kegunaan dari alat navigasi tersebut.
4. Dapat mengetahui prinsip dan cara kerja dari alat navigasi tersebut.
5. Dapat mengetahui kelebihan serta kekurangan dari alat navigasi tersebut.
3
II. PEMBAHASAN
1. Meja Peta
Meja peta harus memiliki permukaan yang rata, agar tusukan jangka dan
pensil tidak merusak peta. selain dilengkapi dengan lampu (penerangan) yang
intensitas cahayanya dapat diubah-ubah. Meja peta juga harus dilengkapi dengan
2. Penggaris Peta
Penggaris segitiga yang didalamnya terdapat busur derajat dan terbuat dari
plastik transparant (tidak berwarna), agar tanda-tanda peta yang ada di bawah
mistar dapat terlihat dengan jelas. Penggaris segitiga terdiri dari 2 buah, segitiga
siku-siku sama kaki dan yang sudut-sudutnya terdiri dari 90, 45 derajat dan
3. Mistar Jajar
Mistar jajar (paralel ruller), terbuat dari plastik transparant (tidak berwarna),
agar tanda-tanda peta yang ada di bawah mistar dapat terlihat dan Pada kedua
4. Protraktor
Protraktor terbuat dari bahan plastik agar tanda-tanda peta yang ada di bawah
mistar dapat terlihat dan disalah satu sisinya terdapat busur derajat.
5. Jangka Cemat
4
Jangka cemat, terbuat dari bahan tahan karat, stainless steel, atau dari logam
campuran alumunium, kuningan dan baja (alpaka) dan kedua ujung lengan
6. Jangka Pensil
Jangka pensil terbuat dari bahan tahan karat, stainless steel, atau dari logam
campuran alumunium, kuningan dan baja (alpaka). Salah satu ujung lengan
jangka dilengkapi jarum (cemat) dan ujung lengan lainnya dilengkap isi pensil.
7. Surya Kanta
Surya kanta atua biasa yang disebut kaca pembesar (lensa cembung)
digunakan untuk melihat dan memperjelas tanda-tanda yang terdapat pada peta.
8. Peta
Peta laut (nautical chart) adalah peta yang digunakan sebagai penuntun
perairan, ketinggian daratan, mercu suar, dan lain-lain. Peta yang digunakan
adalah peta laut, sesuai dengan kebutuhan pelayaran. Ada beberapa peta laut
Laut
Amerika oleh Navy Hydrographical Office of America
Inggris oleh British Admiralty (B.A)
Selain itu ada beberapa Syarat yang harus ada didalam peta laut, yaitu :
Pemberat (chart weight) peta digunakan untuk menindih peta agar tidak
mudah tergeser dan terbuat dari timah hitam atau baja tahan karat.
5
10. Pensil
agar bila dituliskan pada peta dapat terlihat jelas, dan mudah di hapus kembali
tanpa meninggalkan bekas yang kotor. Ujung pensil harus runcing, agar hasil
Penghapus pensil (pencil eraser) terbuat dari karet sintetis yang lunak, agar
Peraut pensil atau biasa yang disebut (pencil shapener) harus selalu siap
Katalog merupakan suatu buku yang berisi nama, seri nomor, harga dan lain
lain dari segala macam peta, baik navigational charts, maupun non navigational
charts dan juga daftar dari penerbitanpenerbitan navigasi yang berguna bagi
navigator. Khusus mengenai peta laut terdapat index peta dari A s/d W yang
meliputi seluruh dunia. Index ini akan menunjukkan daerahdaerah dimana kita
berada dan setelah kita menemukan daerah yang kita maksudkan, maka kita
dapat mencari petapeta mana yang kita butuhkan. Katalog peta diterbitkan oleh
tiap-tiap negara, sehingga apabila kita akan mencari peta yang kita gunakan
untuk pelayaran maka harus menggunakan katalog yang sama dari negara yang
menerbitkan, Contoh :
6
Kalau akan memakai Peta BA untuk pelayaran maka dalam
atau waypoint. untuk catatan saja, lihat lah kedalaman perairan yang
Menggunakan penggaris
Gunakan kedua penggaris yang saling di tempelkan, letakkan
catat hasilnya.
Menggunakan jangka
Pada peta terdapat garis lintang/bujur namun hanya pada nilai
7
sesuaikan dengan nilai lintang bujur pada garis keterangan
satu ke titik dua, lalu pertahankan posisinya dan geser hingga ke maewar
pada awal angka kisaran yang besar agar dengan mudah dihitung. lalu
8
WP2-WP3 23 53 518'
WP3-WP4 98 40 4
Jarak ( mil )
=lama waktu ( jam ,menit )
Kecepatan ( knot )
menit ketika tiap lama waktu antar waypoint sudah dalam bentuk
yang ada dipermukaan air laut, baik benda bergerak maupun yang diam. Sebuah ARPA
khas memberikan presentasi dari situasi saat ini dan menggunakan teknologi komputer
untuk memprediksi situasi masa depan. Sebuah ARPA menilai risiko tabrakan, dan
sendiri.Sementara model yang berbeda dari ARPA yang tersedia di pasaran, fungsi-
9
1. Gerak benar atau relatif radar presentasi;
2. Otomatis akuisisi target akuisisi ditambah manual;
3. Digital membaca-out target diakuisisi yang menyediakan kursus, kecepatan,
jangkauan, bantalan, titik terdekat pendekatan (CPA, dan waktu untuk BPA
(TCPA);
4. Kemampuan untuk menampilkan informasi tabrakan penilaian langsung pada
PPI, dengan menggunakan vektor (benar atau relatif) atau Prediksi grafis Luas
radar jauh lebih cepat dari radar konvensional namun masih tunduk pada
keterbatasan yang sama. ARPA data hanya seakurat data yang berasal dari input
kepada kapal, pesawat udara dan alat angkut lainnya yang mengalami marabahaya.
Sistem komunikasi GMDSS dirancang khusus untuk keperluan penanganan
isyarat marabahaya dan keselamatan di laut berlaku diseluruh dunia, sistem ini memiliki
dikirimkan melalui kapal yang sedang mengalami musibah, sehingga kapal-kapal lain
Safety of Life at Sea (SOLAS) tahun 1974. Pemberlakuan GMDSS dilakukan secara
10
1. Tahun 1990 kapal harus dilengkapi dengan RADAR 9 GHz
2. Tahun 1992 kapal harus dilengkapi dengan Sart And Rescue Transporder
(SART)
3. Tahun 1993 Kapal harus dilengkapi dengan Emergency Position Indication
GMDSS terdiri dari beberapa sistem, beberapa yang baru, tetapi banyak
yang cepat dan berhasil pada suatu unit yang dapat mengadakan atau
Craft.
5. Dissemination of Maritime Safety Information (M.S.I) : yaitu penyiaran
11
7. Bridge to Bridge Communication : yaitu komunikasi antar kapal dari
penumpang yang berlayar di perairan internasional dan kapal barang dengan ukuran 300
1. Very High Frequency (VHF), High Frequency (HF), dan Medium Frequency
(MF)
2. NAVTEX
3. Inmarsat C
4. Narrow Band Direct Printing (NBDP)
5. EPIRB
6. SART 9 GH
sistem komunikasi darat dan sistem komunikasi satelit yang dirancang untuk dapat
pantai, dari kapal ke kapal dan dari pantai ke kapal pada seluruh daerah perairan
melakukan komunikasi dalam jarak jangkau yang pendek, sedang dan jauh
dengan menggunakan frekuensi yang berada pada jalur frekuensi VHF (very
12
digunakan untuk komunikasi koordinasi SAR dan komunikasi di lokasi
pantai ke kapal yang berada dalam jarak jangkau yang jauh digunakan
menjaga frekuensi marabahaya pada band 8 MHz, serta salah satu frekuensi
yang diharuskan yang sesuai untuk daerah dimana kapal tersebut sedang
berlayar.
komunikasi satelit. Komunikasi satelit digunakan dalam dua arah, yaitu kapal
ke pantai, pantai ke kapal, maupun dari kapal ke kapal. Salah satu system
komunikasi satelit yang digunakan pada sistem GMDSS adalah sistem satelit
13
letak lokasi musibah. Dalam pengoperasiannya, satelit INMARSAT dibagi
stasiun radio pantai agar tidak tertuju pada satu saluran frekuensi kerja, serta
komunikasi yang disyaratkan di kapal adalah peralatan yang dapat meliputi daerah
operasi pelayaran yang dapat terus menerus merelay bahaya dan keselamatan dalam
VHF dari stasiun pantai (kurang dari 20 s/d 30 mile) yang dibuka secara terus
stasiun pantai terdekat (kurang lebih 100 mile) yang dibuka secara terus menerus
14
2.3.4. Prosedur Pengoperasian Peralatan Gmdss
frequency(HF)
melakukan komunikasi dalam jarak jangkau yang pendek, sedang dan jauh
dengan menggunakan frekuensi yang berada pada jalur frekuensi VHF (very
denoted (HF), and the next higher frequencies are known as (UHF).Frekuensi
VHF langsung di bawah ditandai frekuensi tinggi (HF), dan frekuensi yang lebih
tinggi berikutnya dikenal sebagai frekuensi tinggi Ultra (UHF). The is done
Union).
Perangkat komunikasi VHF radiotelephone merupakan perangkat
komunikasi yang menggunakan sistem radio VHF (very high frequency) yang
15
individual, komunikasi ke seluruh kapal ataupun pada area tertentu saja, dan
frekuensi yang digunakan adalah 156,525 MHz dan berfungsi untuk panggilan-
dijital (digital selective call), sedangkan frekuensi 156,8 MHz digunakan untuk
lokasi musibah yang menggunakan telepon radio digunakan frekuensi 2182 kHz.
menggunakan telex.
Untuk komunikasi dengan arah komunikasi dari kapal ke pantai dan dari
pantai ke kapal yang berada dalam jarak jangkau yang jauh digunakan
menjaga frekuensi marabahaya pada band 8 MHz, serta salah satu frekuensi
yang diharuskan yang sesuai untuk daerah dimana kapal tersebut sedang
berlayar
Perangkat komunikasi MF/HF radiotelephone merek FURUNO merupakan
16
frequency/high frequency) yang diperuntukkan untuk keperluan maritim serta
komunikasi biasa antara kapal ke kapal maupun kapal ke darat pada range
frekuensi pengiriman antara 1,6 MHz sampai 27,5 MHz, serta range frekuensi
100 kHz sampai 30 Mhz, dan frekuensi 2182 kHz sebagai frekuensi marabahaya,
Instalasi GMDSS pada kapal memiliki satu atau lebih peralatan SART yang
dipakai untuk melacak lokasi dari survival craft atau kapal yang mengalami kecelakaan
dengan cara memancarkan sinyal berupa rangkaian titik pada layar radar kapal-kapal
SAR. Ketika terdeteksi oleh radar, SART akan memencarkan sinyal audio dan visual.
Jangkauan pendeteksian alat ini tergantung dari tinggi tiang radar kapal-kapal SAR dan
yang harus diketahui adalah bahwa Marine Radar tidak bisa mendeteksi SART bahkan
pada jarak di atas apabila radar tersebut tidak disetting optimal untuk mendeteksi SART.
EPIRB cara kerja melalui Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue
(SAR) berbasis satelit internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu
Perancis, Kanada, Amerika Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada tahun 1979.
17
dengan menyediakan distress alert dan data lokasi secara akurat, terukur serta dapat
sebanyak mungkin keterlambatan dalam melokasi suatu distress alert sehingga operasi
mendeteksi beacon pada frekuensi 121,5/243 MHz dan 406 MHz. Emergency Position-
Indicating Radio Beacon (EPIRB)adalah beacon 406 Mhz untuk pelayaran merupakan
elemen dari Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang didesain
selanjutnya diteruskan ke Local User Terminal (LUT) (Iriani, 2012). untuk diproses
seperti penentuan posisi, encoded data dan lain-lainnya. Selanjutnya data ini diteruskan
ke Mission Control Cetre (MCC) dimanage. Bila posisi tersebut diluar wilayahnya akan
Nama lainnya adalah NAVSTAR GPS kependekan dari Navigation Satellite and
Ranging Global Positioning System (Dirjen Perikanan, 1999). Untuk penentuan posisi,
GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas Ketelitian posisi
yang diperoleh secra umum akan bergantung pada empat faktor, yaitu :
Metode penentuan posisi yang digunkan
Geometri dan distribusi dari satelit satelit yang diamati.
Ketelitian data yang digunakan.
Strategi / metode pengolahan data yang diterapkan.
Selain memeberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat digunakan untuk
mentransfer waktu dari satu tempat ke tempat lain. Ketelitian sampai beberapa
nanodetik dapat diberikan oleh GPS untuk transfer waktu antar benua.
18
GPS adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima GPS
memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari
bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3
buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa
diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit.
GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian yang sangat tinggi
a) Kelebihan GPS
GPS mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain :
1. Penggunaan GPS dalam penentuan posisi secara relatif tidak bergantung
2.7. RADAR
Radar merupakan kependekan dari Radio detecting and ranging. Radar adalah
salah satu alat bantu navigasi elektronika, yang digunakan untuk mendeteksi obyek
(target/ sasaran) berdasarkan prinsip pengukuran waktu tempuh yang diperlukan untuk
dipancarkan oleh transmitter hingga gema (echo) yang dipantulkan oleh obyek dan
diterima pada receiver. Sinyal elektromagnetik yang ditampilkan oleh obyek ke pesawat
19
penerima tersebut selanjutnya tergambar pada layar kaca (Position Plan Indicator atau
PPI), sehingga arah baringan dan jarak pengamat terhadap obyek dapat diketahui
(Akmal, 1975).
Obyek pengamatan radar dapat berupa: kapal, pulau, radar reflektor, pelampung
rambu dan benda lainnya yang dapat memantulkan gelombang elektromagnetik, bahkan
a. Komponen radar
Secara garis besar komponen radar tersusun antara lain: transmitter, scanner,
Transmitter
Transmitter (pemancar), adalah salah satu komponen radar yang menghasilkan
menempuh putaran 360 derajat secara terus menerus dan berulang-ulang. Sambil
memancarkannya secara terus menerus pada selang waktu tertentu menuju obyek.
penerima (receiver)
20
Receiver
yang diperoleh dari obyek dan merubahnya menjadi sinyal listrik untuk kemudian
Display Unit
ditampilkan data obyek berupa gambar pada layar kaca yang terbuat dari tabung
CRT (cathode ray tube). Layar tampilan pada tabung CRT tersebut dinamakan
Position Plan Indicator (PPI). Pengamat dapat melihat atau mengamati keadaan
obyek dari tampilan display unit ini berupa baringan dan jarak dari kapal
pengamat ke obyek. Pada display unit ini dilengkapi dengan tombol-tombol yang
diterapkan pada radar semakin meningkat. Bermacam merk dan jenis radar dipasarkan
dengan beraneka fasilitas teknologi yang ditawarkan, antara lain: bentuk radar, jenis-
akan tetapi pada dasarnya cara penggunaannya terdapat suatu prosedur yang baku.
Tombol Power.
Pada tombol power terdapat 3 arah tampilan; OFF, Stanby, ON. Pada posisi OFF;
aliran sumber tenaga (aliran listrik) yang menuju radar diputuskan, sehingga
seluruh komponen radar tidak bekerja. Posisi Stanby; sumber tenaga yang menuju
21
dikendalikan oleh pengatur waktu (timer) untuk pemanasan (warming up) seluruh
menit. Sebelum lampu indikator READY menyala, tombol power belum diijinkan
diputar pada arah ON. Posisi ON; pada posisi ini seluruh komponen radar sudah
Dengan memutar tombol searah jarum jam, maka tampilan lingkaran jarak, garis
receiver. Dengan memutar tombol ini searah jarum jam, display unit akan
meter) menunjuk pada tanda optimum, agar tampilan gambar pada PPI sempurna
gelombang laut dapat terdeteksi oleh radar dan tergambar pada PPI, yang
sinyal permukaan laut diperlemah, sehingga tampilan gambar obyek menjadi lebih
tampilan layar PPI, maka pengamat menjadi sulit untuk mengidentifikasi gambar
obyek pada PPI. Dengan mengatur tombol FTC, maka kepekaan penerimaan
22
pantulan dari hujan, awan ataupun salju dapat dikurangi, sehingga tampilan
mengetahui jarak yang terdapat pada PPI tersebut, maka pengamat dapat menduga
23
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, Ismail. 1975. Gema dan Radar (Navigasi Elektonika). Akademi Usaha
Perikanan Jakarta.
Azha, Aksan. 2006. Dasar Navigasi Darat. Akademi Usaha Perikanan. Jakarta.
Burczynski, J and Ben Yami, M. 1985. Finding Fish with Ecosounder, FAO Training
Series. Food and Agriculture Oganization of the United Nations. Via delle Ierme
Caracalla. 00100 Roma. Italia.
Dirjen Perikanan. 1999. Petunjuk Teknis untuk Nelayan Tradisional jilid 2. BPPI.
Semarang.
Supriyono, Hadi. 2000. Ilmu Navigasi untuk Perguruan Tinggi (Non Kepelautan).
Universitas Diponegoro kerjasama dengan BPLP. Semarang.
Yoyok, Suariyoto, 2002. Pengetahuan GMDSS dan Aplikasinya pada Kapal Ikan.
Departemen Kelautan dan Perikanan. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan
(BPPI). Semarang.
Dirjen Perikanan. 1999. Petunjuk Teknis untuk Nelayan Tradisional jilid 2. BPPI.
Semarang.
Iriani, S. 2012. Menjangka Peta. http://kruiputra.blogspot.com/2010/08/menjangka-
peta.html. Diakses tanggal 8 desember 2013.
Sonnenberg, G. J. 1987. Radar dan Elektronik Navigasi. Newnes Butterworths.
London.
24
LAMPIRAN
GMDSS
ARPA
GMDSS RECEIVER
25