Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI LEMBAGA

FARMASI TNI ANGKATAN LAUTDrs. MOCHAMAD KAMAL JAKARTA


PUSATPERIODE 5 SEPTEMBER 20 SEPTEMBER 2016

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


Memperoleh Gelar Apoteker (Apt)
Program Studi Profesi Apoteker

Disusun oleh :

Delisa Cahyaningtyas 1543700346


Resti Sulistia Ningsi 1543700351
Hiltaviani Sampe 1543700353
Muh. Kurniadin S 1543700359
Laode Izzatil Haqqa 1543700383
Dar Subhan M. Ibrahim 1543700394
Maya Rantim 1543700398

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1799/MENKES/PER/XII/2010, industri farmasi adalah badan usaha yang
memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan
obat atau bahan obat meliputi seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan
obat mulai dari pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi,
pengemasan, pengawasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat
untuk didistribusikan.
Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,
mengolah, membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi
dan alat kesehatan (Anonim, 2012). Untuk menjaga mutu obat yang dihasilkan,
maka setiap tahap dalam proses produksi selalu dilakukan pengawasan mutu In
Process Control (IPC). Setiap penerimaan bahan awal baik bahan baku dan
bahan kemas terlebih dahulu diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasinya.
Bahan-bahan tersebut harus selalu disertai dengan Certificate of Analisis (CA)
yang dapat disesuaikan dengan hasil pemeriksaan. Produksi hendaklah
dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi
ketentuan CPOB yang senantiasa dapat menjamin produk obat jadi dan
memenuhi ketentuan izin pembuatan serta izin edar (registrasi) sesuai dengan
spesifikasinya (BPOM, 2006).
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
(PERMENKES, 2014)
B. Tujuan
Tujuan masalah
a. Untuk mengetahui formula yang cocok dengan bahan baku clopidogrel.
b. Untuk mengetahui cara pembuatan dan produksi tablet dengan metode
kempa langsung
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tablet dapat didefinisikan sebagai sediaan solid yang mengandung satu atau
lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien (yang meningkatkan mutu sediaan
tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesivitas, kecepatan disintegrasi, dan sifat
anti lekat) dan dibuat dengan mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet(FI III,
1979).

Tablet adalah sediaan adat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa (FI V 2014).

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa (FI IV, 1995)

A. Tablet Salut (Dr. Lannie dan prof. Dr. Achmad,2013)


Penyalutan tablet adalah pelapisan sediaan obat (serbuk, granul, tablet, ataupun
kapsul) dengan suatu pelapis baik cairan maupun padatan yang umumnya yang
bersifat inert. Ada berbagai macam penyalutan, yaitu penyalutan dengan lapisan
gula (sugar coating), penyalutan lapisan tipis (film coating), dan penyalutan
kompresi (compression coating).
Tujuan penyalutan ada dua, yaitu tujuan estetika dan tujuan fungsional. Tujuan
estetika adalah meningkatkan segi estetika, sedangkan tujuan fungsionalnya
adalah;
1. Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
2. Melindungi bahan obat obat terhadap pengaruh luar sehingga stabilitas
meningkat
3. Melindungi terhadap benturan mekanik
4. Mempermudah identifikasi sediaan
5. Memudahkan pengemasan
6. Mencegah incompatabilitas obat
7. Melindungi pasien dari terjadinya iritasi lambung
8. Memperoleh pelepasan obat terprogram

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyalutan, antara lain;

1. Sifat dan bentuk massa inti (core)


2. Peralatan yang digunakan
3. Formula lapisan penyalut
4. Fasilitas pendukung proses penyalutan

Syarat tablet inti yang baik adalah;

1. Bentuk tablet secembung mungkin


2. Tablet memiliki keras yang baik (tinggi)
3. Kerapuhan sekecil mungkin dan mempunyai waktu hancur yang cepat

Syarat tablet yang telah disalut adalah;

1. Permukaan tablet salut harus salut


2. Lapisan penyalut harus stabil, tidak mudah retak
3. Pewarnaan harus rata
4. Kenaikan berat tablet sekecil mungkin
5. Zat aktif tetap stabil, dan mempunyai ketersediaan hayati yang baik
6. Bentuk dan besar rupa sehingga mudah ditelan dan mempunyai ketahanan
yang cukup

Tablet bersalut adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang cocok untuk
maksud dan tujuan tertentu. Tablet salut film adalah tablet kempa yang disalut
dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air
yang hancur cepat di dalam saluran cerna (Depkes RI, 1979).

Ketebalan lapisan penyalut berkisar 20-200 im. Keuntungan penyalutan lapisan


tipis antara lain;

1. Bentuk yang dapat disalut beraneka ragam, tidak hanya tablet tetapi juga
granul, kapsul, serbuk dan lainnya
2. Proses penyalutan lebih cepat
3. Lokasi untuk produksi lebih kecil
4. Pertambahan berat karena penyalutan lebih kecil (2-5%)
5. Dapat dilakukan secara otomatis atau semi otomatis

Bahan yang digunakan untuk penyalutan adalah polimer pembentuk lapisan


tipis, pelarut, zat pemlastis (platicizer), dan pewarna. Polimer pembentuk
lapisan tipis dapat berupa; polimer larut dalam cairan lambung/gastrosoluble
(HPMC, Euragit E), polimer yang tidak larut dalam cairan
lambung/gastroresisten (HPMCP, Eudragit L, Eudragit S), dan polimer yang
tidak larut (Etilselulosa, Eudragit RL, Eudragit RS).

Teknik memberikan bahan penyalut ada dua macam yaitu;

1. Penuangan: risiko besar karena tablet dapat pecah, serta dapat menyebakan
tablet lengket, memberikan hasil yang tidak baik
2. Penyemprotan: distribusi partikel bahan penyalut lebih baik, kerusakan
tablet dapat dihindari, kekentalan larutan bahan penyalut harus diperhatikan.

B. Metode pembuatan tablet (Ansel.2005).


Ada tiga metode pembuatan tablet kompresi yang berlaku yaitu metode
granulasi basah, metode granulasi kering, dan cetak langsung.
1) Granulasi basah
Metode granulasi basah merupakan yang terluas digunakan orang dalam
memproduksi tablet kompresi. Langkah langkah yang diperlukan dalam
pembuatan tablet dengan metode ini dapat dibagi sebagai berikut :
a) Penimbangan dan pencampuran
Bahan aktif, pengisi, dan bahan penghancur yang diperlukan
dalam formula tablet ditimbang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
untuk membuat sejumlah tablet yang akan diproduksi dan dicampur,
diaduk baik, biasanya dengan menggunakan mesin pencampur serbuk
atau mikser.
Bahan pengisi yang digunakan antara lain : laktosa, kaolin,
mannitol, amilum, gula bubuk dan kalium fosfat. Bahan penghancur
meliputi tepung jagung dan kentang, turunan amilum seperti natrium
amilum glikolat, senyawa selulosa separti karboksimetilselulosa, resin
penukar kation dan bahan-bahan lain yang membesar atau
mengembang dengan adanya lembab dan mempunyai efek
memecahkan atau menghancurkan tablet setelah masuk ke dalam
cairan pencernaan.
b) Pembuatan granulasi basah
Agar campuran serbuk mengalir bebas dan merata dari
hopper(wadah berbentuk seperti corong, yang menampung obat dan
mengatur arusnya menuju mesin pembuat tablet) ke dalam cetakan,
mengisinya dengan tepat dan merata, biasanya perlu mengubah
campuran serbuk menjadi granula yang bebas mengalir ke dalam
cetakan disebut granulasi. Hal ini dapat dilakukan secara baik dengan
menambahkan cairan pengikat atau perekatke dalam campuran serbuk,
melewatkan adonan yang lembab melalui ayakan yang ukurannya
seperti yang diinginkan, granul yang dihasilkan melalui pengayakan
ini dikeringkan,lalu diayak lagi dengan ayakan yang ukurannya lebih
kecil supaya mengurangi ukuran granul berikutnya.
Bahan pengikat yang digunakan antara lain : 10-20 % cairan
berair yang dibuat dari tepung jagung, 25-50 % larutan glukosa,
molase, macam-macam gom alam (seperti akasia), gelatin.
c) Penyaringan adonan lembab menjadi pelet atau granul
Pada umumnya granulasi basah ditekan melalui ayakan No. 6 atau
8. Hal ini yaitu fluidizationdisalurkan ke dalam fluid bed driers.Dibuat
granul dengan menekankan pada alat yang dibuat berlubang-lubang.
Setelah semua bahan berubah menjadi granul, kemudian ditebarkan
diatas selembar kertas yang lebar dalam nampan yang dangkal dan
dikeringkan.
d) Pengeringan granul
Kebanyakan granul dikeringkan dalam kabinet pengering dengan
system sirkulasi udara dan pegendalian temperatur. Di antara metode
terbaru untuk pengeringan sekarang ini yaitu fluidizationdisalurkan ke
dalam fluid bed dryers.
Pada metode ini granul dikeringkan dalam keadaan tertutup dan
diputar putar sambil dialirkan udara yang hangat.Granulasi dapat
juga diselesaikan memakai peralatan granulasi dengan mesin,
termasuk dengan lapisan yang dicairkan disemprotkan pada granulator.
Pada proses ini campuran serbuk yang akan dibuat granul, diubah
menjadi larutan atau suspensi dan disemprotkan, dikeringkan dalam
fluidized beduntuk menghasilkan granul yang seragam dan mudah
mengalir.
e) Penyaringan kering
Setelah dikeringkan, granul dilewatkan melalui ayakan dengan
lubang kecil dari pada yang biasa dipakai untuk pengayakan granulasi
asli. Seberapa jauh ukuran granul dihaluskan, tergantung pada ukuran
punchyang akan dipakai dan tablet yang akan diproduksi. Pengukuran
granul diperlukan sehingga rongga cetakan untuk memproduksi tablet-
tablet kecil dapat diisi penuh secara tepat oleh granul-granul tadi.
Kekosongan atau rongga udara yang disisakan oleh granul besar dalam
cetakan kecil, akan menimbulkan hasil tablet yang diproduksi tidak
rata.
f) Lubrikasi atau pelinciran
Setelah pengayakan kering, biasanya bahan pelincir kering
ditambahkan kedalam granul. Sehingga setiap granul dilapisi oleh
bahan pelincir, dapat juga dilapisi debu ketika granul menyebar
melalui lubang kecil ayakan atau pencampuran dalam pengadukan
serbuk. Diantara pelincir yang umum digunakan adalah talk,
magnesium stearat dan kalsium stearate. Manfaat pelincir dalam
pembuatan tablet kompresi ada beberapa hal :
Mempercepat aliran granul ke dalam rongga cetakan
Mencegah melekatnya granul pada punchdan cetakan
Selama pengeluaran tablet mengurangi pergesekan antara tablet
dan dinding cetakan ketika tablet dilemparkan dari mesin
Memberikan rupa yang bagus pada tablet yang sudah jadi.
g) Pencetakan tablet
Tablet dibuat dengan jalan mengempa adonan yang mengandung
satu atau beberapa obat dengan bahan pengisi pada mesin stempel
yang disebut pencetak penekan (press). Mesin pengempa tablet atau
pencetak tablet dirancang dengan komponen-komponen dasar sebagai
berikut :
Hopper untuk menahan / tempat menyimpan dan memasukkan
granulat yang akan dikempa.
Die yang menentukan ukuran dan bentuk tablet
Punch untuk mengempa granulat yang terdapat didalam die
Jalur cam, untuk mengatur gerakan punch
Suatu mekanisme pengisian untuk menggerakkan / memindahkan
granul dari hopper ke dalam die
2) Granulasi Kering
Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah
dengan metode granulasi basah, karena kepekaanya terhadap uap air atau
karena untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan.
Pada metode granulasi kering, granul dibentuk oleh pelembapan atau
penambahan bahan pengikat ke dalam campuran serbuk obat tetapi dengan
cara memadatkan massa yang jumlahnya besar dari campuran serbuk, dan
setelah itu memecahkannya dan menjadikan pecahan pecahan ke dalam
granul yang lebih kecil.
Setelah penimbangan dan pencampuran bahan dengan cara yang sama
seperti pada metode granulasi basah serbuk di slugged atau dikompressi
menjadi tablet yang lebar dan datar atau pellet dengan garis tengah kira-
kira 1 inci. Kempaan harus cukup keras agar ketika dipecahkan, tidak
menimbulkan serbuk berceceran. Tablet kempaan ini dipecahkan dengan
tangan atau alat dan diayak dengan lubang ayakan sesuai dengan yang
diinginkan, pelincir ditambahkan sebagaimana biasanya dan tablet dibuat
dengan dikempa.
3) Kompresi Langsung
Beberapa granul bahan kimia seperti kalium klorida, kalium iodide,
ammonium klorida dan metanamin memiliki sifat mudah mengalir
sebagaimana juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan untuk
langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah
atau kering. Dahulu jumlah bahan obat yang dapat dijadikan tablet tanpa
melalui granulasi lebih dulu sangat sedikit. Pada waktu sekarang ini
penggunaan pengencer yang dikeringkan dengan penyemprotan, meluas
kepada formula-formula tablet tertentu dari pada dengan serbuk pengisi
biasa, kualitas yang diinginkan untuk tablet dengan kompresi langsung dan
sejumlah produk-produk lainnya sekarang banyak diproduksi dengan cara
ini.
C. Evaluasi
1. Evaluasi Serbuk
a.) Uji Sifat Alir:
Kecepatan aliran Hoppler
Dipakai sebagai metoda untuk dapat menetapkan kemampuan
mengalir. Aliran bahan yang keluar dari Hoppler kedalam alat
timbangan dipantau terus-menerus. Alatnya sederhana dan hasilnya
mudah diinterpretasikan.metoda ini sangat fragmatis.

cara kerja menentukan aliran serbuk:


1) Timbang serbuk (24 g), masukkan ke dalam corong yang bagian
bawahnya ditutup dengan jari.
2) Pada saat yang bersamaan buka tutup corong dan hidupkan
stopwatch.
3) Pada saat serbuk tepat mengalir semuanya, matikan stopwatch.
4) Catat waktu yang dibutuhkan serbuk untuk mengalir.
5) Hitung berapa kecepatan aliran serbuk
b.) Uji Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah kemampuan granul untuk tetap kompak
dengan adanya tekanan, Rasio Housner dapat dihubungkan dengan
kerapatan, Rasio Housner adalah kerapatan serbuk (porositas)
dinyatakan dalam persen yaitu perbandingan antar volume dengan
volume total suatu serbuk. Untuk serbuk yang mempunyai partikel
yang sama dan berbentuk bulat, kerapatannya berkisar antara 37 40 ,
serbuk dengan berbentuk kubus memiliki harga 46 %. Contoh :
100 gram massa serbuk dimasukkan dalam gelas ukur 100 ml, lalu
diukur volumenya (V1). Massa dalam gelas ukur diketuk-ketuk
(selama 500 X secara manual) dari ketinggian 2,5 cm sampai volume
tetap (V2). Kemudian berat jenis ( BJ ) bulk dan berat jenis (BJ)
mampat dihitung dengan persamaan :
BJ bulk = m/V1dan BJ mampat = m/V2.
kompresibilitas dihitung dengan persamaan :
% kompresibilitas = BJ mampat BJ bulk x 100 %
BJ mampat
Keterangan
BJ bulk : berat jenis serbuk yang belum dimampatkan
BJ mampat : berat jenis serbuk yang sudah dimampatkan
Tabel 2. Kriteria kompresibilitas Tablet ( FI IV, 1995)
% Kompersibilitas Kategori
5-12 Istimewa
12-16 Baik
18-21 Sedang
23-35 Kurang baik
33-38 Sangat buruk
>40 Sangat sangat buruk
2. Evaluasi pra-penyalutan
a.) Uji Organoleptis
Evaluasi dilakukan untuk melihat penampilan umum tablet dan
parameter-parameter seperti bentuk (deteksi adanya cacat fisik),
warna, bau dan rasa
b.) Kekerasan tablet (Lachman, Lieberman and kanig, 1994)
Alat penguji yang digunakan adalah hardness tester Erweka.
Umumnya kekerasan tablet berkisar antara 4-10 Kp (tergantung pada
diameter dan besar tablet yang dibuat). Caranya adalah satu buah
tablet diletakkan tegak lurus pada alat, kemudian dilihat pada tekanan
berapa tablet tersebut pecah.
c.) Keregasan tablet (Lachman, Lieberman and kanig, 1994)
Keregasan tablet ditentukan dengan menggunakan alat friability tester.
Awalnya 20 tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang lalu masukkan
20 tablet tersebut kedalam alat dan jalankan alat dengan kecepatan
25rpm selama 4 menit (100x putaran). Kemudian keluarkan tablet,
bersihkan dari debu dan timbang kembali. Hitung selisih berat
sebelum dan sesudah perlakuan.

W 1W 2
Keregasan tablet = W1 x 100%

Keterangan; W1 = berat awal tablet


W2 =berat akhir tablet
Tablet tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan jika
kehilangan berat tidak lebih dari 1%
d.) Keseragaman ukuran (Depkes, 1979)
Keseragaman ukuran tablet dilakukan dengan menggukur
diameter masing-masing tablet menggunakan jangka sorong.
Keseragaman ukuran tablet dipengaruhi sifat alir, keseragaman
densitas, dan stabilitas punch pada alat cetak tablet. Menurut
farmakope edisi III kecuali dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih
dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali tebal tablet
e.) Keseragaman bobot (Depkes, 1979)
Sebanyak 20 tablet ditimbang dan dihitung bobot rata-ratanya,
kemudian ditimbang satu persatu. Persyaratannya adalah tidak lebih
dari 2 tablet menyimpang lebih besar dari kolom A dan tidak satu
tablet pun yang menyimpang lebih besar dari kolom B
Persyaratan keseragaman bobot

Berat Rata-Rata Selisih Persen

A B
25 mg atau kurang 15 30
26 mg 150 mg 10 20
151 mg 300 mg 7,5 15

Lebih dari 300 mg 5 10

f.) Uji waktu hancur ((Dr. Lannie dan Prof.Dr. Achmad, 2013)
Cara kerjanya alat uji waktu hancur tablet adalah sebagai berikut;
dimasukkan 6 tablet ke dalam keranjang, kemudian keranjang diturun-
naikan secarara teratur sebanyak 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan
hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali
fragmen yang berasal dari zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu
yang diperlukan untuk menghancurkan keenam tablet tidak lebih dari
15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit
untuk tablet bersalut gula dan salut selaput.
g.) Uji disolusi (Depkes, 2014)
Dapar asam klorida pH 2,0 Pipet 50 ml kalium klorida 0,2 N dan 13
ml asam klorida 0,2 N, ke dalam labu tentukur 200-ml. Encerkan
dengan air sampai tanda. Media disolusi: 1000 ml Dapar asam klorida
pH 2,0. Alat tipe 2: 50 rpm. Waktu: 30 menit. Larutan baku Timbang
saksama sejumlah Klopidogrel Bisulfat BPFI, larutkan dalam 20,0 ml
metanol P dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap
dengan Media disolusi, hingga kadar sesuai dengan alikuot. Prosedur
Lakukan penetapan jumlah C16H16ClNO2S,yang terlarut dengan
mengukur serapan alikuot dan jika perlu encerkan dengan Media
disolusi dan serapan Larutan baku pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 240 nm. Toleransi Dalam waktu 30 menit
harus larut tidak kurang dari 80% (Q), C16H16ClNO2S, dari jumlah
yang tertera pada etiket.
h.) Uji keseragaman kandungan (Depkes,2014)
Larutan uji Masukkan 1 tablet ke dalam labu tentukur 50-ml,
tambahkan asam klorida 0,1 N sampai tanda. Sonikasi selama 5 menit
dan dinginkan. Pipet 5 ml larutan ke dalam labu tentukur 50-ml dan
encerkan dengan asam klorida 0,1 N sampai tanda. Saring sebagian
larutan melalui penyaring membran dengan porositas 0,45 m atau
lebih kecil, buang 5 ml filtrat pertama. Hitung jumlah
C16H16ClNO2S, dalam tablet dengan mengukur serapan Larutan uji
dan larutan baku Klopidogrel Bisulfat BPFI yang diketahui kadarnya
dalam media yang sama pada panjang gelombang maksimum lebih
kurang 270 nm.

i.) Penetapan kadar (Depkes, 2014)


Lakukan penetapan dengan carakromatografi cair kinerja tinggi. Dapar
fosfat, Fase gerak, Larutan kesesuaian system dan Sistem kromatografi
Lakukan seperti yang terterapada Penetapan kadar dalam Klopidogrel
bisulfat.
Larutan baku Timbang saksama sejumlah KlopidogrelBisulfat BPFI
larutkan dan encerkan dengan metanol Phingga kadar lebih kurang 0,1
mg per ml.Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari20
tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setaradengan lebih
kurang 75 mg klopidogrel, masukkan kedalam labu tentukur 100-ml,
tambahkan 50 ml metanol P.Sonikasi selama 5 menit dan aduk selama
30 menit,encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pipet 5 mllarutan
ke dalam labu tentukur 50-ml, encerkan denganmetanol P sampai
tanda. Saring sebagian larutan melaluipenyaring membran dengan
porositas 0,45 m atau lebihkecil, buang 5 ml filtrat pertama,
gunakan filtrat.
3. Evaluasi Tablet Salut Lapis Tipis
a.) Uji Kenaikan Bobot (Lachman, Lieberman and kanig, 1994)
Uji kenaikan bobot dilakuakn dengan cara menimbang 20 tablet salut
kemudian dihitung bobot rata-rata tablet salut. Kenaikan bobot
dihitung sebagai berikut;
( )
Kenaikan bobot (%) =
Keterangan: = bobot rata-rata tablet salut
= bobot rata-rata tablet inti
kenaikan bobot yang dipersyaratkan untuk tablet salut selaput adalah
2-5%

b.) Ketebalan salut


Pengamatan dilakukan dengan alat Scanning Electron Microscope
(SEM). Tablet salut lapis tipis dipotong melintang, kemudian
ketebalan lapisan salutnya diukur dengan (SEM)
c.) Uji Permukaan Tablet Salut (Thakore et al, 2001)
Pengamatan dilakuakan untuk melihat tekstur permukaan tablet salut
dengan alat Scanning Electron Microscope (SEM)
d.) Uji Waktu Hancur (Depkes, 1995)
Cara uji tablet bersalut adalah sebagai berikut;
Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, bila
tablet mempunyai pelarut luar yang dapat larut, celupkan keranjang
dalam air pada suhu kamar selama 5 menit. Kemudian masukkan
cakram padatiap tabung dan jalankan alat, gunakan cairan lambung
buatan LP bersuhu 37 kurang lebih 2C sebagai media. Setelah alat
dijalankan selama 30 menit, angkat keranjang dan amati semua tablet.
Bila tablet tidak hancur sempurna, ganti dengan cairan usus buatan LP
bersuhu 37 kurang lebih dan teruskan pengujian hingga jangka waktu
keseluruhan, termasuk pencelupan dalam air dan cairan lambung
buatan LP adalah sama dengan batas waktu yang dinyatakan dalam
masing-masing monografi ditambah 30 menit, angkat keranjang dan
amati semua tablet,semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet
atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet
lainnya; tidak kurang 16 dan 18 tablet yang diuji harus hancur
sempurna.

BAB III

PRA-FORMULASI SEDIAAN TABLET CLOPIDOGREL

A. Alat daan Bahan


1. Alat-alat yang digunakan;
Alat penyalut, Ayakan, Beaker glass, Disintegrator Friability tester,
Gelas ukur Neraca, Analitik Pemanas Listrik, PerkamenNeraca analitik,
Ticknes tester Flowability tester, Monsanto hardness tester, Friabilator,
Disintegran tester
2. Bahan-bahan yang digunakan;
Air murni, Clopidogrel Bisulfate, HPMC, Iron oxide yellow, Sodium
Starch Glycolate (Primojel), Microcrystalline cellulose (Avicel 102),
Titanium Dioxide, Lactose Spray Dried,Magnesium stearate, PEG 400
dan Talc

B. Uraian Bahan
1. Klopidogrel Bisulfate (Depkes RI, 2014)
Nama Lain : Clopidogrel Bisulfat
Berat Molekul : 419,90
Rumus Molekul : C16H16ClNO2S.H2SO4
Struktur :

Pemeriaan : Serbuk, putih sampai hamper putih


Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam metanol,
praktis tidak larut dalam eter
Penetapan Kadar : Kromatografi cair kinerja tinggi, mengandung
tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari
101,5% C16H16ClNO2S.H2SO4, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Identifikasi : Spektrum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium
bromida P menunjukkan maksimum hanya
pada bilangan gelombang yang sama seperti
Klopidogrel Bisulfat BPFI.
Waktu retensi puncak utama kromatogram
Larutanuji sesuai dengan Larutan baku,
seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar
Susut pengeringan :Tidak lebih dari 0,5%, lakukan pengeringan
pada suhu 105selama 2 jam
Sisa pemijaran : Tidak lebih dari 0,1%.
Wadah/ penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan pada suhu
ruang terkendali.
2. Primojel (Excipient,2009 : 663)
Nama Resmi : Sodium Starch Glycolate
Struktur :

Nama lain : Carboxymethyl starch, sodium salt;


carboxymethylamylum natricum; Explosol;
Explotab; Glycolys; Primojel; starch
carboxymethyl ether, sodium salt; Tablo;
Vivastar P.
Pemerian : serbuk putih atau hampir putih, bebas mengalir
dan sangat higroskopis
Kelarutan : tidak larut dalam metilen clorida
Khasiat : Zat penghancur
Range : 2-8%
Incompabilitas : Dengan Asam asorbat
3. Mg Stearat (Excipients, 2009 : 404)
Nama Resmi : Magnesium Stearat
Berat Molekul : 591.24
Rumus Molekul : C36H70MgO4
Struktur :

Titik Lebur : 117C-150C


Pemerian : Serbuk putih terang, tidak berasa, bulk yang
memiliki BJ rendah
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol 95%
dan eter, sedikit larut dalam benzene hangat
dan etanol 95% hangat
Khasiat : Lubrikan
Stabilitas : Sangat stabil diudara
Range : 0,25-0,5%
Inkompabilitas : Asam kuat, basa kuat dengan garam
besiHindari pencampurandengan bahan
pengoksidasi kuat.
4. Talkum ( FI Edisi III, hal. 391 dan Effionora, 2012)
Nama Resmi : TALCUM
Nama Lain : Talk
pH : 7-10% untuk 20% w/v larutan terdispersi
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, mudah melekat
pada kulit, bebas dari butiran, warna
putih/putih kelabu.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam larutan asam dan
basa, pelarut organic, serta air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan disimpan pada
tempat yang dingin dan kering
Khasiat : Sebagai glidant
Stabilitas : Merupakan bahan yang stabil dan dapat
disterilkan dengan pemanasan pada suhu
160C selama tidak kurang dari 1 jam
Incompabilitas : talc dapat bereaksi dengan senyawa
ammonium kuartener
Range : 1-10%
5. Laktosa Spray-Dried (amorphous) (Excipient, 2009 )
Nama Lain : FlowLac 90; FlowLac 100; Lactopress Spray-
Dried;Lactopress Spray-Dried 250; NF
Lactose315; NF Lactose316 Fast Flo;
SuperTab 11SD; SuperTab 14SD.
Berat Molekul : 342.30
Rumus Molekul : C12H22O11
Pemerian : Serbuk atau massa hablur, keras, putih atau
putih krem, tidak berbau dan sedikit manis,
stabil di udara tapi mudah menyerap bau.
Kelarutan : Mudah (pelan) larut dalam air, dan lebih
mudah larut dalam air mendidih, sangat sukar
larut dalam etanol tidak larut dalam kloroform
dan eter.
Khasiat : sebagai pengisi untuk tablet kempa langsung
Stabilitas : Akan berubah warna akibat pemanasan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
6. Mikrokristalin Selulosa (Excipient, 2009: 129)
Nama resmi :CELLULOSE MICROCRYSTALINE
Nama lain :avicel PH
Rumus molekul :C6H10O5
pH : 5.07.5
Range : 1-5%
Titik lebur : 260-2700C
Pemerian :Putih, tidak berbau, tidak berasa, kristal
bubuk terdiri dari partikel berpori. Ini tersedia
secara komersialdalam ukuran partikel yang
berbeda dan nilai kelembaban yang memiliki
berbedasifat dan aplikasi.
Kelarutan :Sedikit larut dalam larutan natrium hidroksida5
% b/v, praktis tidak larut dalam air, asam
encer, dan pelarutorganik
Inkompatabilitas : Tidak kompatibel dengan agen oksidator kuat.
Stabilitas :Stabil terhadap bahanhidroskopik
Penyimpanan : Harus disimpan dalam wadah tertutup baik
dalam sejuk dan kering.
Khasiat : sebagai pengikat

7. PEG 400 (Depkes RI, 2014)


Nama Lain : Carbowax, macrogola, polietilen glikol
Berat molekul : 76,09
Struktur :
Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa
khas, praktis tidak berbau, menyerap air pada
udara yang lembab
Titik leleh : 60-63C
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan aseton,
dan dengan kloroform, larut dalam eter dan
beberapa minyak essensial, tidak dapat
bercampur dengan minyak lemak
Fungsi : sebagai Plastizer
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
8. HPMC (Hydroxypropyl methyl cellulose)
Nama Lain : Hypromellose, Benecel MHPC, E464, HPMC,
hypromellosum, Methocel, Tylopur
Nama Kimia : Cellulose hydroxypropyl methyl ether
Struktur :

Pemerian : Warna putih atau cream, tidak berbau, bentuk


serbuk granul , tidak berasa
Kelarutan : Larut dalam air dingin, membentuk koloid
kentallarutan; praktis tidak larut dalam air
panas, kloroform, etanol(95%), dan eter, tapi
larut dalam campuran etanol
dandiklorometana, campuran metanol dan
diklorometana,dan campuran air dan alkohol.
PH : 5.0-8.0
Titik lebur : 190-200C
Inkompatibilitas : Agent pengoksidasi
Fungsi : Coating agent
Penyimpanan : Di simpan dalam wadah tertutup baik di
tempat yang sejuk dan kering
9. Iron Oxides Yellow (Excipient, 2009)
Nama Lain : Iron oxide yellow monohydrate: E172;
hydrated ferric oxide; iron (III) oxide
monohydrate, yellow; pigment yellow 42;
yellow ferric oxide.
Berat Molekul : 177,70
Rumus Molekul : Fe2O3_H2O
Pemerian : Besi oksida berbentuk bubuk kuning, merah,
hitam, atau coklat.Warnatergantung pada
ukuran dan bentuk partikel, dan struktur
kristal.
Kelarutan : Larut dalam asam mineral; tidak larut dalam
air
Fungsi : Opaficier
Penyimpanan : wadah tertutup rapat dan terhindar dari sinar
matahari
10. Titanium Dioxide (Excipient, 2009)
Nama Lain : Anatase titanium dioxide; brookite titanium
dioxide; color index number 77891; E171;
Hombitan FF-Pharma; Kemira AFDC;Kronos
1171; pigment white 6; Pretiox AV-01-FG;
rutile titaniumdioxide; Tioxide; TiPure; titanic
anhydride; titanii dioxidum;
Nama Kimia : Dioxotitanium
Berat Molekul : 79,88
Rumus Molekul : TiO2
Pemeriaan : Putih, amorf, tidak berbau, dan tidak berasa

bubuk non higroskopik


Inkompatabilitas : Karena efek fotokatalitik, titanium dioksida
dapat berinteraksidengan zat aktif tertentu,
misalnya famotidine
Kelarutan : P`raktis tidak larut dalam asam sulfat encer,
kloridaasam, asam nitrat, pelarut organik, dan
air. larut dalamasam fluorida dan asam sulfat
panas terkonsentrasi
Fungsi : opacifier
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
11. Air Murni (Depkes RI, 2014)
Nama lain : Purified Water
Berat Molekul : 18,02
Rumus Molekul : H2O
Pemeriaan : Cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau
pH : 5,0-7,0
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

C. Formulasi Tablet Clopidogrel


Tabel 1. Persentase bahan yang digunakan
Bahan Kosentrasi 1 tablet 1 bets Fungsi
(%) (300 mg) (100.000 tab)
tablet
Clopidogrel 75mg 75 mg 75 kg Zat Aktif
Bisulfat
Avicel 102 3% 9 mg 9 kg Pengikat
Primogel 4% 12 mg 12 kg Penghancu
r
Mg. stearate 0,5 % 1,5 mg 1,5 kg Lubrikan
Talk 2% 6 mg 6 kg Glidan
Laktosa spray-dried Ad 100 % 196,5 mg 196,5 kg Pengisi

Tabel 2. Bahan Penyalut (Effionora,2012)


Bahan Penyalut Persentase (%) Fungsi
HPMC 7,5 Polimer
PEG 400 0,8 Pemlastis
Iron oxide yellow 0,6 Pigment/opacifie
r
Titanium dioxide 3,1 Pigment/opacifie
r
Air murni 88,0 Pelarut polimer

D. Perhitungan Pertablet
Zat Aktif
Clopidogrel = Tiap tablet mengandung 75 mg/tablet
Zat Tambahan
1) Avicel = 3 % x 300 mg = 9 mg
2) Primogel = 4 % x 300 mg = 12 mg
3) Mg. stearat = 0,5 % x 300 mg = 1,5 mg
4) Talk = 2 % x 300 mg = 6 mg
5) Laktosa = 300 mg (9 + 12 + 1,5 + 6 + 75)
= 300 mg 103,5 mg
= 196,5 mg
Skala Produksi (untuk 100.000)
1) Clopidogrel = 75mg x 100.000 tab = 75 kg
2) Avicel = 9 mg x 100.000 tab = 9 kg
3) Primogel = 12 mg x 100.000 tab = 12 kg
4) Mg.Stearat = 1,5 mg x 100.000 tab = 1,5 kg
5) Talk = 6 mg x 100.000 tab = 6 kg
6) Laktosa = 196,5 mg x 100.000 tab = 196,5 kg

E. Alasan Penambahan Bahan


1. Clopidogrel ( Zat Aktif )
a.) Kimia
Clopidogrel merupakan turunan dari derivat thienopyridine yang
menghambat agregasi platelet (Katzung, 2003).
b.) Farmakokinetik
Clopidogrel dengan waktu paruh obat selama 8 jam dan biasanya
dieliminasi melalui feses atau ginjal (Sigit, J.I, 2003).
c.) Farmakodinamik
Clopidogrel adalah prodrug, itu harus dimetabolisme oleh enzim
CYP450 untuk menghasilkan metabolit aktif yang menghambat
agregasi platelet.metabolit aktif ini secara selektif menghambat
adenosin difosfat (ADP) mengikat reseptor P2Y12 platelet dan
kemudian aktivasi ADP-dimediasi kompleks glikoprotein GPIIb /
IIIa, sehingga menghambat agregasi platelet.
d.) Cara Kerja
Clopidogrel secara kompetitif dan ireversibel menghambat adenosine
diphospate (ADP) P2Y12 reseptor. Adenosine diphosphate yang
berikatan dengan PY1 reseptor menginduksi perubahan ukuran
platelet dan kelemahan serta agregasi platelet yang sementara. Tidak
seperti aspirin obat ini tidak memiliki efek terhadap metabolisme
prostaglandin (Katzung, 2003)
e.) Penggunaan Dosis dan Terapeutik
Pada beberapa percobaan dilaporkan efikasi penggunaan clopidogrel
dalam pencegahan transient ischemic attack, stroke dan unstable
angina pectoris. Efek antithrombotik dari clopidogrel tergantung
kepada dosis, didalam 5 jam setelah pemberian secara oral dosis awal
clopidogrel 300 mg, aktivitas platelet sebanyak 80% dapat dihambat.
Dosis 75 mg merupakan maintenance dose , dimana dapat mencapai
inhibisi platelet maksimum. Durasi efek antiplatelet 7-10 hari
(Katzung, 2003).
f.) Efek Samping
Memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan
ticlopidine yaitu supresi sumsum tulang belakang yaitu neutropenia
(Katzung, 2003) (Blann, A.D. dkk, 2003) dan thrombotic
thrombocytopenia purpura pada beberapa kasus (Katzung, 2003).
g.) Kontraindikasi
Clopidogrel kontraindikasi diberikan pada gangguan hati berat,
kecenderungan perdarahan dan pada wanita hamil (Sigit, J.I, 2003)
h.) Mekanisme aksi
Metabolit aktif dari clopidogrel mencegah pengikatan adenosin
difosfat (ADP) ke reseptor platelet yang, merusak aktivasi ADP-
dimediasi glikoprotein GPIIb / IIIa kompleks.Diusulkan bahwa
penghambatan melibatkan cacat dalam mobilisasi dari situs
penyimpanan butiran trombosit ke membran luar.ia obat khusus dan
ireversibel menghambat subtipe P2Y12 reseptor ADP, yang penting
dalam agregasi trombosit dan silang oleh fibrin protein.Tidak ada
campur tangan langsung terjadi dengan reseptor GPIIb / IIIa.Sebagai
glikoprotein GPIIb / IIIa kompleks adalah reseptor utama untuk
fibrinogen, aktivasi gangguan yang mencegah fibrinogen mengikat
trombosit dan menghambat agregasi platelet.Dengan menghalangi
amplifikasi aktivasi platelet oleh dirilis ADP, agregasi platelet yang
diinduksi oleh agonis selain ADP juga terhambat oleh metabolit aktif
dari clopidogrel
i.) Penyerapan
Penyerapan setidaknya 50% berdasarkan ekskresi metabolit terkait
clopidogrel.Bioavailabilitas belum ditemukan akan terpengaruh oleh
makanan.
j.) Metabolisme
Hati, luas dan cepat, dengan hidrolisa untuk metabolit beredar utama,
turunan asam karboksilat, yang menyumbang sekitar 85% dari
senyawa terkait obat yang beredar.Sebuah turunan asam glukuronat
dari turunan asam karboksilat juga telah ditemukan dalam plasma dan
urin.Baik senyawa induk maupun turunan asam karboksilat memiliki
efek platelet penghambat.
k.) Rute eliminasi
Berikut dosis oral clopidogrel 14C-label pada manusia, sekitar 50%
dari total radioaktif diekskresikan dalam urin dan sekitar 46% dalam
tinja selama 5 hari pasca-dosis.
2. Avicel PH 102
a.) Avicel PH 101 lebih sering digunakan pada metode pembuatan
dengan granulasi basah, dan Avicel PH 102 lebih sesuai digunakan
untukk cetak langsung sebagai pengikat dengan konsentrasi 1-5%
(Dr.Lannie dan Prof. Dr.Achmad, 2013)
b.) Bahan pengikat kering yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam
massa tablet dalam bentuk kering. Beberapa bahan yang sering
digunakan adalah: Avicel PH 101 dan Avicel PH 102 (Prof. Dr.
Effionora, 2012)
c.) Selulosa mikrokristal banyak digunakan terutama sebagai
pengikat/pengisi dalam formulasi tablet (Raymond, 2005: 725).
d.) Selulosa mikrokristal sering disebut Avicel, suatu zat yang dapat
dicetak langsung (Lachman, 2008: 701).
3. Primogel (Sodium Starch Glycolate)
a.) Sebagai penghancur dengan konsentrasi 2-8% Sifat kompresibilitas
yang baik memiliki daya mengembang yang baik dalam air yaitu 200-
300%. Primojel termasuk super disentegran dan bahan baku mudah
didapat. Kelebihan dari primogel adalah disintegrasi tidak tergantung
pada gaya kompresi (Prof. Dr. Effionora, 2012)
b.) Dengan sifat dan karakteristik mengembang dalam duaa dimensi
sesuai untuk cetak langsung atau granulasi, tanpa menggunakan
amilum ((Dr.Lannie dan Prof. Dr.Achmad, 2013)
c.) Berfungsi sebagai penghancur tablet dan kapsul (Excipient,2009)
d.) Efektif pada konsentrasi 2-8% dan konsentrasi diatas 8% umumnya
menambah waktu hancur tablet (Edge dan Miller, 2006). Unsur utama
yang diperhatikan dalam pembuatan tablet fast disintegrating adalah
bahan penghancur. Kemampuan Primojel sangat baik karena
kemampuan mengembangnya yang cukup besar dengan tetap
mempertahankan keutuhan tabletnya sehingga pengembangan tersebut
dapat memberikan dorongan ke daerah sekitarnya sehingga membantu
proses pecahnya tablet (Shangraw et al., 1980).
4. Magnesium Stearat
a.) Sebagai lubrikan pada tablet dan kapsul dengan konsentrasi 0,25-0,5%
b/b (Prof. Dr. Effionora, 2012)
b.) Magnesium stearat secara luas digunakan dalam kosmetik, makanan,
danformulasi farmasi. Hal ini terutama digunakan sebagai lubrikan
dalamkapsul dan tablet pembuatan pada konsentrasi antara 0,25%
dan 5,0% b/b (Excipient,2009)
c.) Magnesium Stearat umunya dipakai sebagai pelincir pada pembuatan
sediaan padat untuk memudahkan mengalirnya bahan obat masuk
kedalam mesin pencetak. Sifat magnesium yang hidrofobik dapat
memperlambat disolusi pada obat dengan bentuk sediaan padat,
sedapat mungkin digunakan kosentrasi yang kecil dalam
formulasi (Ansel,2005.hal 227)
5. Talk
a.) Berfungsi sebagai anticaking, glidan dengan konsentrasi 1-10%
(Excipient,2009).
b.) Mempunyai sifat menguntungkan yaitu lebih unggul daripada pati
dalam meminimalkan setiap kecenderungan zat yang melekat pada
permukaan punch (Prof. Dr. Effionora, 2012)
c.) Talk dapat mengurangi gerakan tablet ( R. voigt. 1995: 204 )
6. Lactose Spray-dried
a.) Sifat aliran paling baik dibandingkan dengan semua pengisi untuk
formula cetak langsung, densitas ruahan cukup besar sehingga
pengisian die cukup baik (Dr.Lapnnie dan Prof. Dr.Achmad, 2013)
b.) Untuk pembuatan tablet dengan cara cetak langsung digunakan laktosa
yang mudah mengalir dan mudah dikempa, yaitu spray-dried lactose,
yang mengandung -lactosa monohidrat murni dan sejumlah kecil
lactose dalam bentuk amorf dengan konsentrasi berkisar dari 65%-
85% (Prof. Dr. Effionora, 2012)
c.) Kadar laktosa Semprot-kering kempa langsung umumnya terdiri dari
80-90%. Berfungsi sebagai pengencer dan pengisi untuk tablet kempa
langsung (Excipient, 2009)

F. Cara Kerja
Prosedur Pra-penyalutan Tablet (Siregar, 2007)
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang bahan aktif dan bahan tambahan sesuai dengan
perhitungan
3. Masing-masing zat aktif dan zat tambahan dihaluskan terlebih
dahulu dalam mesin penghasil seperti tornado mill
4. Mencampur semua bahan seperti klopidogrel, primogel,
talk,avicel,Mg. stearate dan Lactosa spray dried aduk selama 15
menit hingga homogen dalam alat pencampur, misalnya planetary
mixer atau twin-shell blender
5. Melakukan evaluasi campuran serbuk yang dihasilkan
6. Mencetak tablet dengan massa 300 mg
7. Melakukan evaluasi tablet yang dihasilkan
8. Melakukan penyalutan tablet
9. Evaluasi tablet salut (Tablet jadi)
Prosedur Penyalutan Tablet (Krisna Kumari, 2014)
Titanium dioksida, talk dan iron oxide yellow tersebar di air murni dan
diaduk. PEG 6000 dilarutkan dalam air murni dan disisihkan. Larutan
titanium oksida, talk dan oksida besi kuning dicampur dalam PEG 4000
dicampur di dalamnya dan aduk terus selama 45 menit untuk
memperoleh lapisan yang homogen.
BAB IV
PEMBAHASAN

Lafial adalah salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Angkatan Laut

(Diskesal).yang berkedudukan langsung dibawah Kepala Dinas Kesehatan TNI AL.

Lafial mempunyai tugas pokok dalam memproduksi obat-obatan, khususnya untuk

anggota TNI Angkatan Laut beserta keluarganya dan instansi lain yang terkait.

Produksi yang dilaksanakan Lafial menggunakan dana APBN dan 2% dari gaji

masing-masing anggota TNI AL, oleh sebab itu Lafial merupakan industri farmasi

yang tidak berorientasi pasar. Obat-obatan yang diproduksi Lafial merupakan me

tooproduct yaitu dengan mencontoh sediaan yang telah beredar di pasaran.

Denganketerbatasan yang ada, Lafial sebagai lembaga farmasi yang tetap berusaha
untuk melaksanakan seluruh kegiatan produksinya yang berpedoman pada CPOB,

akan tetapi minimnya dana yang tersedia menjadi kendala tersendiri sehingga sampai

sekarang penerapan CPOB belum terlaksana secara optimal.

Namun, semenjak adanya sistem Badan Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS),

maka Lafial hanya memproduksi untuk kebutuhan Perbekalan TNI AL saja, tidak

didistribusikan ke Rumah Sakit milik TNI AL. Dengan adanya sistem Badan

Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) ini maka Lafial sekarang sedang melaksanakan

penerapan CPOB secara optimal, agar kegiatan produksinya kembali berjalan, dan

bisa bekerjasama dengan Badan Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) dalam

pendistribusian obat ke rumah sakit TNI AL

Clopidogrel adalah prodrug, itu harus dimetabolisme oleh enzim CYP450 untuk

menghasilkan metabolit aktif yang menghambat agregasi platelet.metabolit aktif ini

secara selektif menghambat adenosin difosfat (ADP) mengikat reseptor P2Y12

platelet dan kemudian aktivasi ADP-dimediasi kompleks glikoprotein GPIIb / IIIa,

sehingga menghambat agregasi platelet. Clopidogrel memiliki rumus kimia

C16H16ClNO2S.H2SO4 dengan berat molekul 419,90 g/mol. Clopidogrel memiliki

waktu paruh obat selama 8 jam dan biasanya dieliminasi melalui feses atau ginjal.

Clopidogrel yang beredar dipasaran dalam bentuk tablet salut slaput 75 mg dan

300 mg, rentang dosis harian yang direkomendasikan 1x1/hr, sedangkan untuk angina
tidak stabil 300mg lalu dikurangi dosis menjadi 75mg 1x1/hr. Nama dagang

Clopidogrel antara lain CLOPISAN dan CLOTIX.

Pada beberapa percobaan dilaporkan efikasi penggunaan Clopidogrel dalam

pencegahan transient ischemic attack, stroke dan unstable angina pectoris. Efek anti-

thrombotik dari Clopidogrel tergantung kepada dosis, didalam 5 jam setelah

pemberian secara oral dosis awal Clopidogrel 300 mg, aktivitas platelet sebanyak

80% dapat dihambat. Dosis 75 mg merupakan maintenance dose , dimana dapat

mencapai inhibisi platelet maksimum. Cara kerja dari obat Clopidogrel yaitu

Clopidogrel secara kompetitif dan ireversibel menghambat adenosine diphospate

(ADP) P2Y12 reseptor. Adenosine diphosphate yang berikatan dengan PY1 reseptor

menginduksi perubahan ukuran platelet dan kelemahan serta agregasi platelet yang

sementara. Tidak seperti aspirin obat ini tidak memiliki efek terhadap metabolisme

prostaglandin.

Beberapa granul bahan kimia seperti kalium klorida, kalium iodide, ammonium

klorida dan metanamin memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat

kohesifnya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa

memerlukan granulasi basah atau kering. Pencetakkan tablet Clopidogrel dilakukan

dengan cara kempa langsung yaitu tablet dibuat dengan jalan mengempa adonan yang

mengandung satu atau beberapa obat dengan bahan pengisi pada mesin stempel yang

disebut pencetak penekan (press). Setelah penimbangan dan pencampuran, kemudian


di isi dengan bahan pengisi dan bahan penghancur. Setelah itu dilakukan proses

granulasi yaitu obat ditampung oleh corong yang menuju ke dalam cetakkan sehingga

campuran serbuk menjadi granul. Agar hasilnya menjadi lebih baik, ditambahkan

cairan pengikat atau perekat ke dalam campuran serbuk. Lalu granul tersebut di

keringkan dan diayak dengan pengayak yang lebih kecil supaya mengurangi ukuran

granul berikutnya. Setelah seluruh tahap selesai, lalu dilakukan pencetakkan tablet

dengan cara kempa langsung.

Alasan pemilihan Avicel PH 102 lebih sesuai digunakan untukk cetak langsung

sebagai pengikat dengan konsentrasi 1-5%.

Alasan pemilihan Primojel Sifat kompresibilitas yang baik memiliki daya

mengembang yang baik dalam air yaitu 200-300%.

Alasan pemilihan Magnesium Stearat memudahkan mengalirnya bahan obat

masuk kedalam mesin pencetak.

Alasan pemilihan Talc yaitu Berfungsi sebagai anticaking, glidan dengan

konsentrasi 1-10%.

Alasan pemilihan Lactose Spray-dried yaitu memiliki sifat aliran paling baik

dibandingkan dengan semua pengisi untuk formula cetak langsung.

Anda mungkin juga menyukai