Disusun oleh :
A. Latar Belakang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1799/MENKES/PER/XII/2010, industri farmasi adalah badan usaha yang
memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan
obat atau bahan obat meliputi seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan
obat mulai dari pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi,
pengemasan, pengawasan mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat
untuk didistribusikan.
Produksi adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,
mengolah, membuat, mengemas, dan/atau mengubah bentuk sediaan farmasi
dan alat kesehatan (Anonim, 2012). Untuk menjaga mutu obat yang dihasilkan,
maka setiap tahap dalam proses produksi selalu dilakukan pengawasan mutu In
Process Control (IPC). Setiap penerimaan bahan awal baik bahan baku dan
bahan kemas terlebih dahulu diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasinya.
Bahan-bahan tersebut harus selalu disertai dengan Certificate of Analisis (CA)
yang dapat disesuaikan dengan hasil pemeriksaan. Produksi hendaklah
dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi
ketentuan CPOB yang senantiasa dapat menjamin produk obat jadi dan
memenuhi ketentuan izin pembuatan serta izin edar (registrasi) sesuai dengan
spesifikasinya (BPOM, 2006).
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
(PERMENKES, 2014)
B. Tujuan
Tujuan masalah
a. Untuk mengetahui formula yang cocok dengan bahan baku clopidogrel.
b. Untuk mengetahui cara pembuatan dan produksi tablet dengan metode
kempa langsung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet dapat didefinisikan sebagai sediaan solid yang mengandung satu atau
lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien (yang meningkatkan mutu sediaan
tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesivitas, kecepatan disintegrasi, dan sifat
anti lekat) dan dibuat dengan mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet(FI III,
1979).
Tablet adalah sediaan adat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa (FI V 2014).
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan
tablet kempa (FI IV, 1995)
Tablet bersalut adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang cocok untuk
maksud dan tujuan tertentu. Tablet salut film adalah tablet kempa yang disalut
dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air
yang hancur cepat di dalam saluran cerna (Depkes RI, 1979).
1. Bentuk yang dapat disalut beraneka ragam, tidak hanya tablet tetapi juga
granul, kapsul, serbuk dan lainnya
2. Proses penyalutan lebih cepat
3. Lokasi untuk produksi lebih kecil
4. Pertambahan berat karena penyalutan lebih kecil (2-5%)
5. Dapat dilakukan secara otomatis atau semi otomatis
1. Penuangan: risiko besar karena tablet dapat pecah, serta dapat menyebakan
tablet lengket, memberikan hasil yang tidak baik
2. Penyemprotan: distribusi partikel bahan penyalut lebih baik, kerusakan
tablet dapat dihindari, kekentalan larutan bahan penyalut harus diperhatikan.
W 1W 2
Keregasan tablet = W1 x 100%
A B
25 mg atau kurang 15 30
26 mg 150 mg 10 20
151 mg 300 mg 7,5 15
f.) Uji waktu hancur ((Dr. Lannie dan Prof.Dr. Achmad, 2013)
Cara kerjanya alat uji waktu hancur tablet adalah sebagai berikut;
dimasukkan 6 tablet ke dalam keranjang, kemudian keranjang diturun-
naikan secarara teratur sebanyak 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan
hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali
fragmen yang berasal dari zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu
yang diperlukan untuk menghancurkan keenam tablet tidak lebih dari
15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit
untuk tablet bersalut gula dan salut selaput.
g.) Uji disolusi (Depkes, 2014)
Dapar asam klorida pH 2,0 Pipet 50 ml kalium klorida 0,2 N dan 13
ml asam klorida 0,2 N, ke dalam labu tentukur 200-ml. Encerkan
dengan air sampai tanda. Media disolusi: 1000 ml Dapar asam klorida
pH 2,0. Alat tipe 2: 50 rpm. Waktu: 30 menit. Larutan baku Timbang
saksama sejumlah Klopidogrel Bisulfat BPFI, larutkan dalam 20,0 ml
metanol P dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap
dengan Media disolusi, hingga kadar sesuai dengan alikuot. Prosedur
Lakukan penetapan jumlah C16H16ClNO2S,yang terlarut dengan
mengukur serapan alikuot dan jika perlu encerkan dengan Media
disolusi dan serapan Larutan baku pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 240 nm. Toleransi Dalam waktu 30 menit
harus larut tidak kurang dari 80% (Q), C16H16ClNO2S, dari jumlah
yang tertera pada etiket.
h.) Uji keseragaman kandungan (Depkes,2014)
Larutan uji Masukkan 1 tablet ke dalam labu tentukur 50-ml,
tambahkan asam klorida 0,1 N sampai tanda. Sonikasi selama 5 menit
dan dinginkan. Pipet 5 ml larutan ke dalam labu tentukur 50-ml dan
encerkan dengan asam klorida 0,1 N sampai tanda. Saring sebagian
larutan melalui penyaring membran dengan porositas 0,45 m atau
lebih kecil, buang 5 ml filtrat pertama. Hitung jumlah
C16H16ClNO2S, dalam tablet dengan mengukur serapan Larutan uji
dan larutan baku Klopidogrel Bisulfat BPFI yang diketahui kadarnya
dalam media yang sama pada panjang gelombang maksimum lebih
kurang 270 nm.
BAB III
B. Uraian Bahan
1. Klopidogrel Bisulfate (Depkes RI, 2014)
Nama Lain : Clopidogrel Bisulfat
Berat Molekul : 419,90
Rumus Molekul : C16H16ClNO2S.H2SO4
Struktur :
D. Perhitungan Pertablet
Zat Aktif
Clopidogrel = Tiap tablet mengandung 75 mg/tablet
Zat Tambahan
1) Avicel = 3 % x 300 mg = 9 mg
2) Primogel = 4 % x 300 mg = 12 mg
3) Mg. stearat = 0,5 % x 300 mg = 1,5 mg
4) Talk = 2 % x 300 mg = 6 mg
5) Laktosa = 300 mg (9 + 12 + 1,5 + 6 + 75)
= 300 mg 103,5 mg
= 196,5 mg
Skala Produksi (untuk 100.000)
1) Clopidogrel = 75mg x 100.000 tab = 75 kg
2) Avicel = 9 mg x 100.000 tab = 9 kg
3) Primogel = 12 mg x 100.000 tab = 12 kg
4) Mg.Stearat = 1,5 mg x 100.000 tab = 1,5 kg
5) Talk = 6 mg x 100.000 tab = 6 kg
6) Laktosa = 196,5 mg x 100.000 tab = 196,5 kg
F. Cara Kerja
Prosedur Pra-penyalutan Tablet (Siregar, 2007)
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ditimbang bahan aktif dan bahan tambahan sesuai dengan
perhitungan
3. Masing-masing zat aktif dan zat tambahan dihaluskan terlebih
dahulu dalam mesin penghasil seperti tornado mill
4. Mencampur semua bahan seperti klopidogrel, primogel,
talk,avicel,Mg. stearate dan Lactosa spray dried aduk selama 15
menit hingga homogen dalam alat pencampur, misalnya planetary
mixer atau twin-shell blender
5. Melakukan evaluasi campuran serbuk yang dihasilkan
6. Mencetak tablet dengan massa 300 mg
7. Melakukan evaluasi tablet yang dihasilkan
8. Melakukan penyalutan tablet
9. Evaluasi tablet salut (Tablet jadi)
Prosedur Penyalutan Tablet (Krisna Kumari, 2014)
Titanium dioksida, talk dan iron oxide yellow tersebar di air murni dan
diaduk. PEG 6000 dilarutkan dalam air murni dan disisihkan. Larutan
titanium oksida, talk dan oksida besi kuning dicampur dalam PEG 4000
dicampur di dalamnya dan aduk terus selama 45 menit untuk
memperoleh lapisan yang homogen.
BAB IV
PEMBAHASAN
Lafial adalah salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Angkatan Laut
anggota TNI Angkatan Laut beserta keluarganya dan instansi lain yang terkait.
Produksi yang dilaksanakan Lafial menggunakan dana APBN dan 2% dari gaji
masing-masing anggota TNI AL, oleh sebab itu Lafial merupakan industri farmasi
Denganketerbatasan yang ada, Lafial sebagai lembaga farmasi yang tetap berusaha
untuk melaksanakan seluruh kegiatan produksinya yang berpedoman pada CPOB,
akan tetapi minimnya dana yang tersedia menjadi kendala tersendiri sehingga sampai
maka Lafial hanya memproduksi untuk kebutuhan Perbekalan TNI AL saja, tidak
didistribusikan ke Rumah Sakit milik TNI AL. Dengan adanya sistem Badan
Penyelenggara jaminan Sosial (BPJS) ini maka Lafial sekarang sedang melaksanakan
penerapan CPOB secara optimal, agar kegiatan produksinya kembali berjalan, dan
Clopidogrel adalah prodrug, itu harus dimetabolisme oleh enzim CYP450 untuk
waktu paruh obat selama 8 jam dan biasanya dieliminasi melalui feses atau ginjal.
Clopidogrel yang beredar dipasaran dalam bentuk tablet salut slaput 75 mg dan
300 mg, rentang dosis harian yang direkomendasikan 1x1/hr, sedangkan untuk angina
tidak stabil 300mg lalu dikurangi dosis menjadi 75mg 1x1/hr. Nama dagang
pencegahan transient ischemic attack, stroke dan unstable angina pectoris. Efek anti-
pemberian secara oral dosis awal Clopidogrel 300 mg, aktivitas platelet sebanyak
mencapai inhibisi platelet maksimum. Cara kerja dari obat Clopidogrel yaitu
(ADP) P2Y12 reseptor. Adenosine diphosphate yang berikatan dengan PY1 reseptor
menginduksi perubahan ukuran platelet dan kelemahan serta agregasi platelet yang
sementara. Tidak seperti aspirin obat ini tidak memiliki efek terhadap metabolisme
prostaglandin.
Beberapa granul bahan kimia seperti kalium klorida, kalium iodide, ammonium
klorida dan metanamin memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat
kohesifnya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa
dengan cara kempa langsung yaitu tablet dibuat dengan jalan mengempa adonan yang
mengandung satu atau beberapa obat dengan bahan pengisi pada mesin stempel yang
granulasi yaitu obat ditampung oleh corong yang menuju ke dalam cetakkan sehingga
campuran serbuk menjadi granul. Agar hasilnya menjadi lebih baik, ditambahkan
cairan pengikat atau perekat ke dalam campuran serbuk. Lalu granul tersebut di
keringkan dan diayak dengan pengayak yang lebih kecil supaya mengurangi ukuran
granul berikutnya. Setelah seluruh tahap selesai, lalu dilakukan pencetakkan tablet
Alasan pemilihan Avicel PH 102 lebih sesuai digunakan untukk cetak langsung
konsentrasi 1-10%.
Alasan pemilihan Lactose Spray-dried yaitu memiliki sifat aliran paling baik