PLTD
PLTD
Kelompok 3
Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap langkahnya terjadi satu kali
langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil ledakan/pembakaran. Secara teoritis
mesin 2 Langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik yang sama seperti
pada mesin 4 langkah, maka mesin 2 langkah ini akan menghasilkan daya 2 kali lebih
besar. Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar untuk daya yang di dapat pada
mesin diesel 2 langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan
karena pembilasan ruang bakar silinder mesin diesel 2 langkah tidak sebersih pada
mesin diesel 4 langkah sehingga proses pembakarannya tidak sempurna seperti pada
mesin diesel 4 langkah. Maka efisiensi mesin 2 langkah ini tidak sebaik efisiensi pada
mesin diesel 4 langkah. Pada pemakaian bensinnya pun lebih boraos dibanding mesin
diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini biasanya lebih cocok digunakan pada keperluan
yang memerlukan penghematan ruangan, seperti pada lokomotif kereta api atau pada
kapal laut.
Adapun Cara kerja dari mesin diesel 2 langkah ini adalah sebagai berikut
Langkah 1A Charging
Langkah 1B Compression
Langkah 2A Combustion
Piston akan bergerak ke bawah dengan dorongan gas
yang diledakkan
Langkah 2B Exhaust
Pada bagian akhir
gerakan, piston akan bergerak ke bawah
dimana E sudah terbuka sehingga gas hasil
pembakaran mulai keluar karena efek dari aktifitas
pemompaan.
Mesin diesel 4 langkah merupakan mesin yang setiap 4 langkah terjadi satu
kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil pembakaran/ledakan. Atau dengan
kata lain prinsip kerja mesin diesel 4 langkah adalah proses kerja mesin untuk
menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Gerakan torak
yang menghasilkan kerja atau usaha berlangsung secara berurutan dan terus menerus
maka kegiatan untu menghasilkan kerja/usaha tersebut disebut siklus. Proses
pembakaran pada mesin diesel 4 langkah lebih sempurna daripada mesin 2 langkah,
karena pada proses pembilasan ruang bakar di silinder mesinnya bersih. Pada mesin
diesel 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun
tidak menjadi soal.
Cara kerja mesin diesel 4 langkah adalah sebagai berikut:
Langkah Isap
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA ( Titik
Mati Atas ) ke TMB ( Titik Mati Bawah ). Saat piston
bergerak ke bawah katup isap terbuka yang
menyebabkan ruang didalam silinder menjadi vakum,
sehingga udara murni langsung masuk ke ruang
silinder melalui filter udara.
Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju
TMA dan kedua katup tertutup. Karena udara yang
berada di dalam silinder didesak terus oleh piston,
menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan
temperatur, sehingga udara di dalam silinder menjadi
sangat panas. Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang
bakar oleh injector yang berbentuk kabut.
Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup,
akibat semprotan bahan bakar di ruang bakar akan
menyebabkan terjadi ledakan pembakaran yang
akan meningkatkan suhu dan tekanan di ruang
bakar. Tekanan yang besar tersebut akan
mendorong piston ke bawah yang menyebkan
terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini dirubah dan
diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial
(putar).
Langkah Buang
Pada langkah ini, gaya yang masih terjadi di flywhell
akan menaikkan kembali piston dari TMB ke TMA,
bersamaan itu juga katup buang terbuka sehingga udara
sisa pembakaran akan di dorong keluar dari ruang
silinder menuju exhaust manifold. Begitu seterusnya
sehingga terjadi siklus pergerakan piston yang tidak
berhenti. Siklus ini tidak akan berhenti selama faktor
yang mendukung siklus tersebut tidak ada yang
terputus.
Electronic Petrol Injection (EPI) atau juga disebut Eletronic Fuel Injection
(EFI) adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang
saat ini pada mesin bensin menggantikan karburator. Umumnya system EPI/EFI
terbagi atas 2 jenis yaitu berdasarkan jumlah injectornya dan berdasarkan penempatan
injectornya.
Indirect Injection
Yaitu system penyemprotan bahan bakar ke intake
manifold seperti yang digunakan pada system
penginjeksian mesin bensin, bensin disemprotkan
tidak langsung ke dalam ruang bakar.
Direct Injection
Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalah sebagai berikut :
Injector ( Pengabut ) :
Valve ( Katup )
Fungsi :
Menutup dan membuka saluran udara masuk dan saluran gas buang.
Kontruksi Katup :
Starting Valve
Piston ( Torak )
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Liner ( Silinder )
Liner basah :
Liner kering :
Fungsi :
Frame ( Rangka )
Fungsi :
Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian mesin
yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban komponen
mesin.
Fungsi :
Bearing ( Bantalan )
Fungsi :
Fungsi :
Fungsi :
Keterangan
1. Tangki penyimpanan bahan bakar. 7. Penyaring gas pembuangan
6. Turbo charger.
Prinsip Kerja
Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan kedalam
tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar
adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke
Pengabut (nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut.
Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari dari daily tank
dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Didalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara
yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai 600C.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan kedalam ruang bakar
(combustion chamber).
Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion chamber). Didalam mesin
diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang
dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 50 atm), sehingga
temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam
silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran
bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros
engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi
gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga
terjadi gaya geral listrik (ggl). Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan
tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai
kebeban. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim kebeban.
Disisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Keunggulan dan Kekurangan PLTD
Keunggulan PLTD
Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar.
Dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA. Investasi awal
pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain.
Kekurangan PLTD
Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan perubahan
harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Menimbulkan
polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar konvensional yang
kadang kurang sempurna. Memerlukan pemeliharaan rutin. Sistem operasi tidak
efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.