Anda di halaman 1dari 20

PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pembangkit Teaga Listrik
Yang di pimbing oleh :

Hari Putranto S.T., M.T.

Kelompok 3

Ani Yuniarti 130531506472


Lazuardi Widya Susilo 130531506492
Seyful Arifin 130531506498

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2015

Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover
merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator.
PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit
pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah penggerak utama
untuk mendapatkan energi listrik yang kemudian dikeluarkan oleh Generator . Pada
mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses
pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak
mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk angkutan darat dan laut, kemudian
pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan sampai daya besar sudah ada
yang menggunakannya.
Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta
perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem untuk
mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga
mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya dan
seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator menjadi tenaga listrik.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW. Jika
perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik
yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat listrik
lain. Untuk melayani beban PLTD dengan kapasitas di atas 100 MW akan tidak
ekonomis karena unitnya menjadi banyak, mengingat unit PLTD yang terbesar di
pasaran sekitar 12,5 MW.
Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk
frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per
menit (ppm). Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, mesin-mesin yang
mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan
bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan kualitas
No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO). Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih
dahulu agar tercapai viskositas yang cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka
tidak perlu pemanansan terlebih dahulu. Mesin diesel dengan ppm di atas 500 ppm
harus menggunakan BBM kualitas No. 1 yaitu High Speed Oil (HSO).

Penggunaan dan Faktor-faktor Pertimbangan Pilihan Pembangkit Listrik


Tenaga Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) biasanya digunakan untuk


memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama di daerah-daerah
yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan bisa juga digunakan untuk memasok
kebutuhan listrik di suatu pabrik atau industri.
PLTD cocok untuk lokasi dimana pengeluaran bahan bakar rendah, persediaan
air terbatas, minyak sangat murah dibandingkan dengan batubara dan semua beban
besarnya adalah seperti yang dapat ditagani oleh mesin pembangkit dalam kapasitas
kecil, serta dapat berfungsi dalam waktu yang singkat. Kegunaan utama PLTD adalah
penyedia daya listrik yang dapat berfungsi untuk : Pusat pembangkitan, Cadangan
(Stand by plant), Beban puncak, Cadangan untuk keadaan darurat (emergency),
Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan piihan sesuai untuk PLTD antara lain :
Jarak dari beban dekat, Persediaan areal tanah dan air, Pondasi, Pengangkutan bahan
bakar, Kebisingan dan kesulitan lingkungan.

Jenis-jenis Mesin Diesel

Mesin Diesel 2 Langkah

Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap langkahnya terjadi satu kali
langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil ledakan/pembakaran. Secara teoritis
mesin 2 Langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik yang sama seperti
pada mesin 4 langkah, maka mesin 2 langkah ini akan menghasilkan daya 2 kali lebih
besar. Namun dalam praktik, angka 2 kali lebih besar untuk daya yang di dapat pada
mesin diesel 2 langkah tidak tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan
karena pembilasan ruang bakar silinder mesin diesel 2 langkah tidak sebersih pada
mesin diesel 4 langkah sehingga proses pembakarannya tidak sempurna seperti pada
mesin diesel 4 langkah. Maka efisiensi mesin 2 langkah ini tidak sebaik efisiensi pada
mesin diesel 4 langkah. Pada pemakaian bensinnya pun lebih boraos dibanding mesin
diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini biasanya lebih cocok digunakan pada keperluan
yang memerlukan penghematan ruangan, seperti pada lokomotif kereta api atau pada
kapal laut.

Adapun Cara kerja dari mesin diesel 2 langkah ini adalah sebagai berikut

Langkah 1A Charging

Pada permulaan gerakan, piston akan bergerak keatas


sedangkan P dan E dalam keadaan terbuka. Udara
bertekanan dari karter akan masuk ke silinder dan meniup
sisa gas pembakaran melalui E.

Langkah 1B Compression

Piston akan bergerak ke atas, P dan E dalam keadaan


tertutup oleh dinding piston. Udara bersih yang berada
dalam silinder akan dimampatkan. Kemudian bahan
bakar disemprotkan dan akan terjadi ledakan.

Langkah 2A Combustion
Piston akan bergerak ke bawah dengan dorongan gas
yang diledakkan

Langkah 2B Exhaust
Pada bagian akhir
gerakan, piston akan bergerak ke bawah
dimana E sudah terbuka sehingga gas hasil
pembakaran mulai keluar karena efek dari aktifitas
pemompaan.

Mesin Diesel 4 Langkah

Mesin diesel 4 langkah merupakan mesin yang setiap 4 langkah terjadi satu
kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil pembakaran/ledakan. Atau dengan
kata lain prinsip kerja mesin diesel 4 langkah adalah proses kerja mesin untuk
menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak bergerak 4 kali. Gerakan torak
yang menghasilkan kerja atau usaha berlangsung secara berurutan dan terus menerus
maka kegiatan untu menghasilkan kerja/usaha tersebut disebut siklus. Proses
pembakaran pada mesin diesel 4 langkah lebih sempurna daripada mesin 2 langkah,
karena pada proses pembilasan ruang bakar di silinder mesinnya bersih. Pada mesin
diesel 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan masalah ruangan pun
tidak menjadi soal.
Cara kerja mesin diesel 4 langkah adalah sebagai berikut:

Langkah Isap
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA ( Titik
Mati Atas ) ke TMB ( Titik Mati Bawah ). Saat piston
bergerak ke bawah katup isap terbuka yang
menyebabkan ruang didalam silinder menjadi vakum,
sehingga udara murni langsung masuk ke ruang
silinder melalui filter udara.

Langkah Kompresi
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB menuju
TMA dan kedua katup tertutup. Karena udara yang
berada di dalam silinder didesak terus oleh piston,
menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan
temperatur, sehingga udara di dalam silinder menjadi
sangat panas. Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA, bahan bakar di semprotkan ke ruang
bakar oleh injector yang berbentuk kabut.

Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup,
akibat semprotan bahan bakar di ruang bakar akan
menyebabkan terjadi ledakan pembakaran yang
akan meningkatkan suhu dan tekanan di ruang
bakar. Tekanan yang besar tersebut akan
mendorong piston ke bawah yang menyebkan
terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini dirubah dan
diteruskan oleh poros engkol menjadi gaya radial
(putar).

Langkah Buang
Pada langkah ini, gaya yang masih terjadi di flywhell
akan menaikkan kembali piston dari TMB ke TMA,
bersamaan itu juga katup buang terbuka sehingga udara
sisa pembakaran akan di dorong keluar dari ruang
silinder menuju exhaust manifold. Begitu seterusnya
sehingga terjadi siklus pergerakan piston yang tidak
berhenti. Siklus ini tidak akan berhenti selama faktor
yang mendukung siklus tersebut tidak ada yang
terputus.

Jenis-jenis Mesin Injeksi Pada Mesin Diesel

Electronic Petrol Injection (EPI) atau juga disebut Eletronic Fuel Injection
(EFI) adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang
saat ini pada mesin bensin menggantikan karburator. Umumnya system EPI/EFI
terbagi atas 2 jenis yaitu berdasarkan jumlah injectornya dan berdasarkan penempatan
injectornya.

Berdasarkan jumlah injectornya mesin EPI atau EFI terdiri dari:

Single Point Injection (SPI)

Single Point Injection (SPI) atau biasa disebut Throttle


Body Injection (TBI) atau Central Fuel
Injection System: yaitu hanya menggunakan satu Fuel
Injector untuk beberapa Cylinder.
Injektornya dipasang sebelum saluran isap yaitu di
atas katup throttle. Prinsip kerjanya satu
injektor memasok bensin untuk keperluan beberapa silinder sekaligus.

Multi Point Fuel Injection (MPI).


Multi Point Fuel Injection (MPI) disebut
juga port fuel injection (PFI), menempatkan injektor
di atas lubang isap (intake port). Setiap
silinder memiliki satu injektor. Jadi, bila
mesin terdiri dari 4 silinder berarti ada 4 injektor yang
menyuplai bensin. Konstruksi multi point fuel injection
dapat dilihat pada gambar dibawah ini .
Teknologi injeksi MPI memiliki kelebihan dibandingkan dengan SPI antara lain :

Distribusi campuran udara-bahan bakarnya lebih seragam untuk masing-


masing silinder. Respons terhadap perubahan posisi throttle pun lebih cepat. Lebih
akurat dalam mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan kondisi
operasi.

Gasoline Direct injection (GDI)

GDI yaitu Injector berada di dalam ruang bakar, sehingga


bensin disemprotkan langsung ke ruang bakar tanpa harus melalui
Intake Valve. Teknologi ini masih mahal, karena material Fuel
Injector Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di ruang bakar.
Untuk lebih memperjelas posisi dari ketiga jenis posisi
penempatan injektor, seperti gambar disamping

Berdasarkan Penyalaan Bahan Bakar

Indirect Injection
Yaitu system penyemprotan bahan bakar ke intake
manifold seperti yang digunakan pada system
penginjeksian mesin bensin, bensin disemprotkan
tidak langsung ke dalam ruang bakar.

Direct Injection

Yaitu system penyemprotan bahan bakar langsung


ke dalam ruang bakar. Injectornya berada di
dalam ruang bakar, sehingga bensin disemprotkan
langsung ke ruang bakar tanpa harus melalui Intake
Valve. Teknologi ini masih mahal, karena material
Fuel Injector Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di
ruang bakar.

Komponen Perlengkapan PLTD Dan Fungsinya

Bagian-bagian utama PLTD adalah Kepala silinder (cylinder head), Blok


mesin (engine block), Karter (carter/oil pan), dan generator. Mesin diesel berfungsi
menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.

Adapun bagian-bagian mesin pada PLTD secara garis besar adalah sebagai berikut :

Cylinder head (kepala silinder)


Fungsi :
Penutup Silinder 5. Menempatkan Injector

Menempatkan Rocker Arm 6. Menempatkan Katub


Menempatkan Valve Starting ( Katup Start )

Tempat Saluran Udara Masuk dan Gas Buang.

Komponen yang terdapat pada kepala silinder

Injector ( Pengabut ) :

Fungsi : Mengabutkan bahan bakar/ menyemburkan bahan bakar.

Rocker Arm ( Pelatuk )

Fungsi : Untuk Menggerakkan Katup Buang dan


Katup Isap.

Valve ( Katup )

Fungsi :
Menutup dan membuka saluran udara masuk dan saluran gas buang.

Kontruksi Katup :

Sudut Bidang Kontak : 300 dan 450 .

Tanpa Rotator dan dengan Rotator.

Starting Valve

Fungsi : Membuka dan menutup saluran udara start mesin.

Piston dan Connecting Rod

Piston ( Torak )

Fungsi :

Merapatkan Ruang Bakar

Menerima Tekanan Pembakaran

Menyerap Panas Hasil Pembakaran

Meneruskan Tekanan Hasil Pembakaran

Meneruskan Panas pembakaran ke liner

Piston Ring ( Ring Torak )


Fungsi :

Merapatkan torak dan liner

Memindahkan panas torak ke liner

Mencegah kebocoran tekanan diatas torak

Piston Pin ( Pena Torak )

Fungsi : Pena penghubung batang torak dengan torak

Connecting Rod ( Batang Torak )

Fungsi :

Meneruskan tekanan torak keporos engkol.

Meneruskan putaran poros engkol ke torak.

Cylinder Liner & Engine Block


( Silinder & Rangka Mesin )

Cylinder Liner ( Silinder )

Fungsi :

Tempat terjadinya pembakaran

Tempat pergerakkan torak

Penghantar panas hasil pembakaran

Liner ( Silinder )

Liner basah :

Liner bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin.

Antara liner dengan mesin menggunakan penyekat karet.

Tingkat korosi liner lebih tinggi

Liner kering :

Liner tidak bersinggungan langsung dengan air pendingin mesin

Pemasangan liner lebih sulit

Liner lebih tahan korosi

Engine Block ( Blok Mesin )

Fungsi :

Tempat kedudukan liner dan poros engkol


Tempat komponen disatukan

Rangka Utama Mesin

Frame ( Rangka )

Fungsi :
Rangka mesin adalah badan induk untuk mendukung semua bagian-bagian mesin
yang harus dapat menahan lendutan atau lengkungan akibat berat beban komponen
mesin.

Crank Shaft Dan Cam Shaft

Crank Shaft ( Poros Engkol )

Fungsi :

Merubah gerak lurus menjadi gerak bolak-balik atau sebaliknya.

Tempat bertumpunya batang torak.

Cam Shaft ( Poros Bubungan )


Fungsi :

Merubah gerak putar menjadi gerak lurus

Mengatur dan buka tutup katup

Penggerak pompa pengabutan bahan bakar.

Bearing ( Bantalan )

Fungsi :

Pelapis gerakan logam keras dengan logam keras

Memudahkan pemeliharaan komponen mesin yang bergerak

Memperkecil biaya pemeliharaan komponen mesin yang bergerak

Mencegah komponen utamma yang bergesekan cepat rusak

Transmision Gear ( Roda Gigi Pengatur )

Fungsi :

Mengatur pergerakan membuka dan menutup katub.

Mengatur pergerakan pompa injeksi bahan bakar

Mengatur penyesuaian pergerakan langkah torak dengan pompa injeksi bahan,


pergerakan membuka dan menutup katub
Menghubungkan putaran poros engkol dengan komponen yang memerlukan gerak
putar

Bed Plate ( Lantai Mesin )

Fungsi :

Sebagai penyangga utama seluruh bagian


mesin dan generator untuk memudahkan penempatan mesin dan generator.

Peralatan Tambahan (Alat Bantu) Pada Instalasi Mesin Diesel (PLTD)

Camshaft untuk mengatur gerakan membukanya katup, mengatur


pemompaan bahan bakar ke injector oleh pompa injeksi. Pompa injeksi (injection
pump) untuk memberikan tekanan pada solar yang akan diinjeksikan/disemprotkan
oleh nozel. Turbocharger untuk menaikkan daya mesin dengan meniupkan udara ke
dalam silinder dan mengeluarkan udara/gas buang ke cerobong buang. Governor
untuk mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume bahan bakar yang
disemprotkan. Saringan (filter) berfungsi membersihkan oil dari kotoran-kotoran
berupa karbon dan serbuk-serbuk lagom yaitu terjadi pada glacier. Dimana glacier ini
berfungsi untuk membersihkan oli dari serbuk-serbuk logam yang tercampur pada oil.
Memisahkan air yang terbawa dalam aliran oil yaitu terjadi pada purifier. Dimana
purifier ini berfungsi untuk memisahkan oil dan air yang tercampur.
Komponen-komponen Penting Mesin PLTD
Mesin / motor
Merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin
tersebut dirangkai dikopel langsung dengan generator.
Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar, saringan alat
pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahn bakar membutuhkan
pemindahan bahan bakar dari ujung perantara ke tangki penyimpan dan dari tangki
penyimpan ke mesin. Saringan membutuhkan jaminan kebersihan bahan bakar. Alat
pemanas untuk minyak diperlukan untuk lokasi yang mempunyai temperature yang
dingin yang menganggu aliran fluida.
Sistem Udara Masuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral dari
mesin). Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan debu dari udara yang
disuplai ke mesin, juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya keluaran.
Sistem Pembuangan Gas
Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur pembuangan gas
panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau persediaan udara
pada mesin. Peredam mengurangi kegaduhan suara.
Sistem Pendinginan (Cooler System)
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau
mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan adalah
untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan temperature sislinder
dalam tempat yang aman. Pompa mengedarkan air melewati silinder dan kepala
selubung mengangkut panas. Sistem pendinginan membutuhkan sumber air, sebuah
pompa dan tempat untuk pembuangan air panas, penyebaran air oleh mesin pendingin
ini seperti dalam alat radiator, pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan
sebagainya.

Sistem Pelumasan (lube oil system)


Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin, alat
pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu untuk
mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian dan
sobekan bagian-bagian mesin.
Sistem Penggerak Mula
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi
sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini memungkinkan mesin
pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit
meninggalkannya untuk memperoleh daya.
Cara Kerja PLTD

Keterangan
1. Tangki penyimpanan bahan bakar. 7. Penyaring gas pembuangan

2. Penyaring bahan bakar 8. Tempat pembuangan gas.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara 9. Generator


4. Pengabut 10. Trafo

5. Mesin diesel. 11. Saluran transmisi

6. Turbo charger.

Prinsip Kerja
Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan kedalam
tanki penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar
adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke
Pengabut (nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut.
Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari dari daily tank
dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.
Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Didalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara
yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai 600C.
Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan kedalam ruang bakar
(combustion chamber).
Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion chamber). Didalam mesin
diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang
dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 50 atm), sehingga
temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam
silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan bakar.
Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran
bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros
engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi
gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor
generator. Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga
terjadi gaya geral listrik (ggl). Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan
tegangannya menggunakan trafo step up agar energi listrik yang dihasilkan sampai
kebeban. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim kebeban.
Disisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).
Keunggulan dan Kekurangan PLTD
Keunggulan PLTD
Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar.
Dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA. Investasi awal
pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit listrik lain.
Kekurangan PLTD
Ongkos bahan bakarnya tergolong mahal dan bergantung dengan perubahan
harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Menimbulkan
polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar konvensional yang
kadang kurang sempurna. Memerlukan pemeliharaan rutin. Sistem operasi tidak
efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban rendah.

Anda mungkin juga menyukai