Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENDIRIAN

PAUD TERPADU KB & TK


(Kelompok Bermain Dan Taman Kanak-Kanak)
MUSLIMAT NU TAMAN PINTAR
MANTAPIN

Rt 01/Rw 03 Ds.Grenggeng, Kec. Karanganyar, Kab. Kebumen

Tahun 2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengacu pada Undang-undang No 20 Tahun 2003, pasal 1 butir 14 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Selain itu, dalam Undang-undang (UU) No 2 Tahun 1999
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 9 ayat 3 telah ditegaskan satuan
Pendidikan Luar Sekolah (LPS) meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus dan
satuan pendidikan sejenis. Penjabaran dari hal tersebut sebagaimana tercantum dalam
PP. 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah pasal 19 menyebutkan bentuk
kelompok bermain dan satuan pendidikan sejenis yang diterapkan oleh Menteri.
Ketentuan-ketentuan di atas secara tegas memberi amanat kepada kita betapa
pentingnya keberadaan lembaga pendidikan anak usia dini.
Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus
dikembangkan. Mereka memiliki karakteristik yang khas dan tidak sama dengan
orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya. Dalam hal
ini anak merupakan seorang manusia atau individu yang memiliki pola
perkembangan dan kebutuhan tertentu yang berbeda dengan orang dewasa. Anak
memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan. Meskipun pada
umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama, tetapi ritme
perkembangannya akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak
bersifat individual.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalankani proses
perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 8 tahun (NAEYC,
1992). Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek
seperti: fisik, sosio-emosional, bahasa dan kognitif sedang mengalami masa yang
tercepat dalam rentang perkembangan hidup manusia (Berk,1992). Anak usia dini
terbagi menjadi 4 (empat) tahapan yaitu masa bayi dari usia lahir sampai 12 (dua
belas) bulan, masa kanak-kanak/batita dari usia 1 sampai 3 tahun, masa prasekolah
dari usia 3 sampai 5 tahun dan masa sekolah dasar dari usia 6 sampai 8 tahun. Setiap
tahapan usia yang dilalui anak akan menunjukkan karakteristik yang berbeda. Proses
pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak haruslah
memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan. Apabila
perlakuan yang diberikan tersebut tidak didasarkan pada karakteristik perkembangan
anak, maka hanya akan menempatkan anak pada kondisi yang menderita.
Diharapkan dengan program Pendidikan Anak Usia dini maka dapat
mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai dengan tahap
perkembangannya, mengenalkan anak dengan dunia sekitar, mengembangkan
sosialisasi anak, mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak dan
memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Sasaran Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu (PAUD KB & TK)
MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar kabupaten Kebumen yang
sedang dirintis ini adalah anak yang termasuk kelompok usia 0-6 tahun. Hal ini
disesuaikan berdasarkan Acuan Pembelajaran Pada Kelompok Bermain Dirjen PLS
2002.
PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar
berdiri pada tanggal 18 Juni 2014 dibawah kelola pribadi yang kemudian proses
penggabungan dengan Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama Bina Bhakti
Wanita (YPMNU NABAWI) Kebumen. Pendirian PAUD Terpadu MANTAPIN
Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar dilatarbelakangi oleh kebutuhan anak
khususnya pendidikan anak usia dini di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Kebumen. Hal tersebut tidak lepas dari dukungan orang tua ataupun
warga yang membutuhkan lembaga pendidikan anak usia dini untuk putra-putrinya.
PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar mampu
memenuhi kebutuhan pendidikan bagi masyarakat terutama bagi anak pada usia dini.
Berdasarkan data Demografi pada Sistem Informasi Pembangunan/Profil Daerah
bahwa Desa Grenggeng memiliki jumlah penduduk menurut usia 0-6 tahun sekitar
lebih dari 200 anak. Namun jumlah lembaga PAUD di Desa Grenggeng masih sangat
sedikit/belum dapat menampung jumlah anak yang ada. Maka munculah kepedulian
segenap pengurus PAUD Terpadu (KB & TK) MANTAPIN dengan harapan dapat
melayani kebutuhan masyarakat akan Pendidikan Anak Usia Dini di Desa Grenggeng.
Harapan lain adalah sebagai suatu wujud kepedulian dalam mencerdaskan anak
bangsa.

B. Dasar/Landasan Program
1. Firman Allah Subhanahu wa Taala :

Dan orang-orang yang beriman berkata : Wahai Tuhan kami, karuniakanlah


kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa QS. Al-Furqon [25]: 74.

2. Permendikbud 84 Tahun 2014 Tentang Pendirian Satuan PAUD.

C. Fungsi, Tujuan dan Target

I. Fungsi
1. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
2. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
3. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.
4. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
5. Mengembangkan keterampilan, kreativitas dan kemampuan yang dimiliki
anak.
6. Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar ( kemampuan
baca tulis)

II. Tujuan
Tujuan didirikannya PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen adalah Membantu anak didik
mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-
nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni
untuk siap memasuki pendidikan dasar.
III. Target
1. Anak dapat menyesuikan diri menghadapi pendidikan selanjutnya.
2. Anak memiliki etika dalam pergaulan.
3. Anak dapat bersosialisasi diri.

BAB II
PROFIL LEMBAGA

A. Profil Yayasan Pengelola:


1. Nama Yayasan
Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama Bina Bhakti Wanita selanjutnya
disingkat (YPMNU NABAWI).
2. Sekretariat
Jalan Kusuma No.73 Kebumen
3. Akta Notaris
No.15 tanggal 2 Maret 2015 (Tatyama Indrati Hasyim, S.H.)

B. Profil PAUD Terpadu KB dan TK

Nama Lembaga : Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu untuk


Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak-Kanak (TK)
dengan nama Muslimat NU Taman Pintar (MANTAPIN)
selanjutnya disingkat PAUD Terpadu KB & TK MANTAPIN

1) Kepala Kelompok Bermain (KB)


Mursinah, S.Pd.I
2) Kepala Taman Kanak-Kanak (TK)
Alek Andika, M.Pd.
3) Alamat
Rt 01/Rw 03 Dusun Kepadangan Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah Kode Pos 54364
4) Nomor HP : 085328952202/082313475200
5) E-mail : mralek_andika@gmail.com
1. Visi dan Misi
Sebagai lembaga pendidikan pada usia dini, PAUD Terpadu KB dan TK
MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar mengemban visi dan misi
mulia sebagai integrasi antara pendidikan agama , pengetahuan umum dan pendidikan
di rumah atau sekolah.
Adapun visi dan misi PAUD Terpadu MANTAPIN adalah sebagai berikut:
a. Visi
Akhlak Mulia, Cerdas dan Gembira
b. Misi
1. Memberi bekal anak untuk mencintai Al-Qur'an pedoman hidup sehari-
hari.
2. Mempersiapkan anak sejak dini agar memiliki kesiapan dalam memasuki
tingkat pendidikan selanjutnya.
3. Memberikan bekal dasar bagi anak-anak untuk menjadi pribadi muslim
yang seimbang antara aspek rohani, akal dan jasmani.
2. Struktur Organisasi
Secara struktural PAUD Terpadu KB dan TK MANTAPIN Desa
Grenggeng Kecamatan Karanganyar dalam pelaksanaannya memiliki struktur
organisasi beserta rincian tugas atau wewenang masing-masing. (Terlampir)
3. Tenaga Pendidik
Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, salah satu hal pokok yang perlu
diperhatikan adalah kualitas tenaga guru. PAUD Terpadu KB dan TK MANTAPIN
Desa Grenggeng, mensyaratkan minimal 1 tenaga pendidik (guru) berkualifikasi
minimal S1 di masing-masing program laayanan (KB dan TK). (Daftar Tenaga
Pendidik, terlampir)
4. Peserta Didik / Siswa
PAUD Terpadu KB dan TK MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan
Karanganyar dalam pelaksanaannya di bawah naungan Yayasan Pendidikan Muslimat
Nahdlatul Ulama Bina Bhakti Wanita (YPMNU NABAWI) Kebumen dengan sasaran
kegiatan yaitu anak usia dini 0 6 tahun. Untuk tahun pertama ini terdiri dari 2 kelas
sesuai umur, yaitu:
1. Umur 2-4 tahun (KB).
2. Umur 4-6 tahun (TK). (Daftar Peserta Didik, terlampir)
5. Sarana Prasarana
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di bawah lembaga pendidikan
tidak hanya didukung oleh profesionalisme sumber daya manusia atau biaya yang
mahal, di samping hal tersebut sarana dan prasarana juga berperan penting dalam
menunjang keberhasilan pendidikan
PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng adalah lembaga pendidikan
yang menggunakan sarana permainan sebagai model pembelajaran. Sarana belajar
merupakan media yang harus dipenuhi oleh sebuah lembaga dalam proses belajar
anak, karena hal tersebut akan membantu anak dalam proses belajar. Untuk daftar
fasilitas dan sarana prasarana belajar yang dimiliki oleh PAUD Terpadu KB dan TK
MANTAPIN Desa Grenggeng (terlampir).
BAB III
Kurikulum

A. Ruang Lingkup Kurikulum


Ruang lingkup PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng meliputi
aspek perkembangan. Sebagai acuan dalam proses belajar mengajar, PAUD Terpadu
MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar menggunakan standar
kurikulum yang telah diatur dan ditetapkan oleh pemerintah (Dinas Pendidikan),
meskipun dalam realisasinya memungkinkan untuk ditambah dengan kurikulum
lokal:
1. Moral dan Nilai-nilai Agama
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang
dilakukan secara terus-menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga
menjadi kebiasaan yang baik. Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui
pembiasaan meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama, serta
pengembangan sosial, emosional dan kemandirian. Dari program pengembangan
moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak terhadap
Tuhan yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar
anak menjadi warga negara yang baik. Program pengembangan sosial dan
kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya
secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa
dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
2. Sosial, Emosional dan Kemandirian
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu berintraksi dengan
masyarakat dan lingkungan sekitar, mengelola emosional dalam berintraksi dan
memiliki kemampuan dalam menyelsaikan permasalahan secara mandiri di
lingkungan tempat tingggal.
3. Kemampuan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran
melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara efektif dan
membangkitkan minat untuk dapat berbahasa Indonesia.
4. Kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak
untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam
alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan
logika matematiknya dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta mempunyai
kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mempersiapkan
pengembangan kemampuan berpikir teliti.
5. Fisik/motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan
kasar dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola,mengontrol gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat sehingga
dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan terampil.
6. Seni
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan
sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan, dan dapat
menghargai hasil karya yang kreatif.

B. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum


Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi kecakapan untuk hidup
dan belajar sepanjang hayat, serta kecakapan hidup yang diperlukan anak untuk
mencapai seluruh potensi dalam kehidupan. Kompetensi ini merupakan kompetensi
yang dibakukan yang harus dicapai oleh anak melalui pengalaman belajarnya.
Standar kompetensi ini meliputi:

1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling


menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan
mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan
orang lain.

3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-teknik,


pola, struktur, dan hubungan.

4. Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan


dari berbagai sumber.

5. Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup dan teknologi, serta
meggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil
keputusan yang tepat.

6. Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya


global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis dan historis.

7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta


menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju
masyarakat yang beradab.

8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan


peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan


bekerja sama dengan orang lain.

C. Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian


1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada pendidikan prasekolah dilakukan dengan
berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh
perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan
sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak usia dini hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu:
1. Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan
aman dan tentram secara psikologis.
2. Siklus belajar anak selalu berulang.
3. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya.
4. Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
5. Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
b. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada
kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya
pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik
perkembangan fisik maupun psikis (intelektual, bahasa, motorik, dan sosio
emosional). Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya
dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek
perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak.
c. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
pada anak usia dini. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik
hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan
strategi, metode, materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh
anak. Melalui bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi anak. Bermain bagi anak merupakan proses kreatif untuk
bereksplorasi, dapat mempelajari keterampilan yang baru dan dapat menggunakan
simbol untuk menggambarkan dunianya. Ketika bermain mereka membangun
pengertian yang berkaitan dengan pengalamannya. Pendidik mempunyai peran yang
sangat penting dalam pengembangan bermain anak.
d. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan
pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. Tema sebagai
alat/sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak. Tema
diberikan dengan tujuan:
Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh.
Memperkaya perbendaharaan kata anak.
Jika pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka pemilihan
tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari hal-hal yang paling
dekat dengan anak, sederhana, serta menarik minat anak. Penggunaan tema
dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
e. Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik
melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak,
memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Selain itu dalam
pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis. Artinya anak tidak
hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek dalam proses pembelajaran.
f. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di dalam
maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan
kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang harus disesuaikan dengan ruang
gerak anak dalam bermain sehingga dalam interaksi baik dengan pendidik maupun
dengan temannya dapat dilakukan secara demokratis. Selain itu, dalam pembelajaran
hendaknya memberdayakan lingkungan sebagai sumber belajar dengan memberi
kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan kemampuan interpersonalnya
sehingga anak merasa senang walaupun antar mereka berbeda (perbedaan individual).
Lingkungan hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya yaitu
dengan tidak membedakan nilainilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun
di lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-
masing anak.
g. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan
hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan-
pembiasaan yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan menolong diri
sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna
untuk kelangsungan hidupnya.
2. Penilaian
Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui
pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui
perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak
dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus, sedangkan pencatatan anekdot
merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi
tertentu. Berbagai alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran
perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain:
a. Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat
menggambarkan sejauhmana ketrampilan anak berkembang.
b. Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk
melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati, misalnya praktek menyanyi,
olahraga, memperagakan sesuatu.
c. Penugasan (Project) merupakan tugas yang harus dikerjakan anak yang memerlukan
waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya. Misalnya melakukan percobaan
menanam biji.
d. Hasil karya (Product) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan.
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN

A. Tahap Persiapan
1. Sosialisasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Terpadu MANTAPIN.
Untuk mensukseskan program PAUD Terpadu yang dikelola oleh Yayasan
Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama Bina Bhakti Wanita (YPMNU NABAWI)
Kebumen maka dilakukan sosialisasi di tingkat desa untuk memperoleh dukungan
dari pemerintah desa setempat.
2. Identifikasi Warga Belajar
Jumlah sementara warga belajar PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng
Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen sebagaimana daftar nama di atas.
3. Identifikasi Sumber Belajar
PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar Kabupaten
Kebumen memiliki sarana sebagai sumber belajar masih minim berupa papan tulis,
foster abjad dan angka, foster nama-nama hewan, Alat Peraga Edukatif (APE) dan
foster huruf arab. Sarana ini masih belum bisa mendukung sehingga sangat
diharapkan bantuan dari intansi terkait demi mewujudkan kecerdasan anak bangsa.
4. Seleksi dan Penetapan Lokasi Program
Pusat kegiatan PAUD Terpadu MANTAPIN di Rumah Bapak Marsum (Maantan
Kepala Desa) yang beralamat di Rt 01 Rw 03 Desa Grenggeng, karena jumlah anak
usia dini yang belum mendapatkan kesempatan pendidikan usia dini sangat banyak
terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu dan posisi rumah ini berada di
Desa Grenggeng bagian timur.

B. Tahap Proses Pelaksanaan


1. Peresmian PAUD
2. Pelaksanaan Program
3. Mengadakan Kerja Sama dengan Intansi Terkait
C. Monitoring dan Evaluasi
1. Merencanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
2. Mempersiapkan dan menangani kegiatan monitoring dan evaluasi

D. Pelaporan
Ada 2 (dua) bentuk pelaporan yang akan dibuat oleh PAUD Terpadu MANTAPIN
yaitu:
1. Pelaporan ke Intansi
Pelaporan ke intansi terkait akan dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku, yang
berisi tentang perkembangan perjalanan program PAUD sesuai dengan pedoman
umum pelaporan PAUD.
2. Pelaporan ke orang tua peserta didik
Pengelola PAUD Terpadu MANTAPIN Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar
Kabupaten Kebumen akan mengembangkan konsep Feed Back yaitu pengelola
PAUD Terpadu MANTAPIN akan memberikan laporan perkembangan peserta
didik kepada orang tua peserta secara bertahap dan orang tua peserta didik akan
memberikan laporan perkembangan anak didik di lingkungan rumahnya. Tujuan dari
konsep ini adalah untuk memantau dan menyesuaikan perkembangan peserta didik di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Harapan kami mewujudkan visi


Berakhlak Mulia, Cerdas dan Gembira di negara ini, bisa dilakukan dengan
sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan manfaat bagi anak bangsa. Akhirnya
hanya kepada Alloh SWT, Dia yang Maha Pengasih, kita kembalikan segala urusan.
Semoga Dia memudahkan urusan hamba-hambaNya yang ingin berbuat baik terhadap
sesama.

Grenggeng, 19 Desember 2016


Pengelola PAUD Terpadu Muslimat NU Taman Pintar
MANTAPIN Desa Grenggeng
Kepala PAUD KB, Kepala PAUD TK,

Mursinah, S.Pd.I Alek Andika, M.Pd

Mengetahui,
Ketua Ranting Muslimat
Desa Grenggeng

Waluyatiningsih, S.Pd.SD

Anda mungkin juga menyukai