Anda di halaman 1dari 4

MEMBANDINGAN KINERJA MACAM MACAM PROSES

PENGELASAN MANUAL DALAM APLIKASI PRODUKSI

Dadang Agus Trifianto, ST.,MT.


(Widyaiswara Muda - PPPPTK/BOE Malang)
email: dadangtrifianto@yahoo.com

Ada banyak proses pengelasan yang ada dalam dunia pengelasan. Tetapi yang paling
dikenal untuk proses pengelasan manual bagi masyarakat ada 4 yaitu; Las Oksi-
Asetilen, Las SMAW, Las GMAW, Las TIG. Dalam kegiatan proses produksi pada
industri kecil dan menengah pemilihan proses pengelasan yang tepat kadang masih
menjadi kendala bagi mereka. Dalam artikel ini penulis menyampaikan sedikit informasi
tentang kelebihan dan kekurangan dari keempat proses pengelasan yang tersebut
diatas, agar pembaca sedikit banyak memiliki pertimbangan untuk memilih salah satu
proses pengelasan yang tepat untuk mendukung proses produksi secara efektif dan
efisien.

Las OAW (Oxi- Acetylene Welding)

Las OAW juga sering disebut sebagai las Asetilen, las Karbit atau
las Gas. Energi panas yang digunakan untuk mencairkan logam berasal dari reaksi
kimia antara gas Asetilen (C2H2) dengan gas Oksigen (O2). Nyala api yang tepat dari
proses las ini dapat mampu menghasilkan panas sampai temperature 3200C. Proses
las ini dapat digunakan untuk mengelas baja non paduan, baja paduan rendah, besi cor
dan Aluminium. Efektif untuk ketebalan pelat dan pipa mulai 0,8-6mm. Harga peralatan
yang murah, proses pengelasan yang lambat dan distorsi yang tinggi merupakan
karakteristik dari las jenis ini. Selain untuk mengelas, las oksi-asetilen sering digunakan
juga untuk proses pemotongan, pengerasan, penekukan dan pelurusan, maupun
perataan.

Las SMAW (Shielded Metal Arc Welding)


Las SMAW sering disebut las listrik, las elektroda, las stick, las
MMA. Energi panas yang digunakan untuk mencairkan logam berasal dari busur listrik
pada elektroda. Temperatur busur listrik dari elektroda mampu mencapai 6000C .
Fleksibilitas penggunaan dilapangan maupun didalam bengkel merupakan keunggulan
utama dibanding proses las lainnya. Keunggulan lainnya antara lain; Harga mesin las
cukup murah, Bisa digunakan untuk mengelas berbagai macam logam tergantung dari
kesediaan jenis elektroda. Kekurangan dari proses las ini antara lain; efisiensi rendah
(65%), membutuhkan skill operator yang cukup tinggi, waktu pengelasan cukup lama
karena pengelasan selalu terputus untuk penggantian elektroda sekaligus pengupasan
terak las. Arus pengelasan terbatas sesuai dengan kemampuan elektroda.
Menghasilkan polutan asap las, terak, slag dan spatter.

Las GMAW (Gas Metal Arc Welding)

Las GMAW sering disebut las MIG/MAG, las CO2. Energi panas
yang digunakan untuk mencairkan logam berasal dari busur listrik dari kawat elektroda.
Temperatur busur listrik dari elektroda mampu mencapai 8000C . Laju desposisi lasan
yang tinggi merupakan keunggulan utama dibanding proses las lainnya. Keunggulan
lainnya antara lain; Teknik mengelasnya lebih mudah, bebas slag dan terak sehingga
waktu operasi pengelasannya lebih singkat, memiliki range tebal material yang lebih
besar (mulai 0,8mm keatas). Kekurangan dari proses las ini antara lain; Kurang
portable, jenis kawat elektroda terbatas, harga mesin las relative mahal, memerlukan
gas pelindung, tidak cocok digunakan mengelas dilapangan dan masih menghasilkan
spatter.

Las GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)


Las GTAW sering disebut las WIG, las TIG, las Argon. Energi panas

yang digunakan untuk mencairkan logam berasal dari busur listrik


dari elektroda Tungsten. Temperatur busur listrik dari elektroda mampu mencapai
12000C . Hasil las berkualitas tinggi merupakan keunggulan utama dibanding proses
las lainnya. Keunggulan lainnya antara lain; bebas slag dan terak, nyaris bebas asap
las. Bisa digunakan untuk mengelas semua jenis logam. Kekurangan dari proses las ini
antara lain; Kurang portable, harga mesin las mahal, memerlukan gas pelindung, tidak
cocok digunakan mengelas dilapangan, efektif hanya untuk mengelas logam tipis (0.5
s/d 6mm).

Berdasarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing proses pengelasan diatas,


berikut kita bandingkan tingkat penggunaannya dalam tabel Perbandingan Aplikasi
Proses Pengelasan Manual seperti dibawah ini.

Tabel Perbandingan Aplikasi Proses Pengelasan Manual

Proses Pengelasan
Parameter OAW SMAW GMAW GTAW
Flexibilitas ** **** * *
Kemampuan las
terhadap variasi jenis
logam * **** ** ****
Kecepatan las * ** **** *
Efisiensi deposit lasan ** ** **** **
Harga mesin/peralatan
las ** ** *** ****
Biaya operasional *** ** * ****
Kualitas hasil las * ** *** ****
Kebutuhan skill welder *** ** * ****
Range ketebalan
material * *** **** **
Fungsi tambahan *
peralatan **** ** *
Keterangan: * = rendah
** = cukup
*** = tinggi
**** = sangat tinggi
Pembahasan
Dari tabel diatas, kita dapat membandingkan tingkat keunggulan dari masing-masing
proses pengelasan. Sangatlah tidak adil jika kita membandingkan keempat proses las
tersebut dengan menjumlahkan tanda bintang yang ada. Tetapi cara
membandingkannya melihat dari kebutuhan. Misal: Suatu proyek atau produk banyak
dikerjakan dilapangan, maka sebaiknya memilih SMAW. Hal ini mengingat proses kerja
dilapangan membutuhkan tingkat fleksibiltas fungsi alat dan proses pengelasan yang
tinggi. Sebaliknya kalau proyek atau produk kita dikerjakan di dalam ruang bengkel dan
benda kerja bisa dimanipulasi posisinya sebaiknya menggunakan GMAW, mengingat
proses las GMAW menjanjikan kecepatan dan efisiensi deposit las yang paling tinggi.
Sebaliknya jika pengerjaan logam kita banyak menggunakan bahan dari logam special
(misal: stainless steel, aluminium, titanium, tembaga) sebaiknya menggunakan GTAW.
Karena mengelas logam special memerlukan kualitas hasil yang sangat tinggi dan
sebisa mungkin meminimalkan adanya perbaikan setelah pengelasan (repair welding).
Hal ini disebabkan logam-logam special tersebut selain harganya mahal juga tergolong
sulit untuk dilakukan repair welding terutama pada pelat atau pipa yang tipis. Fungsi
tambahan dari peralatan las yang paling tinggi adalah las OAW. Artinya proses las ini
dapat digunakan tidak hanya untuk mengelas tapi bisa digunkan untuk memotong,
menekuk, memanasi, mengeraskan, meluruskan, dan meratakan. Sehingga didalam
setiap bengkel peralatan las OAW sebaiknya dimiliki sebagai pendukung untuk kegiatan
fabrikasi logam. Demikian pembahasan dari artikel ini. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai