Anda di halaman 1dari 10

Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016

http://jurmafis.untan.ac.id

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BADAN


PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN (BPJS
KESEHATAN) DI DESA TELUK BATANG UTARA KECAMATAN
TELUK BATANG KABUPATEN KAYONG UTARA

Oleh :
ROPITA
NIM. E11112091

Program Stud Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Unversita Tanjungpura Pontianak Tahun 2016

E-mail : Ropitaoppie@gmail.com

Abstrak
Kajian penelitian ini untuk melihat partisipasi masyarakat dalam Program BPJS Kesehatan karena Menurut UU
No 24 tahun 2011 pasal 14 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengatur bahwa, setiap warga negara
Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam di Indonesia selama minimal enam bulan wajib menjadi anggota
BPJS kesehatan. Akan tetapi kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program
BPJS kesehatan rendah khususnya di Desa Teluk Batang Utara kecamatan Teluk Batang Kabupaten Kayong
Utara. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Desa Teluk Batang Utara, jumlah keseluruhan masyarakat
sebanyak 2.463 jiwa namun yang menjadi anggota BPJS Kesehatan hanya 113 jiwa. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam program BPJS Kesehatan di
DesaTeluk Batang Utara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor internal dan eksternal yang menyebabkan rendahnya partisipasi
masyarakat akan tetapi yang paling dominan adalah faktor internal yaitu faktor pengahasilan atau kondisi
ekonomi masyarakat yang mempengaruhi rendah partisipasi masyarakat di Desa Teluk Batang Utara dalam
program BPJS Kesehatan.

Kata-kata kunci: Jaminan Sosial, Program BPJS Kesehatan, Partisipasi Masyarakat

Abstract
This study aimed to find out the community participation in the program of health social assurance institusion
(BPJS) because according to regulation no. 24, 2011 article 14 about the health social assurance institution states
that, all Indonesian whether citizens or foreigners who lived in Indonesia for a minimum six months should be a
member of health social assurance (BPJS). But in fact, the community participation in this program was still low,
especially in the North of Teluk Batang village, Teluk Batang dstrict , Kayong Utara regency. Based on the data
obtained from the office of North Teluk Batang village, the overall number of the population was about 2,463
inhabitants but only 113 inhabitants who were the members of BPJS. The purpose of this study was to determine
the factors that caused the low of community participation in the program of health social assurance institusion
(BPJS) in the North Teluk Batang. The method used in this research was qualitative method with descriptive
approach. The result showed that there were internal and external factors that lead to the low of community
participation. But, predominantly were caused by internal factors which was economic conditions that affecting
the low participation of the community in the North Teluk Batang village in the program of health social
assurance institusion (BPJS).

Keywards : Social assurance, Health social assurance program (BPJS), Community participation.

1
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

A. PENDAHULUAN pasal 14 tentang Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial yang mengatur bahwa,
Isu utama yang dihadapi setiap warga negara Indonesia dan warga
pembangunan sosial khususnya terkait asing yang sudah berdiam di Indonesia
kebijakan sosial di Indonesia adalah, disatu selama minimal enam bulan wajib menjadi
sisi. Jumlah penduduk Indonesia yang anggota BPJS kesehetan.
hidup dalam kemiskinan sangat besar Akan tetapi keberadaan UU tidak
sementara disisi lain negara belum mampu seseuai dengan fakta dilapangan khususnya
memberikan perlindungan sosial yang di Desa Teluk Batang Utarakarena
memadai bagi mereka. Kebijakan berdasarkan data yang diperoleh dari
mengenai perlindungn sosial dibangun kantor desa jumlah keseluruhan penduduk
terutama untuk mengurangi dampak dari 2.463 jiwa sedangkan yang menjadi
guncangan-guncangan atau hambatan anggota BPJS Kesehatan hanya 113 jiwa
masyarakat agar mampu menghadapi hal ini menunjukkan rendahnya partisipasi
resiko jika terjadi. Terkait hal tersebut masyarakat dalam program BPJS
pemerintah membuat kebijakan Kesehatan.
perlindungan sosial di keluarkan UU Berdasarkan kajian literatur yang
SJSN No 40 tahun 2004 ini ada mengenai program BPJS, khususnya
mengamanatkan bahwa jaminan sosial dalam bidang kesehatan, terlihat lebih
wajib bagi seluruh penduduk termasuk cenderung mengkaji mengenai efektivitas
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) program BPJS kesehatan dan strategi
melalui suatu Badan Penyelenggara komunikasi yang dilakukan dalam
Jaminan Sosial (BPJS) salah satunya mensosialisasikan jaminan kesehatan
adalah BPJS kesehatan. nasional (JKN).Tetapi masih jarang
Badan penyelenggara jaminan ditemukan penelitian mengenai program
sosial bidang kesehatan mulai beroperasi BPJS kesehatan yang mengkaji dari sudut
sejak tanggal 1 Januari 2014, BPJS pandang partisipasi masyarakat.Maka
Kesehatan sebelumnya bernama Askes peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh
(Asuransi Kesehatan), yang dikelola oleh untuk mengetahui faktor-aktor apa saja
PT Askes Indonesia (Persero), namun yang menyebabkan rendahnya partisipasi
sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang masyarakat dalam program BPJS
BPJS, PT Askes Indonesia (Persero) Kesehatan dengan menggunakan teori
berubah nama menjadi BPJS Kesehatan. partisiapasiMenurut Slamet (dalam
Selain itu menurut UU No 24 tahun 2011 Prasetyo,2010:27) faktor-faktor internal
2
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

adalah berasal dari dalam kelompok menunjukkan rendahnya partisipasi


masyarakat sendiri, yaitu individu-individu masyarakat dalam program BPJS
dan kesatuan kelompok didalamnya. Kesehatan di Desa Teluk Batang Utara
Tingkahlaku individu berhubungan erat Kecamatan Teluk Batang Kabupaten
atau ditentukan oleh ciri-ciri sosiologis Kayong Utara. Pengumpulan data dan
seperti umur, jenis kelamin, pengetahuan, analisis data menggunakan metode secara
pekerjaan dan penghasilan. kualitatif.

B. METODE C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan metode 1. Faktor Internal


kulaitatif Paradigma penelitian ini (1) Faktor umur :jika
menggunakan paradigm kualitatif dengan dikelompokkan berdasarkan umur maka 0-
jenis penelitian deskriptif, yaitu dengan 20 tahun memiliki jumlah 45 jiwa atau
cara menggambarkan dan menerangkan 40% merupakan yang sangat dominan
berbagai komponen tentang situasi sosial, namun pada umur tersebut berpartispasi
suatu objek dan subjek penelitian. Pada dalam anggota BPJS Kesehatan
dasarnya penelitian dengan jenis studi berdasarkan kemauan atau kempauan
kasus bertujuan untuk mengetahui tentang orang tua secara ekonomi sebab dalam
sesuatu hal secara mendalam.Maka alasan program BPJS Kesehatan mewajibankan
peneliti menggunakan metode study kasus membayar iuran kepada semua
untuk mengetahui faktor-faktor penyebab anggotanya, umur 0-20 tahun dikatakan
rendahnya Partisipasi Masyarakat Dalam berpartisipasi di panguruhi oleh orangtua
Program Badan Penyelenggara Jaminan karena pada umur tersebut khususnya
Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) di umur 0-14 tahun belum memahami
Desa Teluk Batang Utara Kecamatan manfaat serta hal-hal yang berkaitan
Teluk Batang Kabupaten Kayong Utara. dengan pentingnya menjadi anggota BPJS
Alasan memilih lokasi tersebut Kesehatan. Sedang umur 15-20 tahun
karena karena berdasarkan data yang meskipun memahami atau mengerti karena
diperoleh dari kantor desa jumlah pada umur tersebut sebagian besar masih
keseluruhan penduduk 2.463 jiwa belum memiliki pekerjaan karena masih
sedangkan yang menjadi anggota BPJS sekolah.
Kesehatan hanya 113 jiwa hal ini
3
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

Berdasarkan data usia produktif dengan pehaman dan pengahasilan karena


atau yang sudah berkerja, mmemilki berpartisipasi dalam program BPJS
kemampuan secara ekonomi dan memiliki Kesehatan berkaitan dengan hal-hal
kesadaran akan pentingnya kesehatan pada tersebut yang menentukan masyarakat
umur 21-40 tahun dan umur 41-60 tahun menjadi anggota BPJS Kesehatan yang
berpartisipasi karena masyarakat berfungsi untuk mengetahui kewajibannya
menyadari pentingnya berpartisasi dalam membayar iuran serta manfaat yang
program kesehatan sebab segala diperoleh anggota BPJS Kesehatan.
kemungkinan penyakit dapat menimpa (2) Faktor jenis kelamin :Partisipasi
siapa saja, meskipun berusia muda. masyarakat dalam program BPJS
Sedang pada umur 60-80 tahun Kesehatan tidak berkaitan dengan jenis
cendrung kurang berpartisipasi hanya kelamin karena untuk berpartisipasi
berjumlah 11 orang atau 10% dari jumlah memerlukan kesadaran masyarakat,
keseluruhan dari anggota BPJS Kesehatan kemampuan dan lainnya tanpa
di Teluk Batang Utara, dengan demikian membedakan jenis kelamin. Jika sayarat-
bahwa masyarakat semangkin tua umurnya syarat menjadi anggota BPJS Kesehatan
akan semangkin cendrung kurang berminat terpenuhi maka laki atau perempuan
berpartipasi khususnya dalam program memiliki hak dan kewajiban yang sama
kesehatan. Karena dipengaruhi berbagai berpartisipasi dalam program BPJS
faktor seperti ketidak pahaman dalam Kesehatan.
prosedur pendaftaran anggota BPJS Karena partisipasi yang dimaksud
Kesehatan, pendidikan rendah sehingga merupakan kerlibatan salah satunya
sulit memahami tujuan dari suatu program, membayar iuran wajib yang tidak
biaya, dan rasa malas karena merasa sudah mengandalkan pada kemampuan fisik
tua karena umur 60-80 tahun dapat tetapi lebih mentik beratkan pada
mengakibatkan sesorang sudah tidak kemampuan secara ekonomi, sebab dalam
produktif lagi dalam bekerja yang memperoleh pengahsilan laki-laki maupun
berpengaruh pada penghasilan dan pola perempuan memiliki kesempatan yang
pikir karena sudah tua sehingga mereka sama.
tidak terlalu mempreoritas untuk terlibat (3) Faktor pendidikan : Rendahya
dalam suatu program termaksud program partisipasi masyarakat dalam program
BPJS Kesehatan yang ada di Desa Teluk BPJS Kesehatan salah satu juga
batang Utara. Umur sangat mempengaruhi dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena
partisipasi masyarakat yang berkaitan jumlah penduduk yang tidak tamat SD
4
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

sebanyak 1.218 jiwa dan tamat SD 684 BPJS Kesehatan perbulan sangat
jiwa sedangkan jumlah keseluruhan memberatkan bagi masyarakat karena
penduduk adalah sebanyak 2,463 jiwa hal sebagian besar masyarakat di Desa Teluk
ini menunjukkan bahwa masyarakat Batang Utara berkerja sebagai buru, petani
berpendidikan rendah sangat dominan. dan nelayan.
Sehingga menyebabkan masyarakat tidak Selain itu seseorang dengan tingkat
memiliki pilihan pekerjaan yang lebih pekerjaan tertentu akan dapat lebih
baik, selain bekerja sebagai buruh, petani meluangkan ataupun bahkan tidak
dan nelayan serta berdampak pada meluangkan sedikitpun waktunya untuk
penghasilan yang tidak tetap atau tidak berpartisipasi yang disebabkan oleh
mencukupi kebutuhan sehari-hari. kesibukan kerja. Seperti yang dikemukan
Selain itu pendidikan juga sebelumnya bahwa kesibukkan kerja dapat
merupakan sangat penting meskipun menentukan kesempatan seseorang untuk
memiliki penghasilan yang memadai berpartisipasi atau tidak dalam suatu
apabila tidak memiliki kesadaran akan program BPJS Kesehatan.
penting kesehatan karena tidak memiliki (4) Faktor pengahsilan :penghasilan
pendidikan serta pendidikan sangat berpengaruh menentukan partisipasi
mempengaruhi kemauan seseorang masyarakat karena penghasilan yang tidak
menjadi anggota BPJS Kesehatan karena tetap, oleh sebab itu besar kecil pendapatan
ketidak tahuan prosedur proses sangat penting menjadi ukuran tingkat
pendaftarannya berkaitan usia lanjut, buta partispasi masyarakat kerena berkaitan
huruf sehingga masyarakat tidak dengan kemampuan secara ekonomi.
mendaftarkan diri pastinya sangat sulit Sehingga partisipasi masyarakat berkaitan
bagi masyarakat yang tidak memiliki dengan penghasilan karena program BPJS
pendidikan walaupun hal tersebut Kesehatan merupakan subsidi silang yang
merupakan seseuatu yang sangat mudah. bertujuan saling membantu masyarakat
(4) Faktor pekerjaan :pekerjaan sehat membantu yang sakit. Maka secara
dapat menentukan tingkat kemampuan langsung sudah pasti yang sakit
masyarakat untuk berpartisipasi tertutama membutuhkan pelayanan kesehatan, biaya
dalam suatu program yang memerlukan pengobatan tersebut diperoleh dari hasil
dana seperti iuran wajib yang terdapat pada pemungutan iuran wajib BPJS Kesehatan
program BPJS Kesehatan. Kurangnya perbulannya. Sehingga yang telah menjadi
partisipasi masyarakat berkaitan dengan anggota BPJS Kesehatan memperoleh
masalah kondisi ekonomi, sehingga iuran pelayan kesehatan tidak harus membayar
5
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

lagi karena iuran perbulan tersebut didalamnya. Tingkahlaku individu


merupakan investasi atau tabungan berhubungan erat atau ditentukan oleh ciri-
kesehatan bagi seluruh anggota BPJS ciri sosiologis seperti umur, jenis kelamin,
Kesehatan. pengetahuan, pekerjaan dan penghasilan.
Namun karena kondisi ekonomi yang Selain itu juga temuan dilapangan
menyebabkan sebagian besar masyarakat menunjukkan bahwa terdapat faktor
belum turut berpartisipasi. Walupun kesdaran masyarakat
masyarakat menyadari akan penting (5) Faktor kesadaran masyarakat :
berpartisipasi dalam program BPJS Kesadaran masyarakat akan pentingnya
Kesehatan terutama untuk diri sendiri berbagai program kesehatan masih relative
dalam memperoleh jaminan kesehatan. rendah hal ini karena kurangnya keingin
Tetapi sebagian besar masyarakat Teluk masyarakat mencari informasi berkaitan
Batang Utara belum turut berpartisipasi program dibidang kesehatan hanya
dalam program BPJS kesehatan hal ini mengandalkan pemerintah Selain itu juga
berkaitan dengan dana jaminan yang masyarakat masih sangat tradisional
diberikan merupakan dana hasil subsidi sehingga masih mengenal pengobatan
silang dari pembayaran iuran dari secara tradisonal seperti pengobatan
masyarakat setiap bulannya, oleh sebab itu melalui dukun kampung, biasanya jika
masyarakat belum turut berpartisipasi sakit masyarakat lebih mengutamakan
karena sebagian besar masyarakat tidak pengobatan kedukun kampung di banding
memiliki penghasilan tetap sedang apabila secara medis hal ini karena nilai-nilai
ingin menjadi anggota BPJS Kesehatan tardisi masih sangat berpengaruh pada
maka berkewajiban membayar iuran masyarakat desa. Pengobatan secara medis
perbulannya. Sedang sebagian besar akan dilakukan apabila dukun kampung
masyarakat tidak memiliki kemampuan tidak bisa menangani maka akan memilih
secara ekonomi untuk membayar iuran alternative pengobatan lain misalnya di
tersebut sehingga program BPJS bawa kepuskesmas terdekat atau rumah
Kesehatan tidak terealisasi dengan baik sakit jika di haruskan.
karena pertimbang dari segi ekonomi.
Berdasarkan teori partisiapasi 2. Faktor Eksternal
Menurut Slamet (dalam Prasetyo,2010:27) (1) Faktor kurangnya sosialisasi
faktor-faktor internal adalah berasal dari :Keberhasilan program BPJS Kesehatan
dalam kelompok masyarakat sendiri, yaitu melibat berbagai pihak yang saling
individu-individu dan kesatuan kelompok kertengantugan serta saling membutuhkan,
6
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

jika ada salah satu pihak yang tidak Berdasarkan hasil penelitian
berpengaruh maka akan menyebabkan terdapat faktor internal dan faktor eksternal
kegagalan suatu program karena adanya yang mempengaruhi rendahnya tingkat
keterkaitan sehingga hal tersebut tidak partisipasi masyarakat.Akan tetapi yang
dapat terpisahkan. Apalagi pihak yang paling dominan adalah faktor penghasilan
memiliki peranan penting untuk atau kondisi ekonomi masyarakat yang
mensukseskan suatu program BPJS menyebabkan rendahnya partisipasi
Kesehatan tidak berpengaruh maka akan masyarakat di Desa Teluk Batang Utara
berdamak pada partisipasi masyarakat hal Kecamatan Teluk Batang Kabupaten
ini di pengaruhi oleh ketidak tahuan Kayong Utara.
masyarakat desa karena minimnya
informasi yang diperoleh sedang yang
harusnya berkewajiban menginformasikan D. KESIMPULAN
kurang efektif mengenai kegiatan
sosialisasi BPJS Kesehatan khususnya di Berdasarkan hasil penelitian
Teluk Batang Utara. menunjukkan bahwa faktor yang paling
(2) Perlayanan petugas BPJS dominan mempengaruhi rendah partisipasi
Kesehatan :Pelayanan petugas BPJS masyrakat dalam program BPJS Kesehatan
Kesehatan dalam proses pembuatan kartu khusnya di Desa Teluk Batang Utara
BPJS Kesehatan kurang memuaskan adalah faktor penghasilan karena sangat
karena memerlukan waktu yang lama berpengaruh jika partisipasi dalam suatu
sehingga masyarakat merasa kesal, sedang program memerlukan biaya yang harus
jarak yang di tempuh cukup jauh untuk dikeluarkan, maka pehasilan sangat
menuju tempat pendaftaran keanggotaan menentukan masyarakat berpartispasi atau
BPJS Kesehatan, memerlukakan waktu tidak, sehingga dapat menyebabkan
satu jam jika menggunakan sepeda motor. sebagian besar masyarakat belum turut
Karena jarak yang ditempuh jauh pastinya berpartisipasi.
masyarakat merasakan lelah sedangkan Walaupun masyarakat juga
pelayanan diperoleh tidak sesuai menyadari akan penting berpartisipasi
diharapkan karena prosesnya berbelit-belit dalam program BPJS Kesehatan terutama
selain itu juga saat proses pembayaran untuk diri sendiri dalam memperoleh
sering eror data anggota tidak dapat jaminan kesehatan. Tetapi sebagian besar
terlihat. masyarakat Teluk Batang Utara belum
turut berpartisipasi dalam program BPJS
7
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

kesehatan hal ini berkaitan dengan dana miskin sebagai individual yang memiliki
jaminan yang diberikan merupakan dana masalah dan kemampuan unik. Sedangkan
hasil subsidi silang dari pembayaran iuran untuk masyarakat harus menyadari
dari masyarakat setiap bulannya, oleh bahwaSetiap orang mempunyai hak yang
sebab itu masyarakat belum turut sama dalam memperoleh akses atas
berpartisipasi karena sebagian besar sumber daya di bidang kesehatan dan
masyarakat tidak memiliki penghasilan memperoleh pelayanan kesehatan yang
tetap sedang apabila ingin menjadi anggota aman, bermutu, dan terjangkau.
BPJS Kesehatan maka berkewajiban Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai
membayar iuran perbulannya. Sedang kewajiban turut serta dalam program
sebagian besar masyarakat tidak memiliki jaminan kesehatan sosial.
kemampuan secara ekonomi untuk
membayar iuran
F. REFERENSI

E. SARAN 1. Sumber Buku:


Adi, Isbandi Rukminto.2008.Intervensi
Komunitas Pengembangan Masyarakat
Sebaiknya perluanalisis yang
Sebagai Upaya Pemberdayaan
komprehensif terhadap persoalan BPJS Masyarakat. Jakarta: PT Raja Granfindo
Persada
Kesehatan tersebut, namun setidaknya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan Huri, Daman dkk. 2008. Demograsi dan
Kemiskinan. Malang: Program sekolah
terhadap persoalan jaminan kesehatan
demokrasi PlaCDIS Averroes dan KID.
masyarakat miskin seperti kegiatan
Moleong, Lexy, J.2013. Metodologi
sosialisasi secara langsung atau tatap muka
Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.
agar masyarakat lebih memahami program Remaja Rosdakarya
BPJS Kesehatan. Serta seharusnya
Suharto, Edi.2009. Kemiskinandan
pemerintah tidak perlu berlomba-lomba Perlindungan Sosial Di Indonesia
Menggagas Model Jaminan Sosial
dalam pelaksanaan program untuk
Universal Bidang Kesehatan.Bandung:
masyarakat miskin apabila manfaatnya ALFABETA
tidak strategis.
Terkait dengan jaminan kesehatan 2. Sumber Skripsi:
bagi masyarakat miskin dapat dilakukan
Novia .2015. Partisipasi Masyarakat
dengan cara melihat masyarakat miskin Dalam Pemanfaatan Program Alokasi
dalam konteks situasi, melihat masyarakat
8
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

Dana Desa. Skripsi.Fakultas Ilmu Sosial Undang-Undang No. 24 Tahun 2011


dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura. tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial.
Prasetyo, Azis Turindra. 2010. Tingkat
Partisipasi Masyarakat Desa Miskin Undang-undang No. 24 Tahun 2011
Dalam Kegiatan Simpan Pinjam Khusus pasal14 tentang Badan Penyelenggara
Untuk Perempuan di Kecamatan Jaminan Sosial.
Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
Sikripsi. Fakultas Pertanian Universitas 4. Sumber Internet :
Sebelas Maret
Putri, Nora Eka.2014. Efektivitas
Penerapan Jaminan Kesehatan Nasional
3. Undang-undang Melalui Bpjs Dalam Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Miskin
Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 http//www//PDF.pemanfaatanbpjs.diakses
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. pada 5 oktober 2015 pukul13;00

Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tetang Siswandi.2014. Peran BPJS Kesehatan


kesejahteraan sosial dalam Menjamin Kesehatan Dasar
http//PDF//visimisi BPJS
kesehatan.Diaksespada 20 november 2015
pukul 15:00.

9
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN
Sociodev, Jurnal S-1 Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri Volume 5 Nomor 2 Edisi Juni 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

10
ROPITA, NIM. E11112091
Program Study Pembangunan Sosial/Ilmu Sosiatri FISIP UNTAN

Anda mungkin juga menyukai