Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemerintah tentu ingin memberikan kebijakan yang bermanfaat dan dapat
membantu masyarakat, terutama bantuan-bantuan yang berguna bagi kalangan yang
kurang mampu dalam segala segi. Mulai dari segi ketenagakerjaan, kesehatan,
pendidikan, jaminan sosial hingga bantuan langsung kepada masyarakat, baik itu
berupa uang tunai hingga bahan makanan.
Bantuan-bantuan tersebut tentu saja tidak mudah untuk dapat diterima atau
disalurkan dengan baik dan merata, mengingat Negara kita yang sangat luas dan
penduduk yang sangat banyak. Bukan tidak mungkin apabila bantuan dari pemerintah
mengalami kendala dalam pendistribusiannya kepada masyarakat.
Banyak faktor penyebab tidak lancarnya pendistribusian bantuan pemerintah,
mulai dari masalah birokrasi yang menyulitkan hingga kurangnya sosialisasi dari
pemerintah yang membuat masyarakat tidak mengetahui adanya program tersebut,
kurangnya informasi yang menyebabkan masyarakat tidak memahami prosedur untuk
mengikuti program, dimana hal itu cukup menyusahkan masyarakat yang memang
benar-benar membutuhkan.
Selain kurangnya pengetahuan masyarakat, pemerintah seringkali juga tidak
serius untuk mensosialisasikan program tersebut kepada pihak-pihak lain yang
terlibat, contohnya jika ada program kesehatan diberlakukan, pemerintah terkadang
lalai untuk mensosialisasikan program tersebut kepada rumah sakit-rumah sakit yang
memang seharusnya diikutsertakan dalam program kesehatan, sehingga seringkali
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pasien ditolak oleh rumah sakit hingga
pasien tidak diperlakukan dengan sewajarnya. Semua semata karena pihak rumah
sakit tidak mendapatkan informasi dengan jelas tentang program kesehatan yang
ditawarkan oleh pemerintah.
Namun karena kurangnya informasi, masyarakat sering sekali menyalahkan
pemerintah karena dinilai tidak serius dalam menjalankan program tersebut, padahal
sebenarnya banyak sekali faktor lain yang menyebabkan kurangnya pendistribusian
informasi kepada masyarakat. Seperti misalnya masih banyak masyarakat di
pedalaman yang belum mengenal internet, sehingga mereka tidak tahu tentang
perkembangan program jaminan sosial dari pemerintah.
Salah satu penyelenggara jaminan sosial dari pemerintah adalah Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial atau yang biasa disingkat BPJS, yang merupakan
pembaharuan dari Askes (Asuransi Kesehatan) yang dikelola oleh PT Askes
Indonesia, kemudian berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak 1 Januari 2014 dan
Jamsostek yang berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sejak 1 Juli 2014. BPJS
merupakan lembaga jaminan sosial kesehatan milik pemerintah yang wajib di ikuti
semua masyarakat Indonesia dengan membayar iuran perbulan yang sudah ditentukan
besarnya. Namun bagi masyarakat Indonesia yang tidak mampu akan diberikan
subsidi dari pemerintah.
Setiap warga negara Indonesia dan warga negara asing yang tinggal di
Indonesia selama minimal 6 bulan maka wajib untuk menjadi anggota dari BPJS.
Selain itu setiap perusahaan wajib untuk mendaftarkan karyawannya untuk menjadi
anggota BPJS, jika tidak maka ada sangsi yang diberikan kepada perusahaan sesuai
dengan Undang-Undang yang berlaku.
Jaminan Kesehatan Nasional atau yang biasa disingkat JKN merupakan
program dari BPJS Kesehatan, sedangkan BPJS Kesehatan adalah badan
penyelenggaranya, dimana kinerja dari BPJS nantinya akan diawasi oleh DJSN
(Dewan Jaminan Sosial Nasional) sehingga kualitas dari BPJS akan selalu diawasi.
Belum lama setelah diluncurkan, BPJS Kesehatan menemui cukup banyak
kendala dalam penerapannya, seperti kurangnya sosialisasi ke pihak-pihak yang
terlibat seperti masyarakat dan pihak rumah sakit, sehingga terjadi penolakan pasien
hingga tidak layaknya pelayanan kepada pasien dengan alasan kamar yang selalu
penuh, kemudian masalah transisi dari peserta Askes ke BPJS Kesehatan yang cukup
menjadi kendala karena kurangnya informasi yang jelas.
Oleh karena itu BPJS Kesehatan menerapkan kegiatan Public Relations
dengan menggunakan jasa salah satu PR agency yaitu AsiaPR. AsiaPR merupakan
salah satu PR agency terletak di Ibu Kota yang menerapkan strategi-strategi Public
Relations yang handal bagi klien.
Dari latar belakang dan aspek-aspek diatas maka penulis membuat penelitian
berjudul Pengaruh Program Humas Terhadap Citra Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) untuk mengetahui adakah pengaruh dan
hubungan dari kegiatan Public Relations terhadap citra dari BPJS Kesehatan tersebut
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, bahwa dari berbagai macam
masalah yang dihadapi BPJS dalam penerapannya di masyarakat tentu akan
mempengaruhi citra dari BPJS Kesehatan.
Dimana citra tersebut akan berdampak pada keinginan masyarakat untuk turut
serta mengikuti program BPJS Kesehatan, jika citra dari BPJS itu sendiri negatif tentu
saja masyarakat enggan berpartisipasi dalam program tersebut karena khawatir
mereka tidak mendapatkan fasilitas yang selayaknya.
Masalah pokok dalam penelitian ini ialah:
1. Apakah terdapat hubungan kegiatan Public Relations dengan citra BPJS
Kesehatan?
2. Seberapa besar pengaruh antara kegiatan Public Relations dengan citra BPJS
Kesehatan?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kegiatan Public Relations
terhadap citra BPJS Kesehatan
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kegiatan Public Relations
terhadap citra BPJS Kesehatan

1.3.2 Manfaat Penelitian


1. Secara akademis
Dengan penelitian ini, diharapkan dapat menambah referensi ilmu dan
pengetahuan bagi mahasiswa lain. Selain itu agar bermanfaat bagi
pengembangan ilmu komunikasi yang berhubungan dengan Public Relations.
Sedangkan secara teoritis, penulis dapat menerapkan ilmu yang telah didapatkan
selama menjadi mahasiswi Marketing Communication Universitas Bina
Nusantara.
2. Secara Praktis
a.Sebagai bahan pertimbangan atau saran bagi Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan dalam penerapannya di masyarakat agar menjadi lebih
baik lagi.
b. Sebagai informasi bagi BPJS Kesehatan mengenai pengaruh Public
Relations terhadap citra perusahaan.
3. Secara Umum
Agar penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi masyarakat dalam melihat
citra BPJS Kesehatan.

1.4 Sistematika Penulisan


BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini memberi penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, ruang lingkup dari penelitian, tujuan serta manfaat penelitian.

BAB 2 LANDASAN TEORI


Bab ini terdiri dari sejumlah teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai
dasar dari penelitian yang dilakukan.

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN


Bab ini berisi metode pengumpulan data, instrument penelitian, populasi dan
teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data penelitian, pengukuran
variabel, teknik pengumpulan data penelitian, rancangan uji hipotesa
menggunakan analisis regresi uji T dan uji F, uji reliabilitas dan uji validitas.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Pada bab keempat ini berisi tentang sejarah dari AsiaPR serta hasil penelitian
yang telah dilakukan dan pembahasan hasil penelitian.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian serta masukan bagi
perusahaan yang ditulis oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai