Anda di halaman 1dari 6

Nama : Veninda Annisa Putri

NIM : 150413603648
Kelas : Selasa 1-3/Off. SS
Rangkuman Metodologi Penelitian
Materi 2: Penelusuran Pustaka, Kerangka Teoritis, dan Pengembangan
Hipotesis Penelitian

1. PENELUSURAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka dapat membantu peneliti untuk mengidentifikasi dan menyorot
variabel-variabel yang penting yang berhubungan dengan masalah. Penelusuran pustaka
dilakukan dengan cara meninjau secara menyeluruh pekerjaan yang diterbitkan maupun yang
tidak diterbitkan dari sumber data sekunder dalam cakupan dari minat khusus peneliti.
Sumber data antara lain dapat diambil dari buku teks, jurnal akademik dan profesional, tesis:
tesis doktoral dan magister, catatan konferensi, naskah yang tidak diterbitkan, laporan, koran,
dan internet.

1.1 Alasan Dilakukannya Tinjauan Pustaka:


a) Membantu untuk menemukan variabel-variabel penting yang mungkin mempengaruhi
situasi masalah, tidak tertinggal dari penelitian.
b) Untuk mendokumenkan temuan yang signifikan dari penelitian terdahulu yang akan
menyajikan dasar membangun kerangka teoritis penyelidikan saat ini dan
mengembangkan hipotesis untuk diuji
c) Pernyataan masalah dapat dibuat dengan teliti dan jelas.
d) Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini meningkat.
e) Tidak beresiko membuang usaha dalam mencoba menemukan kembali sesuatu yang
ternyata sudah diketahui.
f) Masalah yang diselidiki dapat dimengerti oleh komunitas ilmiah yang relevan dan
signifikan.

1.2 Mengadakan Penelusuran Pustaka:


a) Tinjauan pustaka harus diselesaikan pada masalah khusus yang diperhatikan peneliti dan
faktor-faktor yang diidentifikasi selama proses wawancara.
b) Langkah pertama dalam proses ini termasuk mengidentifikasi berbagai bahan yang
diterbitkan dan yang tidak diterbitkan, yang menyediakan topik yang diminati dan
meningkatkan akses padanya.
c) Langkah kedua adalah mengumpulkan informasi yang relevan baik melalui bahan yang
dibutuhkan di perpustakaan maupun mengakses sumber online.
d) Langkah ketiga adalah menulis tinjauan pustaka.

2. KERANGKA TEORITIS
Kerangka teoritis adalah dasar bagi keseluruhan proyek penelitian. Kerangka teoritis adalah
jaringan logis yang dikembangkan, dideskripsikan dan diuraikan dari hubungan antar variabel
yang dipandang perlu untuk situasi masalah. Sebuah kerangka teoritis mewakili keyakinan
pada bagaimana fenomena tertentu (variabel atau konsep) saling berhubungan (sebuah
model) dan sebuah penjelasan pada mengapa anda percaya bahwa variabel tersebut saling
berkaitan (sebuah teori).

2.1 Komponen Kerangka Teoritis


1. Variabel yang dipertimbangkan relevan dengan penelitian harus ditetapkan dengan jelas.
2. Model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar variabel harus diberikan.
3. Sebuah keterangan yang jelas mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku.

2.2 Hubungan Antara Penelusuran Pustaka Dengan Kerangka Teoritis


1. Penelusuran pustaka memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan kerangka
teoritis.
2. Penelusuran pustaka mengidentifikasi variabel yang mungkin penting, sebagaimana yang
ditentukan oleh temuan penelitian sebelumnya.
3. Kerangka teoritis menguraikan hubungan antar variabel, menjelaskan teori pokok dari
hubungan tersebut, dan mendeskripsikan sifat dan arah hubungan.
4. Kerangka teoritis menyediakan dasar logis untuk mengembangkan hipotesis yang dapat
diuji.

3. PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN


Hipotesis merupakan hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau
lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan
tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis
yang dirumuskan untuk studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan
perkiraan hubungan diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi. Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang diperkirakan ada atau tidak,
hipotesis dapat disusun dalam bentuk pernyataan jika-maka, contohnya:
(1) Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang mengambil cuti sakit.
(2) Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti sakit.

3.1 Hipotesis Direksional Dan Non-direksional


a) Hipotesis Direksional: ada indikasi arah hubungan antar variabel (positif/negatif) .
Contoh: Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan, semakin rendah kepuasaan
kerja karyawan.
b) Hipotesis Non-direksional: tidak ada indikasi arah hubungan antar varibel.
Contoh: (1) Ada hubungan antara umur dan kepuasaan pekerjaan; atau
(2) Ada perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan Asia

3.2 Hipotesis Nol Dan Alternatif


Secara umum, hipotesis nol ditunjukkan dengan tidak ada hubungan antara dua
variabel atau tidak ada perbedaan signifikan antara dua kelompok. Sedangkan hipotesis
alternatif adalah lawan dari hipotesis nol, yaitu pernyataan yang menunjukkan hubungan
antara dua variabel atau mengindikasi adanya perbedaan antar kelompok.

4. CONTOH DARI SKRIPSI:


Berikut adalah contoh dari penerapan materi di atas yang diambil dari skripsi milik
Sdri. Eliyana Hanit Robati yang berjudul Analisis Buzz Marketing Pada Wisata Kampung
Coklat Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

A. PENELUSURAN PUSTAKA
Kajian pustaka dalam skripsi ini terdiri dari:
1. 6 macam penelitian dahulu yang relevan dengan penelitian penulis. Berikut 2 contohnya:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Teknik
No Nama, Tahun, Judul Subyek Hasil
Analisis Data
1 Erida (2009) Pengaruh Penumpang Metode survey Kepuasan konsumen secara
Kepuasan Konsumen bis AKAP explanatory mandiri mempunyai pengaruh
dan Insentif Terhadap kelas dengan analisis terhadap word-of-mouth
Perilaku WOM Eksekutif di deskriptif dan konsumen pada jasa angkutan
Konsumen Jasa lima verifikatif penumpang bis AKAP kelas
Angkutan Penumpang perusahaan eksekutif di Bandung,
Bis Antar Kota Antar bis jurusan begitupun dengan insentif.
Prpinsi Kelas Eksekutif Bandung-
Di Bandung Palembang
2 Nindhira Rossellini Pelanggan Analisis data Ada hubungan antara kepuasan
Putri dan Fendy Klinik statistik pelanggan dengan word of
Suhariadi (2013) Kecantikan korelasi mouth pada pelanggan Klinik
Hubungan antara London Kecantikan London Beauty
Kepuasan Pelanggan Beauty Centre. Hasil penelitian ini
dengan Word of Mouth Centre menunjukkan arah hubungan
pada Pelanggan Klinik yang positif antara kedua
Kecantikan London variabel. Artinya semakin
Beauty Centre tinggi kepuasan pelanggan,
maka word of mouth juga
semakin tinggi. Demikian pula
sebaliknya, semakin rendah
kepuasan pelanggan, maka
semakin rendah pula word of
mouth.
2. Teori-teori dari yang diambil dari buku, digunakan untuk memberikan definisi dan
mengemukakan teori, contoh:
Kotler & Amstrong (1999: 16) menyatakan:
Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) tergantung pada kinerja
anggapan produk relatif terhadap ekspektasi pembeli. Jika kinerja produk
tidak memenuhi ekspektasi, pelanggan kecewa. Jika kinerja melebihi
ekspektasi, pelanggan sangat puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi,
pelanggan sangat puas. Kepuasan pelanggan adalah tingkatan di mana
kinerja anggapan produk sesuai dengan ekspektasi pembeli.

Koreksi: Menurut saya, penelusuran pustaka di atas sudah benar, karena diambil dari
penelitian terdahulu dan buku yang relevan dengan penelitian tersebut. Hanya saja
perlu diteliti kembali cara pengutipan yang benar sesuai pada pedoman penulisan
karya ilmiah (PPKI UM).

B. KERANGKA TEORITIS
Skripsi ini terdiri dari 1 variabel independen, yaitu kepuasan konsumen dan 1 variabel
dependen, yaitu buzz marketing. Kerangka teoritis ditulis pada subbab ke 7 pada bab II,
Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Buzz Marketing. Kerangka teoritis diambil dari
beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan yang telah dikemukakan pada subbab Kajian
Pustaka yang kemudian penulis uraikan pada beberapa paragraf. Salah satu contoh ini saya
ambil dari paragraf 2 subbab Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Buzz Marketing. Inti
pada paragraf berikut yang merupakan kerangka teoritis saya beri garis bawah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Erida (2009: 6), Kepuasan konsumen
secara mandiri mempunyai pengaruh terhadap perilaku word-of-mouth konsumen pada
jasa angkutan penumpang bis AKAP kelas eksekutif di Bandung, ... dalam
meningkatkan WOM positif yang dilakukan oleh konsumen yang puas dengan jasa
angkutan yang mereka terima. Sehingga dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen
memiliki pengaruh terhadap word of mouth, karena Buzz Marketing merupakan bentuk
lain dari word of mouth maka dapat dikatakan kepuasan konsumen juga memiliki
pengaruh terhadap Buzz Marketing. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Putri & Suhariadi (2013:7) yang memberikan kesimpulan.
Ada hubungan antara kepuasan pelanggan dengan word of mouth pada
pelanggan Klinik Kecantikan London Beauty Centre ... Hasil penelitian ini
menunjukkan arah hubungan yang positif antara kedua variabel. Artinya,
semakin tinggi kepuasan pelanggan, maka word of mouth juga semakin
tinggi. Demikian pula sebaliknya...

Koreksi: Menurut saya, kerangka teoritis diatas sudah benar, karena hubungan antar variabel
dapat diuraikan dengan logis melalui penelitian-penelitian terdahulu yang juga
berlaku sebagai dukungan empiris, sehingga jelas bahwa apabila kepuasan
pelanggan berpengaruh positif terhadap buzz marketing.

C. HIPOTESIS PENELITIAN
Subbab Hipotesis Penelitian pada skripsi ini terletak pada Bab I, ditulis sebagai berikut:
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan sebelumnya, maka hipotesis
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Ho: Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan konsumen
terhadap Buzz Marketing pada Wisata Kampung Coklat yang terdapat di Desa
Plosorejo, Kec. Kademangan, Kab. Blitar.
Ha: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan konsumen terhadap
Buzz Marketing pada Wisata Kampung Coklat yang terdapat di Desa Plosorejo, Kec.
Kademangan, Kab. Blitar.
Koreksi: Menurut saya, hipotesis penelitian diatas kurang tepat. Penulis menyatakan bahwa
hipotesis penelitian didasarkan pada rumusan masalah, padahal seharusnya
hipotesis penelitian didasarkan pada kerangka teoritis. Walaupun dinyatakan bahwa
hipotesis penelitian tersebut didasarkan pada rumusan masalah, namun isi hipotesis
penelitiannya sudah sesuai dengan kerangka teoritis yang diungkapkan pada
subbab ke 7 pada bab II, Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Buzz Marketing.

Anda mungkin juga menyukai