Anda di halaman 1dari 7
MENTERI PERBUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang Mengingat PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM.49 TAHUN 2005 TENTANG ‘SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (SISTRANAS ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, a. bahwa transportasi sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, dan politik mempunyai Peranan penting serta_strategis | untuk — memantapkan perwujudan wawasan nusantara, memperkokoh ketahanan, dan mempererat hubungan antar bangsa dalam usaha mencapai tujuan_ yang sama berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan dengan adanya perubahan paradigma sistem pemerintahan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta tuntutan arus globalisasi akan mengubah tatanan pengaturan di bidang transportasi yang bersifat sentralistik ke desentralistik dan dari sifat dominasi pemerintah kepada mekanisme pasar, dipandang perlu menyempumakan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun 1997 tentang Sistem Transportasi Nasional; b. bahwa dalam rangka memantapkan’ perencanaan dan mewujudkan jaringan transportasi nasiona! yang efektif dan efisien, periu dilakukan pendekatan kesisteman dalam satu xesatuan Sistem Transportasi Nasional ¢. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan huruf b, perlu. menetapkan Sistem Transportasi Nasional dengan Peraturan Menteri Perhubungan; : 1, Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 _ tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3479); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480); Menetapkan 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481); 4, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3493}; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (SISTRANAS). Pasal 1 Sistem Transportasi_ Nasional (Sistranas) __ sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Peraturan Menteri Perhubungan ini merupakan tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman untuk dijadikan sebagai pedoman dan landasan dalam perencanaan, — pembangunan, —_penyelenggaraan transportasi guna mampu mewujudkan penyediaan jasa transportasi yang efektif dan efisien. Pasal2 Sistranas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 disusun secara terpadu dan diwujudkan dalam a. Tataran Transportasi Nasional (Tatranas); b. Tataran Transportasi Wilayah (Tatrawil) c. Tataran Transportasi Lokal (Tatralok) Pasal 3 Tatranas, Tatrawil dan Tatralok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf {a), (b) dan (c) ditetapkan sebagai berikut: a. Tatranas ditetapkan oleh Pemerintah Pusat; b. Tatrawil ditetapkan oleh Pemerintah Propinsi; c. Tatralok ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota Pasal 4 Pengembangan Sistranas dilakukan secara berkesinambungan, konsisten dan terpadu baik intra maupun antar moda, dengan sektor pembangunan lainnya serta memperhatikan eksistensi Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 5 Dokumen Sistranas yang merupakan Lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, merupakan satu kesatuan dengan Peraturan Mente ini Pasal 6 Dengan ditetapkan keputusan ini, Keputusan _ Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 1997 tentang Sistranas dinyatakan tidak berlaku lagi Pasal7 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di: JAKARTA Pada tanggal © 12 Agustus 2005 MENTERI PERHUBUNGAN ttd M. HATTA RAJASA SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian; 3. Sekretaris Negara; 4. Menteri Keuangan; 5. Menteri Hukum dan HAM; 6. Menteri Pertahanan; 7. Menteri Dalam Negeri; 8. Menteri Pekerjaan Umum: 9. Menteri Negara Lingkungan Hidup; 10. Menteri Negara BUMN; 11. Para Gubernur seluruh Indonesia; 12. Sekjen, Irjen, Para Dirjen dan Para Kabadan di lingkungan Dephub; 13. Para Bupati dan Walikota seluruh Indonesia; 14, Para Kepala Dinas Perhubungan Propinsi seluruh Indonesia; 15. Para Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bko Hékydm dan KSLN NUGROHO 120105102 EEE EBEHEHEEBEEBEESB ESE SEE EEE EE Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan Nomor —: “1 49 TAHUN 2005 Tanggal : 12 AGUSTUS 2005 DAFTAR ISI DAFTAR ISL BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan RS i D. Sistematika Penulisan BAB IL POLA DASAR SISTRANAS A. Umum B. Konsepsi. 1. Definisi Sistranas 2. Landasan Sistranas, 1 Saeioe Fransportas 5. 3. Asbifdidinensynyelonaenraan Sint Logistik Nasion st 4, Tujuan Sistranas 5. Sasaran Sistranas 6. Fungsi Sistranas 7. Pola Pikir Sistranas C. Tatanan Transportasi i. Sumbtunasngss 2. Tataran Transportasi 3. Jaringan Transportasi_ BAB Il KONDISI TRANSPORTASI SAAT INI DAN MASA MENDATANG A. Umum B. KondisiSaatini_ 1. Kinerja Transportasi 2. Moda Transportasi C. Kondisi yang Diharapkan Masa Mendatang 1, Kinerja Transportasi 2. Moda Transportasi D. Lingluungan Strategis, Pehuang dan Kendala 1. Lingkcungan Strategis 24 24 24 24 33 33 34 39 39 2. Peluang _ 39 3. Kendala 40 E, Identifikasi Masalah al 2. Jaringan Prasarana dan Pelayanan a 2. Keselamatan dan Keamanan Transportasi 4 3. Pengusahaan Transportasi 41 4, Sumber Daya Manusia serta Iptek 42 5. Lingkungan Hidup dan Energi 42 6. Dana Pembangunan Transportasi 42 7. Administrasi Negara di Sektor Transportasi 42 BAB IV KEBIJAKAN UMUM SISTRANAS 43 ‘A, Uniti einen Resadaran Totiedap Anéaminn Tamps 43. B. Kebifakan Sistranas ieee 43 1, Meningkatnya Pelayanan Transportasi Nasional 43 a. Peningkatan Kualitas Pelayanan 43 b. Peningkatan Keterpaduan Pengembangan Tatranas, Tatrawil dan Tatralok 44 ©. Peningkatan Peranan Sektor Transportasi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Daya Saing Sektor Lain _ 44 4d. Peningkatan dan Pengembangen Sektor Transportasi Scbagai Urat Nadi Penyelenggaraan Sistem Logistik Nasional e. Penyeimbangan Peranan BUMN, BUMD, Swasta dan Koperasi 4a {. Perawatan Prasarana Transportasi 45 g. Optimalisasi Penggunaan Fasilitas yang Ada 45, h. Keterpaduan Antarmod: 46 Pengembangan Kapasitas Transportasi 46 j. Peningkatan Pelayanan pada Daerah Tertinggal 46 T k. Feningkatan Pelayanaa untuk Kelompok Masyarakat Tertentu a7 L. Peningkatan Pelayanan pada Keadaan Darurat 47 iz) 2. Meningkatnya Keselamatan dan Keamanan Transportasi___47 a. Peningkatan Keselamatan Transportasi a7 b. Peningkatan Keamanan Transportasi 48 Zz 3. Meningkatnya Pembinaan Pengusahaan Transportasi 49 a. Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing 49 b. Penyederhanean Perijinan dan Deregulasi _ 49 & c. Peningkatan Kompetisi Moda Transportasi 49 d. Peningkatan Standardisasi Pelayanan dan Teknologi 49 5 ¢. Peningkatan Penerimaan dan Pengurangan Subsidi ____ 50 £. Peningkatan Aksesibilitas Perusahaan Nasional Transportasi ' ke Luar Negeri 50 PRrRFEEREEREREREERE EEE EERE SE EEE is & Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Perusahaan Jasa Transportasi _ h, Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ___ Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi i, a. Peningkatan Inovasi Melalui Penelitian dan Pengembangan b. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Transportasi c. Peningkatan Keperdulian Masyarakat Terhadap Peraturan Perundangan Transportasi Meningkatnya Pemeliharaan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Serta Penghematan Penggunaan Energi a. Peningkatan Proteksi Kualitas Lingkungan b, Peningkatan Kesadaran Terhadap Ancaman Tumpahan Minyak ¢. Peningkatan Konservasi Energi ¢. Penghematan Penggunaan Ruang Meningkatnya Penyediaan Dana Pembangunan Transportasi a. Peningkatan Penerimaan dari Pemakei Jasa Transportasi Feningkatan Anggaran Pembangunan Nasional dan Daerah b. c. Peningkatan Partisipasi Swasta dan Koperasi _ d. Pemanfaatan Hibah/Bantuan Luar Negeri untuk Program. program Tertentu Meningkatnya Kualitas Administrasi Negara di Sektor ‘Transportasi a. Penerapan Manajemen Modern Pengembangan Data dan Perencanaan Transportasi Peningkatan Struktur Organisasi Peningkatan Sumber Daya Manusia Peningkatan Sistem Pemotivasian Peningkatan Sistem Pengawasan repog BABV ARAH PERWUJUDAN SISTRANAS A. Umum B. Pola Dasar Tataran Transportasi i t. C. Arah Perwujudan Jaringan aapen Fungsi Keterpaduan Tatanan Proses Penyusunan dan Penetapan Pembinaan. Kebijakan re Simpul dan Ruang Lalu Lintas __ Sistematika Penulisan Dokumen __ 56 62 ‘Transportasi Antarmoda/Multimoda. Transportasi Jalan. ‘Transportasi Kereta Api POE 5. Transportasi Penyeberangan _ no ‘Transportasi Udara 8. Transportasi Pipa. BAB VI PENUTUP ‘Transportasi Sungai dan Danau__ ‘Transportasi Laut. 6a 63 64 65 66 67 68 69

Anda mungkin juga menyukai