PSAK No 25 PDF
PSAK No 25 PDF
25 15 Desember 2009
(revisi 2009)
PERNYATAAN
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia
Jalan Sindanglaya No. 1
Menteng
Jakarta 10310
Telp: (021) 3190-4232
Fax : (021) 724-5078
Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id
Desember 2009
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK No. 25 (revisi 2009)
DAFTAR ISI
Paragraf
KETIDAKPASTIAN PENERAPAN
RETROSPEKTIF DAN PENYAJIAN
KEMBALI RETROSPEKTIF .................... 50-53
PENARIKAN ..................................................... 55
1 Ruang lingkup
2
3 03. Pernyataan ini diterapkan dalam pemilihan dan
4 penerapan kebijakan akuntansi, serta pencatatan perubahan
5 kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
6 koreksi kesalahan periode lalu.
7
8 04. Dampak pajak dari koreksi kesalahan periode
9 lalu dan penyesuaian retrospektif untuk perubahan kebijakan
10 akuntansi diperlakukan dan diungkapkan sesuai dengan PSAK
11 46: Akuntansi Pajak Penghasilan.
12
13 Definisi
14
15 05. Berikut ini pengertian istilah yang digunakan
16 dalam Pernyataan ini:
17
18 Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi,
19 peraturan, dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam
20 penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
21
22 Kesalahan periode lalu adalah kelalaian untuk mencantumkan,
23 dan kesalahan dalam mencatat, dalam laporan keuangan
24 entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang timbul dari
25 kegagalan untuk menggunakan, atau kesalahan penggunaan,
26 informasi andal yang:
27 (a) tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk
28 periode tersebut; dan
29 (b) secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan
30 dipergunakan dalam penyusunan dan penyajian
31 laporan keuangan.
32 Kesalahan tersebut termasuk dampak kesalahan perhitungan
33 matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
34 kekeliruan (oversights) atau kesalahan interpretasi fakta,
35 dan kecurangan.
36
37 Material. Kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan
38 dalam mencatat pos-pos laporan keuangan adalah
1 KEBIJAKAN AKUNTANSI
2
3 Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi
4
5 07. Ketika suatu PSAK secara spesifik berlaku untuk
6 suatu transaksi, peristiwa atau kondisi lain, kebijakan
7 akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut menggunakan
8 PSAK tersebut.
9
10 08. SAK menentukan kebijakan akuntansi untuk
11 menghasilkan laporan keuangan yang berisi informasi relevan
12 dan andal atas transaksi, peristiwa dan kondisi lain. Kebijakan
13 akuntansi tersebut tidak perlu diterapkan ketika dampak
14 penerapannya tidak material. Namun, adalah tidak tepat untuk
15 membuat, atau membiarkan ketidaktepatan, penyimpangan
16 dari SAK untuk mencapai suatu penyajian tertentu atas posisi
17 keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas.
18
19 09. SAK dilengkapi dengan panduan untuk membantu
20 entitas dalam menerapkan persyaratan dalam SAK. Panduan
21 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SAK bersifat
22 wajib diterapkan (mandatory). Sementara panduan yang bukan
23 bagian tidak terpisahkan dari SAK tidak berisi pengaturan
24 untuk laporan keuangan.
25
26 10. Dalam hal tidak ada PSAK yang secara spesifik
27 berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lain,
28 maka manajemen menggunakan pertimbangannya dalam
29 mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi
30 yang menghasilkan informasi yang:
31 (a) relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan
32 ekonomi pengguna; dan
33 (b) andal, dalam laporan keuangan yang:
34 (i) menyajikan secara jujur posisi keuangan, kinerja
35 keuangan, dan arus kas;
36 (ii) mencerminkan substansi ekonomi transaksi,
37 peristiwa, atau kondisi lainnya, dan bukan hanya
38 bentuk hukum;
1 terusutkan; dan
2 (e) kewajiban garansi.
3
4 33. Penggunaan estimasi rasional merupakan bagian
5 mendasar dalam penyiapan laporan keuangan dan hal tersebut
6 tidak mengurangi keandalan laporan keuangan.
7
8 34. Estimasi mungkin perlu direvisi jika terjadi
9 perubahan keadaan yang menjadi dasar estimasi atau akibat
10 informasi baru atau tambahan pengalaman. Sesuai sifatnya,
11 revisi estimasi tidak terkait dengan periode lalu dan bukan
12 koreksi suatu kesalahan.
13
14 35. Suatu perubahan dalam dasar pengukuran yang
15 digunakan merupakan perubahan kebijakan akuntansi, bukan
16 perubahan estimasi akuntansi. Ketika sulit untuk membedakan
17 suatu perubahan kebijakan akuntansi dengan perubahan
18 estimasi akuntansi, maka perubahan tersebut diperlakukan
19 sebagai perubahan estimasi akuntansi.
20
21 36. Dampak perubahan estimasi akuntansi, selain
22 perubahan penerapan paragraf 37, diakui secara prospektif
23 dalam laporan laba rugi pada:
24 (a) periode perubahan, jika dampak perubahan hanya
25 pada periode itu; atau
26 (b) periode perubahan dan periode mendatang, jika
27 perubahan berdampak pada keduanya.
28
29 37. Sepanjang perubahan estimasi akuntansi
30 mengakibatkan perubahan aset dan liabilitas, atau terkait
31 dengan suatu pos ekuitas, perubahan estimasi akuntansi
32 tersebut diakui dengan menyesuaikan jumlah tercatat pos aset,
33 liabilitas, atau ekuitas yang terkait pada periode perubahan.
34
35 38. Pengakuan secara prospektif dampak perubahan
36 estimasi akuntansi berarti bahwa perubahan diterapkan untuk
37 transaksi, peristiwa dan kondisi lain sejak tanggal perubahan
38 estimasi. Suatu perubahan estimasi akuntansi dapat berakibat
1 hanya pada laba atau rugi periode berjalan, atau laba atau
2 rugi periode berjalan dan periode mendatang. Misalnya, suatu
3 perubahan estimasi akuntansi piutang tidak tertagih berdampak
4 hanya pada laba atau rugi periode berjalan dan oleh karena itu
5 diakui pada periode berjalan. Namun, suatu perubahan estimasi
6 umur manfaat dari, atau ekspektasi pola konsumsi manfaat
7 ekonomi masa mendatang yang melekat pada, suatu aset
8 tersusutkan berdampak pada beban penyusutan untuk periode
9 berjalan dan setiap periode mendatang selama sisa umur
10 manfaat. Dalam kedua kasus tersebut, dampak perubahan yang
11 terkait dengan periode berjalan diakui sebagai penghasilan atau
12 beban pada periode berjalan. Dampak pada periode mendatang
13 diakui sebagai penghasilan atau beban pada periode mendatang,
14 jika ada.
15
16 Pengungkapan
17
18 39. Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah
19 perubahan estimasi akuntansi yang berdampak pada periode
20 berjalan atau diperkirakan akan berdampak pada periode
21 mendatang, kecuali untuk pengungkapan dampak pada
22 periode mendatang ketika tidak praktis untuk mengestimasi
23 dampak tersebut.
24
25 40. Jika jumlah dampak pada periode mendatang tidak
26 diungkapkan karena estimasinya tidak praktis, maka entitas
27 mengungkapkan fakta tersebut.
28
29 KESALAHAN
30
31 41. Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan,
32 pengukuran, penyajian, atau pengungkapan unsur-unsur
33 laporan keuangan. Laporan keuangan tidak sesuai dengan
34 SAK jika mengandung kesalahan material atau tidak material
35 yang disengaja untuk mencapai suatu penyajian laporan posisi
36 keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas tertentu. Potensi
37 kesalahan periode berjalan yang ditemukan pada periode
38 tersebut dikoreksi sebelum laporan keuangan diselesaikan.
1 lalu,
2 dari informasi lainnya. Untuk beberapa jenis estimasi (misalnya
3 estimasi nilai wajar yang tidak didasarkan pada harga atau
4 input yang dapat diobservasi), maka menjadi tidak praktis
5 untuk membedakan jenis-jenis informasi ini. Ketika penerapan
6 retrospektif atau penyajian kembali retrospektif memerlukan
7 estimasi signifikan sehingga tidak mungkin untuk membedakan
8 kedua jenis informasi ini, maka menjadi tidak praktis untuk
9 menerapkan kebijakan akuntansi baru atau koreksi kesalahan
10 periode lalu secara retrospektif.
11
12 53. Peninjauan ke belakang tidak digunakan ketika
13 menerapkan kebijakan akuntansi baru atau koreksi jumlah
14 pada periode lalu. Entitas juga tidak membuat asumsi maksud
15 manajemen yang terjadi di periode lalu atau estimasi jumlah
16 yang diakui, diukur, atau diungkapkan pada periode lalu.
17 Misalnya, ketika entitas mengoreksi kesalahan periode
18 lalu dalam pengukuran aset keuangan yang sebelumnya
19 diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo sesuai
20 PSAK 55 (revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan
21 dan Pengukuran, entitas tidak mengubah dasar pengukuran
22 untuk periode lalu jika manajemen memutuskan kemudian
23 untuk tidak memiliki instrumen keuangan hingga jatuh tempo.
24 Sebagai tambahan, ketika entitas mengoreksi kesalahan periode
25 lalu dalam perhitungan liabilitas atas cuti sakit terakumulasi
26 pegawai sesuai dengan PSAK 24 (revisi 2004): Imbalan Kerja,
27 maka entitas mengabaikan informasi musim influenza akut
28 tidak normal selama periode mendatang yang informasinya
29 tersedia setelah tanggal penyelesaian laporan keuangan periode
30 lalu. Fakta bahwa estimasi signifikan adalah sering disyaratkan
31 ketika mengubah informasi komparatif sajian untuk periode
32 lalu tidak mencegah penyesuaian atau koreksi yang andal atas
33 informasi komparatif.
34
35 TANGGAL EFEKTIF
36
37 54. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode
38 tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
1 2011.
2
3 PENARIKAN
4
5 55. Pernyataan ini menggantikan PSAK 25 (1994):
6 Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesalahan
7 Mendasar, dan Perubahan Kebijakan Akuntansi.
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
1 PEDOMAN IMPLEMENTASI
2
3 Panduan implementasi ini melengkapi, tetapi bukan merupakan
4 bagian dari PSAK 25.
5
6 CONTOH 1 PENYAJIAN KEMBALI RETROSPEKTIF
7 KESALAHAN
8
9 1.1. Selama 20X2, PT Beta menemukan beberapa
10 produk yang telah dijual pada 20X1 salah tercatat pada
11 persediaan per 31 Desember 20X1 sebesar Rp6.500.
12
13 I.2 Catatan akuntansi PT Beta untuk 20X2 menunjukkan
14 penjualan Rp104.000, harga pokok penjualan Rp86.500
15 (termasuk kesalahan Rp6.500 pada saldo awal persediaan),
16 dan pajak penghasilan Rp5.250.
17
18 1.3 Dalam 20X1, PT Beta melaporkan:
19 Rp
20 Penjualan 73.500
21 Beban pokok penjualan (53.500 )
22 Laba sebelum pajak penghasilan 20.000
23 Pajak penghasilan (6.000 )
24 Laba 14.000
25
26 1.4 Saldo laba awal 20X1 adalah Rp20.000 dan saldo
27 laba akhir adalah Rp34.000
28 PT Beta
29 Disarikan dari laporan laba rugi komprehensif
30
Disajikan kembali
31
32 20X2 20X1
33 Rp Rp
34 Penjualan 104.000 73.500
35 Beban pokok penjualan (80.000) (60.000)
36 Laba sebelum pajak penghasilan 24.000 13.500
37 Pajak penghasilan (7.200) (4.050)
38 Laba 16.800 9.450
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38