Anda di halaman 1dari 43

BAB I

1. IMAN KEPADA MALAIKAT


Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari
cahaya (nur), senantiasa menyembah Allah. tidak pernah
mendurhakai perintah Allah serta senantiasa melakukan apa
yang diperintahkan kepada mereka. Iman kepada malaikat
merupakan rukun iman yang kedua. Iman kepada Malaikat
adalah menyakini adanya malaikat, walaupun tidak dapat dilihat
dan diraba, dan menyakini bahwa mereka adalah ciptaan Allah.
Tak ada seorang pun yang mengetahui jumlah pasti malaikat,
hanya Allah saja yang mengetahui jumlah mereka dan selalu taat
dan menyembah Allah, mereka tidak mempunyai hawa nafsu.
Hanya sepuluh yang diketahui oleh manusia, yaitu
a. Malaikat Jibril Allah memberi tugas sebagai penyampai
wahyu dan risalah
b. Malaikat Mikail Allah memberi tugas sebagai pengatur
hujan dan membagi rezeki
c. Malaikat Izrail Allah memberi tugas untuk mencabut nyawa
d. Malaikat Israfil Allah memberi tugas untuk meniup
sangkakala
Keempat malaikat diatas merupakan malaikat yang mulia dan
diperinahkan oleh Allah untuk mengurusi para makhluk yang
berada di alam semesta.
Dan timbah enam malaikat, yaitu
a. Malaikat Ridwan yaitu penjaga Surga
b. Malik penjaga Neraka
c. Malaikat Roqib yaitu malaikat pencatat amal baik
d. Malaikat Atib yaitu pencatat amal buruk
e. Malaikat Munkar dan Nakir yaitu penanya dan penyiksa di
alam kubur

Sifat-sifat malaikat
a. Wujud halus tak nampak mata

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 1


MONDOSIYOKO
b. Tidak laki-laki tidak perempuan tidak menikah
c. Memiliki a,nihah
d. Hamba Allah yang mulia, tidak sekalipun menentang
perintah Allah
Maksud iman kepada Malaikat adalah mengimani bahwa
mereka adalah perantara antara Allah dan rasul-Nya, dalam
menurunkan kitab-kitab-Nya dan menyampaikan perintah dan
larangannya. Barang siapa yang mengimani malaikat maka
mereka tergolong kafir terhadap kitab-kitab dan Rasul-Nya.
Antara malaikat yang satu dengan lainnya memiliki beberapa
perbedaan, seperti kedudukan dan bahwa Allah SWT.
menciptakan malaikat bersayap.
a. Contoh perilaku yang mencerminkan kepada malaikat,
yaitu
b. Berkata jujur, menempati janji dan menjaga amanah
c. Sabar, syukur, iklas dan tawakal
d. Selalu menjalankan dan menjauhi larangannya

2. SIFAT-SIFAT MALAIKAT
Manusia tidak dapat mengetahui hakekat malaikat kecuali apa
yang datang dari Rasulullah r. Oleh karenanya kita mencukupkan
diri dengan apa yang ada nashnya tidak mengatakan kecuali ada
dalil tentangnya. Di antara sifat yang disebutkan di dalam nash
adalah sebagai berikut:
1. 1. Mereka diciptakan dari cahaya









( )





Dari Aisyah x berkata, dari rasulullah r bersabda: Malaikat
diciptakan dari cahayat, dan jin diciptakan dari kilatan api,
sedangkan manusia diciptakan (H.R. Muslim)

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 2


MONDOSIYOKO
1. 2. Mereka tidak dapat dilihat









: ,



:
( )

Dari Abu Salamah bahwasanya Aisyah x berkata, rasulullah r
bersabda: Wahai Aisyah, ini Jibril datang dan dia
menyampaikan salam kepadamu! Aisyah pun menjawab: Begitu
pula alaihis salam wa rahmatullah (baginya keselamatan dan
rahmat Allah), dia dapat melihatku sedangkan aku tak dapat
melihatnya. (Muttafaq Alaihi)
1. 3. Malaikat dapat berubah wujud
Sebagaimana kisah pada hadits islam, iman, dan ihsan
Turunnya Jibril yang mendatangi Maryam
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu
ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di
sebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya)
dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia
menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna. Maryam berkata: Sesungguhnya aku berlindung dari
padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang
yang bertakwa. (Maryam: 16-19)
Kisah tamunya nabi ibrahim
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim
(malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka
masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: Salaaman, Ibrahim
menjawab: Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak
dikenal. Maka dia pergi dengan diam-diam menemui
keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk
(yang dibakar), lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim
berkata: Silakan kamu makan.(Tetapi mereka tidak mau
makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka.
Mereka berkata: Janganlah kamu takut, dan mereka memberi

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 3


MONDOSIYOKO
kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang
alim (Ishak). (Adz Dzariyat: 24-28)
Kisah tamu yang mendatangi nabi Luth
Dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu
kepada Lut, dia merasa susah dan merasa sempit dadanya
karena kedatangan mereka, dan dia berkata: Ini adalah hari
yang amat sulit. Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan
bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan
perbuatan-perbuatan yang keji. Lut berkata: Hai kaumku, inilah
putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkan
(nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu
seorang yang berakal? (Hud: 77-78)
Kisah tentang dua orang yang berselisih dan mendatangi
nabi Daud
Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang
berperkara ketika mereka memanjat pagar? Ketika mereka
masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena (kedatangan)
mereka. Mereka berkata: Janganlah kamu merasa takut; (kami)
adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami
berbuat lalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara
kami dengan adil dan janganlah kamu menyimpang dari
kebenaran dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus. (Shod: 21-22)

1. 4. Mereka memiliki kekuatan yang luar biasa


Dengan jumlah mereka yang sedikit mampu mengangkat
Arsy Allah
Maka pada hari itu terjadilah hari kiamat, dan terbelahlah langit,
karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-
malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu
delapan orang malaikat menjunjung Arasy Tuhanmu di atas
(kepala) mereka. (Al Haqqoh: 15-17)

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 4


MONDOSIYOKO
Mampu meniup sangsakala sehingga seluruh penduduk
langit dan bumi mati
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan
di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing). (Az Zumar: 68)
Utusan kepada nabi Luth yang membalikkan bumi bagian
atas menjadi bagian bawah
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut
itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani
mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-
tubi. (Hud: 82)

1. 5. Mereka taat kepada Allah dan bersegera


melaksanakan perintah-Nya
Mereka tidak sombong, tidak capai, dan mereka
senantiasaa bertasbih kepada Allah siang malam.
Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. Dan
malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai
rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa
letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-
hentinya. (Al Anbiya: 19-20)
Kisah penciptaan Adam
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi. Mereka berkata: Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan
Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui. (Al Baqoroh: 30)
Mereka tidak beramal kecuali atas perintah-Nya

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 5


MONDOSIYOKO
Dan mereka berkata: Tuhan Yang Maha Pemurah telah
mengambil (mempunyai) anak, Maha Suci Allah. Sebenarnya
(malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,
mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintah-Nya. (Al Anbiya: 26-27)
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. (At Tahrim: 6)
1. 6. Mereka senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka
mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya lah mereka bersujud.
(Al Arof: 206)
1. 7. Mereka tidak menikah dan tidak memiliki
keturunan
Allah mencela orang-orang kafir yang menyebut malaikat
sebagai anak perempuan dan mengancam atas persaksian
mereka yang dusta, serta akan menanyakan tentang kedustaan
mereka di hari kiamat kelak
Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu
adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-
orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan
malaikat-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka
dan mereka akan dimintai pertanggungjawaban. (Az Zukhruf:
19)
1. 8. Ada di antara mereka yang menjadi utusan Allah
untuk menyampaikan syariat kepada para nabi
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 6


MONDOSIYOKO
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-
masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan
pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Fathir: 1)
1. 9. Mereka mampu naik turun antara langit dan bumi
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan
dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun. (Al Maarij:
4)

10. Mereka takut kepada Allah walaupun mereka tidak


bermaksiat dan senantiasa beribadah
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula)
para malaikat karena takut kepada-Nya (Ar Rod: 13)
Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di
langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para
malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.
Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan
melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (An
Nahl: 49-50)
11. Mereka diciptakan sebelum diciptakannya Adam
Kisah akan diciptakannya manusia (Al Baqoroh: 30)
12. Mereka memiliki sayap dua, tiga, empat, dan lebih
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-
masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan
pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Fathir: 1)

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 7


MONDOSIYOKO



:





:
,






Dalam hadits shahih dari Aisyah x bahsawanya rasulullah r
melihat Jibril dalam bentuk aslinya sebanyak dua kali, dan dia
memiliki 600 sayap yang menutupi ufuk (langit). Yang pertama
ketika malam miroj dari langit ke sidrotul muntaha dan yang lain
ketika di makkah di tempat Ajyad



: :
:
,


.

: ,

Dari Abu Hurairah t, dia berkata Rasulullah r bersabda:


Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang senantiasa
berkeliliing di jalan-jalan untuk mencari kaum yang berdzikir.
Apabila mereka mendapatkan kaum tersebut maka mereka
saling menyeru: kemarilah untuk memenuhi hajat kalian. Beliau
bersabda: Maka merekapun mengepakkan sayap mereka
hingga menutupi langit dunia. (H.R. Bukhori)
3. NAMA DAN TUGAS MALAIKAT
1. Malaikat Jibril

Malaikat Jibril adalah penghulu dari para malaikat yang bertugas


sebagai perantara untuk menyampaikan wahyu kepada para nabi
atau rasul dengan kehendak Allah swt.

Firman Allah swt. Surah Maryam Ayat 64.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 8


MONDOSIYOKO
Artinya : Dan tidaklah kami (jibril) turun, kecuali denga perintah
Tuhanmu, Kepunyaan-Nya lah apa-apa yang ada dihadapan kita,
apa-apa yang dibelakng kuta, dan apa-apa yang ada di antara
keduany adan tidaklah Tuhanmu lupa(QS Mawyam:64)

Firman Allah swt. dalam Surah Al Mukmin Ayat 15.

Artinya: (Dialah) yang Maha tinggi derajat- Nya, yang


mempunyai Arsy, yang emngutus Jibril dengan (membawa)
perintah-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara
hamba-hamba Nya supaya dia memperingatkan (manusia)
tentang hari pertemuan (hari kiamat). (QS al Mukmin: 15)

2. Malaikat Mikail

Malaikat Mikail berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas


memberi kemudahan atau rezek: kepada seluruh makhluk Allah
swt. khususnya manusia. Selain itu, Malaikat Mikail senantiasa
mendampingi Malaikat Jibril melaksanakan tugas-tugasnya
antara lain sebagai berikut.

1. Sewaktu Jibril membedah dada Nabi Muhammad saw.,


Malaikat Mikaillah yang mengambilkar. air zamzam untuk
mencuci hati Nabi Muhammad saw.
2. Mendampingi Malaikat Jibril mengantarkan Nabi
Muhammad saw. pada saat peristiwa Isra Mikraj.
3. Malaikat Izrail

Malaikat Izrail berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas


mencabut ruh (nyawa) semua makhluk, termasuk nyawa para

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 9


MONDOSIYOKO
malaikat itu sendiri. Itulah sebabnya Malaikat Izrail mempunyai
nama lain yaitu Malaikat Maut.

4. Malaikat Israfil

Malaikat Israfil berfungsi sebagai utusan Tuhan yang bertugas


meniup sangkakala pada saat menjelang hari kiamat dan
menjelang manusia dibangkitkan.

5. Malaikat Raqib

Malaikat Raqib sebagai utusan Allah bertugas mencatat atau


membukukan segala ucapan dan amal perbuatan baik manusia
sekecil apa pun.

6. Malaikat Atid

Malaikat Atid sebagai utusan Allah bertugas mencatat atau


membukukan segala ucapan dan amal perbuatan jahat manusia
sekecil apa pun.

Firman Allah swt. Surah Qaf Ayat 18.

Artinya:Tiada satu ucapan pun pang diucapkannya melainkan


ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. (QS Qaf:
18).

7. Malaikat Munkar
8. Malaikat Nakir

Kedua malaikat tersebut berfungsi sebagai utusan Allah yang


memiliki tugas mengadili dan menanyakan apa yang telah

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 10


MONDOSIYOKO
dilakukan atau diperbuat makhluk manusia pada masa hidup di
dunia. Hal ini terjadi pada saat manusia telah wafat dan
mayatnya dimasukkan ke dalam kubur, kemudian ditimbuni
tanah dan orang yang mengantarkannya ke kubur telah kembali
ke rumah masing-masing.

Hadis Nabi Muhammad saw. menjelaskan sebagai berikut yang


artinya : Munkar dan Nakir masuk menemui orang mati di dalam
kuburnya, keduanya mendudukkannya. (HR Dailami dari Anas).

Hadis lainnya menjelaskan sebagai berikut :

Artinya:Nabi bersabda, sesungguhnya seorang hatnba (yang


meninggal) apabila telah diletakkan di dalam kubur dan para
pengantarnya telah pulang, sesungguhnya ia mendengar bunyi
sandal mereka, kemudian datanglah kepadanya dua orang
malaikat dan mendudukkannya kemudian keduanya bertanya
kepada (yang meninggal), Bagaimana pendapatmu tentang
rrang ini (Muhammad)? Sesungguhnya orang muktnin akan
menjawab Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan
rasul-Nya. Kemudian dikatakan kepadanya lihat tempatmu di
neraka, sungguh Allah telah menggantikan buatkamu tempat di
surga. Maka ia melihat kepadanya (surga dan neraka). (HR
Muttafaqunalaih).

9. Malaikat Malik

Malaikat Mikail berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas


menjaga neraka. Firman Allah swt dalam Surah At Tahrim Ayat 6.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 11


MONDOSIYOKO
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
kelmrgamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras,
yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-
Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan(QS At Tahrim: 6).

10. Malaikat Ridwan

Malaikat Ridwan berfungsi sebagai utusan Allah yang bertugas


menjaga surga tempat menerima imbalan dari ketakwaan dan
amal salehnya.

Firman Allah swt. Surah Al Baqarah Ayat 25.

Artinya: Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang


beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-
surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka
diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka
mengatakan Inilah yangpernah diberikan kepada kami dahulu.
Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di
dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya. (QS Al Baqarah: 25).

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 12


MONDOSIYOKO
BAB II

Berempati Itu Mudah Menghormati Itu Indah


Empati merupakan keadaan mental yang membuat orang
merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama
dengan orang lain. Dalam istilah lain, empati juga dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas perasaan
seseorang, lalu kemudian bertindak untuk membantunya.
Apakah berempati itu sulit untuk dilakukan ? Berempati Itu
mudah, menghormati Itu indah. Empati merupakan sifat terpuji,
Allah Swt. menganjurkan hambanya memiliki sifat ini. Empati
sama dengan rasa iba atau rasa belas kasihan kepada orang lain
yang terkena musibah. Islam sangat menganjurkan sikap empati,
sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa/4: 8 yang
artinya : Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah
mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 13


MONDOSIYOKO
mereka perkataan yang baik. (Q.S. an-Nisa/4: 8). Ayat tersebut
menjelaskan apabila ada kerabat, anak yatim, atau orang miskin
yang ikut menyaksikan pembagian warisan, maka mereka diberi
bagian sekadarnya sebagai pengikat tali kasih dan rasa
kepedulian terhadap mereka yang perlu ditumbuhkan. Sikap
empati ini akan timbul apabila : 1. Kita dapat merasakan apa
yang dirasakan oleh orang lain, Berempati Itu Mudah
Menghormati Itu Indah 2. Kita mampu menempatkan diri sebagai
orang lain, dan 3. Kita menjadi orang lain yang merasakan.
Terkait sikap empati ini, Rasulullah saw. bersabda yang artinya :
Dari Abi Musa r.a. dia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Orang
mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang
bagian-bagiannya saling mengokohkan". (H.R. Bukhari) Hadis di
atas, secara tidak langsung mengajarkan kepada kita untuk
dapat merasakan apa yang dirasakan orang mukmin yang lain.
Apabila ia sakit, kita pun akan merasa sakit. Apabila ia gembira,
kita pun akan merasa gembira. Allah Swt. menyuruh umat
manusia untuk berempati terhadap sesamanya serta peduli dan
membantu antar sesama yang membutuhkan. Allah Swt. sangat
murka kepada orang-orang yang egois dan sombong. Perilaku
empati terhadap sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari
dapat diwujudkan dengan cara: 1. peka terhadap perasaan orang
lain,
2. membayangkan seandainya aku adalah dia,
3. berlatih mengorbankan milik sendiri,
4. membahagiakan orang lain.
Selain berempati kepada sesama manusia, kita juga
dianjurkan untuk saling menghormati. Menghormati orang lain
berarti memahami dan tidak meremahkan segala ucapan atau
perbuatannya. Dalam Islam, kita dianjurkan untuk menghormati
sesama, terutama terhadap orang yang berusia lebih tua dari
kita, terutama terhadap orang tua kita sendiri.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 14


MONDOSIYOKO
Bersikap Empati Pada Orang Lain
Empati adalah bukan sekedar bersimpati kepada orang, tapi
sudah pada tahapan seakan-akan kita sendiri yang
mengalaminya.

Irama kehidupan yang kita alami tak jarang membuat kita agak
terlena kepada saudara kita yang lain. Kita sibuk mengurus diri
sendiri tanpa sempat menoleh di sekeliling lingkungan.
Sementara banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dapat menjadi
ladang amal, ketika kita turut serta atau berpartisipasi
didalamnya. Sebagaimana kita ketahui dan mungkin sebagian
mengalami, berbagai ujian dan cobaan terasa seperti gelombang
yang tiada berujung, saling susul menyusul, seolah-olah menguji
seberapa besar empati dan kepedulian kita kepada sesama.

Keterlenaan hamba ini telah berulang kali diingatkan oleh Allah


SWT.








"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah amat berat siksaan-Nya" (QS. Al-Maidah :
2)

Tolong-menolong dalam kebaikan sebagai sarana menumbuhkan


empati dalam jiwa muslim menjadi wujud dari kesetiakawanan
sosial yang akan kembali kepada diri kita sendiri. Seorang
muslim diajarkan untuk selalu berbagi dalam kedaan lapang
maupun sempit, sebab pelajaran berempati tidak mungkin kita

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 15


MONDOSIYOKO
dapatkan dari sekolah formal. Ia diajarkan oleh Allah SWT
langsung melalui kuasa-Nya yang hanya dapat kita tangkap
dengan mata hati dan perasaan yang ikhlas.

Sejarah membuktikan rasa empati sesama muslim mampu


menembus kegelapan peradaban dunia sehingga syiar Islam
dapat menerangi cahaya di seluruh bumi. Ini pernah dilakukan
oleh kaum Anshar yang merupakan penduduk Madinah dengan
menerima kedatangan tamu kaum Muhajirin secara terbuka dan
penuh kasih sayang. Sikap empati yang ditunjukkan kaum
Anshar kepada kaum pendatang Muhajirin di buktikan dengan
mengikhlaskan rumah-rumah tempat tinggal mereka untuk
ditempati oleh kaum Muhajirin tanpa ada sedikit pun perasaan
khawatir, padahal sebelumnya mereka tidak kenal sama sekali.
Tanpa sikap empati yang besar persaudaraan antara mereka
tidak akan pernah terjalin.

Melapangkan penderitaan sesama muslim dengan mampu


menyelami keadaan jiwanya dapat membuat hati saudara kita
menjadi tenang. Ketenangan hati ini akan membawa pada
kejernihan jiwa dalam memandang sebuah permasalahan
sehingga hati kita akan semakin menyadari banyak hikmah yang
menjadi misteri dibalik penderitaan ini mampu merasakan apa
yang dirasa oleh saudara kita yang kurang beruntung. Ini juga
dapat menjadi cerminan pribadi seorang muslim yang sempurna
selaras dengan tujuan Islam. Penderitaan sebesar apapun yang
menimpa saudara kita, jika kita menunjukkan sikap berempati
denganya akan dapat meringankan beban pikirannya, ibarat
oase di tengah padang pasir yang akan selalu ditunggu.

Sesungguhnya saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai


mengasah sikap empati kita kepada kaum muslim. Ditengah

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 16


MONDOSIYOKO
kebisuan dan ketumpulan hati sebagian besar masyarakat,
akibat deraan permasalahan hidup yang menumpuk, empati
dapat menjadi pelumas yang melicinkan tumbuhnya rasa kasih
sayang, juga menjadi penyubur persemaian bibit-bibit cinta kasih
di ladang hati kita.

Seseorang telah datang menemui Rasulullah SAW dan telah


menceritakan tentang kelaparan yang dialaminya. Kebetulan
pada ketika itu baginda tidak mempunyai makanan. Baginda
Rasulullah SAW kemudian bertanya kepada para sabahat,
"Adakah diantara kamu yang sanggup melayani orang ini sebagai
tamu malam ini untukku?" Seorang dari kaum Anshar menyahut,
"Wahai Rasullah, saya sanggup melakukannya".

Orang Anshar itu membawa orang tadi kerumahnya dan


menerangkan pula kepada istrinya seraya berkata, "Beliau
adalah tamu Rasulullah kita mesti melayaninya dengan sebaik-
baiknya." Lalu istrinya menjawa, "Demi Allah! Sebenarnya aku
tidak menyimpan makanan apapun, yang ada cuma sedikit, itu
hanya mencukupi untuk makanan anak-anak kita. Orang Anshar
itu pun berkata, "Kalau begitu engkau tidurkanlah mereka dahulu
(anak-anaknya) tanpa memberi makanan kepada mereka.
Apabila saya duduk berbincang-bincang dengan tamu ini
disamping jamuan makan yang sedikit ini, dan apabila kami
mulai makan engkau padamkanlah lampu itu, sambil berpura-
pura hendak membetulkannya kembali supaya tamu itu tidak
mengetahui bahwa saya tidak makan bersamanya."

Begitu besar pancaran cinta kasih dari dalam hari orang Anshar
tersebut, membuat sebuah keluarga merelakan untuk berkorban,
demi saudara lain yang lebih membutuhkan. Jika sikap empati
kepada orang lain ini menjadi bagian dari sikap keseharian

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 17


MONDOSIYOKO
muslim, beban dan tekanan semula menjadi penyakit mematikan
dapat berubah menjadi kesembuhan..

Empati didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk


mengenali, mempresepsi, dan merasakan perasaan orang lain.
Karena pikiran, kepercayaan, dan keinginan seseorang
berhubungan dengan perasaannya, seseorang yang berempati
akan mampu mengetahui pikiran dan mood orang lain. Empati
sering dianggap sebagai semacam resonansi perasaan.
Memberi sedekah. Sedekah sebagai amal perbuatan
yang wajib kita berikan khususnya terhadap harta benda
yang telah dititipkan oleh Allah SWT kepada kita.
Sesungguhnya dalam harta kita ada hak orang lain, seperti
zakat minimal sebesar 2,5%, atau bisa berbentuk yang lain
seperti infaq, wakaf, hibah, hadiah, dan sebagainya.
Menolong orang sakit. Seseorang yang lemah hingga
sakit, sangat membutuhkan keberadaan orang lain. Kita
akan terasa sangat berharga keberadaan dan fungsi kita di
saat orang lain sangat membutuhkan. Bahkan di agama
diajarkan menjenguk orang sakit akan mendapatkan
pahala yang banyak, juga termasuk merawat jenazah.
Mencintai lingkungan dan alam. Lingkungan dan alam
diciptakan Allah untuk kepentingan manusia, maka menjadi
kewajiban kita untuk menjaganya. Bila hutan itu aman
maka kita akan terhindar dari banjir, cuaca panas, dan
kekurangan makanan dan buah-buahan. Bila sungai bersih
maka kita akan mudah untuk mandi, masak, cuci,
bepergian dengan naik transportasi air, dan sebagainya.
Mengajarkan ilmu. Bila kita dengan ilmu yang belum
banyak, namun mau mengajarkan bahkan mampu
membuat orang lain menjadi pandai, pintar, bahkan
mandiri, maka sesungguhnya ilmu itu akan menjadi amalan
SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 18
MONDOSIYOKO
jariyah yang tidak akan putus amalannya walaupun kita
sudah meninggal.
Menghormati orang tua. Kita ada di dunia ini karena
peran orang tua sangat besar. Menghormati orang yang
lebih tua sama saja menghormati ayah dan ibu kita sendiri.

Guru merupakan aspek besar dalam penyebaran ilmu,


apalagi jika yang disebarkan adalah ilmu agama yang
mulia ini. Para pewaris nabi begitu julukan mereka para
pemegang kemulian ilmu agama. Tinggi kedudukan mereka
di hadapan Sang Pencipta.

Ketahuilah saudaraku para pengajar agama mulai dari


yang mengajarkan iqra sampai para ulama besar, mereka
semua itu ada di pesan Rasulullah Shallallahualaihi
Wasallam. Beliau bersabda,

Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak


menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih
muda serta yang tidak mengerti hak ulama (HR. Ahmad
dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami).

Tersirat dari perkatanya shallahu alaihi wa salam, bahwa


mereka para ulama wajib di perlakukan sesuai dengan
haknya. Akhlak serta adab yang baik merupakan kewajiban
yang tak boleh dilupakan bagi seorang murid.

Guru kami DR. Umar As-Sufyani Hafidzohullah mengatakan,


Jika seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka
akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya
berkah dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 19


MONDOSIYOKO
ilmunya, atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu
semua contoh dari dampak buruk.

Maka seperti adab yang baik kepada seorang guru?

Menghormati guru

Para Salaf, suri tauladan untuk manusia setelahnya telah


memberikan contoh dalam penghormatan terhadap
seorang guru. Sahabat Abu Said Al-Khudri Radhiallahu
anhu berkata,

Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di
hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami
terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara
(HR. Bukhari).

Ibnu Abbas seorang sahabat yang alim, mufasir Quran


umat ini, seorang dari Ahli Bait Nabi pernah menuntun tali
kendaraan Zaid bin Tsabit al-Anshari radhiallahu anhu dan
berkata,

Seperti inilah kami diperintahkan untuk memperlakukan


para ulama kami.

Berkata Abdurahman bin Harmalah Al Aslami,

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 20


MONDOSIYOKO
Tidaklah sesorang berani bertanya kepada Said bin
Musayyib, sampai dia meminta izin, layaknya meminta izin
kepada seorang raja.

Ar-Rabi bin Sulaiman berkata,

Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan


Asy-Syafii melihatku karena segan kepadanya.

Diriwayatkan oleh AlImam Baihaqi, Umar bin Khattab


mengatakan,

Tawadhulah kalian terhadap orang yang mengajari


kalian.

Al Imam As Syafii berkata,

Dulu aku membolak balikkan kertas di depan Malik


dengan sangat lembut karena segan padanya dan supaya
dia tak mendengarnya.

Abu Ubaid Al Qosim bin Salam berkata, Aku tidak pernah


sekalipun mengetuk pintu rumah seorang dari guruku,
karena Allah berfirman,

Kalau sekiranya mereka sabar, sampai kamu keluar


menemui mereka, itu lebih baik untuknya (QS. Al Hujurat:
5).

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 21


MONDOSIYOKO
Sungguh mulia akhlak mereka para suri tauladan kaum
muslimin, tidaklah heran mengapa mereka menjadi ulama
besar di umat ini, sungguh keberkahan ilmu mereka buah
dari akhlak mulia terhadap para gurunya.

Memperhatikan adab-adab ketika berada di depan


guru
Adab Duduk

Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya


Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, Pakailah adab yang terbaik
pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara
yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya.

Syaikh Utsaimin mengomentari perkataan ini, Duduklah


dengan duduk yang beradab, tidak membentangkan kaki,
juga tidak bersandar, apalagi saat berada di dalam
majelis.

Ibnul Jamaah mengatakan, Seorang penuntut ilmu harus


duduk rapi, tenang, tawadhu, mata tertuju kepada guru,
tidak membetangkan kaki, tidak bersandar, tidak pula
bersandar dengan tangannya, tidak tertawa dengan keras,
tidak duduk di tempat yang lebih tinggi juga tidak
membelakangi gurunya.

Adab Berbicara

Berbicara dengan seseorang yang telah mengajarkan


kebaikan haruslah lebih baik dibandingkan jika berbicara
kepada orang lain. Imam Abu Hanifah pun jika berada
depan Imam Malik ia layaknya seorang anak di hadapan
ayahnya.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 22


MONDOSIYOKO
Para Sahabat Nabi shallahu alaihi wa sallam, muridnya
Rasulullah, tidak pernah kita dapati mereka beradab buruk
kepada gurunya tersebut, mereka tidak pernah memotog
ucapannya atau mengeraskan suara di hadapannya,
bahkan Umar bin khattab yang terkenal keras wataknya
tak pernah menarik suaranya di depan Rasulullah, bahkan
di beberapa riwayat, Rasulullah sampai kesulitan
mendengar suara Umar jika berbicara. Di hadist Abi Said al
Khudry radhiallahu anhu juga menjelaskan,

Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah


Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kemudian duduk di
hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami
terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara
(HR. Bukhari).

Sungguh adab tersebut tak terdapatkan di umat manapun.

Adab Bertanya

Allah Subhanahu wa Taala berfirman,

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai


pengetahuan jika kamu tidak mengetahui (QS. An Nahl:
43).

Bertanyalah kepada para ulama, begitulah pesan Allah di


ayat ini, dengan bertanya maka akan terobati kebodohan,
hilang kerancuan, serta mendapat keilmuan. Tidak

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 23


MONDOSIYOKO
diragukan bahwa bertanya juga mempunyai adab di dalam
Islam. Para ulama telah menjelaskan tentang adab
bertanya ini. Mereka mengajarkan bahwa pertanyaan
harus disampaikan dengan tenang, penuh kelembutan,
jelas, singkat dan padat, juga tidak menanyakan
pertanyaan yang sudah diketahui jawabannya.

Di dalam Al-Quran terdapat kisah adab yang baik seorang


murid terhadap gurunya, kisah Nabi Musa dan Khidir. Pada
saat Nabi Musa alihi salam meminta Khidir untuk
mengajarkannya ilmu,

Khidir menjawab, Sungguh, engkau(musa) tidak akan


sanggup sabar bersamaku (QS. Al Kahfi: 67).

Nabi Musa, Kaliimullah dengan segenap ketinggian


maqomnya di hadapan Allah, tidak diizinkan untuk
mengambil ilmu dari Khidir, sampai akhirnya percakapan
berlangsung dan membuahkan hasil dengan sebuah syarat
dari Khidir.

Khidir berkata, jika engkau mengikuti maka janganlah


engkau menanyakanku tentang sesuatu apapun, sampai
aku menerangkannya (QS. Al Kahfi:70).

Jangan bertanya sampai diizinkan, itulah syarat Khidir


kepada Musa. Maka jika seorang guru tidak
mengizinkannya untuk bertanya maka jangalah bertanya,
tunggulah sampai ia mengizinkan bertanya. Kemudian,
doakanlah guru setelah bertanya seperti ucapan,

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 24


MONDOSIYOKO
Barakallahu fiik, atau Jazakallahu khoiron dan lain lain.
Banyak dari kalangan salaf berkata,

Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti


mendoakan kedua orang tuaku dan guru guruku
semuanya.

Adab dalam Mendengarkan Pelajaran

Para pembaca, bagaimana rasanya jika kita berbicara


dengan seseorang tapi tidak didengarkan? Sungguh
jengkel dibuatnya hati ini. Maka bagaiamana perasaan
seorang guru jika melihat murid sekaligus lawan bicaranya
itu tidak mendengarkan? Sungguh merugilah para murid
yang membuat hati gurunya jengkel.

Agama yang mulia ini tak pernah mengajarkan adab


seperti itu, tak didapati di kalangan salaf adab yang seperti
itu. Sudah kita ketahui kisah Nabi Musa yang berjanji tak
mengatakan apa-apa selama belum diizinkan. Juga para
sahabat Rasulullah yang diam pada saat Rasulullah berada
di tengah mereka.

Bahkan di riwayatkan Yahya bin Yahya Al Laitsi tak beranjak


dari tempat duduknya saat para kawannya keluar melihat
rombongan gajah yang lewat di tengah pelajaran, yahya
mengetahui tujuannya duduk di sebuah majelis adalah
mendengarkan apa yang dibicarakan gurunya bukan yang
lain.

Apa yang akan Yahya bin Yahya katakan jika melihat


keadaan para penuntut ilmu saat ini, jangankan

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 25


MONDOSIYOKO
segerombol gajah yang lewat, sedikit suarapun akan
dikejar untuk mengetahuinya seakan tak ada seorang guru
di hadapannya, belum lagi yang sibuk berbicara dengan
kawan di sampingnya, atau sibuk dengan gadgetnya.

Mendoakan guru

Banyak dari kalangan salaf berkata,

Tidaklah aku mengerjakan sholat kecuali aku pasti


mendoakan kedua orang tuaku dan guru guruku
semuanya.

Memperhatikan adab-adab dalam menyikapi


kesalahan guru

Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda,

Setiap anak Adam pasti berbuat kesalahan, dan yang


terbaik dari mereka adalah yang suka bertaubat (HR.
Ahmad)

Para guru bukan malaikat, mereka tetap berbuat


kesalahan. Jangan juga mencari cari kesalahannya,
ingatlah firman Allah.

Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan


janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 26


MONDOSIYOKO
seorang di antara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya (QS. Al Hujurot:12).

Allah melarang mencari kesalahan orang lain dan


menggibahnya, larangan ini umum tidak boleh mencari
kesalahan siapapun. Bayangkan bagaimana sikap
seseorang jika ia mendengar aib saudara atau kawannya?
Bukankah akan menyebabkan dampak yang buruk akan
hubungan mereka? Prasangka buruk akan mencuat, jarak
akan tambah memanjang, keinginan akrab pun tak
terbenak lagi di pikiran.

Lantas, bagaimanakah jika aib para ulama, dan para


pengajar kebaikan yang tersebar? Sungguh manusia pun
akan menjauhi mereka, ilmu yang ada pada mereka seakan
tak terlihat, padahal tidaklah lebih di butuhkan oleh
manusia melainkan para pengajar kebaikan yang menuntut
hidupnya ke jalan yang benar. Belum lagi aib-aib dusta
yang tersebar tentang mereka.

Sungguh baik para Salaf dalam doanya,

Ya Allah tutupilah aib guruku dariku, dan janganlah kau


hilangkan keberkahan ilmuya dari ku.

Para salaf berkata,

Daging para ulama itu mengandung racun.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 27


MONDOSIYOKO
Guru kami DR. Awad Ar-Ruasti Hafidzohullah menjelaskan
tentang makna perkataan ini, Siapa yang suka berbicara
tentang aib para ulama, maka dia layaknya memakan
daging para ulama yang mengandung racun, akan sakit
hatinya, bahkan dapat mematikan hatinya.

Namun, ini bukan berarti menjadi penghalang untuk


berbicara kepada sang guru atas kesalahannya yang
tampak, justru seorang tolabul Ilm harus berbicara kepada
gurunya jika ia melihat kesalahan gurunya. Adab dalam
menegur merekapun perlu diperhatikan mulai dari cara
yang sopan dan lembut saat menegur dan tidak
menegurnya di depan orang banyak.

Meneladani penerapan ilmu dan akhlaknya

Merupakan suatu keharusan seorang penuntut ilmu


mengambil ilmu serta akhlak yang baik dari gurunya.
Kamipun mendapati di tempat kami menimba ilmu saat ini,
atau pun di tanah air, para guru, ulama, serta ustad begitu
tinggi akhlak mereka, tak lepas wajahnya menebarkan
senyum kepada para murid, sabarnya mereka dalam
memahamkan pelajaran, sabar menjawab pertanyaan para
tolibul ilm yang tak ada habisnya, jika berpapasan di jalan
malah mereka yang memulai untuk bersalaman, sungguh
akhlak yang sangat terpuji dari para penerbar sunnah.

syaikh Ibnu Utsaimin berkata, Jika gurumu itu sangat baik


akhlaknya, jadikanlah dia qudwah atau contoh untukmu
dalam berakhlak. Namun bila keadaan malah sebaliknya,
maka jangan jadikan akhlak buruknya sebagai contoh
untukmu, karena seorang guru dijadikan contoh dalam
akhlak yang baik, bukan akhlak buruknya, karena tujuan

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 28


MONDOSIYOKO
seorang penuntut ilmu duduk di majelis seorang guru
mengambil ilmunya kemudian akhlaknya.

Sabar dalam membersamainya

Tidak ada satupun manusia di dunia ini kecuali pernah


berbuat dosa, sebaik apapun agamanya, sebaik apapun
amalnya nya, sebanyak apapun ilmunya, selembut apapun
perangainya, tetap ada kekurangannya. Tetap bersabarlah
bersama mereka dan jangan berpaling darinya.

Allah berfirman :

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-


orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua
matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang
yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami,
serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas (QS.Al Kahfi:28).

Karena tidak ada yang lebih baik kecuali bersama orang


orang yang berilmu dan yang selalu menyeru Allah Azza
wa Jalla.

Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan,

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 29


MONDOSIYOKO
Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru
Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena
memusuhinya

BAB III

A. Shalat Jumat
1. Pengertian Shalat Jumat
Shalat Jumat adalah shalat fardhu dua rakaat yang
dikerjakan pada waktu Zhuhur sesudah dua khutbah. Orang yang
telah mengerjakan shalat jumat, tidak diwajibkan mengerjakah
shalat Zhuhur lagi.[1]

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 30


MONDOSIYOKO
2. Hukum Shalat Jumat dan Dasar Hukumnya
Shalat Jumat hukumnya fardhu ain bagi setiap muslim yang
mukallaf, laki-laki, merdeka, sehat, dan bukan musafir serta
dikerjakan secara berjamaah. Sebagaimana firman Allah SWT:












Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al-Jumuah: 9)[2]
( )




Arinya : Pergi (ke tempat shalat) jumat itu wajib atas tiap-
tiap orang yang telah dewasa.
Ada empat golongan yang tidak dikenakan kewajiban
melakukan shalat Jumat yaitu : hamba sahaya, perempuan,
anak-anak dan orang sakit. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah
SAW dalam haditsnya :









()
Artinya : Shalat Jumat itu wajib atas setiap muslim, kecuali 4
golongan yaitu hamba sahaya, perempuan, anak-anak dan orang
sakit. (H.R Abu Daud)[3]
Selain itu hal-hal yang merupakan uzur jamaah, juga
dipandang sebagai uzur dalam melaksanakan shalat Jumat.
Orang tua bangka dan orang lumpuh, tetap wajib
melakukan shalat Jumat jika mereka mendapatkan
pengangkutan, walaupun dengan menyewa ataupun meminjam.
Begitu juga dengan orang buta juga tetap wajib melakukan
shalat Jumat bila ia dapat berjalan sendiri tanpa kesulitan atau
ada orang yang menuntunnya, sekalipun dengan upah.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 31


MONDOSIYOKO
Dan bagi orang yang mampu mengerjakannya kemudian
ia tinggalkan maka akan dicap sebagai orang yang munafik, Nabi
bersabda :

( )




Artinya : Barang siapa meninggalkan shalat Jumat tiga kali
karena menganggapnya enteng, niscaya Allah akan menutup
mata hatinya. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzy)[4]

3. Syarat-Syarat Mendirikan Shalat Jumat


Untuk sahnya melakukan shalat Jumat harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a. diadakan dilingkungan bangunan tempat tinggal tetap
(wathan);
b. dilakukan dengan berjamaah tidak boleh kurang dari 40
orang;
c. dilakukan pada waktu Zhuhur, dalilnya adalah :
( )











Artinya : Rasulullah SAW melaksanakan shalat Jumat ketika
matahari tergelincir. (H.R. Bukhari).












Artinya : Kami shalat dengan Rasulullah SAW ketika matahari
tergelincir, kemudian kami pulang dengan mengikuti bayang-
bayang tembok. (H.R. Muslim).
d. dua khutbah sebelum shalat;
Keharusan khutbah pada shalat Jumat itu dapat diketahui
dari hadits Jabir Ibn Samurah ra:










Artinya : Bahwasanya Rasulullah SAW selalu berkhutbah dua
kali pada hari Jumat, duduk di antara keduanya, dan ketika
berkhutbah dengan berdiri.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 32


MONDOSIYOKO
4. Sunnat Jumat
Sunnat-sunnat Jumat antara lain:
a. mandi;
Orang yang akan melakukan shalat Jumat
disunnahkan mandi sesuai dengan anjuran Nabi SAW dalam
haditsnya :





Artinya : Apabila seseorang kamu akan mendatangi shalat
Jumat maka hendaklah ia mandi. (H.R. Syaikhani).








Arinya : Barang siapa berwudhu pada hari Jum;at maka itu
sudah baik, namun siapa yang mandi maka itu lebih baik.
b. membersihkan tubuh dari segala bau yang tidak enak:
c. memotong kuku dan kumis;
d. memakai pakaian yang terbaik (terutama yang putih);
e. memakai wangi-wangian;
f. berdiam diri sambil mendengarkan khutbah.
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum berkata-
kata pada waktu imam menyampaikan khutbah, Imam Malik dan
Abu Hanifah mengatakan hukumnya haram berdasarkan :
b. ayat Al-Quran :
Artinya : Dan apabila dibacakan Al-Quran maka
dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang. (Al-
Araf: 204)
2. Hadits :








Artinya : Bila engkau mengatakan diamlah kepada
temanmu di hari Jumat, ketika imam sedang berkhutbah, maka
sesungguhnya engkau telah berbuat sia-sia. (H.R. Bukhari).

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 33


MONDOSIYOKO
Sedangkan Imam SyafiI dalam Qawl Jadid-nya
berpendapat bahwa berdiam diri itu adalah sunnah dan tidak
haram berkata-kata pada saat khutbah berlangsung.

5. Khutbah Jumat
Shalat Jumat ialah perkataan yang mengandung
mauizhah dan tuntunan ibadah yang diucapkan oleh khatib
dengan syarat yang telah ditentukan syara dan menjadi rukun
untuk memberikan pengertian para hadirin, menurut rukun dari
shalat Jumat.
Khutbah Jumat terbagi menjadi dua yang antara
keduanya diadakan waktu istirahat yang pendek dan khutbah ini
dilakukan sebelum shalat.[5]
Adapun syarat-syarat dua khutbah Jumat ada tiga belas.
a. Yang berkhutbah harus laki-laki.
b. Yang berkhutbah bukan orang yang tuli, yang tidak dapat
mendengar sama sekali.
c. Khutbah harus dilakukan dalam bangunan yang digunakan
shalat Jumat.
d. Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
e. Badan, pakaian dan tempat khatib harus suci dari najis.
f. Menutup aurat.
g. Berdiri di waktu melakukan khutbah itu bagi yang berkuasa.
h. Duduk antara dua khutbah dengan istirahat yang pendek.
i. Berturut-turut antara kedua khutbah itu dengan shalat.
j. Berturut-turut antara kedua khutbah itu dengan shalat.
k. Suaranya keras sehingga dapat didengar oleh paling sedikit
40 orang pengunjung mesjid.
l. Khutbah dilakukan di waktu Zhuhur.
m. Rukun-rukun khutbah itu harus dengan bahasa Arab.[6]

Adapun rukun-rukun khutbah Jumat ada 6.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 34


MONDOSIYOKO
a. Memuji Allah pada tiap-tiap permulaan dua khutbah,
sekurang-kurangnya membaca hamdalah.
b. Mengucapkan shalawat atas Rasulullah SAW dalam kedua
khutbah itu, sekurang-kurangnya,
, artinya
Dan shalawat atas Rasulullah SAW.
c. Membaca syahadatain (dua kalimat syahadat).
d. Berwasiat dengan taqwallah, yakni menganjurkan agar taqwa
kepada Allah pada tiap-tiap khutbah, sekurang-kurangnya


artinya takutlah kamu kepada Allah.
e. Membaca ayat Al-Quran barang seayat di salah satu kedua
khutbah itu dan lebih utama di dalam khutbah yang pertama.
f. Memohonkan ampunan bagi kaum muslimin dan muslimat,
mukminin dan mukminat.[7]
Adapun sunat-sunat khutbah Jumat antara lain.
a. Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang tinggi.
b. Memberi salam kepada hadirin dan menghadap kepada yang
hadir.
c. Khatib berpegang sebuah tongkat atau panah dan atau yang
serupa dengan itu.
d. Duduk istirahat sejenak sesudah mengucapkan salam.
e. Hendaklah fasih dan keras suaranya, agar yang
mendengarkannya paham akan kata-kata yang diucapkan.
f. Hendaklah khutbah itu lebih pendek dari shalat.
g. Khutbah hendaknya disudahi dengan permohonan ampunan
kepada Allah, dan yang lebih pada khutbah kedua.
h. Supaya jangan ada seorangpun yang berkata-kata ketika
khutbah sedang dibaca.
i. Supaya khatib masuk ke mesjid ketika khutbah akan dimulai
dan gugurlah dari padanya sunat tahyat mesjid.
j. Membaca surat Al-Ikhlas di waktu duduk antara dua khutbah

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 35


MONDOSIYOKO
BAB IV
A. PENGERTIAN SHALAT JAMA DAN SHOLAT QOSHOR
a. Shalat jama
Sholat jama ialah melaksanakan dua shalat wajib dalam
satu waktu.Seperti melaksanakan shalat Dzuhur dan shalat Ashar
di waktu Dzuhur. menjama shalat separti ini dinamakan Jama
Taqdim. atau melaksanakan shalat dzuhur dan ashar di waktu
Ashar dinamakan Jama Takhir. Dan melaksanakan shalat Magrib
dan shalat Isya bersamaan di waktu sholat Magrib atau
melaksanakannya di waktu Isya.
Jadi shalat yang boleh dijama adalah semua shalat Fardhu
kecuali shalat Shubuh. Shalat shubuh harus dilakukan pada
waktunya, shalat subuh tidak boleh dijama dengan shalat Isya
atau shalat Dhuhur. Dan untuk menjama shalat harus sesuai
dengan urutan waktu sholat yang telah ditentukan oleh Allah
SWT dan tidak boleh menjama sholat dengan membalikkan
waktu sholat yang telah ditentukan oleh Allah SWT, dan pada
saat menjama dua sholat, maka cukup dengan
mengumandangkan iqamat di antara dua sholat yang dijama.

b. Shalat Qashar
shalat Qashar adalah meringkas shalat yang empat rakaat
menjadi dua rakaat. Seperti shalat Dhuhur, Ashar dan
Isya.Sedangkan shalat Magrib dan shalat Shubuh tidak bisa
diqashar.
Dasar-dasar hukum seseorang boleh mengqashar sholat
adalah sebagai berikut :
1- Firman Allah swt :
Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah
mengapa kamu men-qashar sembahyang(mu), jika kamu takut

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 36


MONDOSIYOKO
diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu
adalah musuh yang nyata bagimu. ( Qs An Nisa : 101 )

B. HAL HAL YANG DIPERBOLEHKAN JAMA DAN QOSHOR


a. Safar (Bepergian)
Bagi orang yang sedang atau akan bepergian, baik masih
di rumah (tempat tinggal) atau dalam perjalanan, dan atau
sudah sampai di tujuan, dibolehkan menjama shalat, baik
dilakukan secara jama taqdim maupun jama takhir sama saja,
dan selama berada ditempat yang dituju tetap boleh menjama
shalat dengan syarat tidak berniat untuk menetap di tempat itu.
Seperti yang dilakukan oleh Rasul SAW.







Rasulullah menjamak antara shalat Dhuhur dan Ashar
bilamana beliau berada di tengah perjalanan dan menjamak
antara Maghrib dan Isya.(HR. Bukhari)
b. Hujan
Jika seseorang berada di suatu masjid atau mushalla, tiba-
tiba turun hujan sangat lebat, maka dibolehkan menjama shalat
maghrib dengan isya, dzuhur dan ashar,
Nabi saw pernah menjama antara sholat maghrib dan
isya pada suatu malam yang diguyur hujan lebat. (HR.
Bukhari)

c. Sakit
Sakit merupakan cobaan dan ujian bagi manusia, dan
apabila seseorang sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian
sakit ini, dan tetap menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya,
khususnya perintah shalat, maka akan mengurangi dosa-
dosanya, sekalipun shalat itu dikerjakan dengan cara dijama
d. Takut

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 37


MONDOSIYOKO
Takut dalam masalah ini bukan takut seperti yang biasa
dialami oleh setiap orang, akan tetapi yang dimaksud takut disini
yaitu takut secara bathin.























.
Diriwayatkan dari Yala Ibn Umayyah, ia berkata: Saya
bertanya kepada Umar Ibnul Khaththab tentang (firman
Allah): "Laisa alaikum junaahun an taqshuru minashalah in
khiftum an yaftinakumu-lladzina kafaru". Padahal sesungguhnya
orang-orang dalam keadaan aman. Kemudian Umar berkata:
Saya juga heran sebagaimana anda heran terhadap hal itu.
Kemudian saya menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw.
Beliau bersabda: Itu adalah pemberian Allah yang diberikan
kepada kamu sekalian, maka terimalah pemberian-Nya.(HR.
Muslim)
e. Keperluan (kepentingan) Mendesak
Dalam banyak kejadian di masyarakat, kadang kalanya
karena sibuk dengan beberapa keperluan, kepentingan, mereka
melupakan shalat yang telah menjadi kewajiban bagi setiap
muslim beriman. Maka boleh menjama shalat bagi orang yang
tidak dalam safar, jika ada kepentingan yang mendesak, asal hal
itu tidak dijadikan kebiasaan dalam hidupnya.

C. TATA CARA MELAKUKAN SHALAT JAMA DAN QASHAR


Dalam menggabungkan dua shalat dianjurkan cukup
dengan satu adzan dan dua kali iqomat untuk tiap-tiap
sholatnya.
Jamak itu ada 2 cara yakni:
a. Jamak Taqdim yaitu menjamak shalat diwaktu sholat
yangpertama. Contohnya menjamak sholat zuhur dan asar

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 38


MONDOSIYOKO
diwaktu zuhur dan menjamak sholat maghrib dan isya diwaktu
maghrib. Dalam hal ini jumhur berpendapat bahwa
disyaratkannya untuk beriringan antar dua sholat tadi tanpa ada
pemisah. Syeikh islam Ibnu Taimiyah tidak sependapat dengan
pendapat ini, dia berkata, Tidak disyariatkan yang demikian.Dan
ini adalah satu Riwayat dari imam Ahmad dan satu pendapat di
kalangan madzhab syafii. dan inilah pendapat yang paling
mengarah. Tata caranya yaitu:
1. Sholat diwaktu yang pertama.(dhuhur sebelum asar atau
maghrib sebelum isya)
2. Berniat jama taqdim pada sholat pertama agar berbeda
dari sholat-solat biasa.
3. Berturut-turut dalam mengerjakan diantara keduanya
sehingga antara keduanya tidak berselang lama, yakni lebih
kurang selama dua rakaat ringan tetapi diantara kedua sholat itu
diperbolehkan bersuci, adzan dan iqomah. Ketentuan ini berlaku
bagi jamak taqdim, sedangkan untuk jamak takhir tidak
berlaku[24]
4. Kedua sholat dilakukan secara tertib, yakni dimulai dengan
sholat pertama terlebih dahulu (zuhur ato maghrib) yakni:
Contoh:
1. Berniat salat duhur dengan jamak takdim. Bila dilafalkan
yaitu:
Saya niat salat salat duhur empat rakaat digabungkan dengan
salat asar dengan jamak takdim karena Allah Taala
2. Takbiratul ihram
3. Salat duhur empat rakaat seperti biasa.
4. Salam
5. Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (asar), jika
dilafalkan sebagai berikut;
Saya niat salat asar empat rakaat digabungkan dengan salat
duhur dengan jamak takdim karena Allah taala.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 39


MONDOSIYOKO
6. Takbiratul Ihram
7. Salat asar empat rakaat seperti biasa.
8. Salam
A. Jamak Takhir yaitu menjamak shalat di waktu shalat yang
kedua. Contohnya: menjamak sholat zuhur dan asar diwaktu asar
dan menjamak sholat maghrib dan isya diwaktu
isya. [25]Apabila kedua shalat yang dijamak dilakukan di waktu
shalat yang kedua (jamak takhir) , maka tidak di syariat kan
beriringan antara dua sholat yang digabung itu, bahkan
diperbolehkan untukmemisah keduanya. Misalkan shalat dhuhur
di awal waktu ashar dan shalat ashar di akhirkan sampai habis
waktunya.Ini pendapat Jumhur selain madzhab Hanbali. Tata
caranya yaitu :
1. Sholat dilakukan diwaktu yang kedua (asar atau isya)
2. Berniat sejak waktu yang pertama bahwa ia akan
melakukan sholat pertama itu diwaktu yang kedua, supaya ada
maksud yang keras untuk mengerjakan shalat yang pertama dan
tidak ditinggalkan begitu saja[26].
3. Sholat yang dilakukan terlebih dahulu adalah sholat asar
atau isya terlebih dahulu, baru kemudian sholat dhuhur atau
maghrib dan bias juga dilakukan sholat dhuhur atau maghrib
terlebih dahulu, baru kemudian sholat asar atau isya.
Contoh:
1. Berniat menjamak salat magrib dengan jamak takhir. Bila
dilafalkan yaitu:
Saya niat salat magrib tiga rakaat digabungkan dengan salat
isya dengan jamak takhir karena Allah Taala
2. Takbiratul ihram
3. Salat magrib tiga rakaat seperti biasa.
4. Salam.
5. Berdiri lagi dan berniat salat yang kedua (isya), jika
dilafalkan sebagai berikut;

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 40


MONDOSIYOKO
Saya berniat salat isya empat rakaat digabungkan dengan
salat magrib dengan jamak takhir karena Allah Taala.
6. Takbiratul Ihram
7. Salat isya empat rakaat seperti biasa
8. Salama
Adapun tata cara sholat qoshor itu tidak ada bedanya dengan
sholat dua rekaat yang lainnya, karena qoshor hanya meringkas
sholat yang empat rekaat menjadi dua rekaat
Pada prinsipnya, pelaksanaan sholak qoshor sama dengan
sholat biasa hanya saja berbeda pada niat rekaatnya dijadikan
dua rekaat dan tidak ada tasyahud awal. Jadi setelah dua rekaat
kemudian melakukan tasyahud akhir dan salam.
Contoh niat dhuhur yang di qoshor
aku tunaikan sholat fardlu dhuhur, diqoshor karena allah
ataala

D. JARAK SAFAR YANG DIPERBOLEHKAN DI JAMA DAN DI


QOSHOR
Adapun jarak perjalanan (safar) yang dibolehkan untuk
menjama dan mengqashar ternyata ulama berbeda pendapat.
Ada ulama yang berpendapat jarak minimal 1 farsakh atau tiga
mil, ada yang minimal 3farsakh, ada yang berpendapat safar
minimal harus sehari-semalam, bahkan ada yang berpendapat
tidak ada jarak dan waktu yang pasti karena sangat tergantung
pada kondisi fisik, psikis serta keadaan sosiologis dan lingkungan
masyarakat. Jika memang perjalanan tersebut berat dan
menyulitkan maka ada keringanan dan
kelonggran (rukhsah)berupa shalat jama dan qashar. Sebab
maksud pemberian rukhsahadalah untuk mehilangkan beban dan
kesulitan.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 41


MONDOSIYOKO
Ada riwayat yang mengatakan dari shahabat Anas bin
Malik, bahwa Rasulullah Saw mengqashar shalat dalam
perjalanan yang berukuran 3 mil atau 1 farsakh.

:
:








Dari Syubah dari Yahya bin Yazid Al-Hanaiy, ia berkata :
Aku pernah bertanya kepada Anas tentang mengqashar shalat,
lalu ia menjawab, Adalah Rasulullah SAW apabila bepergian
sejauh tiga mil atau tiga farsakh, maka beliau shalat dua
rekaat. (Syubah ragu, tiga mil atau tiga farsakh (HR.
Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Baihaqi)









Adapun Rasulullah SAW bila bepergian sejauh satu farsakh,
maka beliau mengqashar Shalat(HR. Said bin Manshur. Dan
disebutkan oleh Hafidz dalam at-Talkhish, ia mendiamkan
adanya hadits ini, sebagai tanda mengakuinya)

E. LAMA SAFAR YANG DIPERBOLEHKAN DI JAMA DAN DI


QOSHOR
Para ulama juga berbeda pendapat berapa lama perjalanan
yang membolehkan musafir melaksanakan sholat jama dan
qashar.
Imam Malik, As-Syafii dan Ahmad berpendapat bahwa
maksimal 3 hari bagi muhajirin yang akan mukim (tinggal) di
tempat tersebut. Sementara ada juga yang berpendapat
maksimal 4 hari, 10 hari (Muttafaq alayh, dari Anas bin Maliik),
12 hari (H.R. Ahmad, dari imran), 15 hari (pendapat Abu
Hanifah), 17 hari, dan 19 hari (muttafaq alayh, dari Ibn Abbas).
Jika diperlihatkan secara seksama pada hadis-hadis dari
para sahabat di atas, umumnya mereka menceritakan sholat
safar sesuai dengan keadaan dan perspektif mereka masing-
masing. Inilah yang kemudian dipahami oleh para Imam

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 42


MONDOSIYOKO
Madzhab sehingga mereka berbeda pendapat dalam batasan
jarak dan waktu kebolehan shalat jama dan qashar. Dari
pendapat yang ada, yang lebih kuat adalah pendapat yang
menyatakan bahwa selama berstatus sebagai musafir biasa
(bukan musafir perang) dan tidak tinggal lebih dari 19 hari di
satu tempat tersebut, maka masih diberikan keringanan untuk
menjama-qashar shalatnya. tetapi Kalau musafir perang, maka
boleh menjama-qashar shalatnya selama masih dalam suasana
perang. Sedangkan bagi musafir dengan tujuan maksiat, maka
senagian besar ulama berpendapat tidak ada keringanan qashar
kepadanya.

SMPN 1 PALANGKA RAYA | SAMUDERA BRAMANTYO BARA 43


MONDOSIYOKO

Anda mungkin juga menyukai