- Bertemu dengan Bp. Gito untuk menunggu penempatan KP dan
penentuan mentor di P2B PLN.
Day 2
- Kuliah pengenalan dengan Bp. Lukman dan Bp. Hanif tentang
system pengenalan system tenaga listrik dan SCADA. - Materi Kuliah SCADA: o Unit Jateng DIY mengatur 500kV dan 150kV. o Pembangkit disesuaikan dengan tipe load seperti base load dan peaker. Pembangkit juga diatur dengan merit order. o Pembangkit peaker: PLTD, PLTG, PLTA, PLTS, PLTB. o PLTA peaker airnya dibendung dan tida ksepanjang tahun. Contoh penggunaan PLTA peaker sebagai berikut, jika debit air tahunan 1000m3, maka digunakan 800 untuk base load dan 200 untuk peaker. o PLTG menghasilkan harga listrik Rp3000/kwh sedangkan PLN hanya menjual Rp1200/kwh. Sedangkan untuk PLTU, biaya pembangkitan sebesar Rp 800- 900/kwh. o Beban rata-rata Jawa-Bali 20.000MWh, dengan beban puncak 24.000MWh. o Kondisi system ada 4 yaitu normal, gangguan (bisa kembali ke normal bisa ke darurat), darurat, restorative. o Indeks kekuatan system JW sebesar 900MW/Hz. Jadi jika system kehilangan 900MW, maka frekuensi system akan turun 1Hz. o Blackout terakhir Indonesia yaitu 1998 o Kerugian blackout yaitu: starting lama, as/poros generator bisa patah akibat momen inersia. o Pelanggan transmisi adalah GI yang dianggap sebagai beban. o Trafo di GI yang benar disebut trafo tenaga bukan trafo distribusi karena trafonya belum mendistribusikan. o Isolator ada 2 tipe yaitu tension dan isolator suspension. Isolator tension untuk yang berbelok sedangkan isolator suspension untuk yang lurus. Isolator suspension dapat berupa isolator V dan lurus. o IBT (interbus Transformer) adalah transformer yang mengubah 500kV ke 150kV. o Trafo merupakan komponen paling penting sehingga dilindungi oleh arrester di dua sisi. o Kubikel/control panel terdiri dari 3 item yaitu control, anounciator dan metering. o SOGI (system otomasi gardu induk) atau SAS (Substation Automation System) o Jika beban lebih besar daripada pembangkitan, maka frekuensi turun jadi harus menambah pembangkitan, jika tidak tertangani, dilakukan manual load shedding (MLS). o Tugas P2B adalah mengendalikan produksi energy listrik, mengatur administrasi, menjadwalkan pemeliharaan peralatan system tenaga listrik, melakukan simulasi kontingensi, memantau system tenaga listrik (SCADA). o Kegiatan P2B: Pre-Dispatch (Forecasting), Dispatch (Real time) dan post dispatch (evaluasi dan monitoring). Contoh evaluasinya yaitu prediksi kenaikan beban trafo sehingga dapat dijadwalkan penggantian trafo dengan kapasitas yg lebih besara atau dilakukan uprating. o JCC / master control mendapat data dari TJBB, TJBT, TJBTB,TJB Jak-Ban. o SCADA-Tel (supervisory control and data acquisition telecommunication) o Implementasi SCADA: MRT, ATC pesawat, Pembagkit, Kilang minyak. o Skema kerja SCACA: RTU Komunikasi Master Control (tele metering, telecommunication, remote control) o HMI: human machine interface o Tugas p2B memantau tegangan, arus, daya dan frekuensi. o Interlock contohnya yaitu CB bisa ON hanya jika DS sudah ON. o Transduser berfungsi mengubah satu besaran ke besaran lain. o CTs are specified by their current ratio from primary to secondary. The rated secondary current is normally standardized at 1 or 5 amperes. o The secondary voltage of the PT is generally 110 V. o RTU remote terminal unit perangkat komputer yang dipasang di gardu induk agar dapat di control oleh dispatcher. o Isinya RTU Gateway, IED dan local HMI o Modul terbagi jadi digital input output, analog input output. o Input dari RTU ke Master Control. Sedangkan output dari MC ke RTU o Analog input, MW MVar KV A, pengukuran CT PT. o Digital input Status dan signaling o Digital output on off atau open close o Outputs are analog signals like 4-20mA or 0 to 10VDC dan remote control analog o Media komunikasi berupa radio, Power line carrier, dan fiber optic o Tipe komunikasi scada: star, radial, party line (main feeder dan anakan) dan loop. o Mastering kiosk adalah panel yang mengumpulkan data dari RTU sebelum masuk ke gedung MC. o SOGI sedikit kabel, ruang lebih kecil, software diunggulkan, mahal di software dan programming, lebih mahal daripada gi konvensional, ada rekaman kejadian, mudah di record o GI konvensional banyak kabel, ruang luas, peralatan analog, mahal di perlatan, pencatatan susah, tidak ada rekaman o Commissioning = pengujian o Scada menggunakan inverter dari baterai karena jika supply GI padam maka Scada tetap hidup. o GPS scada digunakan untuk akurasi waktu / timetag.