Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA NY. F DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DIRUANG PUNAI


RSJD ATMA HUSADA SAMARINDA

I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Ny. F No RM: 01. 8x.xxx
Umur : 45 tahun Tanggal Masuk : 10 November 2016
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Lambung Mangkurat
Tanggal Pengkajian : 21 November 2016
Sumber Data : Klien, Status klien, perawat

II. Alasan Masuk Rumah Sakit


Mengamuk, merusak barang dirumah, susah tidur, bicara sendiri.

III. Faktor Predisposisi


Sebelumnya klien pernah mengalami gangguan jiwa, pernah dirawat di rumah sakit bulan Januari
2015. Klien pernah dipukul oleh keluarganya saat kecil. Klien pernah kabur dari rumah setelah
melahirkan anak terakhirnya dikarenakan suaminya sering berselingkuh. Klien sering gelisah dan
mondar-mandir di jalanan.

IV. Faktor presipitasi


Klien mengatakan suaminya sering berselingkuh dan meninggalkan dirinya dan anak-anaknya
dirumah.

V. Fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,5 0C
b. BB : 52 kg
TB : 158 cm
c. Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan fisik yang dialami pasien
VI. Psikososial
a. Genogram

Keterangan
: Laki laki : Garis Hubungan

: Perempuan : Klien

: Meninggal : Tinggal serumah

Klien anak kedua dari enam bersaudara, klien sudah menikah dan sehari-sehari sebagai ibu
rumah tangga, klien tinggal serumah dengan anak-anaknya.

b. Konsep Diri
1. Gambaran Diri
Klien mengatakan tidak minder dengan keadaan tubuhnya, klien menyukai seluruh bagian
tubuhnya.
2. Identitas Diri
Klien mengatakan sebelum dirawat klien adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi
swasta di samarinda, klien belum bekerja.
3. Peran
Klien mengatakan anak pertama dari 3 bersaudara, klien masih tinggal dengan orang tua
klien.
4. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang untuk berkumpul dengan
keluarga dan teman-teman klien.
5. Harga diri
Klien mengatakan kurang dihargai oleh orang tua klien, klien sering dimarahin saat klien
masih kecil.
c. Hubungan Sosial
Klien mengatakan bahwa orang yang berarti dalam hidupnya adalah anak-anaknya. Saat ini
klien masih dirawat di rumah sakit jiwa. Terkadang klien sering berbicara tidak jelas dan tidak
nyambung. Perawat perlu mengulang pertanyaan.
Masalah keperawatan : kerusakan komunikasi verbal
d. Spiritual
Klien mengatakan beragama islam, selama dirawat klien tidak pernah melaksanakan shalat 5
waktu.

VII. Status Mental


a. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi dan bersih, menggunakan pakaian yang sesuai. Klien rutin mandi
di pagi harridan rutin mengganti bajunya.
b. Pembicaraan
Klien cukup kooperatif berkomunikasi dengan tenang, terkadang pembicaraan klien tidak
realistis, saat pengkajian terkadang klien sering berbicara tidak jelas dan tidak nyambung.
Perawat perlu mengulang pertanyaan.
c. Aktivitas Motorik
Aktivitas motorik baik, klien hanya terkadang terlihat gelisah.
d. Afek
Afek klien saat ini sesuai, tidak ada masalah dalam mengajak klien berbincang-bincang dan
tidak ada reaksi abnormal yang ditunjukkan.
e. Alam Perasaan
Klien mengatakan perasaan saat ini sangat baik, klien tidak menunjukkan kekhawatiran. Klien
sering berhalusinasi bahwa klien dapat melihat banyak malaikat disekitarnya.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara klien berinteraksi dengan baik, ada kontak mata, tidak menunjukkan rasa
curiga dan bermusuhan, klien sangat kooperatif.
g. Proses Pikir
Proses piker klien cukup baik, klien sering berbicara berlebihan tidak sesuai dengan realita,
jawaban yang diberikan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan.
h. Isi Pikir
Tidak ada masalah atau isi piker yang abnormal pada klien
i. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran klien baik, tidak ada disoerientasi waktu, tempat, maupun orang
j. Memori
Klien dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi, klien terkadang tidak mampu
mengingat kejadian di masa lampau. Klien kesulitan dalam mengingat memori jangka panjang.
k. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Konsentrasi klien baik dank lien bias berhitung dengan hitungan sederhana saat wawancara
dilakukan
l. Kemampuan Penilaian
Pada saat dikaji klien mampu mengambil keputusan sederhana.
m. Daya Tarik Diri
Klien selalu mengingkari penyakit yang diderita, klien tidak menyadari gejala penyakit yang
dideritanya.

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Klien mampu makan sendiri tanpa bantuan orang lain dan makan 3x sehari dengan menu yang
disediakan dari rumah sakit, makan diruang makan bersama sama dengan temanya.
b. BAB/ BAK
Klien mampu BAB/BAK secara sendiri tanpa bantuan, menggunakan kamar mandi dan wc
ketika BAB/BAK
c. Mandi
Klien mampu mandi sendiri tanpa bantuan, mandi menggunakan sabun mandi dan
menggunakan shampoo untuk membasahi rambutnya, klien mandi 1x/ hari di pagi hari.
d. Berpakaian
Klien dapat mengganti pakaian dan menyisir rambut secara mandiri. Klien rutin mengganti
bajunya setiap hari di pagi hari.
e. Istirahat dan Tidur
Selama di rumah sakit pola tidur klien cukup. Klien tidur di malam hari selama selama kurang
lebih 6 jam. Klien tidur siang setelah makan. Kegiatan klien saat bangun dipagi hari merapikan
tempat tidur kemudian mandi.
f. Penggunaan Obat
Selama di rawat di RS. Jadwal minum obat klien diatur oleh perawat dan dokter yang bertugas.
Klien mampu minum obat sendiri.
Depacote : 500 mg 1x1
Haloperidol : 500 mg 3x1
Inj. Silizonoat 1 amp
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien akan tetap melanjutkan perawatan walaupun sudah keluar dari rumah sakit selama
dirawat di rumah sakit klien rutin mengikuti terapi aktivitas.
h. Aktivitas dirumah
Klien biasa mengerjakan rutinitas sebagai ibu rumah tangga. Klien juga biasanya berkumpul
bersama anaknya sambil menonton TV.
i. Aktivitas diluar rumah
Klien jarang melakukan kegiatan diluar rumah. Sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga.
IX. Mekanisme Koping
Selama dirawat di RS, klien kooperatif dengan mengajak perawat dan temannya berkomunikasi.
Jika klien merasa kesal, ia cenderung diam dan enggan berbicara dengan siapapun. Klien hanya
berdiam kasur hingga kesalnya mereda.
X. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Selama dirawat di RS klien mengikuti kegiatan aktivitas kelompok, klien mampu membersihkan
tempat tidur dan lingkungan sekitarnya. Klien tidak memiliki masalah dengan lingkungan,
pekerjaan dan pelayanan kesehatan.
XI. Pengetahuan Kurang Tentang
Klien kurang mengerti tentang penyakit jiwa (halusinasi), faktor predisposisi, system pendukung,
koping yang efektif
ANALISA DATA
N DATA MASALAH KEPERAWATAN
O
1 DS :
Klien mengatakan sering ketakutan
dengan bayangannya sendiri. Klien
merasa bayangannya ingin Gangguan sensori persepsi : halusinasi
menyakiti dirinya. penglihatan
DO :
Klien terkadang terlihat merunduk
Tidak ada kontak mata
Bicara klien tidak sesuai dengan
realita
DS :
Klien mengatakan saat dirumah
pernah merusak barang dan
mengamuk sebelum dibawa ke RS. Resiko perilaku kekerasan
DO :
Klien berdiam diri dikasur jika
merasa kesal
Klien malas berkomunikasi dengan
perawat dan teman satu kamar

XII. Aspek medic


Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid
Terapi medik :
Depacote 500 mg 1x1
Haloperidol 5 mg 3x1
Inj. Silizonoat 1 amp
XIII. Daftar Masalah
Gangguan persepsi dan sensori : halusinasi penglihatan
Resiko perilaku kekerasan
XIV. Pohon Masalah
Resiko perilaku kekerasan
Effect
( diri sendiri, orang lain dan lingkungan )

Gangguan persepsi dan sensori ( halusinasi penglihatan) Core


problem

Isolasi social Causa

XV. Rencana Asuhan Keperawatan


NOC NIC SP
Setelah dilakukan tindakan Hallucination management SP 1 P
keperawatan dengan pertemuan 1.1 bangun hubungan saling 1. bantu pasien mengenal
3x halusinasi penglihatan dari percaya dengan pasien halusinasi :
skala tidak pernah dilakukan 1.2 sediakan kesempatan a. isi halusinasi pasien
(1) menjadi sering dilakukan pasien untuk b. jenis halusinasi pasien
(5) mendiskusikan c. waktu terjadinya
Dengan indikator : halusinasinya halusinasi pada pasien
Mengenal halusinasi (5) 1.3 kaji tentang halusinasi d. frekuensi terjadinya

Menggambarkan isi 1.4 libatkan pasien dalam halusinasi

halusinasi (5) aktifitas yang mungkin e. situasi/penyebab yang

Melaporkan penurunan mengalihkan halusinasi menimbulkan


halusinasi
halusinasi (5)
f. perasaan/ respon
Skala :
pasien saat terjadi
1. Tidak pernah dilkakukan
halusinasi
2. Jarang dilakukan
2. sebutkan cara mengontrol
3. Kadang-kadang dilakukan
halusinasi (menghardik),
4. Sering dilakukan
berbincang bincang,
5. Konsisten dilakukan melakukan aktifitas dan
minum obat
3. latih pasien menghardik
halusinasi, dengan tahapan
:
a. jelaskan cara
menghardik halusinasi
b. peragakan cara
menghardik
c. minta pasien
memperagakan ulang
d. pantau pasien
mempraktekan dan
memberi penguatan
4. Anjurkan memasukkan
cara menghardik dalam
jadwal kegiatan
SP 2P
1. Evaluasi kegiatan pasien
yang lalu tentang
kemampuan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
(SP 1P)
2. Latih pasien bila halusinasi
timbul, pasien dapat
berbicara/ bercakap -
cakap dengan orang lain
3. Anjurkan pasien
memasukkan berbincang
bincang dengan orang lain
dalam jadwal kegiatan
SP 3P
1. Evaluasi kegiatan pasien
yang lalu tentang
kemampuan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik &
berbincang bincang
dengan orang lain (SP 1 &
2)
2. Latih pasien melakukan
kegiatan harian agar
halusinasi tidak muncul,
dengan tahapan :
a. Jelaskan pentingnya
aktivitas yang teratur
untuk mengatasi
halusinasi
b. Diskusikan aktivitas
yang biasa dilakukan
pasien
c. Susn jadwal aktifitas
sehari hari sesuai
dengan aktivitas mulai
dari bangun tidur
sampai tidur malam
3. Anjurkan pasien agar
melakukan aktifitas sehari
hari sesuai dengan jadwal
SP 4P
1. Evaluasi kegiatan pasien
yang lalu tentang
kemampuan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik,
berbincang bincang
dengan orang lain dan
melakukan aktifitas harian
sesuai jadwal (SP 1, 2 & 3)
2. Berikan pendidikan
kesehatan tentang
pengguanaan obat secara
teratur :
a. Jelaskan pentingnya
minum obat
b. Jelaskan akibat bila
minum obat tidak sesuai
program,
c. Jelaskan akibat bila
putus obat
d. Jelaskan cara
mendapatkan obat/
berobat
e. Jelaskan program
pengobatan dengan
prinsip 5b
f. Latih pasien minum
obat
3. Anjurkan pasien
memasukkan jadwal minum
obat dalam jadwal kegiatan
harian
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
HARI/ DX IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
Senin I 1.1 Bangun saling percaya S:
15/11/2016 dengan pasien Nama saya F, saya biasanya
dipanggil F
O:
Klien tersenyum saat berkenalan
Klien senang ada yang bisa diajak
berbincang bincang
A : BHSP tercapai
P : lanjutkan intervensi 1.2, 1.3 dan SP1 dan
SP2

Selasa I 1.5 melibatkan pasien dalam S :


aktifitas yang mungkin saya sering melihat bayangan-bayangan
16/11/16 mengalihkan halusinasi saya sendiri berusaha menyakiti diri saya
pergi-pergi kamu tidak nyata
SP 1P O:
Melatih pasien cara Klien mampu menyampaikan apa yang dia
menghardik
lihat
Kontak mata ada
Klien mampu melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
A : SP 1 tercapai
P : pertahankan intervensi 1.5 & SP 1
Rabu 1I .6 Libatkan pasien dalam S:
17/11/16 aktifitas berdasarkan realita saya bangun jam 6 pagi, mandi dan latihan
menghardik jam 7 tadi malam.
SP 2P
Melatih pasien cara Pergi-pergi kamu bayangan palsu.. kamu
berbincang bincang tidak nyata
sus, kapan kita berbincang-bincang supaya
halusinasi saya bisa hilang
Masukkan jam 12 saja
O:
Klien mampu menyebutkan kegiatan
hariannya
Klien dapat melakukan SP 1 yang telah
diberikan oleh perawat ( aktivitas
menghardik)
Klien dapat berbicara dengan baik dan dapat
memulai bercerita
A : SP 2 tercapai
P : pertahankan intervensi 1.1, 1.3, 1.5 dan SP
SP3P
1, SP 2 lanjutkan SP 3
Kamis 1. Mengevaluasi jadwal
17/11/2016 kegiatan harian klien
S: Saya bangun jam 6 pagi, madni,
10.45 2. Melatih klien mengontrol
merapikan tempat tidur, sarapan,
halusinasi dengan
latihan menghardik jam 7 malam.
melakukan kegiatan
Saya sudah latihan bercakap-cakap
3. Menganjurkan klien
jam 4 sore kemaren
memasukkan ke dalam
O:
jadwal kegiatan harian
klien mampu menyebutkan kegiatan
harian
kontak mata ada
klien merapikan tempat tidur
A: SP3P tercapai
P: lanjutkan SP4P halusinasi penglihatan

Anda mungkin juga menyukai