Belikan Anak Kecil Motor. Bahagiakan atau Celakai Anak?
Di Indonesia, pada era sekarang ini tak dipungkiri di jalan raya banyak dijumpai anak- anak usia dibawah 17 tahun mengendarai motor. Anak kecil yang membawa motor tidak hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga orang lain, namun yang salah disini adalah mentalitas orang tua. Mengapa? Padahal aturan yang tercantum dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sudah jelas. Mereka yang mau mengendarai motor harus berusia minimal 17 tahun. Pada Pasal 281 disebutkan "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)." Namun pada kenyataannya banyak sekali anak dibawah umur 17 tahun telah mengendarai sepeda motor dengan bebas dan sesuka hatinya. Membelikan anak kecil motor adalah maaf, fenomena orang tua bodoh . Dengan alasan ingin bahagiakan anak, mereka tidak memperhatikan keselamatan anaknya sendiri dan bahkan keselamatan orang lain. Banyak orang tua yang kasihan ketika anaknya merengek meminta dibelikan motor, dan akhirnya membelikan atau mengijinkan anaknya berkendara walau belum mempunyai SIM. Di era sekarang, orang tua dengan mental seperti itu tanpa sadar telah membunuh karakter anak, membunuh mentalitas taat peraturan, dan membunu karakter disiplin anak. Para orang tua seharusnya menjadi contoh dan teladan akan kepatuhan pada peraturan, bukan malah menjadi "sumber" dari berbagai masalah ketidakpatuhan dan pelanggaran. Maka dari itu, jangan jadikan budaya belikan sepeda motor pada anak kecil, cegah anak usia dini berkendara. Dengan begitu anda telah menyelamatkan anak anda dan pengendara lain.