Anda di halaman 1dari 1

Nama : Yudha Aldila Efendi

NIM : 150121603843
Off : B

Belikan Anak Kecil Motor. Bahagiakan atau Celakai Anak?


Di Indonesia, pada era sekarang ini tak dipungkiri di jalan raya banyak dijumpai anak-
anak usia dibawah 17 tahun mengendarai motor. Anak kecil yang membawa motor tidak
hanya membahayakan dirinya sendiri tetapi juga orang lain, namun yang salah disini adalah
mentalitas orang tua. Mengapa?
Padahal aturan yang tercantum dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan sudah jelas. Mereka yang mau mengendarai motor harus berusia
minimal 17 tahun. Pada Pasal 281 disebutkan "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan
Bermotor di Jalan yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 77 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda
paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)." Namun pada kenyataannya banyak sekali
anak dibawah umur 17 tahun telah mengendarai sepeda motor dengan bebas dan sesuka
hatinya.
Membelikan anak kecil motor adalah maaf, fenomena orang tua bodoh . Dengan alasan
ingin bahagiakan anak, mereka tidak memperhatikan keselamatan anaknya sendiri dan
bahkan keselamatan orang lain. Banyak orang tua yang kasihan ketika anaknya merengek
meminta dibelikan motor, dan akhirnya membelikan atau mengijinkan anaknya berkendara
walau belum mempunyai SIM. Di era sekarang, orang tua dengan mental seperti itu tanpa
sadar telah membunuh karakter anak, membunuh mentalitas taat peraturan, dan membunu
karakter disiplin anak.
Para orang tua seharusnya menjadi contoh dan teladan akan kepatuhan pada peraturan,
bukan malah menjadi "sumber" dari berbagai masalah ketidakpatuhan dan pelanggaran. Maka
dari itu, jangan jadikan budaya belikan sepeda motor pada anak kecil, cegah anak usia dini
berkendara. Dengan begitu anda telah menyelamatkan anak anda dan pengendara lain.

Anda mungkin juga menyukai