Anda di halaman 1dari 33

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF

KRONIK (PPOK)

Linda Armelia
PPOK
Penyakit paru kronik yg ditandai dg
hambatan aliran udara saluran
napas krn bronkitis kronis dan atau
emfisema paru
Karakteristik: keterbatasan aliran
udara yg persisten
Bersifat progresif irreversibel atau
reversibel parsial
Inflamasi kronik perubahan
struktur dan penyempitan sal napas
Dektrusi parenkima paru + proses
inflamasi kehilangan pertahanan
alveolar dan m recoil elastik paru
NEJM 343;4. 2000
GOLD, 2014
Asthma and COPD, Management strategies for the Primary care provider, MCM, 2008
Bronkitis kronik: adanya batuk dg produksi sputum yg
berlangsung lk 3 bulan yg berlangsung setiap tahunnya
PPOK dpt menyebabkan angka kematian dan kesakitan
yg cukup tinggi shg meningkatkan kebutuhan sosial dan
ekonomi
2020 peringkat 5
Faktor risiko:
Merokok
Polusi udara
Usia tua
Patofisiologi

Inflamasi

Pada sel dan mediator


Keseimbangan protease
antiprotease
Stres oksidatif
Efek sistemik
Mekanisme amplifying
NEJM 343;4. 2000
Klasifikasi PPOK
Diagnosis
Keluhan :
Sesak napas
Batuk kronis
Sputum yg produktif
Mengi
Infeksi saluran napas
berulang
Faktor resiko : rokok dan
polusi
Pemeriksaan fisik

PF : pernafasan pursed-lips, takipnu, dada


emfisematus/barrel chest, pink-puffer, blue-bloater.
A : vesikuler melemah, ekspirasi memanjang, ronki kering,
wheezing, BJ jauh
P. radiologis: banyak gambaran radio lusen
P. faal paru: FEV1 < 80%, FEV1/FVC < 70%
P. lab: AGD, elekrolit, EKG, eritositosis
Penatalaksanaan
Yang perlu diperhatikan:
1. Pengkajian dan pemantauan penyakit
2. Kurangi faktor resiko
3. Terapi PPOK stabil
4. Terapi eksaserbasi akut
Sasaran dari penatalaksanaan PPOK

Mencegah progresivitas penyakit


Menghilangkan keluhan
Meningkatkan toleransi aktivitas
Meningkatkan status kesehatan
Mencegah dan mengobati eksaserbasi
Mencegah dan mengobati komplikasi
Nmenurunkan mortalitas
Terapi Farmakologi PPOK

Terapi PPOK stabil Terapi Oksigen


O2 mencegah kerusakan sel-sel
Bronkodilator mencegah
atau organ shg komplikasi bisa
dan mengurangi gjl dihalangi
Agonis-b2 Keadaaan eksaserbasi akut
Antikolinergik Waktu beraktivitas
Metilxantin Terus menerus pd PPOK berat yi >
Steroid 40 mg/hari slm 2 15 jam/hari, dosis 1-2 l/m pd
mgg keadaan :
PaO2 < 55 mmHg atau SaO2 <
88%
PaO2 55-60 mmHg atau SaO2
89% dimana tdpt jg hipertensi
pulmonal, edema perifer tanda
gagal jantung dan polisitemia
(Ht>55%)
Terapi PPOK eksaserbasi akut

Rumah Rumah Sakit


Bronkodilator kerja cepat
Bronkodilator Steroid : oral / iv
Antibiotika : oral / iv
Steroid Metilxantin
Antibiotika Pertimbangkan ventilator mekanik
invasif
Obat tambahan lainnya
A-antitripsin
Mukolitik
Antioksidan
Imunoregulator
Algoritme pengobatan PPOK
Algoritme ATS/ERS
GINA/NHLBI Guidelines for asthma
Ventilasi mekanik
Indikasi : bl tdpt gagal napas akut
dan/ kronik Rehabilitasi
Ventilasi mekanik tanpa intubasi Mengurangi keluhan dan gejala
dlm btk NIPPV Meningkatkan kualitas hidup
Ventilasi mekanik dg intubasi Meningkatkan toleransi aktivitas
Gagal napas fisik dan psikis
Asidosis berat Kegiatan rehabilitasi :
Hipoksemia berat / Latihan fisik
hiperkapnia berat Latihan pernapasan
Penurunan kesadaran, syok, Rehabilitasi psikososial
septikemia Nutrisi
Kegagalan pada pemakaian
NIPPV
Pembedahan Vaksinasi dan edukasi
Pada PPOK berat Vaksinasi thdp pneumokok 1-2 x/th
Bullectomy
Lung volume reduction surgery Edukasi
Transplantasi paru Status keshatan
FEV1< 35% prediksi
Aktivitas yang optimal
PaO2 < 55 60 mmHg
Mencegah perburukan penyakit
Hipertensi pulmonal sekunder
Cara berhenti merokok
Usia > 65 th
Gagal terapi medis maksimal Menerangkan apa itu PPOK
tanpa kegagalan organ lain
BRONCHOPNEUMONIA
Definisi

Dulu: pneumonia tipikal (Str. Pneumoniae) dan atipikal


(M.pneumoniae)
Pneumonia nosokomial
Ventilator associated pneumonia
Heatlhcare associated pneumonia
Pneumonitis, Bronchopneumonia, CAP
Peradangan parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis (bronkiolus respiratorius) dan alveoli serta
menimbulkan konsolidasi jar paru dan pertukaran gas
setempat
Epidemiologi dan patogenesis

Epidemiologi Patogenesis
15-20% kasus ISNA Imunitas
Kejadian di ICU lebih sering Mikroorganisme yang
dari ruang perawatan
menyerang
Umumnya ada penyakit dasar
yang mengganggu daya tahan Lingkungan
tubuh
Sering pada geriatri dan pdrt
PPOK
Klasifikasi

Berdasarkan host dan lingkungan:


1. P. komunitas
2. P. nosokomial
3. P. rekurens
4. P. aspirasi
5. P. pada ggn imun
Etiologi
Penularan melalui droplet, slang infus, ventilator
Infeksi dan bahan lain sehingga spt :
Pneumonia lipid
Pneumonia kimiawi
Extrinsic allergic alveolitis
Pneumonia karena obat
Pneumonia karena radiasi
Pneumonia dengan sebab tidak jelas
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan bakteriologis
Pemeriksaan khusus
Gejala klinik
Akut
Badan panas variasi diurnal
Batuk merah coklat, hijau purulen, darah
Cepat lelah
Nyeri dada
Sakit kepala
Nafsu makan
Mual-muntah
Mialgia
Herpes labialis
Nyeri sendi dan otot
Pemeriksaan Fisik

I : tampak sakit, keringat >>, panas ,


menggigil, gerakkan dada yg sakit tertinggal
P : SF
P : redup
A : bronkial, RB, bronkofoni, bising gesek
pleura
Laboratorium
- Sputum PMN >>, diplokokus
- Leukositosis
- Shift to the left
- LED
Radiologis

Bayangan suram homogen


Terapi dan pencegahan

Terapi Pencegahan
- Antibiotika empirik Vaksinasi
- Hasil kultur positif Pengawasan dan
antibiotika yang sesuai pengontrolan infeksi
PENYULIT
Empiema
Efusi pleura
Super infeksi
Perikarditis
Abses paru
Atelektasis
Resolusi yang terlambat
Endokarditis
Meningitis
Gangren
Artritis
nefritis
Prognosis
- 1 lobus moratalitas 1%
- 2-3 lobus, leukopenia, bakteriemia mortalitas 10%
- Mortalitas pd usia tua, hamil III, penyakit penyerta

Anda mungkin juga menyukai