PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aspek legal dapat didefinisikan sebagai studi kelayakan yang
mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan ditinjau dan hukum yang berlaku di
Indonesia. Asuhan keperawatan (askep) merupakan aspek legal bagi seorang perawat
walaupun format model asuhan keperawatan di berbagai rumah sakit berbeda-beda.
Aspek legal dikaitkan dengan dokumentasi keperawatan merupakan bukti tertulis
terhadap tindakan yang sudah dilakukan sebagai bentuk asuhan keperawatan pada
pasien atau keluarga atau kelompok atau komunitas. Pendokumentasian sangat
penting dalam perawatan kesehatan saat ini. Edelstein (1990) mendefinisikan
dokumentasi sebagai segala sesuatu yang ditulis atau dicetak yang dipercaya sebagai
data untuk disahkan orang. Rekam medis haruslah menggambarkan secara
komprehensif dari status kesehatan dan kebutuhan klien, dapat dikatakan seluruh
tindakan yang diberikan untuk perawatan klien. Pendokumentasian yang baik harus
menggambarkan tidak hanya kualitas dari perawatan tetapi juga data dari setiap
pertanggung jawaban anggota tim kesehatan lain dalam pemberian perawatan.
Dokumentasi keperawatan adalah informasi tertulis tentang status dan perkembangan
kondisi kesehatan pasien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat (Fischbach, 1991).
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah
ini adalah Aspek Legal Pendokumentasian Implikasi Legal pada Dokumentasi
Keperawatan dan Implikasi Etik Pendokumentasian. Untuk memberi kejelasan
makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini
masalahnya dibatasi pada :
1. Apa yang dimaksud dengan definisi aspek legal keperawatan?
2. Bagaimana format dan jenis catatan yang dipakai?
3. Bagaimana pendokumentasian perawat?
4. Apa saja aspek legal dalam pendokumentasian keperawatan?
5. Apa yang dimaksud dengan definisi etik pendokumentasian?
6. Apa saja aspek legal etik dalam pendokumentasian keperawatan?
7. Bagaimana implikasi etik pendokumentasian?
8. Apa saja tipe-tipe etik?
9. Apa saja teori-teori etik?
10. Apa saja prisip-prinsip etik dalam pendokumentasian?
2. Tujuan Khusus
Untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan definisi aspek legal
keperawatan
Untuk dapat mengetahui bagaimana format dan jenis catatan yang dipakai
Untuk dapat mengetahui bagaimana pendokumentasian perawat
Untuk dapat mengetahui apa saja aspek legal dalam pendokumentasian
keperawatan
Untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan definisi etik
pendokumentasian
Untuk dapat mengetahui bagaimana implikasi etik pendokumentasian
Untuk dapat mengetahui apa saja tipe-tipe etik
Untuk dapat mengetahui apa saja teori-teori etik
Untuk dapat mengetahui apa saja prisip-prinsip etik dalam pendokumentasian
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari 3 bagian, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan, ruang ligkup penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORI, yang terdiri dari pengertian aspek legal keperawatan,
format dan jenis catatan yang dipakai, pendokumentasian perawat,
aspek legal dalam pendokumentasian keperawatan, pengertian etik
pendokumentasian, implikasi etik pendokumentasian, tipe-tipe etik,
teori-teori etik, prisip-prinsip etik dalam pendokumentasian.
BAB III : PENUTUP, yang terdiri dari kesimpulan, kritik dan saran sekaligus
daftar pustaka.
C. Pendokumentasian Perawat
Dokumentasi keperawatan harus mencerminkan perawatan dan respon pasien
terhadap perawat yang diberikan. Selain itu, catatan klinis juga harus mencakup
dokumentasi tentang apa yang harus dilakukan perawatn untuk keamanan pasien.
Dokumentasi harus menunjukkan bahwa perawat telah melakukan hal-hal
berikut :
1. Mengkaji pasien tentang adanya faktor risiko terjadinya cidera
2. Membuat strategi terencana untuk melindungi pasien dari bahaya
3. Membuat strategi implementasi untuk melindungi pasien dari bahaya
4. Memberitahu dokter jika terjadi perubahan klinis pada status pasien
Catatan medis klien adalah sebuah dokumentasi legal dan dapat diperlihatkan
di pengadilan sebagai bukti seringkali catatan tersebut digunakan untuk mengingatkan
saksi mengenai kejadian diseputar tuntutan karena beberapa bulan atau tahun biasanya
sudah berlalu sebelum tuntutan dibawa ke pengadilan. Efektivitas kesaksikan oleh
saksi dapat bergantung pada akurasi dari catatan semacam ini. Oleh karena itu
perawat perlu untuk tetap akurat dan melengkapi catatan asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien.
H. Tipe-tipe Etik
1. Bioetik
Bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan kesehatan
modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah-masalah pelayanan
kesehatan.
2. Clinical ethics/Etik klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada
masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. Contoh clinical ethics :
adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
3. Keadilan (Justice)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)
Tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
5. Kejujuran (Veracity)
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika di ijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
8. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
A. Kesimpulan
Aspek legal keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya
pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya.
Aturan atau norma yang mengatur tentang aspek legal dalam
pendokumentasian keperawatan sebagai berikut :
1. Kode Etik Keperawatan
2. Undang-Undang Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan : KepMenkes No.1239/Meskes/SK/XI/2001
Semoga makalah ini dapat ikut andil dalam memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bermanfaat juga bagi
yang membacanya.