Anda di halaman 1dari 10

83

Jurnal Pharmascience, Vol 3, No. 1, Februari 2016, hal: 83 - 92


ISSN-Print. 2355 5386
ISSN-Online. 2460-9560
http://jps.ppjpu.unlam.ac.id/
Research Article

Kandungan Total Fenolik, Total Flavonoid, dan


Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
*Khoerul Anwar, Liling Triyasmono

Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat


*Email: khoerul.anwar@unlam.ac.id

ABSTRAK

Buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu tanaman


mempunyai khasiat meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah,
menurunkan glukosa darah, dan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan kandungan total fenolik, total flavonoid, dan aktivitas antioksidan ekstrak
etanol buah mengkudu. Serbuk kering buah mengkudu dimaserasi menggunakan
etanol 70%. Analisis kualitatif fenolik dan flavonoid dilakukan dengan kromatografi
lapis tipis (KLT). Penetapan kadar total fenolik menggunakan pereaksi Folin-ciocalteau
dengan pembanding pirogalol. Kadar total flavonoid ditetapkan dengan pembanding
rutin menggunakan pereaksi FeCl3. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan uji
penangkapan radikal 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Hasil analisis kualitatif
menunjukkan adanya kandungan senyawa fenolik dan flavonoid. Kadar total fenolik
pada ekstrak etanol buah mengkudu sebesar 14,44+0,82 mg ekivalen pirogalol (PE)/g
ekstrak, sedangkan kadar total flavonoid sebesar 5,69+0,21 mg ekivalen rutin (RE)/g
ekstrak. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan IC50
ekstrak etanol buah mengkudu sebesar 104,73+4,56 g/mL.
Kata kunci: Morinda citrifolia, total fenolik, total flavonoid, antioksidan

ABSTRACT

Noni (Morinda citrifolia L.) is one of the plants have properties to increase
endurance, lower blood pressure, lowering blood glucose, and as an antibacterial. The
aim of this study is to determine the total phenolic content, total flavonoids and
antioxidant activity of ethanol extract of noni. Dry powder of noni fruit macerated
using 70% ethanol. Qualitative analysis of total phenolic and total flavonoid was done
by thin layer chromatography (TLC). Total phenolic assay used Folin-ciocalteau
reagent by pyrogallol as comparison. Levels of total flavonoids determined by
comparison to the rutin use of FeCl3 reagent. The antioxidant activity was determined
by 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). The results of the qualitative analysis showed
that it contains phenolic compounds and flavonoids. Total phenolic content of the
ethanol extract of noni at 14.44+0.82 mg pyrogallol equivalent (PE) / g extract, while the
total flavonoid content of 5.69+0.21 mg equivalent routine (RE) / g extract. The test

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


84

results of antioxidant activity with DPPH method showed IC50 ethanol extract of noni
of 104.73+4.56 g / mL.
Key words: Morinda citrifolia, total phenolic, total flavonoids, antioxidant

I. PENDAHULUAN maupun sintetis. Masalah-masalah ini


Banyak bahan pangan yang dapat berkaitan dengan kemampuan antioksidan
menjadi sumber antioksidan alami, untuk bekerja sebagai inhibitor
misalnya rempah-rempah, teh, coklat, (penghambat) reaksi oksidasi oleh radikal
dedaunan, biji-bijian, sayur-sayuran, bebas reaktif yang menjadi salah satu
enzim dan protein. Sumber antioksidan pencetus penyakit-penyakit di atas
alami didominasi oleh tumbuhan dan (Kuncahyo dan Sunardi, 2007; Juniarti
umumnya mengandung senyawa flavonoid et al., 2009). Penderita diabetes
dan fenolik yang tersebar di seluruh bagian memerlukan asupan antioksidan dalam
tumbuhan. Duenas et al. (2009) jumlah besar karena peningkatan radikal
menyatakan bahwa senyawa ksanton serta bebas akibat hiperglikemia.
turunan flavonoid (kuersetin dan katekin) Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
yang dihasilkan oleh tumbuhan memiliki adalah salah satu tanaman yang banyak
kemampuan menghambat kerja radikal dimanfaatkan sebagai obat tradisional
bebas. Peranan antioksidan sangat penting untuk berbagai macam penyakit. Beberapa
dalam meredam efek radikal bebas yang penelitian melaporkan tentang khasiat
berkaitan erat dengan penghambatan mengkudu baik biji, buah, daun dan kulit
terjadinya penyakit degeneratif seperti akarnya antara lain sebagai
diabetes mellitus (DM), tekanan darah antidislipidemia (Saf-ur et al., 2010),
tinggi, penyakit jantung koroner, antioksidan (Brett et al., 2011),
arteriosklerosis, kanker, dan gejala menyembuhkan luka akibat diabetes
penuaan. (Nayak et al., 2007), hepatoprotektor
Radikal bebas yang dihasilkan (Mian-Ying et al., 2008), menghambat
secara terus menerus selama proses aktivitas Angiotensin Converting Enzim
metabolisme normal, dianggap sebagai (ACE) (Yamaguchi et al., 2002), analgetik
penyebab terjadinya kerusakan fungsi sel- (Basar et al., 2010), hipoglikemi (Kamiya
sel tubuh yang akhirnya menjadi pemicu et al., 2008), antiinflamasi dan
timbulnya penyakit degeneratif. Reaksi kemopreventif kanker (Akihisa et al.,
radikal bebas secara umum dapat dihambat 2007). Aktivitas tersebut diperkirakan
oleh antioksidan tertentu baik alami salah satunya karena adanya aktivias

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


85

antioksidan dalam mengkudu dengan dikeringanginkan. Sebelum diserbuk,


kandungan flavonoid dan senyawa simplisia herba sambiloto dikeringkan
fenoliknya (Rao dan Subramanian, 2009). dengan oven selama 2 jam. Setelah
Penelitian ini dilakukan pada simplisia kering, yang ditandai dengan
ekstrak etanol buah mengkudu. Tujuan mudahnya simplisia tersebut dipatahkan,
penelitian ini adalah menentukan diserbuk dengan mesin penyerbuk dan
kandungan total flavonoid, total fenolik, diayak dengan ayakan nomer 20. Serbuk
dan aktivitas antioksidan dari ekstrak buah mengkudu dimaserasi dengan etanol
etanol buah mengkudu. Manfaat penelitian 70%, selama 24 jam. Maserat dipisahkan
ini diharapkan dapat mendukung dengan penyaringan menggunakan kain
penggunaan mengkudu dan flanel. Residu yang tersisa dimaserasi
pengembangannya sebagai antidiabetes kembali sebanyak 2 kali. Seluruh filtrat
dengan aktivitas antioksidannya. yang diperoleh dikumpulkan dan
dienapkan selama 24 jam. Kemudian filtrat
II. BAHAN DAN METODE disaring kembali, dan filtrat diuapkan
A. Bahan sehingga didapat ekstrak kental buah
Bahan yang digunakan, yaitu buah mengkudu (BPOM RI, 2010).
mengkudu, etanol 96% (Brataco), Penghitungan rendemen dan pemeriksaan
pirogalol (Sigma-Aldrich), reagen Folin- organoleptik dilakukan terhadap ekstrak
Ciocalteu, Na2CO3 1M (Merck), rutin kental yang didapat.
(Sigma-Aldrich), AlCl3 10% (Merck),
kalium asetat 1 M (Merck), metanol p.a C. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif
(Merck), standar andrografolid (Sigma- Fenolik Total
Aldrich), standar skopoletin (Sigma- Analisis kualitatif fenolik total
Aldrich), plat silika gel 60 F254 (Merck) ekstrak etanol buah mengkudu dilakukan
2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH) dengan metode kromatografi lapis tipis
(Sigma-Aldrich,) aquadest (Brataco), dan (KLT). Fase diam yang digunakan adalah
kertas saring. silica gel 60 F254 dan fase gerak n-
butanol:asam asetat glasial:akuades (3:1:1
B. Pembuatan Ekstrak Etanol Buah v/v/v). Sebagai zat pembanding digunakan
Mengkudu standar rutin 0,5% dalam metanol. Plat
Buah mengkudu dicuci bersih di KLT disemprot dengan FeCl3 10% sebagai
bawah air mengalir, diiris tipis-tipis penampak bercak. Hasil elusi diamati
dengan ketebalan sekitar 5-7 mm, dan

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


86

secara visibel, dibawah lampu UV 254 nm (2002). Sebanyak 0,5 mL sampel


dan 366 nm. ditambahkan dengan 1,5 mL metanol;
Penetapan kadar fenolik total 0,1 mL AlCl3 10%; 0,1 mL kalium asetat
dilakukan menggunakan pereaksi Folin- 1 M; dan 2,8 mL akuades. Setelah
Ciocalteu berdasarkan metode Singleton et diinkubasi selama 5 menit kemudian
al. (1999). Sebanyak 1,0 mL sampel diukur absorbansinya pada panjang
ditambahkan dengan 5,0 mL pereaksi gelombang 411,5 nm. Sebagai standar,
Folin-Ciocalteu yang telah diencerkan dibuat kurva baku rutin dengan seri
dengan air (1:10 v/v) dan 4,0 mL Na2CO3 konsentrasi 0,050; 0,100; 0,150; 0,200;
1M. Setelah diinkubasi selama 60 menit 0,250 dan 0,300 mg/mL. Kadar flavonoid
kemudian diukur absorbansinya pada total dinyatakan dalam mg rutin ekuivalen
panjang gelombang 746,5 nm. Sebagai (RE)/g ekstrak.
standar, dibuat kurva baku pirogalol
dengan seri konsentrasi 0,010; 0,020; E. Penentuan Aktivitas Antioksidan
0,030; 0,040; 0,050 dan 0,060 mg/mL. Dengan Metode DPPH
Kadar fenolik total dinyatakan dalam mg Pengujian aktivitas antioksidan
pirogalol ekuivalen (PE)/g ekstrak. dilakukan dengan spektrofotometri
menggunakan metode DPPH (Sugiat
D. Analisis Kualitatif Dan Kuantitatif et al., 2010). Ekstrak dilarutkan dalam
Flavonoid Total metanol sehingga didapat seri konsentrasi
Analisis kualitatif flavonoid total 50, 100, 200, 300, dan 400 ppm. Sebanyak
ekstrak etanol buah mengkudu dilakukan 1,0 mL sampel ekstrak ditambahkan
dengan metode kromatografi lapis tipis dengan 1,0 mL larutan DPPH (100 ppm)
(KLT). Fase diam yang digunakan adalah dan metanol 4,0 mL, kemudian
silica gel 60 F254 dan fase gerak n- dihomogenkan mennggunakan vortex.
butanol:asam asetat glasial:akuades (3:1:1 Campuran larutan ini diinkubasi selama 30
v/v/v). Sebagai zat pembanding digunakan menit pada suhu 37C dan terlindung dari
standar rutin 0,5% dalam metanol. Plat cahaya matahari. Kemudian absorbansinya
KLT kemudian disemprot dengan diukur pada panjang gelombang 517 nm.
sitroborat sebagai penampak bercak. Hasil Standar rutin digunakan sebagai
elusi diamati secara visibel, dibawah pembanding dengan konsentrasi 5; 7,5; 10;
lampu UV 254 nm dan 366 nm. 12,5 dan 15 ppm. Persen daya hambat
Penetapan kadar flavonoid total dihitung dengan rumus:
ditentukan dengan metode Chang et al. % Daya Hambat = [1-(A sampel/A kontrol] x 100

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


87

III. HASIL DAN PEMBAHASAN awal ekstrak secara sederhana.


Buah mengkudu yang digunakan Organoleptik merupakan parameter
adalah buah masak yang kulit buahnya spesifik dari suatu ekstrak (Depkes RI,
masih keras dan belum lembek. 2000). Ekstrak etanol buah mengkudu
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan berbentuk kental padat, warna coklat tua,
metode maserasi menggunakan pelarut bau khas, dan rasanya getir. Hasil
etanol 70%. Maserasi merupakan metode pemeriksaan ekstrak etanol buah
ekstraksi yang cara pengerjaan dan mengkudu sesuai seperti yang tercantum
peralatannya sederhana sehingga mudah pada Farmakope Herbal Indonesia
dilakukan. Serbuk buah mengkudu (Depkes RI, 2008). Mengkudu mempunyai
dimaserasi selama 24 jam sambil sesekali bau khas yang akan semakin kuat seiring
diaduk. Ketika direndam, akan terjadi matangnya buah. Bau tersebut disebabkan
kontak antara dengan larutan penyari dan kandungan asam butirat yang meningkat
serbuk sehingga zat aktif di dalam serbuk (McClatchey, 2002). Bau khas buah
simplisia akan ditarik ke dalam pelarut. mengkudu tersebut sama ketika mengkudu
Rendemen merupakan dalam bentuk simplisia maupun ekstrak
perbandingan berat ekstrak yang kental..
dihasilkan dengan berat serbuk simplisia Analisis kualitatif senyawa fenolik
yang digunakan (Depkes RI, 2000). di dalam ekstrak etanol buah mengkudu
Semakin tinggi rendemen, semakin besar dilakukan menggunakan KLT dengan fase
pula ekstrak yang dapat dihasilkan dari gerak butanol-asam asetat glasial-air (3:1:1
suatu serbuk simplisia. Ekstrak etanol v/v/v) dan fase diam silika gel 60 F254.
buah mengkudu mempunyai rendemen Ekstrak etanol buah mengkudu ditotolkan
sebesar 19,49%. Angka ini memenuhi saja di plat KLT dan tidak dielusi.
persyaratan dari Farmakope Herbal Penampak bercak yang digunakan yaitu
Indonesia, yaitu tidak kurang dari 10,9% pereaksi semprot FeCl3 1%. Hasil KLT uji
untuk ekstrak kental buah mengkudu kualitatif senyawa fenolik dapat dilihat
(Depkes RI, 2008). pada Gambar 1. Senyawa fenolik apabila
Pemeriksaan organoleptik disemprot dengan FeCl3 akan memberikan
merupakan pemeriksaan yang dilakukan warna hijau, merah ungu, biru, kelabu atau
dengan menggunakan panca indera untuk hitam (Harborne, 1996; Malbaa et al.,
mendeskripsikan bentuk, warna, bau, dan 2004). Dari hasil KLT, diketahui bahwa
rasa ekstrak yang diperoleh. Tujuan terdapat kandungan senyawa fenolik
pemeriksaan ini adalah untuk identifikasi dalam ekstrak etanol buah mengkudu,

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


88

dimana warna bercak dari coklat muda dengan 3 gugus hidroksi fenolik digunakan
menjadi kelabu. sebagai standar, sehingga kadar total
fenolik ditetapkan sebagai miligram
ekivalen pirogalol. Kandungan total
fenolik dalam ekstrak etanol buah
mengkudu sebesar 14,44+0,82 mg
ekivalen pirogalol (PE)/g ekstrak.
Analisis kualitatif senyawa
flavonoid pada ekstrak etanol buah
mengkudu menggunakan KLT dengan
sistem fase gerak butanol-asam asetat
glasial-air (3:1:1 v/v/v), fase diam silika
gel 60 F254 dan rutin sebagai standar.
Penampak bercak yang digunakan yaitu
uap NH3 dan sitroborat. Hasil KLT

Gambar 1. Hasil analisis kualitatif senyawa menunjukkan adanya senyawa flavonoid


fenolik ekstrak etanol buah
(Gambar 2).
mengkudu. KLT menggunakan fase
diam silika gel 60 F254, fase gerak
butanol-asam asetat glasial-air
(3:1:1 v/v/v) dan jarak elusi 8 cm,
(A) standar rutin, (B) ekstrak etanol
buah mengkudu tanpa
pengembangan. Pengamatan (1)
pada sinar visibel tanpa
penyemprotan FeCl3, (2) pada sinar
visibel setelah penyemprotan FeCl3

Kandungan total fenolik ditetapkan


menggunakan reagen Folin-Ciocalteu
berdasarkan metode Singleton (1999).
Gambar 2. Analisis kualitatif flavonoid ekstrak
Senyawa fenolik akan bereaksi dengan
etanol buah mengkudu. KLT
reagen Folin-Ciocalteu membentuk
menggunakan fase diam silika gel 60
kompleks berwarna biru dengan intensitas F254, fase gerak n-butanol:asam asetat
warna yang sebanding dengan kadar glasial:air (3:1:1 v/v/v), (A) standar
senyawa fenolik yang ada. Absorbansi rutin, (B) ekstrak etanol buah
mengkudu. Pengamatan di bawah
diukur pada panjang gelombang 746,5 nm.
UV 366, (1) sebelum penyemprotan,
Pirogalol yang merupakan senyawa
(2) uap NH3, (3) disemprot sitroborat

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


89

Plat KLT yang diuapi NH3 dengan Antioksidan merupakan senyawa


pengamatan di bawah lampu UV 366 nm pemberi elektron (elektron donor) yang
memberikan fluoresensi dengan warna berperan dalam menghambat oksidasi
kuning kehijauan dan kuning redup yang yang diperantarai oksigen. Senyawa
menunjukkan adanya flavonol (Markham, antioksidan dapat mencegah pengaruh
1988). Plat hasil elusi yang disemprot buruk yang disebabkan oleh senyawa
sitroborat dan dipanaskan selama 5 menit radikal bebas sehingga memegang peranan
pada suhu 110 C, pada pengamatan penting dalam pertahanan tubuh terhadap
dengan sinar UV 366 nm akan penyakit (Percival, 1998). Pada percobaan
memberikan warna fluoresensi kuning ini uji aktivitas antiradikal menggunakan
yang menandakan adanya flavonoid metode DPPH (1,1-diphenyl-2-
(Wagner et al., 2013) picrylehydrazyl). Metode DPPH
merupakan suatu metoda kolorimetri yang
efektif dan cepat untuk memperkirakan
aktivitas antiradikal. Saat larutan DPPH
dicampurkan dengan substansi yang dapat
memberikan hidrogen radikal, akan
menyebabkan terjadinya bentuk tereduksi
dengan perubahan warna violet menjadi
Gambar 3. Reaksi pembentukan kompleks AlCl3 kuning (Molyneux, 2003). Aktivitas
dan flavonoid (Markham, 1988)
antioksidan dinyatakan dengan IC50 yaitu
Kandungan total flavonoid konsentrasi yang dibutuhkan untuk
ditetapkan menggunakan reagen AlCl3 menghasilkan penurunan aktivitas DPPH
berdasarkan metode Chang et al. (2002). sebesar 50%. Semakin kecil IC50, semakin
AlCl3 akan bereaksi dengan gugus keto kuat aktivitas antioksidannya. Dari
pada C4 dan gugus OH pada C3 atau C5 perhitungan didapatkan nilai IC50 rutin
pada senyawa flavon atau flavonol sebagai pembanding sebesar 10,56+0,42
membentuk senyawa kompleks yang stabil g/mL dan IC50 ekstrak etanol buah
berwarna kuning. Reaksi flavonoid dengan mengkudu sebesar 104,73+4,56 g/mL.
AlCl3 dapat dilihat pada Gambar 3. Kadar Berdasarkan tingkat kekuatan antioksidan,
total flavonoid ekstrak etanol buah rutin memiliki aktivitas antioksidan yang
mengkudu, yaitu sebesar 5,69+0,21 mg sangat kuat (IC50 < 50 g/mL ) sedangkan
ekivalen rutin (RE)/g ekstrak. ekstrak etanol buah mengkudu memiliki

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


90

aktivitas antioksidan sedang (IC50 101-250 betulinat, dan asam oleat yang terdapat
g/mL) (Jun et al., 2003). dalam Orthosiphon stamineus.
Aktivitas antioksidan ekstrak
IV. KESIMPULAN
etanol buah mengkudu salah satunya
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
karena adanya kandungan flavonoid dan
disimpulkan bahwa kandungan total
senyawa fenolik (Rao dan Subramanian,
fenolik dalam ekstrak etanol buah
2009). Flavonoid merupakan kelompok
mengkudu sebesar 14,44+0,82 mg
terbesar dari senyawa fenolik. Sebagai
ekivalen pirogalol (PE)/g ekstrak, kadar
antioksidan, senyawa ini mampu
total flavonoid ekstrak etanol buah
menstabilkan radikal bebas dengan
mengkudu sebesar 5,69+0,21 mg ekivalen
melengkapi kekurangan elektron yang
rutin (RE)/g ekstrak, dan IC50 ekstrak
dimiliki radikal bebas, dan menghambat
etanol buah mengkudu sebesar
terjadinya reaksi berantai dari
104,73+4,56 g/mL. Berdasarkan tingkat
pembentukan radikal bebas. Skopoletin
kekuatan antioksidan, ekstrak etanol buah
yang merupakan senyawa fenolik pada
mengkudu memiliki aktivitas antioksidan
buah mengkudu terbukti mampu
sedang (IC50 101-250 g/mL).
menurunkan tekanan darah dengan
merelaksasi otot polos vaskular sehingga
DAFTAR PUSTAKA
tekanan darah arteri menurun dan tekanan
darah juga menurun (Suidah, 2011) selain Anhwange, B. A., Ugye, T. J. & Akihisa,
T., Matsumoto, K., Tokuda, H.,
itu juga mengontrol level serotonin dalam
Yasukawa, K., Seino, K.,
tubuh (Levand dan Larson, 1979). Nakamoto, K., et al. 2007. Anti-
inflamatory and Potential Cancer
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
Chemopreventive Constituent of
melihat hubungan antara kandungan fenol, The Fruits of Morinda citrifolia
(Noni). Journal of Natural
flavonoid, dan aktivitas antioksidan. Hasil
Products, 70: 754757.
penelitian Kao et al. (2007) menunjukkan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
2010. Monografi Ekstrak
bahwa kandungan fenol dan flavonoid
Tumbuhan Obat Indonesia. Badan
dalam blackberry berbanding lurus dengan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia, Jakarta.
aktivitas antioksidan. Sementara Khamsah
Basar, S., Uhlenhut, K., Hogger, P.,
et al. (2006) dalam penelitiannya Shcone, F., and Westendorf, J.
2010. Analgesic and
menyatakan bahwa aktivitas antioksidan
Antiiflamatory Activity of Morinda
tidak hanya bergantung pada kandungan citrifolia L. (noni). Fruits.
Phytotheraphy Research, 24: 38
total fenol tetapi juga dipengaruhi oleh
42.
senyawa lain, seperti asam ursolat, asam

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


91

Brett, J.W., Jarakae, J., Afa, K.., and Kamiya, K., Hamabe, W., Harada, S.,
Shixin, D. 2011. Toxicity and Murakami, R., Tokuyama, S., and
Antioxidant Test of Morinda Satake, T. 2008. Chemical
citrifolia (noni) Seed Extract. Constituent of Morinda citrifolia
Journal of Food Science And Roots Exhibit Hypoglycemic
Technology, 3: 303307. Effects in Streptozotuzin-induced
Diabetic Mice. Bio Pharm Bull, 31:
Chang, C. C., Yang, M. H., Wen, H. M.,
935938.
and Chern, J. C. 2002. Estimation
Kao, M.S., Woods, F.M., Dozier, W.A.,
of Total Flavonoid Content in
Ebel, R.C., Nesbitt, M., Jee, J., and
Propolis by Two Complementary
Fields, D. 2007. Phenolic Content
Colorimetric Methods. Journal of
and Antioxidant Capacities of
Food and Drug Analysis, 10: 178
Alabama-Grown Thornless
182.
Blackberries. International Journal
Departemen Kesehatan RI. 2000. of Fruit Science, 7:33-46.
Parameter Standar Umum Ekstrak Khamsah SM, Akowah G, and Zhari I.
Tumbuhan Obat. Departemen 2006. Antioxidant Activity and
Kesehatan Republik Indonesia, Phenolic Content of Orthosiphon
Jakarta. stamineus Benth from Different
Departemen Kesehatan RI. 2008. Geofraphical Origin. Journal of
Farmakope Herbal Indonesia, 1st Sustainable Science Management,
ed. Departemen Kesehatan 1:14-20.
Republik Indonesia, Jakarta. Kuncahyo, I. dan Sunardi. 2007. Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Duenas M, Manzano SO, Paramas AG, Belimbing Wuluh (Averrhoa
and Buelga SC. 2009, Antioxidant bilimbi, L.) terhadap 1,1-Diphenyl-
evaluation of O-methylated 2-Picrylhidrazyl (DPPH). Seminar
metabolites of catechins, Nasional Teknologi, Yogyakarta.
epicatechin, and quersetin. Journal Levand, O. and Larson, H.O. 1979. Some
of Pharmaceutical and Biomedical Chemical Constituent of Morinda
Analysis. citrifolia. Planta Medica, 36: 186
Harborne JB. 1996. Metode Fitokimia: 187.
Penentuan Cara Modern Malbaa, R.V., Lonar, E.S., and Kolarov,
Menganalisa Tumbuhan. L.A. 2004. TLC Analysis of Some
Terjemahan Kosasih Padmawinata Phenolic Compounds in Kombucha
dan Iwang Soediro. Bandung: ITB. Beverage. Acta Periodica
Technologica, 35: 199205.
Jun, M.H.Y., J., Fong, X., Wan, C.S., Markham, K.R. 1988, Techniques of
Yang, C.T., and Ho. 2003. Flavoniods Identification,
Camparison of Antioxidant diterjemahkan oleh Padmawinata,
Activities of Isoflavones Form K., Bandung: ITB.
Kudzu Root (Puerarua labata O). McClatchey, W. 2002. From Polynesian
Journal Food Science Institute of Healers to Health Food Stores:
Technologist. 68: 2117-2122. Changing Perspectives of Morinda
Juniarti, Osmeli, D., dan Yuhernita. 2009. citrifolia (Rubiaceae). Integrative
Kandungan Senyawa Kimia, Uji Cancer Therapies, 1: 110120.
Toksisitas (BSLT) dan Antioksidan Mian-Ying, W., Diane, N., Gary, A.,
(1,1-diphenyl-2-pikrilhydrazyl) Jarakae, J., and Brett, W. 2008.
dari Ekstrak Daun Saga. Makara Liver Protective Effects of Morinda
Sains, 13: 50-54. citrifolia (Noni). Plant Foods for

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience


92

Human Nutrition, 63: 5963. Wagner, H., Bladt, S., and Zgainski, E.M.
Molyneux, P. 2003. The use of the stable 2013. Plant Drug Analysis: A Thin
free radikal diphenylpicrylhydrazyl Layer Chromatography Atlas.
(DPPH) for estimating antioxidant Springer Science & Business
activity. Journal Science of Media.
Technology, 26: 211-219. Yamaguchi, S., Ohnishi, J., Sogawa, M.,
Nayak, B.S., Isitor, G.N., Maxwell, A., Maru, I., Ohta, Y., and Tsukada,
Bhogadi, V., and Ramdath, D.D. Y. 2002. Inhibition of Angiotensin
2007. Wound-healing Activity of I Converting Enzyme by Noni
Morinda citrifolia Fruit Juice on (Morinda citrifolia) Juice. Nippon
Diabetes-induced Rats. J Wound Shokuhin Kagaku Kogaku Kaishi,
Care, 16: 8386. 49: 624627.
Percival, M. 1998. Antioxidant, Advanced
Notrition Publication, Inc.
Rao, U.S.M. and Subramanian, S. 2009.
Biochemical Evaluation of
Antihyperglycemic and
Antioxidative Effects of Morinda
citrifolia Fruit Extract Studied in
Streptozotocin-Induced Diabetic
Rats. Medicinal Chemistry
Research, 18: 433446.
Saf-ur, R.. M., Aziz, N., and Gilani, A.H.
2010. Studies on antidyslipidemic
effects of Morinda citrifolia (Noni)
fruit, leaves and root extracts.
Lipids in Health and Disease, 9:
88.
Singleton, V.L., Orthofer, R., and
Lamuela-Ravents, R.M. 1999.
Analysis of Total Phenols and
Other Oxidation Substrates and
Antioxidants by Means of Folin-
Ciocalteu Reagent. Methods in
Enzymology, 299: 152178.
Sugiat, D., Hanani, E., dan Munim, A.
2010. Aktivitas Antioksidan dan
Penetapan Kadar Fenol Total
Ekstrak Metanol Dedak Beberapa
Varietas Padi (Oryza Sativa L.).
Majalah Ilmu Kefarmasian, 8: 24-
33.
Suidah, H. 2011. Pengaruh Mengkudu
Terhadap Penurunan Tekanan
Darah pada Penderita Hipertensi di
Desa Wedoroklurak Kecamatan
Candi Kabupaten Sidoarjo. Jurnal
Keperawatan, 01(1).

Volume 3, Nomor 1 (2016) Jurnal Pharmascience

Anda mungkin juga menyukai