Anda di halaman 1dari 19

bloggercntk

Jumat, 08 Maret 2013


ASKEB KB IMPLANT

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia
dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah
dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan
sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan bersamaan
dengan pembanguanan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan tidak akan berarti.
Pendapat Malthus yang mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan
mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan
perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada satu titik sumber daya alam tidak
mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan pendapat
demikian diharapkan setiap keluarga, memperlihatkan dan merencanakan jumlah keluarga yang
diinginkan.
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang berorentasi pada catur warga atau zero population
growth (pertumbuhan seimbang). Gerakan keluarga berencana nasional Indonesia telah berumur
panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angka
kelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode medis teknis
keluarga berencana yang direncanakan oleh pemerintah.
Pemerintah meluncurkan gagasan baru, yaitu :
1. Keluarga berencana mandiri : artinya masyarakat memilih metode KB dengan biaya sendiri
melalui KB lingkar biru dan KB lingkar emas.
2. Mengarahkan pada pelayanan metode kontrasepsi efektif (MKE) : AKDR, suntikan KB, susuk
KB, dan kontap.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)


Efektivitas progestin sebagai kontrasepsi dapat diperpanjang dengan cara
memasukkan progestin tersebut ke suatu delivery system. Ada beberapa macam delivery system
antara lain cincin vagina, implant dan mikrokapsul. Satu-satunya kontrasepsi implant yang
beredar di pasaran adalah Norplant.
Norplant terdiri atas enam kapsul, masing-masing mengandung 36 mg
levonorgestrel dengan diameter 2,4 mm dan panjang 3,4 cm. setelah disusukkan keenam kapsul
akan mengeluarkan 80 mcg levonorgestrel per hari selama 6-18 bulan pertama.
Norplant generasi kedua, terdiri atas 2 kapsul dengan diameter 2,4 mm dan panjang
4,4 cm, telah pula dikembangkan oleh Population Council. Saat ini Norplant-2 tersebut sedang
menjalani uji klinik fase III. Kontrasepsi Implant lain yang sedang mengalami uji klinik saat ini
adalah Capronor, yang dikembangkan oleh Contraceptive Branch of the U.S. National Institute
of Child Health and Human Development bekerjasama dengan WHOs Special Programme of
Research in Human Reproduction. Capronor terdiri dari satu kapsul biodegradable yang efektif
sebagai kontrasepsi selama 12 bulan. Sekarang Capronor sedang menjalani uji klinik fase II.
Susuk KB yang diperkenalkan di Indonesia sejak 1982 dapat diterima masyarakat
sehingga Indonesia merupakan Negara terbesar pemakai norplant. Susuk KB disebut alat KB
bawah kulit (AKBK). Kini sedang diuji coba susuk KB satu kapsul yang disebut implanon.

B. Mekanisme kerja AKBK sebagai alat kontrasepi


Mekanisme kerja lokal AKBK (Implant) sebagai berikut :
1. Lendir serviks menjadi kental.
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.
3. Mengurangi transportasi sperma.
4. Menekan ovulasi.

C. Keuntungan AKBK (Implant)


Alat kontrasepsi bawah kulit dapat diterima masyarakat dunia.
Keuntungan AKBK (Implant) adalah :
Perdarahan terjadi lebih ringan, tidak menaikkan darah
Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan.
Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
Bebas dari pengaruh estrogen.
Tidak mengganggu kegiatan sanggama.
Tidak mengganggu ASI.
Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

D. Kerugian AKBK (Implant)


Alat AKBK bukanlah alat konrasepsi yang sempurna, sehingga masih terdapat beberapa kerugian
sebagai berikut :
Susuk KB / Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
Peningkatan/penurunan berat badan.
Nyeri payudara.
Perasaan mual.
Pening/pusing kepala.
Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nevousness).
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan.
Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS.
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan,
akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.
Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberculosis (rifampisin) atau obat epilepsi
(fenitoin dan barbiturat)

E. Indikasi Penggunaan AKBK


Indikasi AKBK :
Usia reproduksi.
Telah memiliki anak ataupun yang belum.
Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi dan menghendaki pencegahan
kehamilan jangka panjang.
Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
Pascapersalinan dan tidak menyusui.
Pasca keguguran.
Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi.
Riwayat kehamilan ektopik.
Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah,k atau anemia bulan sabit
( sickle cell ).
Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen.
Sering lupa menggunakan pil.

F. Kontraindikasi Penggunaan AKBK


Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) tidak dapat dipasang pada keadaan :
Hamil atau diduga hamil.
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
Miom uterus dan kanker payudara.
Gangguan toleransi glukosa.

G. Teknik pemasangan AKBK


Memperhatikan penyulit AKBK, maka pemasangan perlu mendapat perhatian :
I. Persiapan klien dalam pemasangan AKBK.
Walaupun kulit dan integumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan pemberian antiseptic
pada daerah operasi tempat implant akan dipasang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme di
daerah kulit klien. Kedua tindakan ini pada kenyataannya sangat bermanfaat dalam mengurangi
risiko terjadinya infeksi pada saat insersi atau pencabutan implant Norplant.
II. Persiapan alat dan instrumen untuk Insersi pada AKBK.
Dikemukakan beberapa jenis pemasangan AKDR sebagai berikut :
a. Jenis Norplant. Terdiri dari 6 batang kapsul
b. Jenis Implanon. Terdiri dari satu batang kapsul.
c. Jenis Jadena dan Indoplant. Terdiri dari 2 batang kapsul.
Peralatan dan Instrumen untuk Insersi :
Meja periksa untuk berbaring klien.
Alat penyangga lengan (tambahan).
Batang implant dalam kantong.
Kain penutup steril (didinfeksi tingkat tinggi) serta magkok untuk tempat meletakkan implant
Norplant.
Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (atau didisinfeksi tingkat tinggi).
Sabun untuk mencuci tanagn.
Larutan antiseptic untuk disinfeksi kulit (missal: larutan betadin atau jenis golongan povidon
iodine lainnya), lengkap dengan cawan/mangkok antikarat.
Zat anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin).
Semprit (5-10 ml), dan jarum suntik (22 G) ukuran 2,5 samapi 4 cm (1-11/2 inch).
Trokar 10 dan mandrin.
Skapel 11 atau 15.
Kasa pembalut, band aid, atau plester.
Kasa steril dan pembalut.
Epinefrin untuk renjatan anafilaktik (harus tersedia untuk keperluan darurat).
Klem penjepit atau forsep mosquito (tamabahan).
Bak/tempat instrument (tertutup).
III. Teknik pemasangan AKBK
Prinsip pemsangan AKBK adalah dipasang pada lengan kiri atas dan pemasangan seperti kipas
mekar dengan 6 kapsul.
Teknik pemasangan AKBK adalah sebagai berikut :
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka.
Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain 2%.
Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.
Kapsul dimasukkan ke dalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong sampai terasa
tertahan.
Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar.
Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya, alat pendorong dimasukkan samapi terasa
tidak ada tahanan.
Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast (band aid).
IV. Kapan AKBK dibuka.
Alat kontarasepsi bawah kulit (AKBK) dapat dibuka sebelum waktunya bila dijumpai
a. Amenorea yang disertai nyeri perut bagian bawah.
b. Perdarahan yang banyak dari kemaluan.
c. Rasa nyeri pada lengan.
d. Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah.
e. Ekspulsi dari batang implant.
f. Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur.
g. Nyeri dada hebat.
h. Dugaan adanya kehamilan.
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
PADA NYS DENGAN KONTRASEPSI AKBK
DI PUSKESMAS MAMAJANG MAKASSAR
TANGGAL

No. Register : xxxx


Tgl Kunjungan : 18 Desember 2012 Jam 10.00 Wita
Tgl Pengkajian : 18 Desember 2012 Jam 10.00 Wita
Yang Mengkaji : WINARTI
LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR
1. Identitas suami / istri
Nama Istri : Ny.S/Tn.M
Umur : 28 Th/33 th
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMA/SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Jawa
Pekerjaan : swasta/swasta
Alamat : Putat jaya.
2. Data Biologis
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memakai susuk sebagai alat kontrasepsi.
b. Riwayat Kebidanan
1.) Haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 25 hari / teratur
Lama : 4-5 hari
Banyak : Hari 1-3 ganti 2-3 kotek/hari
Hari 4-6 ganti 1-2 kotek/hari
Warna : merah
Bau : anyir
Flour albus : tidak ada
Dismenorhoe : tidak ada
2.) Riwayat Kehamilan, Persalinan, nifas yang lalu.

Kawin Hamil Persalinan Anak


Ke Ke Usia Jenis Penolong Tempat Penyulit BBL Seks Hidup
I I 9 bln SPTB Bidan BPS - 2.900 6 thn
2 9 bln SPTB Bidan RB - 3100 3 thn
3 9 bln SPTB Bidan RB - 3000 4 bln

3.) Riwayat KB
Ibu menyatakan ingin menggunakan KB susuk saat ini karena saat ini sedang menyusui, ibu
ingin menggunakan KB yang tidak mengganggu ASI, ibu juga ingin memakai KB dengan jangka
panjang. Sebelumnya ibu menggunakan KB Suntik 3 Bulan.
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti (hepatitis, TBC), menurun
seperti (DM, HT), dan menahun (asthma, jantung), rieayat stroke, epilepsi, tumor jinak / ganas
pada payudara, tidak ada riwayat kanker payudara.
a. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti HT, jantung, DM, asthma
dan penyakit menular seperti hepatitis dan TBC.
b. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit mioma uteri, radang pinggul dan vagina. Tidak
pernah mengalami perdarahan yang tidak diketahui sebabnya, tidak menderita tumor / kanker
sistem reproduksi.
4. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Makan : 3x/hari, porsi (nasi, lauk, sayur, buah)
Minum : + 7-9 gelas/hari (air putih, teh)
b. Pola eliminasi
BAK : + 6-7x/hari (konsistensi cair, warna kuning, bau khas)
BAB : 1x/hari (konsistensi lembek, kuning, bau khas, tidak nyeri)
c. Pola aktifitas
Siang : 14.00-16.00 WITA
Malam : 22.00-04.30 WITA
d. Pola sexual
2x/minggu, tidak ada keluhan.
e. Personal Hygiene
Mandi : 2-3x/hari
Keramas : 2-3x/minggu
Gosok gigi : 2-3x/hari
Ganti pakaian dalam : 2-3x/hari
5. Data psikologi
Hubungan klien dengan ibu dan suami baik, suami sangat mendukung ibu untuk menggunakan
alat kontrasepsi, dalam agama yang dianut tidak ada larangan memakai alat kontrasepsi.
6. Data sosial dan budaya
Ibu dan suami dari Jawa dan tidak ada budaya yang mempengaruhi dalam pemakaian alat
kontrasepsi apapun.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
T : 110/80 mmHg N : 80 x/menit
S : 36,7 oC P : 23 x / menit
d. Pengukuran antropometri
TB : 156 cm
BB : 52 kg
e. Pemeriksaan fisik umum
Kepala : keadaan rambut tampak bersih, tidak ada nyeri tekan
Muka : tidak ada kloasma, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Mata : sklera tidak ikterus, konjungtiva merah muda, tidak ada nyeri tekan
Hidung : tidak ada polip, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Mulut : bibir tampak lembab, tidak ada karies
Telinga : tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada : tampak hiperpymentasi pada areola, tidak ada nyeri tekan
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan
Vulva : tampak bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa
Anus : tidak ada hemoroid, tidak ada nyeri tekan
Ekstrimitas : tidak oedema, tidak ada nyeri tekan
LANGKAH II INTERPRETASI DATA
Diagnosa : Akseptor KB baru pro pemasangan Implant.
Data Subjektif :
- Ibu mengatakan ingin menggunakan KB susuk.
- Ibu ingin menggunakan KB dalam waktu yang lama
- Ibu ingin mengetahui banyak info tentang KB susuk
Data Objektif :
- K/U ibu baik
- Ibu tampak antusias dan banyak bertanya tentang KB susuk
- TTV
TD : 110/80 mmHg N : 80 x /menit
P : 23 x/menit S : 36,7 oC
Kebutuhan :
- HE tentang AKBK, efek samping, keuntungan dan kerugian
- Pemasangan Impalnt
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi : infeksi pada daerah insersi
Analisa dan interpretasi data

LANGKAH IV
I. Indentifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada

II. Langkah V (Pengembangan Rencana)


Dx : Akseptor KB baru pada Impalnt
Tujuan : Setelah diberikan asuhan kebidanan diharapkan ibu menjadi akseptor KB lestari dan tidak
terjadi komplikasi
Kriteria : - Ibu jelas mengenai HE tentang alat kontrasepsi susuk
- Ibu dapat mengulangi penjelasan tentang HE alat kontrasepsi susuk yang sudah diberikan
- Ibu mau / setuju untuk dilakukan pemasangan alat kontrasepsi susuk
- Ibu menjadi akseptor KB susuk lestari
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada ibu / klien dan suami serta keluarga
Rasional : membangun kepercayaan ibu dan keluarga serta suami terhadap nakes dan menjalin
hubungan yang kooperatif
2. Berikan kesempatan pada klien untuk mengemukakan masalahnya
Rasional : mengurangi ketegangan klien
3. Berikan penjelasan tentang alat kontrasepsi susuk, efek samping, keuntungan dan kerugian,
kontra indikasi serta cara pemasangan
Rasional : alih informasi dan memberi kesempatan ibu untuk bertanya bila tidak mengerti
4. Lakukan informed consent
Rasional : tanda bukti persetujuan tindakan yang dilakukan (tanggung jawab dan tanggung
gugat)
5. Persiapkan alat, pasien, lingkungan
Rasional : memudahkan pemasangan dan untuk menjaga privacy klien
6. Lakukan pemasangan Impalnt secara benar dan efektif
Rasional : mencegah infeksi dan efek samping
7. Berikan HE pasca tindakan
Rasional : menambah pengetahuan klien

III. Implementasi
Tanggal : 18-12-2012
am 09.00 : Menyapa klien dengan sikap ramah dan sopan dan memperkenalkan diri. Memberikan
kesempatan klien untuk mengemukakan masalahnya yaitu : ibu saat ini sedang menyusui dan ibu
ingin menggunakan KB dalam jangka waktu yang lama, salah satunya yaitu KB susuk dan ibu
ingin tahu tentang KB susuk
Susuk / Implant / AKBK adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang dipasang pada lengan kiri
atas yang efektif untuk jangka panjang.
ungsi untuk : Mencegah sperma ovum bertemu, menghambat masuk ke tuba falopii mencegah implantasi
telur dalam uterus
Efek samping : - Haid menjadi lebih lama dan banyak
- Perubahan siklus haid
- Perdarahan spotting (antar menstruasi)
- Saat haid lebih sakit
: - Tidak mencegah IMS, HIV / AIDS, klien tidak dapat melepas susuk sendiri
- Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi.
Keuntungan : - Efektifitas tinggi, metode jangka panjang 3 atau 5 tahun.
- Tidak mempengaruhi volume / kualitas ASI, tidak mengganggu hubungan sexual
raindikasi : Hamil / diduga hamil, perdarahan pervaginam, benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker
payudara, miom uterus.
Jam 09.10 : Melakukan informed consent
Jam 09.15 : Menyiapkan alat :
Meja periksa untuk berbaring klien.
Alat penyangga lengan (tambahan).
Batang implant dalam kantong.
Kain penutup steril (didinfeksi tingkat tinggi) serta magkok untuk tempat meletakkan implant
Norplant.
Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (atau didisinfeksi tingkat tinggi).
Sabun untuk mencuci tangan.
Larutan antiseptic untuk disinfeksi kulit (missal: larutan betadin atau jenis golongan povidon
iodine lainnya), lengkap dengan cawan/mangkok antikarat.
Zat anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin).
Semprit (5-10 ml), dan jarum suntik (22 G) ukuran 2,5 samapi 4 cm (1-11/2 inch).
Trokar 10 dan mandrin.
Skapel 11 atau 15.
Kasa pembalut, band aid, atau plester.
Kasa steril dan pembalut.
Epinefrin untuk renjatan anafilaktik (harus tersedia untuk keperluan darurat).
Klem penjepit atau forsep mosquito (tamabahan).
Bak/tempat instrument (tertutup).
Jam 09.20 : Menyiapkan ruangan :
- Lingkungan tertutup, terdapat lampu penerangan yang menerangi lengan kiri atas.
Menyiapkan pasien :
Walaupun kulit dan integumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan pemberian antiseptic
pada daerah operasi tempat implant akan dipasang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme di
daerah kulit klien. Kedua tindakan ini pada kenyataannya sangat bermanfaat dalam mengurangi
risiko terjadinya infeksi pada saat insersi atau pencabutan implant Norplant.
Jam 09.25 : Teknik pemasangan AKBK adalah sebagai berikut :
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka.
Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain 2%.
Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.
Kapsul dimasukkan ke dalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong sampai terasa tertahan.
Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar.
Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya, alat pendorong dimasukkan samapi terasa
tidak ada tahanan.
Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast (band aid).
Jam 09.50 : - Memberikan konseling pasca pemasangan
- Mengajarkan Klien bagaimana cara memeriksa sendiri kapsul AKBK
- Menjelaskan pada klien pada bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa
- Menganjurkan klien untuk kontrol 1 minggu setelah pemasangan, akhir bulan pertama, akhir
bulan ketiga, akhir bulan keenam, setahun sekali, dan apabila ada keluhan
- Mengingatkan pada klien jika susuk ini dilepas setelah 5 tahun pemasangan dan dapat datang ke
klinik setiap saat untuk konsultasi atau jika AKBK ingin dicabut
- Minta klien untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan
Jam 10.00 : Melakukan pendokumentasian :
- Tanggal pemasangan
- Jam pemasangan
- Tempat pemasangan
- Nama pemasang Impalnt dan tanda tangan pemasang Implant
- Nama penderita yang dipasang Implant.
- Jenis Impant yang dipasang
- Hal-hal / kejadian istimewa saat pemasangan kemungkinan terjadi, kesulitan pasien menolak,
atau terjadi kram hebat perdarahan
Terapi yang diberikan : - Amox 3x 500 mg
- Asam mefenamat 3x 500mg
Memberikan kartu akseptor

IV. Evaluasi
Tanggal : 18-12-2012 Jam : 10.00 WIB
Dx : Akseptor KB baru pro Implant
Ibu mengatakan sudah dipasang spiral dan mengerti tentang penjelasan mengenai alat
kontrasepsi susuk.
: - Implant jenis Indoplant sudah terpasang
- Ibu bisa menjelaskan kembali penjelasan petugas dan tidak terjadi perdarahan
- K/U baik
: Akseptor KB baru post Implant
: - Jadwal kontrol 1 minggu lagi
- Datang sewaktu-waktu ke klinik / konsultasi / bila ada keluhan atau ingin dilepas.

PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN


AKSEPTOR KB IMPLANT
A. Pengkajian Data
Tanggal 18-12-2012 Jam :09.00 WIB
A. Data Subyektif
Biodata suami / istri
Nama Istri : Ny. R Nama Suami : Tn. M
Umur : 28 Th Umur : 33 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : swasta Pekerjaan : swasta
Alamat : Putat jaya.
Data Subjektif (S) :
- Ibu mengatakan ingin menggunakan KB susuk.
- Ibu ingin menggunakan KB dalam waktu yang lama
- Ibu ingin mengetahui banyak info tentang KB susuk

Data Objektif (O) :


- K/U ibu baik
- Ibu tampak antusias dan banyak bertanya tentang KB susuk
- TTV
TD : 110/80 mmHg N : 80 x /menit
S : 36,7 oC P : 23 x /menit
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan :
- HE tentang AKBK, efek samping, keuntungan dan kerugian
- Pemasangan Impalnt

Assesment (A)
Diagnosa : Akseptor KB baru pro pemasangan Implant.
Planning (P)
Jam 09.10 : Melakukan informed consent
Jam 09.15 : Menyiapkan alat :
Meja periksa untuk berbaring klien.
Alat penyangga lengan (tambahan).
Batang implant dalam kantong.
Kain penutup steril (didinfeksi tingkat tinggi) serta magkok untuk tempat meletakkan implant
Norplant.
Sepasang sarung tangan karet bebas bedak yang sudah disteril (atau didisinfeksi tingkat tinggi).
Sabun untuk mencuci tangan.
Larutan antiseptic untuk disinfeksi kulit (missal: larutan betadin atau jenis golongan povidon
iodine lainnya), lengkap dengan cawan/mangkok antikarat.
Zat anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin).
Semprit (5-10 ml), dan jarum suntik (22 G) ukuran 2,5 samapi 4 cm (1-11/2 inch).
Trokar 10 dan mandrin.
Skapel 11 atau 15.
Kasa pembalut, band aid, atau plester.
Kasa steril dan pembalut.
Epinefrin untuk renjatan anafilaktik (harus tersedia untuk keperluan darurat).
Klem penjepit atau forsep mosquito (tamabahan).
Bak/tempat instrument (tertutup).
Jam 09.20 : Menyiapkan ruangan :
- Lingkungan tertutup, terdapat lampu penerangan yang menerangi lengan kiri atas.
Menyiapkan pasien :
Walaupun kulit dan integumennya sulit untuk disterilisasi, pencucian dan pemberian antiseptic
pada daerah operasi tempat implant akan dipasang dapat mengurangi jumlah mikroorganisme di
daerah kulit klien. Kedua tindakan ini pada kenyataannya sangat bermanfaat dalam mengurangi
risiko terjadinya infeksi pada saat insersi atau pencabutan implant Norplant.
Jam 09.25 : Teknik pemasangan AKBK adalah sebagai berikut :
Rekayasa tempat pemasangan dengan tepat seperti kipas terbuka.
Tempat pemasangan di lengan kiri atas, dipatirasa dengan lidokain 2%.
Dibuat insisi kecil, sehingga trokar dapat masuk.
Kapsul dimasukkan ke dalam trokar, dan didorong dengan alat pendorong sampai terasa tertahan.
Untuk menempatkan kapsul, trokar ditarik keluar.
Untuk meyakinkan bahwa kapsul telah ditempatnya, alat pendorong dimasukkan samapi terasa
tidak ada tahanan.
Setelah 6 kapsul dipasang, bekas insisi ditutup dengan tensoplast (band aid).
Jam 09.50 : - Memberikan konseling pasca pemasangan
- Mengajarkan Klien bagaimana cara memeriksa sendiri kapsul AKBK
- Menjelaskan pada klien pada bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa
- Menganjurkan klien untuk kontrol 1 minggu setelah pemasangan, akhir bulan pertama, akhir
bulan ketiga, akhir bulan keenam, setahun sekali, dan apabila ada keluhan
- Mengingatkan pada klien jika susuk ini dilepas setelah 5 tahun pemasangan dan dapat datang ke
klinik setiap saat untuk konsultasi atau jika AKBK ingin dicabut
- Minta klien untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan
Jam 10.00 : Melakukan pendokumentasian :
- Tanggal pemasangan
- Jam pemasangan
- Tempat pemasangan
- Nama pemasang Impalnt dan tanda tangan pemasang Implant
- Nama penderita yang dipasang Implant.
- Jenis Impant yang dipasang
- Hal-hal / kejadian istimewa saat pemasangan kemungkinan terjadi, kesulitan pasien menolak,
atau terjadi kram hebat perdarahan
Terapi yang diberikan : - Amox 3x 500 mg
- Asam mefenamat 3x 500mg
Memberikan kartu akseptor
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Penerbit

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.


Departemen Kesehatan RI. 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga Berencana untuk

Pendidik Bidan. Jakarta : ECG..


Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : ECG..
Diposkan oleh winarti wina di Jumat, Maret 08, 2013
Reaksi:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
2013 (13)

o Maret (3)

MAKALAH PENGORGANISASIAN PELAYANAN KESEHATAN

aku rindu

ASKEB KB IMPLANT

o Februari (10)

Mengenai Saya

winarti wina
Lihat profil lengkapku

Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai