Anda di halaman 1dari 23

askep KB suntik

BAB I
KONSEP MEDIS
I. Pengertian
A. Pengertian Secara Umum
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa
sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat yang
bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran
tersebut.
Keluarga berencana merupakan suatu perencanaan tentang waktu yang tepat untuk
memiliki anak. Di dalam keluarga berencana terdapat teknik kontrasepsi yang digunakan
untuk mencegah kehamilan sebagai upaya untuk mengatur kehamilan.
Jika pasangan yang sudah menikah memiliki kesuburan baik, 90% pasangan wanita
akan hamil dalam satu tahun bila mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi (Gunningham,
et al., 1997). Oleh karena itu untuk pengaturan waktu kehamilan, tidak terlepas dari peran alat
kontrasepsi. Kehamilan tak terencana dapat menyebabkan gangguan mayor di dalam
kehidupan seorang wanita yang berdampak pada kesehatan ibu dan neonatus.

B. Pengertian Secara Khusus


KB adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau
mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur dari perempuan sekitar
persetubuhan.
KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah kelahiran dan
jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Prof. Dr. Rustam, M.MPH, 1998:225).
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman
II. Peran Perawat Dalam Program Keluarga Berencana
Peran perawat dalam program keluarga berencana adalah sebagai konselor dan
edukator. Untuk melaksanakan ini perawat harus memiliki informasi terbaru dan akurat
tentang metode kontrasepsi. Hampir sebagian dari kehamilan yang tidak direncanakan terjadi
pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi namun salah dan tidak konsisten dalam
penggunaannya. Hal ini dapat dicegah bila wanita memiliki pendidikan yang adekuat
terhadap metoda kontrasepsi yang mereka pilih. Maka perawat memiliki peranan penting
dalam memberikan pendidikan tentang teknik kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan,
cara penggunaan yang tepat, dan fokus konselingnya haruslah pada kebutuhan dan
kenyamanan pasangan yang akan menggunakan alat kontrasepsi.
III. Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
A. DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat/Depo Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara disuntikkan ini.
B. DEPO NET-EN (Norethindorone Enanthate/Depo Noristerat)
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan cara disuntikkan IM.
IV. Mekanisme Kerja
A. Primer : mencegah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon kelenjar hipofise
terhadap gonadotropin releasing hormon eksogeneus tidak berubah, sehingga memberi kesan
proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hipofise (menghalangi pengeluaran FSH
dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
B. Sekunder
- Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat transportasi gamet dan tuba
- Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.

V. Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka
panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak bisa melakukan
sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontra indikasi
estrogen/menunjukkan efek samping dengan pemakaian estrogen/enggan minum pil tiap hari.
KB suntik yang diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati
menopause.

VI. Kontra Indikasi


Ada 2 macam, yaitu:
A. Kontra indikasi secara mutlak
- Terdapatnya tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
- Kelainan serebro vaskular
- Fungsi hati tidak / kurang baik
- Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
- Varices berat
- Adanya kehamilan
B. Kontra Indikasi secara relatif
- Hipertensi
- Diabetes
- Perdarahan abnormal pervaginam
- Fibromioma uterus
- Penyakit jantung dan ginjal
VII. Macam-macam Kontrasepsi Suntik
Ada 3 macam, yaitu:
A. Depo Provera
Adalah medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.

1. Komposisi
Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air:
- Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
- Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
2. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot bokong
musculus gluceus agak dalam.
3. Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal penyuntikan
dilakukan secara teratur.
4. Keuntungan
- Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari menelan pil
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
- Sangat efektif
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat haid.
- Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.

5. Efek Samping
- Reaksi anafilaksis
- Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
- Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa
tidur
- Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
- Gastrointestinal, mual
- Payudara lembek dan galaktorea
- Perubahan warna kulit ditempat suntikan
6. Cara Pemberian
- Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/6-8
minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.
- Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus asal ibu
belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.
B. Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot). Larutannya merupakan
campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya
terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.

1. Komposisi
Dalam ampul norigest berisi 200 mg nerotinason enantat dalam larutan minyak (depo
norestirat)
2. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM. Untuk 6 bulan
pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.
https://www.google.com/search?q=askep%20kb%20suntik&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a&safe=high

http://sennysusilo.blogspot.com/2012/04/askep-kb-suntik.html

MAKALAH KONTRASEPSI SUNTIK (KB SUNTIK)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional dicapai
dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan juga dipengaruhi
oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi penerus yang akan melanjutkan
pembangunan bangsa menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan
penduduk harus dipantau dan dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program
Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu
dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian kelahiran
dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam upaya menjunjung keberhasilan Program
KB Nasional yaitu tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan mutu para
pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan baik di kota maupun
di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup
tentang alat kontrasepsi yang digunakannya (Hartanto, 2002).
Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera
yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalaui pengendalian
kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Sasaran gerakan KB Nasional ialah :
1. Pasangan Usia Subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah
2. Generasi muda

3. Pelaksana dan pengelola KB

4. Sasaran wilayah (Manuaba, 1998)

1.2. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
2. Jenis Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
3. Mengetahui Cara Kerja Kontrasepsis Suntik (KB Suntik)
4. Mengetahui Keuntungan dan Efek Samping Puenggunaan Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)
5. Mengetahui Cara Pemberian Kontrasepsi Suntikan (KB Suntik)
6. Mengetahui Kontra Indikasi Kontrasepsi Suntik (KB Suntik)

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin
banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif
murah dan aman.
Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan
kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai
suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang
tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama
maksimal 5 tahun.

2.2. JENIS KB SUNTIK


Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
1. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.

2.3. CARA KERJA


a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan KB adalah suatu cairan berisi zat untuk mencegah kehamilan selama jangka
waktu tertentu (antara 1 3 bulan). Cairan tersebut merupakan hormon sistesis progesteron.
Pada saat ini terdapat dua macam suntikan KB, yaitu golongan progestin seperti Depo-
provera, Depo-geston, Depo Progestin, dan Noristat, dan golongan kedua yaitu campuran
progestin dan estrogen propionat, misalnya Cyclo Provera. Hormon ini akan membuat lendir
rahim menjadi kental, sehingga sel sperma tidak dapat masuk ke rahim. Zat ini juga
mencegah keluarnya sel telur (ovulasi) dan membuat uterus (dinding rahim) tidak siap
menerima hasil pembuahan
Hanafi Hartanto (1996) menjelaskan mekanisme kerja kontrasepsi suntik dalam dua
bagian, yaitu primer dan sekunder. Mekanisme primer adalah mencegah ovulasi. Pada
mekanisme ini, kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi sentakan LH. Respons kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin-releasing hormon eksogenous tidak berubah, sehingga
memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di hipofise. Ini berbeda dengan pil oral
kombinasi (POK), yang tampaknya menghambat ovulasi melalui efek langsung pada kelenjar
hipofise. Penggunaan kontrasepsi suntikan tidak menyebabkan keadaan hipo-estrogenik.
Pada pemakaian KB Suntik Depoprovera, endometrium menjadi dangkal dan atrofis
dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Sering stroma menjadi oedematous. Dengan
pemakaian jangka lama, endometrium dapat menjadi sedemikian sedikitnya, sehingga tidak
didapatkan atau hanya terdapat sedikit sekali jaringan bila dilakukan biopsi. Tetapi,
perubahan-perubahan tersebut akan kembali menjadi normal dalam waktu 90 hari setelah
suntikan berakhir.
Pada mekanisme sekunder, lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga
merupakan barier terhadap spermatozoa. Mekanisme sekunder ini juga membuat endometium
kurang layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi. Mekanisme ini mungkin juga
mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii.
Pemberian hormon progestin akan menyebabkan pengentalan mukus serviks sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Hormon tersebut juga mencegah pelepasan sel
telur yang dikeluarkan tubuh wanita. Tanpa pelepasan sel telur, seorang wanita tidak akan
mungkin hamil. Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan
atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon progestin dengan sedikit
hormon estrogen akan merangsang timbulnya haid setiap bulan.

2.4. KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu
dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk
pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh
pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan
dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik
yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung
dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga
medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap
hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak
menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan.
Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh
wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

2.5. KERUGIAN DAN EFEK SAMPING


a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh
hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk
mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang
telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak,
sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat
badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ
yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang
sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon
progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan
hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan
gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

2.6. INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat
ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan
kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati
masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan
kontrasepsi suntik.

2.7. KONTRA INDIKASI


Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian
suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu
yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap
tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis.
Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran
darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-
kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini

2.8. CARA PEMBERIAN


a. Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal
ibu belum hamil lagi)
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas

2.9. INTERAKSI OBAT :


Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone
dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone.

2.10. CARA PENYIMPANAN


Disimpan dalam suhu 20-25C
BAB 3
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN DAN SARAN


Kontrasepsi suntikan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal. Kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3
kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa
hamil)
Cara kerja KB suntik adalah dengan menghalangi terjadinya ovulasi / masa subur
dengan menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur.Lendir vagina pun menjadi lebih
kental sehingga mempersulit sperma untuk masuk ke dalam rahim. Dengan demikian
kontrasepsi suntik mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma.

DAFTAR PUSTAKA

PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/
Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa, Jakarta
Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58, Yayasan Bina
Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta
http://delvita-pratiwi.blogspot.com/2012/06/makalah-kontrasepsi-suntik-kb-
suntik.html

KONTRASEPSI SUNTIKAN (INJEKSI)


-DEPO PROVERA-

MARET 2009

Vincentia Octavianna (06-8114-115)


Paulina Berliani ( 06-8114-120)

DEFINISI

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan
aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya.
Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB
mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh
memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

JENIS KB SUNTIK

Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:


a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
b.Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008).

CARA KERJA KB SUNTIK

a. Menghalangi ovulasi (masa subur)


b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

CONTOH OBAT INJEKSI BESERTA DOSISNYA

Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu )
Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu )
Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap
bulan.

DEPO PROVERA ??
Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan
kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini
termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja
kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk
program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.

MANAJEMEN TERAPI
HOW MUCH : 150 mg

HOW OFTEN: 3 bulan sekali (i.m.)

HOW LONG: bergantung pada keinginan pasien

TUJUAN TERAPI : mencegah kehamilan

REVERSIBILITAS : 3-18 bulan

T : 50 hari

CARA KERJA
Berdasarkan penghambatan pelepasan LH dan perintangan ovulasi serta pengentalan lender
servik.

INTERAKSI OBAT :
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi medroxyprogesterone
dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas medroxyprogesterone.

CARA PENYIMPANAN : disimpan dalam suhu 20-25C

CARA PEMBERIAN
a. Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal
ibu belum hamil lagi)
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas

EFEKTIVITAS : Keberhasilannya praktis 99.7 %.

INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat
ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan
kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati
masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan
kontrasepsi suntik.

KONTRAINDIKASI
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan
KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang
menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan
darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain
itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah
yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan
yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.

EFEK SAMPING
Menjadi kacaunya pola pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan sudah 3-12
bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan bertambah sampai 2-4 kg
dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat
kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi
kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga
mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya
adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya
gairah seksual.

Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang
mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit /
kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon
progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan
hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan
gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan
kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air
susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia
(kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan
kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada
hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat
dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang
tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan
reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis,
peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya
untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan
ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi
suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua
di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

KERUGIAN
a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g. Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

SUMBER:

http://butterflystillfly.wordpress.com/

http://www.nextbio.com/b/home/home.nb?q=depo-progestin

http://www.medicinenet.com/medroxyprogesterone/article.htm

http://www.pubmedcentral.nih.gov/pagerender.fcgi?artid=1374922&pageindex=5#page

PROHEALTH, http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/11/19/kontrasepsi-suntik/
Rahardja, Kirana, 2007, Obat-obat Penting ed.6, 717, PT. Elex Media Computa, Jakarta
Saifuddin, A.B., 2006, Buku panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk-54-PK58, Yayasan
Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, Jakarta

http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/kontrasepsi-suntikan-injeksi-depo-
provera/

kontrasepsi suntik kombinasi

Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melaui


pendewasaan usia perkawinan,pengaturan kelahiran,pembinaan ketahanan
keluarga,peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga
kecil,bahagia,sejahtera.

Pengertian kontrasepsi suntik


Kontrasepsi suntik adalah suatu cara kontrasepsi dengan jalan penyuntikan
sebagai usaha pencegahan kehamilan berupa hormon progesterone dan
estrogen pada wanita usia subur.

Mekanisme kerja kontrasepsi suntik kombinasi

Primer (mencegah ovulasi)

Penggunaan kontrasepsi suntik mempengaruhi hipotalamus dan hipofisis yaitu


menurunkan kadar FSH dan LH sehingga perkembangan dan
kematangan folikel de Graaf tidak terjadi.

Sekunder

1. Lendir servik menjadi kental dan sedikit,sehingga sulit ditembus


spermatozoa.

2. Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi


dari ovum yang telah dibasahi.

3. Menghambat transport ovum dalam tuba falopii.

Jenis suntikan kombinasi

Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksiprogesterone asetat dan 5

mg ekstradiol yang diberikan sipionat yang diberikan injeksi IM (intramuskuler)


sebulan sekali (Cyclovem) dan 50 mg Noretindron enantat dan 5 mg
estradiol valerat yangn diberikan injeksi IM sebulan sekali.

Efektifitas Suntik Kombinasi

Sangat efektif (0,1- 0,4 kehamilan per 100 perempuan )selama tahun
pertama penggunaan.

Keuntungan kontrasepsi dan non kontrasepsi

Keuntungan kontrasepsi

Resiko terhadap kesehatan kecil


Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

Tidak diperluka pemeriksaan dalam

Jangka panjang

Efek samping sangat kecil

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

Mengurangi jumlah pendarahan

Mengurangi nyeri saat haid

Mencegah anemia

Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker miomotrium

Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium

Mencegah kehamilan ektopik

Melindungi klien darijenis-jenis tertentu

Pada keadaan tertenyu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopouse.

Keuntungan non kontrasepsi

Mengurangi jumlah pendarahan

Mengurangi nyeri saat haid

Mencegah anemia

Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker


endometrium

Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium


Mencegah kehamilan ektopik

Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul

Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan


perimenopouse

Kerugian

Terjadi perubahan pola haid,seperti tidak teratur,pendarahan


bercak/spooting,pendarahan sela sampai sepuluh hari

Mual,sakit kepala,nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan


hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.

Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan

Efektifitasnya berrkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-


obatan epilepsi(fenitoin dan barbiturat)obat tubercolosis
(ripampisin)

Dapat terjadi perubahan berat badan.

Dapat terjadi efek samping yang serius seperti serangan


jantung,stroke,bekuan darah pada paru atau otak dan kemungkinan
timbulnya tumor hati.

Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular


seksual,hepatitis B virus,atau infeksi virus HIV.

Kemungkinannya terlambat pemulihan kesuburan setelah


penghentian pemakaian.

Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi pemakaian suntikan kombinasi

Usia reproduksi
Telah memiliki anak,ataupun belum memiliki anak

Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinngi

Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

Pasca persalinan dan tidak menyusui

Anemia

Nyeri haid hebat

Haid teratur

Riwayat kehamilan ektopik

Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

Kontraindikasi pemakaian suntikan kombinasi

Hamil atau di duga hamil

Menyusui dibawah 6 minngu pasca persalinan

Pendarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

Penyakit hati akut(virus hepatitis)

Usia > 35 tahun yang merokok

Waktu Mulai Menggunakan SuntikKombinasi

Tidak diperlukan apabila:

Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak
boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan
kontrasepsi lain untuk 7 hari.
Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal
saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil.

Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan
pertama dapat diberikan, asal dipastikan tidak hamil.

bila pasca persalinan >6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka
suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.

Bila pasca persalinan <6>

Bila pasca persalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi


dapat diberi.

Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan dalam waktu 7 hari.

Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi, hormonal yang lain


dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal.

Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu ingin


menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi
tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya.

Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin


menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat
segera diberikan asal diyakini ibu tersebut tidak hamil.

Cara Penggunaan

Suntikan kombinasi dapat diberikan setiap bulan dengan suntikan


intramuskuler dalam klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan dapat diberikan 7
hari lebih awal dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan.

Tanda-Tanda Yang Harus Pengguna Suntik Kombinasi


Nyeri dada yang hebat atau nafas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di
paru atau serangan jantung.

Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke,


hipertensi atau migrain.

Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada
tungkai.

Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya,
kemungkinan terjadi kehamilan.

Keadaan yang memerlukan perhatian khusus

Hipertensi

Kencing Manis

Migrain

Menggunakan obat tuberkolosis / obat epilepsy.

Mempunyai penyakit anemia bulan sabit (Sickle cell)

Dengan pedoman tersebut peserta KB dapat memperhitungkan kedatangannya dengan


tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KB Cyclofem merupakan suntikan KB masa
depan. Karena mempunyai keuntungan :

o Diberikan setiap 4 minggu

o Peserta suntikan cyclofem mendapat menstruasi

o Pemberian aman, efektif dan relative mudah.

http://leniawatyblog.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai