Anda di halaman 1dari 6

ILMU KEPERAWATAN DASAR I

PRINSIP-PRINSIP LEGAL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

KELOMPOK 4

NAMA ANGGOTA :
1. ILHAM THOHIR(1511311017)
2. FADHILAH NURKHAIRANI(1511312009)
3. MISDE DIMITRI YOLLA(1511312004)
4. NEFI APRILLAH JUNIWATI(1511311006)
5. YUDIT DEASINTA ANGGRAINI(1511312003)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2015
Kasus : Di sebuah rumah sakit terdapat pasien yang mengalami kecelakaan. Pasien
tersebut mengalami kerusakan yang parah pada kakinya karena hampir
putus dan mengalami kekurangan darah karena putus nya pembuluh darah
pada kakinya dan ini harus segera di amputasi. Pasien tersebut hanya
tinggal sendirian, sedangkan keluarganya tinggal jauh dari pasien dan
pasien ini merupakan anak sulung sekaligus menjadi tulang punggung
keluarga. Dalam situasi seperti ini dokter dan perawat harus mengambil
keputusan karena apabila pasien tidak segera di tolong maka akibatnya
nyawa pasien itu tidak dapat diselamatkan lagi tetapi pasien tersebut tidak
dapat melakukan pekerjaan seperti biasa karena kakinya di amputasi. Tetapi
disatu sisi lain, perawat harus menunggu persetujuan dari keluarga pasien
untuk melakukan amputasi tersebut tetapi nyawa pasien dalam bahaya.

Penyelesaian : Untuk mengambil keputusan tersebut, dokter dan perawat melakukan diskusi
untuk menentukan keputusan apa yang akan mereka ambil. Dalam diskusi ini
dokter dan perawat harus memilih melakukan amputasi tanpa menunggu
persetujuan keluarga untuk melakukan amputasi dan pasien selamat atau
menunggu keluarga pasien untuk meminta persetujuan tetapi nyawa pasien
dalam bahaya. Dalam hal ini keputusan yang dokter dan perawat ambil yaitu
melakukan amputasi pada pasien tanpa menunggu keluarga pasien untuk
meenyelamatkan nyawa pasien.

ROLE PLAY

Pagi itu dirumah sakit datanglah seorang korban kecelakaan. Pasien itu mengalami kerusakan
yang sangat parah pada kakinya serta pendarahan yang banyak karena pembuluh darah yang
hampir putus.

Perawat 1 : (datang membawa korban kecelakaan) Ners, tolong ners ini ada korban
kecelakaan. Keadaannya sangat parah ners, kakinya hampir putus dan
pasien mengalami pendarahan yang sangat banyak.

Perawat 2 : Oh begitu ya ners, kalau begitu ini harus segera dilakukan operasi kalau tidak
akan membahayakan nyawa pasien ini. Saya akan memberitahu dokter.

Perawat 1 : Baik ners.

Mendengar ada korban kecelakaan, dokter pun langsung datang UGD untuk melihat keadaan
pasien tersebut.

Dokter : Ners ada apa ini? Apa yang terjadi pada pasien ini?

Perawat1 : Begini dok, pasien ini mengalami kecelakaan. Terjadi kerusakan pada kaki
pasien tersebut dan pasien mengalami pendarahan yang sangat banyak dok.
Dokter : Oh begitu ini akan membahayakan nyawa si pasien kalau dibiarkan terus, ini
harus segera dioperasi. terus bagaimana dengan keluarga pasien apakah
sudah dihubungi dan diberi tahu tentang keadaan pasien?

Perawat 2 : Soal itu dok, menurut informasi yang saya dapat pasien disini tinggal sendiri
dan jauh dari orang tua nya dok. Keluarganya tinggal jauh dari sini dok. Dan
kami belum bisa menghubungi keluarga pasien dok.

Dokter : Aduh, bagaimana ini? Kita harus meminta persetujuan dari keluarga pasien
untuk melakukan operasi, dan pasien ini kakinya tidak bisa dibiarkan seperti
ini terus karena akan bertambah parah, kita harus melakukan amputasi pada
kakinya.

Perawat 1 : Itulah dok, kami berusaha menghubungi keluarga, tapi masih tidak bisa dok.

Perawat 2 : Apa yang harus kita lakukan dok? Kita harus mengambil keputusan soal ini
dok, kalau tidak nyawa pasien akan terancam.

Dokter : Baiklah kalau begitu, sekarang kita berkumpul diruang rapat untuk
memutuskan hal ini.

Perawat 1&2 : Baiklah dokter.

Di ruang rapat dokter dan perawat melakukan diskusi untuk memutuskan yang harus mereka
lakukan. Setelah selesai melakukan diskusi, dokter dan perawat sepakat untuk melakukan
amputasi pada pasien karena apabila tidak nyawa pasien tidak dapat diselamatkan.

Dokter : Baiklah ners, kita harus cepat memutuskan apa yang harus kita lakukan pada
pasien tersebut.

Perawat 1 : Apabila kita ingin melakukan amputasi pada pasien, kita harus mematuhi
aturan dengan meminta persetujuan dari keluarga pasien itu dok.

Perawat 2 : Tetapi ners, nyawa pasien tersebut dalam bahaya kalau kita terus menunggu
keluarganya. Sementara itu keluarga masih belum bisa dihubungi sampai
sekarang.

Perawat 1 : Tapi ners yang saya tahu bahwa pasien itu satu-satunya tulang punggung
keluarganya. Berarti kalau pasien di amputasi, pasien tersebut tidak dapat
lagi mencari pekerjaan.

Perawat 2 : Ners, apabila pasien tersebut selamat walaupun pasien di amputasi, pasien
pasien pasti masih bisa melakukan apa saja untuk bekerja sebagai tulang
punggung keluarga.
Dokter : Saya setuju dengan ners 2 karena meskipun pasien tersebut di amputasi,
apabila pasien masih ingin berusaha untuk bekerja, pasti ada jalan bagi
pasien itu walaupun pasien ada kekurangan.

Perawat 1 : Baiklah kalau begitu dok. Berarti sekarang kita sepakat untuk melalukan
operasi terhadap pasien ya?

Dokter : Iya benar ners, kita sepakat untuk melakukan operasi terhadap pasien.
Setelah ini kita harus bersiap untuk melakukan operasi. Ners, siapkan ruang
operasi sekarang.

Perawat 1&2 : Baiklah dokter.

Setelah melakukan diskusi dokter dan perawat segera menuju ruang operasi untuk melakukan
operasi terhadap pasien dan melakukan amputasi pada kaki pasien. Setelah selesai melakukan
operasi, pasien tersebut dipindahkan ke kamar pasien. Beberapa hari setelah menjalani
operasi, keluarga pasien pun datang melihat keadaan si pasien.

Keluarga : Ners bagiaman keadaan anak saya? Beberapa hari yang lalu anak saya
mengalami kecelakaan ners, saya ingin melihat keadaan anak saya ners,
dimana kamar anak saya ners?

Perawat 1 : Iya bu tenang ya bu. Anak ibu sudah menjalani operasi dan sudah
dipindahkan ke kamar pasien bu, mari saya tunjukkan kamar nya bu.

Setelah menunjukkan kamar pasien tersebut, keluarga pasien itu pun melihat keadaan pasien.
Keluarga tersebut kagek melihat kaki anak nya telah diamputasi dan tidak terima melihat
keadaan anak nya tersebut.

Keluarga : Ners, kenapa kaki anak say ners? Kenapa kaki jadi begini ners? Kenapa ners
tidak meminta persetujuan dahulu dengan kami ners. Anak saya satu-satunya
yang menjadi tulang punggung keluarga kami ners, kalau begini anak saya
tidak dapat melakukan apa-apa lagi. (menangis)

Perawat 1 : Begini saja ya bu. Sebaiknya kita bicarakan ini diruangan dokter, nanti kami
jelaskan semuanya disana.

Keluarga : Baiklah ners

Setelah berada diruangan dokter, dokter dan perawat pun menjelaskan yang terjadi dan
memberi pengertian kepada keluarga.

Dokter : Begini ya bu, kemarin itu anak ibu dalam keadaan yang sangat kritis dan
harus diselamatkan saat itu juga. Menyelamatkan anak ibu adalah dengan
melakukan amputasi, karena keadaan kaki anak ibu sangat parah dan
mengalami kerusakan yang sangat parah.

Perawat 1 : Benar ibu, apabila saat itu anak ibu tidak langsung diselamatkan maka nyawa
anak ibu dalam bahaya dan mungkin tidak bisa diselamatkan lagi. Karena itu
dokter dan perawat melakukan diskusi untuk memutuskan langkah yang akan
kami ambil selanjutnya, dan kami sepakat untuk melakukan operasi kepada
pasien karena keadaannya yang sangat kritis.

Keluarga : Tapi anak saya itu satu-satunya yang menjadi tulang punggung keluarga
kami ners, kalau kaki nya di amputasi bagaimana anak saya melakukan
pekerjaannya.

Perawat 1 : Ibu, apabila anak ibu masih semangat untuk melakukan pekerjaannya
walaupun dengan keadaan yang sekarang, maka itu tidak apa-apa.
Kekurangan seseorang tidak akan mengahambat apapun untuk sukses. Ibu
harus percaya kepada anak ibu.

Keluarga : Iya ners itu benar, saya harus memberi semangat kepada anak saya dan saya
harus percaya kalau anak saya bisa. Terima kasih dokter dan ners.

Dokter : Iya ibu.

Perawat 1 : Iya ibu sama-sama

Beberapa saat kemudian ners 2 yang bertugas pada hari itu mendengar teriakan dari kamar
pasien yang telah di amputasi tersebut. Ternyata pasien itu telah sadar, tetapi pasien kaget
melihat keadaan nya yang tidak mempunyai satu kaki karena di amputasi.

Pasien : Hahhhhhh? Apa yang terjadi dengan saya? Kenapa kaki saya? Kenapa kaki
saya tidak ada?

Perawat 2 : Ada apa dik? Adik sudah sadar sekarang. Kemarin adik mengalami
kecelakaan.

Pasien : Tapi kenapa kaki saya harus di amputasi ners? Bagaimana saya melakukan
pekerjaan saya kalau keadaan saya seperti ini?

Perawat 2 : Begini ya dik, kemarin adik mengalami kerusakan yang sangat parah pada
kaki adik dan jalan satu-satunya harus di operasi, apabila tidak di lakukan
operasi nyawa adik mungkin dalam bahaya atau bisa tidak dapat di
selamatkan. Jadi dokter dan perawat mengambil keputusan untuk melakukan
operasi agar nyawa adik tertolong.

Pasien : Tapi pekerjaan saya bagaimana ners, bagaimana saya melakukan pekerjaan
saya lagi?
Perawat : Masalah itu, apabila adik percaya dengan diri adik sendiri walaupun adik
mendapatkan kekurangan, adik pasti bisa melakukan semua itu. Dengan
kekurangan yang adik dapat sekarang, pasti adik akan mendapatkan suatu
kelebihan yang sangat besar. Jadi adik harus percaya terhadap diri adik
bahwa masih bisa untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Pasien : Benar juga itu ners. Berarti saya tidak boleh mengeluh akibat kekurangan
yang saya dapat sekarang, saya harus bisa lebih semangat lagi untuk itu.
Terima kasih ners.

Perawat 2 : Iya adik sama-sama. Semoga cepat sembuh yaa

Anda mungkin juga menyukai