Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN LUKA

1. Pokok bahasan : Perawatan Luka


2. Sub pokok bahasan : Cara Melakukan Perawatan Luka
a. Penyuluh : Mahasiswa STIKKU
b. Hari / Tanggal : Sabtu, 21 Januari 2017
c. Waktu : Jam 14:30
d. Tempat : Ruang Prabu Siliwangi lt.3
e. Sasaran : Pasien post operasi
3. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah Penkes ini diharapkan klien mengerti, memahami dan mampu menjelaskan
kembali teknik perawatan luka.
4. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penkes di harapkan mampu :
a. Memahami pengertian perawtan luka
b. Memahami tujuan dari perawtan luka
c. Mampu menjelakan kembali teknik perawatan luka
5. Media
a. Lembar balik
b. Leaflet
6. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi

7. Pelaksanaan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
.
1. Pembukaan 5 mnt 1. Mengucap salam dan terimakasih 1. Menjawab
atas kesediaan. salam
2. Memperkenalkan diri dan apresiasi. 2. Mendengarkan
.

2. Inti 8 mnt 1. Menyampaikan materi tentang Mendengarkan


pengertian dari perawatan luka dan
2. Menjelaskan tentang manfaat dari
memperhatikan.
perawatan luka
3. Menjelaskan tentang teknik perawatan
luka

3. Diskusi 7 mnt 1. Meminta peserta untuk mengajukan 1. Klien


pertanyaan jika belum jelas mengajukan
pertanyaan.
4. Penutup 5 mnt 1. Menyimpulkan hasil penyuluhan. 1. Peserta
2. Memberi saran-saran.
menjawab
3. Memberi salam dan meminta maaf
salam.
bila ada kesalahan.
4. Mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan mengucapkan salam

8. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
2) Alat dan tempat siap
3) Penyuluh dan peserta siap

b. Evaluasi proses
1) Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana
2) Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan

c. Evaluasi hasil
1) 80% dapat memahami pengertian dari perawatan luka
2) 80% mengetahui tujuan dari perawatan luka
3) 85% mengetahui dan mampu menjelaskan kembali tahap tahap perawatan
luka.
MATERI
PERAWATAN LUKA
1. Pengertian
Luka post operasi merupakan luka yang sengaja dibuat oleh ahli bedah. oleh
karena itu dibutuhkan penanganan secara khusus karena saat ini banyak luka post
operasi yang terkena infeksi (Saleh.2008).
Perawatan luka adalah merawat luka dengan memasang pembalut atau
penutup pada luka agar luka tidak terbuka (Puruhito.2006)
Perawatan luka adalah upaya atau tindakan yang dilakukan untuk mencegah
infeksi yang dilakukan dengan langkah-langkah tertentu (Saleh.2008).
2. Manfaat
a. Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi
b. Memberikan rasa nyaman dan aman pada klien
c. Mempercepat proses penyembuhan luka
d. .Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran
mukosa
e. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
f. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
g. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat (nanah)
h. Mencegah perdarahan
3. Teknik Perawatan Luka
Bahan dan alat
Alat-alat yang diperlukan lainnya seperti : extra balutan
Gunting
Kantong tahan air untuk tempat balutan lama
Plester atau alat pengaman balutan
Selimut mandi jika perlu, untuk menutup pasien
Natrium Cloride 0.9%
Betadin
Verband dengan berbagai ukuran untuk menutup balutan

Cara Perawatan Luka


Sebelumya wadah/rantang direbus sampai mendidih kemudian di keringkan
bagian dalam jangan disentuh biarkan kering sendiri.
Cuci tangan sampai bersih dengan menggunakan sabun
Pakai sarungtangan steril jika ada
Masukkan kassa steril ke wadah yang di keringkan kemudian siram dengan NaCl.
Simpan kassa di pinggir luka tapi jangan menyentuh luka.
Tekan pinggir luka untuk mengeluarkan PUS / nanah.
Bila ada PUS usap dengan sekali usapan saja dengan kassa yang telah di beri
cairan NaCl teruskan sampai bersih dari atas sampai bawah.
Setelah selesai keringkan luka dengan kassa kering.
Kompres luka dengan kassa yang telah di beri NaCl.
Oleskan dengan menggunakan betadin
Tutup luka dengan kasa kering
Rekatkan dengan plester
Bereskan alat-alat,cuci tangan dengan sabun sampai bersih.
4. Tanda tanda infeksi
Merasa panas pada daerah luka atau suhu badan panas
Merasa sakit atau nyeri pada daerah luka
Ada kemeraha pada kulit didaerah luka
Terjadi bengkak pada daerah luka
Gangguan fungsi gerak pada daerah luka
Luka berbau tidak sedap
Terdapat cairan nanah pada luka
5. Faktor yang Mempengaruhi Luka
a. Usia
Anak dan dewasa penyembuhannya lebih cepat daripada orang tua. Orang tua
lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan fungsi hati dapat mengganggu
sintesis dari faktor pembekuan darah.
b. Nutrisi
Penyembuhan menempatkan penambahan pemakaian pada tubuh. Klien
memerlukan diit kaya protein, karbohidrat, lemak, vitamin C dan A, dan mineral
seperti Fe, Zn. Klien kurang nutrisi memerlukan waktu untuk memperbaiki status
nutrisi mereka setelah pembedahan jika mungkin. Klien yang gemuk
meningkatkan resiko infeksi luka dan penyembuhan lama B. Jenis-Jenis Luka
Luka sering digambarkan berdasarkan bagaimana cara mendapatkan luka itu dan
menunjukkan derajat luka.
6. Berdasarkan tingkat kontaminasi
a. Clean Wounds (Luka bersih)
yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan
(inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari
tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika
diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson Pratt). Kemungkinan
terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi)
merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau
perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi,
kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
c. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi)
termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan
kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada
kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi
luka 10% - 17%.
d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi)
yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.
7. Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
a. Stadium I : Luka Superfisial (Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka Partial Thickness : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya
tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
c. Stadium III : Luka Full Thickness : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi
tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan
epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis
sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka Full Thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA

Oswari E.2007. Bedah dan perawatannya. Jakarta: Gramedia.

Puruhito. 2006.Dasar-daasar Teknik Pembedahan. Surabaya: AUP

Saleh M, Sodera VK. 2008. Ilustrasi Ilmu Bedah Minor. Jakarta: Bina rupa Aksara

Thorek P, Atlas. 2005.Teknik Bedah. Jakarta: ECG

Wind GG, Rich NM.2006. Prinsip-prinsip Teknik Bedah. Jakarta: Hipokrates.

Anda mungkin juga menyukai