Anda di halaman 1dari 8

1. Mengapa Es putar bisa membeku ?

Garam banyak digunakan sebagai bumbu masak oleh ibu rumah tangga atau
pengusaha restoran agar sajian menunya menjadi lebih enak terasa dilidah. Namun kegunaan
lain dari garam yaiutu garam dapat digunakan untuk membekukan air.
pencampuran garam ke dalam es batu menyebabkan sebagian es batu mencair, Kemudian air
dari es batu ini akan membentuk air garam. Lama kelamaan jumlah air garam yang terbentuk
akan semakin banyak seiring dengan banyaknya es yang mencair. Reaksi antara garam dan es
batu menimbulkan penurunan suhu. Dengan demikian reaksi ini termasuk reaksi eksoterm yaitu
reaksi pelepasan panas atau energi. Hal ini terjadi karena titik beku larutan garam lebih rendah
dari titik beku pelarut murni. Penyebabnya, agar larutan garam membeku garam melepaskan
panas yang akhirnya panas itu diterima oleh es batu dan menyebabkan sebagian es mencair.
Sementara itu, airpun mencoba membuang panas yang diterimanya. Akhirnya karena garam
yang banyak tersebar dalam larutan garam membuat suhu larutan menjadi lebih rendah
daripada suhu es murni. Di sisi lain, suhu campuran es putar jauh lebih tinggi dari suhu larutan
garam. Hal ini mengakibatkan campuran bahan es putar melepas panasnya ke larutan garam
untuk menciptakan keseimbangan suhu. Pada saat terjadi keseimbangan suhu, suhu di dalam
campuran es putar menjadi jauh lebih rendah dari suhunya semula. Suhu yang rendah ini cukup
untuk membekukan campuran es putar.

2. Bagaimana cara mencairkan salju di jalanan ?


Cara yang tepat untuk mencairkan salju di jalanan yaitu dengan memberikan taburan
garam dan kalsium klorida (NaCL dengan CaCL2), butiran garam kering dapat menyerap cairan
disekelilingnya sehingga dapat menghambat air untuk membeku sehingga titik didihnya lebih
rendah dari biasanya, dibawah 0 derajat Celcius. Es akan meleleh terus menerus sampai
jumlah garamnya habis. Kelemahan cara ini yaitu, garam dapat melekat pada karoseri mobil,
sehingga dapat menyebabkan pengeroposan pada mobil, sehingga cara yang biasa digunakan
yaitu dengan mencampurkan gula didalamnya

3. Mengapa radiator mobil tidak mudah rusak

Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Di daerah
beriklim dingin, air radiator mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, maka radiator
kendaraan akan cepat rusak. Dengan penambahan etilen glikol ke dalam air radiator
diharapkan titik beku air dalam radiator menurun, dengan kata lain air tidak mudah membeku
4. Bagaimana mengubah air laut menjadi air tawar ?

Seperti yang kita ketahui bahwa air laut merupakan zat campuran. Yaitu , campuran
antara air tawar dan garam. Karena air laut merupakan campuran maka air laut bisa dipisahkan
hingga menjadi dua komponen capurannya. yaitu air tawar biasa dan garam. Namun , disini kita
akan memisahkan air tawar saja.
Cara memisahkannya ternyata sangat mudah seperti contoh gambar disamping ini. Yaitu ,
dengan cara destilasi atau penyulingan yang sederhana dan bisa dicoba dengan berbagai alat
atau bahan-bahan yang sederhana dan mudah didapatkan.

Destilasi
Destilasi atau penyulingan adalah suatu proses pengembunan yan diikuti proses penguapan.
Destilasi ini dapat digunakan untuk memisahkan komponen dari dari campurannya dengan
menggunakan perbedaan titik didih. apabila titik didih komponen lain jauh lebih tinggi.

Cara Kerja
Cara kerjanya adalah ketika air laut didihkan atau dipanaskan (titik didih air 100 derajat celcius)
maka akan terjadi penguapan air tawar sedangkan garam tidak menguap. Hal itu dikarenakan
perbedaaan titik didih yang sangat jauh. yaitu titik didih ialah 1.400 derajat celcius sedangkan
air 100 derajat celcius. hal tersebut menyebabkan air menguap yang kemudian diembunkan.
Maka dari embun itulah disebut air murni namun belum steril. Air murni itulah yang bisa kita
manfaatkan untuk mandi , mencuci , dll. Namun apabila kita iingin gunakan untuk minum ckup
kita sterilkan, yaitu dengan memasak lagi hingga mendidih.

Judul : Percobaan Kenaikan dan Penurunan Titik Didih dan Titik Beku dalam
Larutan
Tujuan : Mengamati dan Menjelaskan Kenaikan dan Penurunan Titik Didih dan
Titik Beku dalam Larutan

Dasar Teori :

Titik didih suatu zat adalah suhu yang tekanan uap jenuhnya samadengan tekanan di atas
permukaan zat cair. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar atau tekanan diatas
permukaan zat cair , mulai terbentuk gelembung-gelembung uap dalam cairan. Karena tekanan
uap dalam gelembung sama dengan
tekanan udara, maka gelembung itu dapat mendorong diri lewat permukaan dan bergerak ke
fasa gas diatas cairan,sehingga cairan tersebut mendidih. Titik didih suatu zat cair
dipengaruhioleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara makin besar pulatitik didih
zat cair tersebut , begitu juga sebaliknya semakin rendahtekanan udara , maka semakin rendah
titik didih. Pada tekanan dantemperatur udara standar(76 cmHg, 25C) titik didih air sebesar
100C.
Selain itu, titik didih juga dapat diartikan temperatur dimana tekanan uap sama dengan
tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selama cairan mendidih,
tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah konstan maka suhu
dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang diberikan
pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih cepat.
Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan
tergantung dari besarnya tekanan atmosfer.
Titik didih merupakan satu sifat lagi yang dapat digunakan untuk memperkirakan secara
tak langsung berapa kuatnya gaya tarik antara molekul dalam cairan. Cairan yang gaya tarik
antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan sebaliknya bila gaya tarik lemah, titik didihnya
rendah.
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan adalah
pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan mendidih pada titik
didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmosfer sekitarnya.
Pada titik didih, tekanan uap cairan cukup besar sehingga atmosfer dapat diatasi hingga
gelembung uap dapat terbentuk dipermukaan cairan yang diikuti penguapan yang terjadi di
setiap titik dalam cairan. Pada umumnya, molekul dapat menguap bila dua persyaratan
dipenuhi, yaitu molekul harus cukup tenaga kinetik dan harus cukup dekat dengan batas antara
cairan-uap.
Bila dalam larutan biner, komponen suatu mudah menguap (volatile) dan komponen lain
sukar menguap (non volatile), makin rendah. Dengan adanya zat terlarut tekanan uap pelarut
akan berkurang dan ini mengakibatkan kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan
uap osmose. Keempat sifat ini hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut dan tidak
ditentukan oleh jenis zat terlarut. Seperti telah disebutkan, sifat-sifat ini disebut sifat koligatif
larutan. Adanya zat terlarut (solute) yang sukar menguap (non volatile), tekanan uap dari larutan
turun dan ini akan menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi dari pada titik didih pelarutnya. Ini
disebabkan karena untuk mendidih, tekanan uap larutan sama dengan tekanan udara dan
untuk temperatur harus lebih tinggi.
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 C karena pada suhu itu tekanan uap air
sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
penurunan titik beku ( Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa
penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana
titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita
tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air
maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di
bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya
berubah (nilai titik beku akan berkurang).

Alat dan Bahan :

Alat :

1. Selang Pipa

2. Gelas Ukur

3. Termometer Raksa

4. Gas Ukur

5. Tabung Reaksi

6. Spritus

7. Pipet Tetes

8. Gayung

Bahan :

1. Air

2. Urea

3. Garam

4. Es Batu

Langkah Kerja

A. Titik Didih
1. Masukkan akuades ke dalam gelas kimia pertama, larutan NaCl ke dalam
gelas kimia kedua, dan larutan Urea ke dalam gelas kimia ketiga.
2. Didihkan ketiga larutan dalam gelas kimia tersebut secara bersamaan.
3. Ukur suhu larutan saat mendidih menggunakan termometer.
4. Catat suhu larutan dalam tabel pengamatan.

B. Titik Beku
1. Masukkan butiran es kedalam gelas plastic hingga tiga perempat volume
gas,tersebut dan tambahkan 8 sendok garam dapur,aduk campuran es dan garam
dapur tersebut
2. Isi tabung reaksi dengan air suling kira kira setinggi 5 cm dan celupkan tabung
tersebut kedalam tabung plsik yang berisi campuran es dan garam dapur
3. Masukkan pengaduk kaca dalm tabung reaksi dan gerakkan naik turun sehinnga
air suling dalam tabung tersebut membeku
4. keluarkan tabung reaksi dari gelas plastiik dang anti pengaduk kaca dengan
thermometer,ketika es dalam tabung tersebut mencair catat suhu yang terbaca
dalam thermometer.suhu ini merupakan titik beku air suling murni
5. Ulangi langkah 1-4 untuk menentukan titik beku lrutan urea dalam air.

Hasil Pengamatan:

Titik Didih

Larutan Titik Didih


Urea 0,5 mol
Urea 1 mol
NaCl 0,5 mol
NaCl 1 mol
Air 0,5 mol
Air 1 mol

Titik Beku

Larutan Suh Pad Deti Ke-


u a k

Urea 0,5 mol


Urea 1 mol
NaCl 0,5 mol
NaCl 1 mol
Air 0,5 mol
Air 1 mol

Kesimpulan

Titik didih :

1.Kenaikan titik didih larutan NaCl dan larutan gula dapat dihitung dengan rumus :
Tb = Tb + Tb0
Tb = Tb - Tb0
Kenaikan titik didih larutan NaCl sebesar C dan kenaikan titk didih larutan gula yaitu

sebesar C

2. Dikarenakan NaCl adalah elektrolit kuat,sehingga membutuhkan suhu yang lebih


besar.Sedangkan urea adalah non elektrolit.
3. Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar
daripada sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi
ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan
elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff
4. Penambahan zat terlarut baik berupa zat yang elektrolit maupun nonelektrolit pada pelarut
menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih (Tb), sehingga harga titik didih (Tb) yang
dihasilkan lebih besar daripada titik didih pelarut (Tb0).

Titik Beku

1. Fungsi dari campuran butiran butiran es batu dengan garam pada penurunan titik beku
adalah : Kalau es batufungsinya sebagai bahan untuk membekukan larutan yang akan
diperiksa titik bekunya.Sedangkan Garamfungsinya sebagai zat yang menurunkan titik beku es
batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0C, sehingga ketika sebuah tabung
reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu
yang suhunya 0C dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
2. Perubahan titik beku larutan elektrolit dan nonelektrolit dipengaruhi oleh banyaknya ion yang
terkandung dalam larutan tersebut yang biasanya disebut konsentrasi zat terlarut. Semakin
banyak ion yang dibutuhkan untuk membentuk titik beku atau semakin besar konsentrasi yang
terkandung dalam larutan tersebut, maka penurunan titik beku juga semakin besar dan
sebaliknya.
3. Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah
dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0C, zat terlarut akan berpengaruh
pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan
menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.

Anda mungkin juga menyukai