Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI MI/SD

Oleh : Febby Dwi Kusuma Putri (F021015186)

Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional


Nomor 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan nasional adlah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.

Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut, tentunya tidak dapat terlepas


dengan yang biasa disebut kurikulum, dimana kurikulum adalah sebuah wadah yang
akan menentukan arah pendidikan. Karena berhasil tidaknya sebuah pendidikan
sangat bergantung dengan kurikulum yang dipergunakan. Tanpa adanya kurikulum
sangat tidak mungkin apanila tujuan, efektif, dan efisien pendidikan dapat berjalan
dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.

Dewasa ini, upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan


baik secara konvensional maupun inovatif. Hal ini dilatar belakangi guna
meningkatkan mutu pada setiap jenis pendidikan. Pemerintah juga telah lama
mencanangkan Gerakan Peningkatan Mutu Pendidikan. Namun kenyataan yang
ditemui berbeda dan jauh dari harapan. Misalnya kemerosotan moral siswa, yang
ditandai dengan perkelahian pelajar dan mahasiswa dalam ujian, seperti ngerpek dan
nyontek yang telah membudaya dikalangan siswa maupun mahasiswa.

Berkaitan dengan adanya perubahan kurikulum, yang sebelumnya kurikulum


2006 atau KTSP. Banyak pihak berpendapat dengan adanya perubahan kurikulum
banyak hal yang dapat dianalasis lebih dalam dan dapat menerapkan kurikulum
berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, yang tujuannya dapat membekali
siswa dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan perkembangan
zaman pada saat ini.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum baru yang diterapkan pada tahun pelajaran
2013/2014. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum yang telah ada
sebelumnya, seperti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) maupun Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hanya saja yang menjadi titik tekan utama pada
kurikulum 2013 ini yaitu adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi berbagai aspek, diantaranya : a) aspek kompetensi sikap, b) aspek
keterampilan, dan c) aspek pengetahuan. Kompetensi yang semula diturunkan dari
mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Selain itu, pembelajaran lebih bersifat tematik integratif dalam semua mata pelajaran.
Dengan kata lain, kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan nilai antara soft
skills dan hard skills dapat tertanam secara seimbang, dan dapat dipalikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

Perubahan dari kurikulum lama ke kurikulu yang baru, tentunya menimbulkan


pro dan kontra yang terus bermunculan. Dimana dalam proses pembelajaran
kurikulum sebelumnya yaitu KBK dan KTSP materi pembelajaran lebih terperinci
dan focus satu persatu. Namun , berbeda dengan kurikulum 2013 yang memang
menjadikan semua mata pelajaran bersifak tematik integratif.

Dalam kaitan implementasi kurikulum 2013. Pemerintah dalam INPRES


Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pengembangan
Nasional serta PP No.19 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013 diterapkan dalam semua jenjang
satuan pendidikan tak terkecuali pada jenjang Sekolah Dasar (SD) / Madrasah
Ibtidaiyah (Madrasah Ibtidaiyah).

Terdapat beberapa elemen perubahan yang disesuaikan dengan Standar


Nasional Pendidikan (SNP), terutama pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian yang telah disebutkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. Termasuk pada jenjang SD/MI,
diantaranya :

1) Struktur Kurikulum (Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu) Isi :


(a) Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya
(b) Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
(c) Mata pelajaran yang dari 10 menjadi 6
(d) Jumlah jam bertambah 4 jam per minggu

2) Proses Pembelajaran
(a) Proses pembelajaran yang dulunya terdiri dari eksplorasi,elaborasi, dan
konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, mengolah, menanya dan
menyimpulkan.
(b) Belajar tidak hanya di dalam ruang kelas tapi lingkungan sekolah dan
masyarakat.
(c) Guru bukan hanya menjadi salah satu sumber belajar.
(d) Pembelajaran lebih tematik dan terpadu.
3) Penilaian
(a) Penilaian berbasis kompetensi
(b) Penilaian yang semula melalui tes saja, sekarang lebih menuju pada
penilaian otentik dimana mengukur semua kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
(c) Lebih memanfaatkan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrument
penilaian siswa.

Disamping itu, berbagai hal kontra terkait kurikulum 2013 terus bermuculan.
Seperti pada halnya kekurangan yang terdapat dalam kurikulum baru ini, diantaranya:
1) Kurangnya kesiapan pendidik atau guru dalam penerimaan kurukulum 2013
2) Kurangnya pemahaman guru tentang pendekatan scientific dan tematik
3) Kurangnya keterampilan merancang RPP
4) Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap
materi bisa tersampaikan dengan baik.
5) Apabila kurikulum di terapkan pada daerah yang kurang terjamah
sosialisasi ataupun daerah pelosok, maka sangat sulit untuk menerapkan
kurikulum 2013 karena disamping membutuhkan pengetahuan baru, siswa
dituntut memenuhi bahan portofolio yang telah di tugaskan.

Dari penjabaran diatas, tentunya tidak mudah kita yang diposisikan sebagai
seorang pendidik untuk mengimplementasikan secara langsung kurikulum yang baru
kepada peserta didik. Dikarenakan dalam pengimplementasian kurikulum yang baru
harusnya lebih banyak sosialisasi ke seluruh penjuru mulai dari kota sampai dengan
pelosok, yang mungkin belum mengetahui lebih dalam bagaimana penerapan
kurikulum 2013.Sehingga pemerataan implementasi kurikulum 2013 dapat terealisasi
dan berjalan dengan baik menggantikan kurikulum yang sebelumnya.

Bukan hanya sekedar dari sosialisasi yang secara merata, tetapi didukung
dengan tenaga SDM (Sumber Daya Manusia) dalam hal ini pengajar yang dituntut
memperdalam ilmu pendidikan baru, terkait perkembangan kurikulum baru yang akan
muncul ataupun kurikulum yang sedang dipergunakan saat ini. Memang menjadi
tantangan sebagai seorang pendidik apabila keberhasilan suatu proses pembelajaran
dapat dikatakan berhasil. Maka bukan hanya dari faktor pemerintahan saja, tetapi dari
prndidik, siswa sampai dengan lingkungan keluarga yang semestinya membantu
menyukseskan adanya perubahan kurikulum baru yang tujuannya sama-sama ingin
memberikan pembaharuan yang lebih, terutama dalam hal pendidikan yang ada di
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Sholeh. 2013.Pengembangan Kurikulum Baru.Bandung: Remaja Rosdakarya

Fadlillah, M. 2014.Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran


SD/MI,SMP/MTs, dan SMA/MA.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Mulyasa, E. 2015.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

KEMENTERIAN AGAMA RI. 2015.Pedoman Teknis Implementasi Kurikulum


Madrasah Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arb pada MI,MTS dan
MA.Jakarta: Kementerian Agama 2015

Ahmad bin hanbal dalam, https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2014/04/27/perihal-


keunggulan-dan-kelemahan-kurikulum-2013/. Di Akses pada tanggal 12 Januari
Pukul. 10.00

Anda mungkin juga menyukai