Gestasional
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
DIABETES GESTASIONAL
DI PUSKESMAS WIYUNG SURABAYA
A. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan/ health education (HE) diharapkan klien mengetahui tentang
pengetahuan penyakit Diabetes Melitus Gestasional (DM dalam kehamilan) dan mengetahui gejala,
komplikasi serta tindakan yang dilakukan.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan HE diharapkan klien mampu :
a. Memahami dan menjelaskan pengertian Diabetes Melitus Gestasional
b. Memahami dan menjelaskan tanda dan gejala, klasifikasi, komplikasi dan penanganan Diabetes
Melitus Gestasional
c. Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada klien dengan Diabetes Melitus
Gestasional.
3. Manfaat
1) Bagi Mahasiswa
Sebagai media untuk periintraksi klien diabetes gestasional
2) Bagi Klien
Menambah wawasan klien yang melakukan pemeriksaan kehamilan khususnya penderita penyakit
diabetes mellitus dalam kehamilan/diabetes mellitus gestasional, cara penanganan serta diit yang
tepat tanpa mengurangi kebutuhan nutrisi dan kecukupan gizi ibu dan janin..
MATERI
1. Pengertian
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi insulin atau
retensi insulin, di tandai dengan tingginya keadaan glukosa darah (hiperglikemia) dan glukosa dalam
urine (glukosuria) atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin
secara absolut / relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin (Kapita Selekta, jilid II, 2006 dan
catatan kuliah pemenuhan kebutuhan gizi reproduksi, 2006).
Diabetes Melitus gestasional (DMG) adalah intoleransi karbohidrat dengan berbagai tingkat
keparahan, yang awitannya atau pertama kali dikenali selama masa kehamilan. Jadi diabetes mellitus
gestasional adalah adalah difisiensi insulin ataupun retensi insulin pada ibu hamil sehingga
mengakibatkan terjadinya intoleransi karbohidrat ringan maupun berat yang baru diketahui selama
mengalami kehamilan (ADA, 1990).
2. Etiologi
Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau absennya insulin
dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam
metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes
Factor Predisposisi :
Multiparitas
Penderita gemuk
Bersifat keturunan
Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering mengalami lahir mati, Sering
mengalami keguguran
Glokusuria
3. Klasifikasi
Diabetes mellitus dapat dibedakan menjadi:
3.1 DM Tipe 1 (IDDM) Insulin dependent diabetes mellitus atau tergantung insulin (T1) yaitu kasus yang
memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah.
3.2 DM Tipe 11 (NIDDM) Non insulin dependent diabetes mellitus atau tidak tergantung insulin (TT1) yaitu
kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar gula darah.
3.3 Diabetes mellitus gestasional (DMG) yaitu diabetes yang hanya timbul dalam kehamilan.
4. Patogenesis
Patogenesis Diabetes Melitus menurut Kapita Selekta Jilid III, 2006, Yaitu :
a. Pada penyakit DM 1 didapat kerusakan (dekstruksi) sel beta pankreas dengan penggunaan glukosa
sebagai energiakibat menurunnya produksi insulin tubuh menggunakan lemak dan protein sebagai
sumber energi.terganggu ketosis dan ketoasidosis.Metabolisme tidak sempurna
b. Pada fungsi insulin menurun. penyakit DM 11 didapat retensi insulin Resistensi insulin adalah
turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk
menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi ini
sepenuhnya sehingga terjadi defisiensi relatif insulin. Dalam kehamilan terjadi perubahan
metabolisme endokrin dan karbohidrat sehingga terjadi inadekuatnya pembentukan dan penggunaan
insulin yang berfungsi memudahkan glukosa berpindah ke dalam sel-sel jaringan. Tanpa insulin yang
adekuat, glukosa tidak dapat memasuki sel-sel untuk digunakan sebagai sumber energi dan tetap
berada dalam daerah sehingga kadar glukosa darah meningkat di atas batas normal yang
menyebabkan air tertarik dari sel-sel ke dalam jaringan/darah sehingga terjadi dehidrasi seluler.
Tingginya kadar glukosa darah menyebabkan ginjal harus mengsekresikannya melalui urine dan
bekerja keras sehingga ginjal tidak dapat menanggulanginya sebab peningkatan laju filter glonurulus
dan penurunan kemampuan tubulus renalif profesional/renalis untuk mereabsorbsi glukosa. Hal ini
meningkatkan tekanan osmotik dan mencegah reabsorbsi air oleh tubulus ginjal yang menyebabkan
dehidrasi ekstreaoseluler. karena glukosa dan energi dikeluarkan dari tubuh bersama urine, tubuh
mulai menggunakan lemak dan protein untuk sumber energi yang dalam prosesnya menghasilkan
keton dalam darah. Pemecahan lemak dan protein juga menyebabkan lelah, lemah, gelisah yang
dilanjutkan dengan penurunan berat badan mendadak ditambah terbentuknya keton akan cepat
berkembang keadaan koma dan kematian.
6. Komplikasi
Pengaruh diabetes gestasional Diabetes Melitus menurut Kapita Selekta Jilid III, 2006. Meskipun
tanpa gejala, bila tidak diadakan pengendalian kadar gula maka diabetes mellitus gestasional akan
menimbulkan dampak bagi ibu maupun pada janin.
1. Pengaruh DM terhadap kehamilan.
o Abortus dan partus prematurus.
o Pre eklamsia.
o Hidroamnion.
o Insufisiensi plasenta.
2. Pengaruh DM terhadap janin/bayi.
o Kematian hasil konsepsi dalam kehamilan muda mengakibatkan abortus.
o Cacat bawaan.
o Dismaturitas.
o Janin besar (makrosomia)
o Kematian dalam kandungan.
o Kematian neonatal.
o Kelainan neurologik dan psikologik.
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Diabetes Melitus menurut Kapita Selekta Jilid III, 2006
1. Mangatur diet.
Diet yang dianjurkan pada bumil DMG adalah 30-35 kal/kg BB, 150-200 gr karbohidrat, 125 gr
protein, 60-80 gr lemak dan pembatasan konsumsi natrium. Penambahan berat badan bumil DMG
tidak lebih 1,3-1,6 kg/bln. Dan konsumsi kalsium dan vitamin D secara adekuat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam diit diabetes mellitus sebagai berikut ;
a. Diit DM harus mengarahkan BB ke berat normal, mempertahankan glukosa darah sekitar normal,
dapat memberikan modifikasi diit sesuai keadaan penderita misalnya penderita DMG, makanan
disajikan menarik dan mudah diterima.
b. Diit diberikan dengan cara tiga kali makan utama dan tiga kali makanan antara (snack) dengan
interval tiga jam.
c. Buah yang dianjurkan adalah buah yang kurang manis, misalnya pepaya, pisang, apel, tomat,
semangka, dan kedondong.
d. Dalam melaksanakan diit sehari-hari hendaknya mengikuti pedoman 3J yaitu ;
J1 ; Jumlah kalori yang diberikan harus habis.
J2 ; Jadwal diit harus diikuti sesuai dengan interval.
J3 ; Jenis makanan yang manis harus dihindari.
e. Penentuan jumlah kalori
Untuk menentukan jumlah kalori penderita DM yang hamil/menyusui secara empirik dapat digunakan
umus sebagai berikut ;
DAFTAR PUSTAKA
Chamberlain, Geofferey. 1994. Obstetrik dan Ginekologi Praktis. Jakarta : Widya Medika
Ledewig. W. Patricia. 2005. Buku Saku Asuhan Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir.
Jakarta :EGC
Manumba, Ida Bagus. 1993. Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetrik dan Ginekologi
Jakarta : EGC
Oxorn, Harry. 1990. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan . Yayasan
Esentia Medika