PENDAHULUAN
Kekurangan cairan tubuh pada hewan dapat berakibat fatal. Itulah sebabnya,
pasien ketika datang ke dokter hewan. Oleh sebab itu, kunci pertama penanganan
Hewan masih dapat hidup dalam beberapa minggu tanpa makan, tetapi akan mati
hanya dalam beberapa hari atau beberapa jam jika tidak ada air. Air berfungsi
sebagai pelarut zat-zat makanan dalam tubuh. Air dan elektrolit tidak dapat
dipisahkan dari komponen diet, karena keseimbangan air sangat diperlukan dalam
metabolisme dan melarutkan hasil metabolisme untuk dapat dimanfaatkan oleh sel
tubuh. Tujuan utama dari terapi cairan untuk mengatasi dehidrasi, memulihkan
dan
mempertahankan elektrolit (Na+ dan K+), dan asam basa dalam tubuh ke arah
batas normal.
Total cairan tubuh hewan adalah sekitar 60% dari seluruh volume tubuhnya,
yang terdiri atas 40% cairan intrasel, dan 20% cairan ekstrasel yang tersusun atas
15% cairan interstisiil dan 5 % cairan plasma. Namun dalam beberapa kasus,
dapat terjadi hilangnya cairan dari dalam tubuh yang dapat mengancam
Jumlah cairan tubuh diperkirakan dua pertiga dari berat badan hewan dan
bervariasi pada setiap hewan tergantung atas kandungan lemak dan umur hewan.
kandungan air tubuh lebih tinggi dari dewasa. Berdasarkan lokasi dalam tubuh,
cairan terbagi menjadi cairan intraselular yang terdapat di dalam sel dengan
volume 2/3 dari volume total air tubuh dan cairan ekstraselular yang terdapat
diluar sel dengan volume 1/3 dari volume total air tubuh. Fraksi ekstraselular
terdiri atas cairan intravaskular (plasma) yang jumlahnya dari volume total
ekstraseluler dan cairan interstitial dengan jumlah dari volume total cairan
ekstraselular.
1.2 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
dan kucing yang telah lama tidak mau makan dan minum. Volume cairan yang
Ada dua tipe utama cairan yang dapat digunakan dalam terapi, yaitu kristaloid dan
koloid. Cairan kristaloid adalah larutan berbahan dasar air dengan molekul kecil
sehingga membran kapiler permeabel terhadap cairan tersebut. Cairan kristaloid
dalam satu jam pada hewan normal, maka cairan kristaloid sangat diperlukan
cairan kristaloid isotonis pengganti elektrolit yang seimbang, seperti cairan Ringer
laktat, digunakan untuk mengganti elektrolit dan bufer pada konsentrasi khas
cairan ekstraselular. Garam normal (cairan natrium klorida 0,9%) juga merupakan
cairan pengganti
yang isotonis tetapi tidak seimbang dalam hal elektrolit dan bufer.
Cairan kristaloid dalam volume besar yang diberikan dengan cepat secara IV
Cairan koloid adalah larutan kristaloid yang mengandung molekul besar sehingga
merupakan pengganti cairan intravaskular. Darah total, plasma, dan albumin pekat
mengandung koloid alami dalam bentuk protein, terutama albumin. Dextran dan
dapat digabung dengan darah total atau plasma, tetapi tidak dianggap sebagai
pengganti produk darah ketika albumin, sel darah merah, antitrombin, atau protein
pemulihan dicapai lebih cepat. Apabila ditambah koloid, jumlah infus kristaloid
kristaloid, koloid sintetis, dan koloid alami sering diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pasien.
http://3.bp.blogspot.com/-
cnts1uvEExY/TtW2vlAgGdI/AAAAAAAAAAY/Jx7I3UhDlNQ/s320/Potongan+
kapiler.jpg
2005)
Secara umum, cairan poliionik dan isotonik, misalnya Ringer laktat merupakan
cairan yang paling serba guna karena komposisinya mirip dengan cairan
klorida sehingga merupakan cairan acidifier. Cairan Ringer laktat dan Ringer
Larutan natrium klorida isotonik (0,9%) atau garam, sering disebut (salah kaprah)
cairan fisiologis atau garam normal. Garam isotonik mengandung 154 mEq
tidak mengandung elektrolit yang lain. Karena alasan tersebut, penggunaan garam
0,9% harus dibatasi pada pasien yang mengalami kehilangan banyak natrium,
hipernatremia.
Cairan kalium klorida tersedia untuk ditambahkan pada cairan Ringer laktat dan
Ringer. Untuk asidosis metabolik yang parah, natrium bikarbonat hipertonik dapat
karena cairan yang dihasilkan akan mengandung natrium dengan konsentrasi yang
sangat tinggi.
dehidrasi yang diakibatkan oleh kehilangan air yang mendekati murni (dehidrasi
hipernatremia), misalnya terjadi pada panting yang kuat akibat hipertermia. Air
murni tidak dapat diberikan secara parenteral karena bersifat sangat hipotonik dan
http://4.bp.blogspot.com/-
SYkIRg7vgLw/TtW3ZZME21I/AAAAAAAAAAg/g8PXWaKdnBk/s320/Laruta
n+untuk+terapi+cairan+dan+elektrolit+pada+anjing+dan+kucing.jpg
Larutan untuk terapi cairan dan elektrolit pada anjing dan kucing
Cairan glukosa pada konsentrasi 10%, 20%, dan bahkan 50% dapat diberikan
secara IV jika diberikan secara pelan-pelan agar bercampur dan larut, terutama
digunakan untuk mensuplai kalori dan untuk menimbulkan dieresis osmotik pada
hewan yang mengalami insufisiensi ginjal. Cairan glukosa hanya diberikan secara
IV.
Rute terapi cairan yang paling bermanfaat adalah melalui oral (PO), intravena
(IV), dan subkutan (SC). Rute intraoseus kadang-kadang digunakan untuk terapi
cairan atau darah pada anak anjing dan anak kucing atau pasien dewasa yang tidak
dapat dilakukan melalui vena. Pada pasien yang masih mau minum dan tidak
disertai muntah, rute oral merupakan pilihan yang baik untuk menangani dehidrasi
ringan. Dalam jumlah yang terbatas, cairan yang berbeda dengan cairan
Pada pemberian cairan secara IV, volume cairan ektraselular akan pulih dengan
cepat dan distribusi cairan ke seluruh tubuh juga cepat. Rute IV dipilih pada
dehidrasi sedang sampai parah atau apabila cairan hilang dari tubuh pasien dengan
merestrin pasien selama terapi cairan dilakukan. Rute SC sangat praktis pada
anjing dan kucing, terutama untuk terapi pemeliharaan cairan dalam waktu
singkat. Cairan dapat diberikan dengan cepat, tetapi absorpsi dan distribusi cairan
di dalam tubuh jauh lebih lambat dibandingkan dengan pemberian cairan dengan
IV. Absorpsi cairan nyata lebih lama pada hewan yang mengalami hipotensi,
sehingga disarankan pada tahap awal terapi cairan dilakukan secara IV untuk
rehidrasi pasien dan memperbaiki sirkulasi pada jaringan subkutan. Hanya cairan
isotonik dan yang tidak mengiritasi yang diberikan secara SC. Cairan dekstrosa
diikuti oleh air ekstraselular. Volume cairan ekstraselular secara temporer akan
menurun sampai terjadi keseimbangan antara cairan dekstrosa 5% dan cairan
ekstraselular.
ekstraselular dapat dikembalikan dengan cepat, aliran darah ginjal akan membaik,
dan menghindari penanganan dengan penetesan cairan secara IV yang lama pada
pasien dehidrasi.
Syok adalah suatu keadaan dimana pasokan darah tidak mencukupi untuk
atau menurunnya volume darah yang bersirkulasi secara efektif. Pada hewan yang
oksigen, dan kekacauan metabolisme sel sehingga produksi energi oleh sel tidak
memadai. Apabila sel tidak dapat menghasilkan energi secara adekuat, maka sel
tidak akan berfungsi dengan baik sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
Tanda klinik syok bervariasi tergantung pada penyebabnya. Secara umum, tanda
kliniknya dapat berupa apatis, lemah, membrana mukosa pucat, kualitas pulsus
jelek, respirasi cepat, temperatur tubuh rendah, tekanan darah rendah, capillary
adalah 90 ml/kg IV untuk anjing dan 60 ml/kg IV untuk kucing. Seperempat dari
jumlah tersebut diberikan selama 5-15 menit pertama dan bersamaan dengan itu
warna membrana mukosa, kualitas pulsus, dan CRT). Koloid atau plasma pada
dosis 22 ml/kg pada anjing dan 10-15 ml/kg pada kucing digunakan untuk
resusitasi syok. Kecepatan dan volume terapi cairan harus dapat ditoleransi oleh
individu pasien.
Kecepatan dan jumlah pemberian cairan dimonitor pada tekanan vena sentral dan
darah, secara ideal harus dilakukan transfuse darah dengan kecepatan tidak
melebihi 22 ml/kg secara IV dan kontrol perdarahan harus dilakukan dengan baik.
Bila PCV menurun secara akut menjadi di bawah 20%, transfusi padatan sel darah
merah (packed red blood cells) atau darah total secara nyata memperbaiki tekanan
Feline Urologic Syndrome (FUS) atau Feline Lower Urinary Tract Disease, or
sphincter, dan uretra, sehingga kucing mengalami kesulitan urinasi. Kondisi ini
sering terjadi pada kucing muda, bisa jantan ataupun betina, namun lebih sering
A. PATOGENESIS
Sel hidup (Living cells) memproduksi produk yang harus dibuang seperti nitrogen
dan kreatinin, yang dibuang ke aliran darah lalu dibawa ke ginjal kemudian
difiltrasi seperti halnya garam dan mineral. Materi yang telah difilter kemudian
Pakan kering, dengan air minum yang kurang, dapat menyebabkan pH urine lebih
tinggi atau lebih rendah daripada biasanya. Pada kondisi tersebut, kristal dapat
Karena ginjal memompa zat tersebut ke vesica urinaria, maka vesica urinaria akan
terisi. Normalnya, kucing urinasi beberapa hari sekali. Vesica urinaria yang
bersifat elastic dapat menampung urine dengan volume yang lebih. Setelah 24-36
jam, vesica urinaria akan terisi dengan sempurna. Pada saat itulah, toksin mulai
menggangu filtrasi ginjal. Pada saat ginjal berhenti memfilter darah, toksin akan
B. GEJALA KLINIS
a. Depresi
b. lemah
c. Muntah
h. Dysuria
Fluid theraphy (subkutan atau intraena) dapat membantu jika terjadi dehidrasi.
Selain itu fuid therapy juga dapat menyebabkan produksi urine lebih cair,
membantu eliminasi dari debris radang dan kristal. Cairan infus yang perlu
Bilamana anjing banyak muntah (karena sudah terjadi uremia/gagal ginjal), maka
Gastritis akut adalah inflamasi pada gaster atau lambung yang ditandai dengan
vomit kurang dari 7 hari, dan tidak menunjukkan gejala-gejala yang lain. Penyakit
ini dapat terjadi pada semua anjing dari segala umur. Hewan muda biasanya
A. Patogenesis
Gastrik Diet (makan basi, perubahan pakan mendadak, toksin bakterial, alergi,
diet lemak tingi pada hewan muda), ingesti benda asing, tanaman, obat (NSAID)
bakterial), parasit.
Non gastrik Gagal ginjal, penyakit hepar, sepsis, shock, stress,
B. Gejala Klinis
Vomit adalah gejala yang utama, biasanya segera pulih dalam 24-48 jam setelah
sakit di abdomen. Retching atau vomit mungkin terjadi saat dipalpasi abdomen.
C. Diagnosis
Bila penderita mengalami vomit akut dan tidak menun jukkan gejala,
hanya membutuhkan terapi simptomatis tanpa perlu uji-uji diagnostik. Namun bila
ditemukan indikasi gejala serius, tidak sembuh dalam 2-3 hari, atau semakin
parah, diperlukan uji-uji diagnostik. Pada umumnya tidak terjadi perubahan pada
pemeriksaan laboratorium. PCV dan totoal protein akan meningkat bila terjadi
dehidrasi. Hipokalemia terjadi akibat anoreksia yang lama atau vomit profus
D. Terapi
NPO (nothing per os) jika vomitnya frekuen. Mulai berikan sedikit air minum 12-
24 jam setelah vomit berhenti. Jika vomit tidak frekuen dapat diberikan sedikit air
minum.
Lakukan terapi cairan bila diperlukan. Larutan lactated Ringers atau normal
dilakukan secara subkutan. Berikan kalium klorida bila terjadi anoreksia, vomit
Hepatitis menular pada anjing telah tersebar luas di dunia, dengan gejala beragam
dari yang ringan berupa demam dan pembendungan membrane mukosa sampai
bentuk parah, depresi, leucopenia yang jelas dan bertambah lamanya waktu beku
darah.
A. Etiologi
(CAV-1). Virus ini termasuk virus DNA, tidak beramplop dan secara antigenic
B. Gejala Klinis
Hepatitis menular gejalanya beragam dari demam ringan sampai mematikan.
Masa inkubasi 4-9 hari. Gejala berupa demam diatas 40 C dan berlangsung 1-6
hari, biasanya bersifat bifasik, terjadi takikardia dan leukopenia. Gejala lainnya
berupa apatis, anoreksia, kehausan, konjungtivitis, leleran serous dari hidung dan
mata, kadang-kadang disertai nyeri lambung, muntah juga dapat terjadi serta
penting dalam patogenesa penyakit. Gejala respirasi biasanya tidak tampak pada
Pada anjing yang pulih, biasanya makan dengan baik namun pertumbuhan badan
berjalan lambat. Tujuh sampai sepuluh hari setelah gejala akut mulai hilang,
sekitar 25 % anjing yang pulih akan mengalami kekeruhan (opasitas) kornea dan
C. Diagnosa
bertambah lamanya waktu beku darah. Diagnosa dipastikan dengan isolasi virus,
sel hati.
2.2.5 Distemper
Distemper adalah penyakit anjing yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus yang mirip dengan salah satu yang menyebabkan campak pada orang.
Anjing yang terinfeksi melepaskan virus distemper dalam semua cairan tubuh.
Menghirup virus adalah sumber utama dari eksposur. Insiden tertinggi penyakit
ini terjadi pada anakan usia 6 sampai 12 minggu usia, di mana antibodi jatuh.
ringan penyakit atau tidak ada tanda-tanda sama sekali. Penyakit ini paling parah
pada anjing yang kurang gizi dan tak terawat.Virus distemper cenderung untuk
menyerang sel-sel otak dan sel-sel yang melapisi permukaan tubuh, termasuk
Penyakit ini terjadi dalam berbagai bentuk. Infeksi sekunder dan komplikasi yang
Tanda-tanda pertama dari distemper muncul enam sampai sembilan hari setelah
lonjakan demam kedua disertai dengan hilangnya nafsu makan, lesu, dan
ini kadang kadang disalah sangka dengan flu anjing.Dalam beberapa hari, mata
dan nasal cairan menjadi tebal, kuning, dan lengket. Anjing mulai mengalami
batuk kering. Lepuh Nanah bisa muncul di perut. Muntah dan diare sering terjadi
kambuh lagi.
Hal ini sering bertepatan dengan akhir kursus antibiotik dan pengembangan
kedua terjadi dua sampai tiga minggu setelah onset penyakit. Banyak anjing
Pengobatan:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi cairan merupakan salahsatu cara pengobatan utama pada pasien yang
kritis dan memerlukan perawatan intensif. Jenis cairan yang akan diberikan harus
elektrolit, dan tingkat dehidrasi pasien. Total cairan tubuh hewan adalah sekitar
60% dari seluruh volume tubuhnya, yang terdiri atas 40% cairan intrasel, dan 20%
cairan ekstrasel yang tersusun atas 15% cairan interstisiil dan 5 % cairan plasma.
Namun dalam beberapa kasus, dapat terjadi hilangnya cairan dari dalam tubuh
yang dapat mengancam keselamatan hewan apabila tidak segera dikoreksi melalui
terapi cairan.
Daftar pustaka
Lorenz, M. D., L. M. Cornelius, dan D. C. Ferguson. 1997. Small Animal
http://animaliapetshopandclinic.blogspot.com/2011/03/jangan-remehkan-
dehidrasi-pada-hewan.html