Anda di halaman 1dari 5

Mobilitas Penduduk

Pergerakan penduduk dilakukan untuk mengetahui apa saja daya tarik dalam
Wilayah Karawang Bagian Selatan dilihat dari pekerjaan, pendidikan, sarana dan
prasarana maupun daya tarik lainnya.
Terdapat dua pola pergerakan penduduk yaitu pergerakkan atau mobilitas
penduduk ke dalam dan pergerakkan keluar, pergerakan pendudukan dapat dilihat
dari tujuan atau kepentingannya.
Pergerakan penduduk yang masuk ke Wilayah Karawang Bagian Selatan
umumnya berasal dari beragam daerah yaitu daerah disekitar Kabupaten Karawang
seperti Cikarang, Cirebon, dan Indramayu serta berasal dari luar provinsi Jawa Barat
seperti Jawa tengah, Jawa timur, Madura, dan lainnya bahkan adapula yang berasal
dari luar pulau jawa seperti provinsi provinsi di Sumatera. Tujuan pendatang yang
datang ke Wilayah Karawang Bagian Selatan mayoritas dikarenakan bekerja di
industri yang ada di Kecamatan -kecamatan Wilayah Karawang Bagian Selatan.
Pendatang yang datang ke Wilayah Karawang Bagian Selatan tidak semuanya
menetap di Wilayah Karawang Bagian Selatan tetapi ada pula yang melakukan
commuter karena tinggal di luar Kecamatan yang ada di Wilayah Karawang Bagian
Selatan.
Pergerakan penduduk keluar Wilayah Karawang Bagian Selatan memiliki
angka yang lebih rendah dari pergerakan masuk Wilayah Karawang Bagian Selatan.
Penduduk keluar ini disebabkan pekerjaan, pernikahan, dan pendidikan. Tujuan
daerah penduduk yang keluar yaitu Jakarta, Bekasi, dan Kecamatan kecamatan di
luar Wilayah Karawang Bagian Selatan.
Tabel
Jumlah Penduduk Datang dan Pindah di Wilayah Karawang Bagian Selatan
Tahun 2015
Nama Pindah (Jiwa) Masuk (Jiwa)
No
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Pangkalan 96 94 190 140 139 279
2 Tegalwaru 95 87 182 82 85 167
Nama Pindah (Jiwa) Masuk (Jiwa)
No
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
3 Ciampel 117 106 223 300 278 578
Telukjambe
4 531 527 1058 1509 1390 2899
Timur
5 Telukjambe Barat 139 90 229 267 228 495
6 Klari 497 569 1066 1799 1763 3562
7 Cikampek 497 472 969 849 822 1671
8 Purwasari 182 182 364 467 482 949
9 Kotabaru 673 678 1351 969 1001 1970
Jumlah 2827 2805 5632 6382 6188 12570
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Berdasarkan data pada tabel diatas diketahui bahwa jumlah penduduk yang
melakukan migrasi atau perpindahan, lebih banyak yang melakukan migrasi masuk
ke dalam Wilayah Karawang Bagian Selatan dengan jumlah migrasi masuk sebanyak
12570 jiwa atau sebesar 1,6 persen dari jumlah penduduk keseluruhan di Wilayah
Karawang Bagian Selatan. Hal ini dikarenakan daya tarik industri di Wilayah
Karawang Bagian Selatan bagi para pekerja. Jumlah migrasi masuk terbesar berada di
Kecamatan Telukjambe Barat sebanyak 3562 jiwa. Sedangkan migrasi masuk
terendah berada di Kecamatan Tegalwaru dengan jumlah 167 jiwa. Perpindahan
penduduk keluar atau pindah dari Wilayah Karawang Bagian Selatan ssebesar 5632
atau sekitar 0.7 persen dari jumlah penduduk di Wilayah Karawang Bagian Selatan.

Karakteristik Sosial Budaya


Selain karakteristik kependudukan, kajian ke dua dalam studi yaitu
karakteristik sosial dan budaya yang ada di Wilayah Karawang Bagian Selatan.
Berikut ini merupakan karakteristik sosial dan budaya Wilayah Karawang Bagian
Selatan.

1) Karakteristik Sosial
Berdasarkan hasil survei primer yang di dapatkan, pola interaksi sosial
penduduk Wilayah Karawang Bagian Selatan secara internal, memiliki ruang lingkup
pada seluruh Kecamatan yang berada di Wilayah Karawang Bagian Selatan tersebut.
Pola interaksi paling banyak terjadi dari kegiatan ekonomi contohnya saat berbelanja
di pasar, atau melakukan transaksi jual beli di toko-toko dan saat mengikuti kegiatan
rutin ataupun pengajian.
Secara eksternal pola interaksi masyarakat Wilayah Karawang Bagian Selatan
dipengaruhi oleh Kecamatan - Kecamatan yang berbatasan langsung disekitarnya
seperti Karawang Barat, Karawang Timur, dan sekitarnya. Selain daerah tersebut,
penduduk setempat juga melakukan interaksi sosial dengan penduduk dari Kabupaten
sekitar yang berbatasan dengan Wilayah Karawang Bagian Selatan seperti Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Bekasi. Interaksi sosial tersebut berasal dari kegiatan
ekonomi dan kegiatan transportasi yang disebabkan oleh adanya jalan arteri primer
yang terbentang dari Kecamatan Telukjambe Barat hingga Kecamatan Cikampek
yang mendorong terjadinya interaksi antara penduduk Wilayah Karawang Bagian
Selatan dengan kabupaten/kota-kota besar yang ada di sekitarnya seperti Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Purwakarta.
Konflik sosial yang mayoritas terjadi di Wilayah Karawang Bagian Selatan
yaitu perebutan hasil limbah industri yang masih dapat digunakan. Perebutan hasil
limbah ini dilakukan antar LSM dan industri pengelolaan limbah yang berkoalisi
menimbulkan gep dengan industri dan LSM lainnya, bahkan hingga menimbulkan
tawuran. Konflik ini berada di Kecamatan Ciampel dan Telukjambe Timur. Konflik
lainnya yaitu kesenjangann dalam penyerapan tenaga kerja. Beberapa pengusaha di
Kecamatan Klari hanya mempekerjakan pekerja yang asalnya sama dengan
pengusaha tersebut.
Tingkat kriminalitas di Wilayah Karawang Bagian Selatan cukup
tinggi.Kriminalitas paling tinggi berada di Kecamatan Telukjambe Barat, Telukjambe
Timur, Cikampek, Kota Baru, dan Pangkalan. Kriminalitas ini seperti Begal dan
pencurian motor.

2) Budaya dan Kesenian


Wilayah Karawang Bagian Selatan secara umum memiliki potensi budaya
yang banyak dan beragam. Dalam kajian ini terdapat beberapa jenis kesenian yang
popular dan masih di lestarikan oleh penduduk di Wilayah Karawang Bagian Selatan.
Berikut ini jenis seni dan budaya yang terdapat di Wilayah Karawang Bagian Selatan.

1. Kesenian Tari Jaipong


Tari Jaipong Karawang merupakan sebuah tarian yang khas Karawang. Tarian
ini sudah ada sejak tahun 1976 Jaipongan di Karawang pesat pertumbuhannya di
mulai tahun 1976. Sebagian besar Kecamatan di Wilayah Karawang Bagian Selatan
masih mempertahankan kesenian ini khususnya pada acara-acara pernikahan. Tari
Jaipong berkembang di tandai dengan munculnya rekaman jaipongan SUANDA
GROUP dengan instrument sederhana yang terdiri dari gendang, ketuk, kecrek,
goong, rebab dan sinden atau juru kawih. Dengan media kaset rekaman tanpa label
tersebut (indie label) jaipongan mulai didistribusikan secara swadaya oleh H Suanda
di wilayah Karawang dan sekitarnya.
Gambar

Visualisasi Kesenian Tari Jaipong

Sumber: Hasil Survei Primer 2016 dan Wikipedia.com


Berdasarkan hasil survei primer, tari jaipong di Wilayah Karawang Bagian
Selatan sudah mulai berkurang peminatnya. Hal ini dikarenakan masyarakat
Karawang sudah terkena globalisasi dimana acara pernikahan sudah tidak banyak
yang memakai jaipong sebagai penampilannya. Kecamatan yang masih
mempertahankan yaitu Kecamatan Tegalwaru.

2. Budaya Penduduk
Penduduk asli Wilayah Karawang Bagian Selatan yang tidak terkena
industrialisasi seperti Kecamatan Pang masih beranggapan bahwa

Gambar 7.53

Visualisasi Upacara Ruwatan Bumi

Sumber: Hasil Survei Primer 2015

Anda mungkin juga menyukai