Anda di halaman 1dari 3

1.

Etika Diri
Kasus:
a. ketika seseorang menelepon
Etika adalah ketika seseorang bermaksud untuk menelepon temannya,
tetapi orang tersebut menelepon di jam 11 malam. Sekalipun orang yang
ditelepon tersebut adalah sahabat dekatnya, atau dia tahu bahwa
sahabatnya tersebut biasanya baru tidur di atas jam 12 malam, atau
bahkan sahabatnya itu hanya tinggal sendiri di rumahnya, tetap saja
bahwa keputusan orang tersebut untuk menelepon pada jam 11 malam
dianggap tidak etis. Hal ini dianggap tidak etis karena nilai yang
berkembang di masyarakat kita adalah bahwa di atas jam 9 atau jam 10
malam sudah menjadi jam pribadi bagi seseorang, dalam arti tidak bisa
diganggu lagi untuk masalah atau urusan apa pun, kecuali hal tersebut
memang bersifat mendesak (urgent), sehingga bila ada seseorang yang
menelepon di atas jam 10 malam akan dianggap tidak etis, apalagi jika
hanya untuk membahas hal-hal yang sebenarnya bisa ditunggu hingga
keesokan harinya.

b. Tidak berperilaku kasar ketika disekolah atau kampus


Kampus atau sekolah merupakan pusat kegiatan utama mahasiswa atau
siswa dalam menimba ilmu pengetahuan,wawasan serta pengalaman.
Etika pada saat menimba ilmu sangat perlu diperhatikan, kita sebagai
siswa tidak boleh membully teman sekelas atau adik tingkat, seperti
berkata kasar, dan melakukan kekerasan. Sebagai sesama mahasiswa atau
siswa yang sedang menimba harusnya saling menghargai dan mematuhi
peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan kampus atau sekolah.

c. Etika diri ketika berpakaian


Kasus Berpakain ketat atau memperkecil seragam sekolah. dan
berpakaian yang tidak senonoh ketika kuliah
Fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat atau pelindung tubuh, etika
Seseorang harus bisa menyesuaikan pakaian dengan keperluan atau
sesuai tempatnya. Ketika sekolah Untuk keperluan ibadah sholat di
masjid kita dianjurkan pakai pakaian yang baik dan suci bersih (terhindar
najis)

d. Etika menghormati dan menghargai orangtua,teman sebaya

e. Tidak egois atau mementingankan diri sendiri


Setiap orang mempunyai sifat yang berbeda-beda,
ETIKA masyarakat

a. Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat


Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara
kita dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui
keinginan orang lain. Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan
bisa pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita harus pandai-pandai menjaga
cara berbicara kita dengan baik. Agama mengajarkan agar kita berbicara sopan
supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara
yang bisa menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak setan yang
ditujukan untuk mengadu domba, fitnah, isu dan gosip

b. Etika kerukunan umat beragama


Dalam menjalani hidup social dalam masyarakat, seseorang akan dihadapkan
dengan kelompok kelompok yang berbeda warna,seperti perbedaan agama.
Dalam kesatuan dan persatuan dalam masyarakat perlu adanya sikap saling
menghargai dan menghormati, untuk menghindari gesekan-gesekan yang
menimbulkan ketidak harmonisan dan pertikaan dalam masyarakat.

c. Menjalin dan menjaga hubungan baik dalam bertetangga


Dalam bermasyarakat dan bersosial perlu untuk menjalin dan menjaga hubungan
baik, dan memberikan perhatian serta pertolongan kepada tetangga terkena
musibah dalam batas-batas wajar. Dengan sikap begitu sudah menunjukkan pola
hidup yang peduli lingkungan.

d. Keluhan pelanggan seluler yang pulsanya terkuras habis tanpa disadari,


gara-gara mengikuti layanan push SMS content provider atau operator misalnya,
merupakan konkret pengebirian hak-hak konsumen. Pasalnya, konsumen tak
tahu kalau layanan push SMS adalah layanan berlangganan. Yang dia tahu
pulsanya habis begitu saja, karena setiap menerima SMS dari penyedia layanan,
pulsanya langsung dipotong. Dengan tarif premium pula. Sementara, untuk
menghentikan layanan itu, tak tahu pula bagaimana caranya, karena penyedia
layanan tidak memberikan informasi lengkap.
Pemerintah seharusnya menindah tes pelanggaran seperti contoh tersebut dan
untuk perusahaan pelayanan jasa seluler semesti memberikan informasi yang
lebih jelas dan lengkap sehingga tidak terjadi kasus seperti contoh.

e. Tawuran pelajar antar SMA


Kasus tawuran antar pelajar sudah tidak aasing lagi didengar dan dilihat,
tawuran antar pelajaryang begitu anarkis sampai memakan korban hingga tewas.
Dalam kasus seperti ini beberapa pengamat menilai sekolah kurang tegas dalam
menegakkan peraturan sehingga sekolah memiliki tanggung jawab dalam
menangani kasus tawuran ini. Dengan Pemberian sanksi yang tegas kepada
pelajar yang terlibat. Sebagai orang yang berpendidikan harusnya dapat beretika
dengan menahan emosi dan tidak melakukan tawuran. sehingga pelajar pelajar
yang terlibat dalam tawuran perlu diberi kesadaran, perhatian dan pengertian
tentang bahaya tawuran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai