Anda di halaman 1dari 2

METODE KMRM

1. Knowledge Essential
a. Terdiri dari 2 item penting yaitu Knowledge Infrastructure dan KM Practice
and Techniques
b. Knowledge Infrastucture menggambarkan hubungan antara sumber
pengetahuan dan user yang dterapkan dalam teknologi, struktur, dan
budaya. (Jennex, 2005)
c. Teknologi dapat berupa dokumen manajemen, dan panduan untuk
memfasilitasi pengetahuan dapat terekam dan disimpan
(Neef,2005)
d. Struktur merupakan sharing pengetahuan antar pegawai.
e. Budaya adalah nilai atau visi yang selalu diingat dan dapat diterima dan
diterapkan oleh pegawai untuk bekerja. (Chan & Chao,2008)
f. Knowledge management technique contohnya prakter berkelompok,
forum, training, konfrensi, review proyek setelah selesai, mentoring,
panduan dll. (Rodriguez & Edward, 2008) Dapat juga berupa knowledge
mapping, monitoring dan reporting terhadap performa, komunitas dan
stakeholder involvement, research dan anlisis bisnis. (Neef,2005)
2. Knowledge Based Risk Capture
a. Terdiri dari 2 item penting yaitu penentuan scope dan identifikasi risk.
b. Fokus pada pengetahuan yang tersirat dan tersembunyi ada di luar dan
dalam organisasi.
c. Externalization : penegtahuan tersembunyi diubah menjadi tersirat
melalui mekanisme seperti model, prototype, best practice (Becerra,
2004). Dapat juga dengan cara: learning by doing, OJT, learning by
observation, dan meeting.
3. Knowledge Based Risk Discovery
a. Terdiri dari 2 item penentuan scope dan identifikasi risk
b. Menentukan risiko baru menggantikan risiko yang lama dengan cara
memvalidasi dengan anggota organisasi. (Pentland, 1996)
4. Knowledge Based Risk Examination
a. Fokus kepada evaluasi akurasi dan kebenaran risiko.
b. Mengukur knowledge berdasarkan nilai, akurasi, dan relevansi setelah
menggabungkan knowledge dari berbagi sumber. (Karadsheh, 2009)
c. Mengetahui risk dan dapat diukur menurut relevansi terhadap organisasi,
strategi manajemen, dan strategi bisnis. (Sunassee, 2002)
d. Mengeliminasi risiko yang tidak berhubungan dengan tujuan perusahaan.
(Karadsheh, 2008)
5. Knowledge Based Risk Sharing
a. Terdiri dari 2 tem, yaitu analisis risiko dan rencana respon terhadap risiko
b. Interaktif process dari analisis risiko dan rencana kedepan yang dibuat
selama analisis resiko. Risiko baru dapat tercitpa dan kolaborasi
pengetahuan dibutuhkan untuk mengukur dampak dan kesulitanya.
Mendukung pertukaran invormasi dari tiap orang dalam lingkungan
kolaborasi. Dalam team terdapat project team. Dari kelompok ini akan
memutuskan metode yang digunakan untuk mengeksekusi analisis resiko
dan perencanaannya.dapat menggunakan database best practice, alert
system, lessons learned and expertise locator (Baccarini, 2004)
6. Knowledge Based Risk Evaluation
a. Kegiatan yang dilakukan adalah mengukur risiko secara mingguan,
bulanan dan per 3 bulan. Proses ini akan menilai progress dari eksekusi
risk secara berkala. Sehingga dalam proses ini sharing pengetahuan dapat
dilakukan untuk memodifikasi proses agar lebih akurat.
7. Knowledge Based Risk Repository
Berisi dokumen yang berisi kesuksesan dan kegagalan manajemen risiko saat
saoftware development.
Dokumen tersebut dapat dijadikan acuan ataupun analisis untuk
pengembangan manajemen risk kedepannya. Dapat juga di jadikan
pendukung keputusan dalam mengelola risiko.
7.1Knowledge Update
a. Update pengetahuan dan menemukan serta memvalidasi pengetahuan
baru
b. Melanjutkan validasi dan memdaptkan pengetahuan baru
c. Mengganti pengetahuan yg tidak valid
d. Mentracj dan mengontrol aplikasi
e. Mendokumentasi dan mengkomunikasikan pengetahuan yang
berdampak pada teknisi dan staf bisnis
7.2Knowledge Application
Berisi:
a. Educatin
b. Training session
c. Awareness session
Semua itu bertujuan agar stakeholder dapat mengetahui risiko yang ada
dan mungkin terjadi di kemudian hari. Serta mencegah kesalahan terjadi

Anda mungkin juga menyukai