Anda di halaman 1dari 2

RIngkasan Kajian: Fadhillah Shalat Sunnah Rawatib

Shalat Sunnah Rawatib adalah Sholat penyempurna/tambahan (tathowwu') dari sholat


-sholat wajib, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam senantiasa mengerjakannya dan t
idak pernah sekalipun meninggalkannya dalam keadaan mukim (tidak bepergian jauh)
A. Shalat Sunnah Rawatib 12 rakaat
Dalilnya: Ummu Habibah radiyallahu anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang
keutamaan sholat sunnah rawatib, dia berkata: saya mendengar Rasulullah shalalla
hu alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada siang
dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga . Ummu Habibah berkata: sa
ya tidak pernah meninggalkan sholat sunnah rawatib semenjak mendengar hadits ter
sebut. Anbasah berkata: Maka saya tidak pernah meninggalkannya setelah mendengar
hadits tersebut dari Ummu Habibah. Amru bin Aus berkata: Saya tidak pernah mening
galkannya setelah mendengar hadits tersebut dari Ansabah. An-Nu am bin Salim berkat
a: Saya tidak pernah meninggalkannya setelah mendengar hadits tersebut dari Amru
bin Aus. (HR. Muslim no. 728).
1. Dua rakaat sebelum Subuh/qobliyah Subuh
Dalilnya: Hadits dari Aisyah radhiyallahu anha telah meriwayatkan sebuah hadits te
ntang sholat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu alai
hi wasallam, beliau bersabda, Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan
seisinya . Dalam riwayat yang lain, Dua raka at sebelum shubuh lebih aku cintai dari
pada dunia seisinya (HR. Muslim no. 725).
2. Empat rakaat sebelum Dzuhur/qabliyah Dzuhur dan 2 rakaat setelah Dzuhur/ba'di
yah Dzuhur*
3. Dua rakaat setelah Maghrib/ba'diyah Maghrib
4. Dua rakaat setelah Isya/ba'diyah Isya'
Dalilnya: Hadits Ummu Habibah di atas menjelaskan bahwa jumlah sholat rawatib ad
a 12 rakaat dan penjelasan hadits 12 rakaat ini diriwayatkan oleh At-Tarmidzi da
n An-Nasa i, dari Aisyah radiyallahu anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda, Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pad
a sholat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yait
u): empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesud
ah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh . (HR. At-Tar
midzi no. 414, An-Nasa i no. 1794)
B. Shalat Sunnah lain diluar 12 rakaat Shalat Sunnah Rawatib
1. Empat rakaat sebelum dan sesudah Solat Dzuhur
Dalilnya: Ummu Habibah radhiyallahu anha telah meriwayatkan tentang keutamaan raw
atib dzuhur, dia berkata: saya mendengar rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: Barangsiapa yang menjaga (sholat) empat rakaat sebelum dzuhur dan empat
rakaat sesudahnya, Allah haramkan baginya api neraka . (HR. Ahmad 6/325, Abu Dawu
d no. 1269, At-Tarmidzi no. 428, An-Nasa i no. 1814, Ibnu Majah no. 1160)
Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengerjakan shalat 4 rakaat sebelum dan ses
udah zhuhur, juga keutamaan bagi yang selalu merutinkannya.
2. Empat rakaat sebelum Ashar
Dalilnya: Berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang artinya: Semoga
Allah merahmati seseorang yang mengerjakan shalat qobliyah Ashar empat raka at".
(HR. Abu Daud no. 1271, At Tirmidzi no. 430, Ahmad 2/117. Hadits ini hasan.)
3. Dua rakaat sebelum Maghrib dan dua Rakaat sebelum Isya'
Dalilnya: Antara adzan dan iqamat itu terdapat shalat Rasul mengulanginya tiga kal
i- bagi siapa yang berkehendak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Wallahu a lam bi shawab
Referensi:
- https://www.youtube.com/watch?v=J08uewlOmWc
- http://muslim.or.id/4602-tuntunan-shalat-sunnah-rawatib.html
- https://rumaysho.com/20-shalat-sunnah-rawatib-di-waktu-zhuhur.html
- https://rumaysho.com/1489-tuntunan-shalat-sunnah-qobliyah-ashar.html
- http://muslim.or.id/25130-ada-apa-dengan-adzan-dan-iqamah.html
*tambahan:
- Dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunnah rawatib yang empat rakaat untuk men
gerjakannya dengan dua salam, namun tetap diperbolehkan untuk mengerjakannya den
gan sekali salam yaitu di rakaat terakhir
- Diperbolehkannya membawa Al-Qur'an saat Sholat Sunnah Rawatib
- Diperbolehkannya Sholat Sunnah Rawatib dalam keadaan duduk walaupun tidak ada
udzur/ halangan
- Diperbolehkannya meninggalkan Sholat Sunnah Rawatib tanpa sebab/udzur, berbeda
dengan sholat wajib

Anda mungkin juga menyukai