Anda di halaman 1dari 8

PENGENALAN TENTANG HIDROPONIK

Hidroponik (berasal daripada perkataan Greek hydro iaitu air dan ponos iaitu
bekerja) adalah kaedah bercucuk tanam dengan meletakkan akar pohon ke dalam
air baja (nutrien) tanpa mengunakan tanah. Kaedah ini menggunakan bahan seperti
bulu mineral, sabut kelapa, pasir, batu bata pecah, habuk kayu dan lain-lain
menggantikan tanah.
Penanaman secara hidroponik dilakukan oleh individu sebagai hobi dan juga
secara besar-besaran untuk tujuan komersil. Di negara Singapura misalnya, oleh
kerana kekurangan tanah, bumbung-bumbung bangunan dijadikan tempat untuk
menanam sayur-sayuran seperti bak choy, sawi, kailan dan bayam di mana
semuanya menggunakan kaedah hidroponik. Begitu juga, untuk penerokaan
angkasa lepas, angkasawan boleh bercucuk tanam sayur-sayuran di dalam kapal
angkasa. Kaedah yang sama digunakan oleh tentera di atas kapal perang, mahu
pun kapal selam. Dengan cara ini mereka tidak perlu membawa bekalan makanan
yang banyak, hanya sekadar membawa benih-benih sayur-sayuran dan boleh
ditanam semasa dalam perjalanan.
Mengikut sejarah, kaedah ini telah lama digunakan sejak kurun ke-16
Masihi. Taman Tergantung Babylon dipercayai telah menggunakan hidroponik ini
sebagai satu kaedah penanaman tanaman. Pada tahun 1937, W.F. Gericke dari
Pusat Penyelidikan Pertanian California, Amerika Syarikat telah memperkenalkan
kaedah ini secara komersil. Sejak itu sistem hidroponik ini diperkembang dan
diperkemaskan dengan pelbagai teknik yang direka khas sesuai untuk tujuan
komersil.
Kelebihan

Tidak memerlukan tanah sebagai media tanaman.

Akar pokok boleh dipantau dengan cara mengangkat pasu dan melihat akarnya.

Pembaziran baja tidak berlaku; kerana air baja sentiasa dikitar semula. Sangat efisien.

Tidak perlu menyiram baja setiap hari.

Hasil tanaman boleh di makan keseluruhannya, sebab akarnya bebas dari kotoran dan
penyakit.

Penyakit pokok tanaman dapat dikurangkan kerana banyak penyakit akar/pokok


berpunca dari kandungan tanah.

Pengusaha secara komersial tidak memerlukan tenaga pekerja utk tugasan menyiram.

Boleh dilakukan di tempat yang terhad atau kecil

Boleh dilakukan dalam keadaan cuaca apa pun dan di mana-mana sahaja kerana ia
mempunyai sistem yang sistematik yang tidak bergantung pada keadaan sekeliling
Perkembangan lebih cepat kerana segala nutrisi yang diperlukan oleh tanaman
berbentuk cecair yang mudah diserap.

Menjimatkan kos kerana semuanya dilakukan secara sistematik. Pekerja


yang minimum.
Kerja tidak membebankan kerana semuanya dijalankan secara sistematik.
Hasil yang lebih banyak dengan saiz tempat yang kecil.
Selamat dari pelbagai ancaman luar seperti ancaman binatang berbiza dan
binatang pembinasa seperti khinzir.
Hasil bersih kerana tiada bahan berbahaya digunakan seperti racun dan
sebagainya
Tanaman diserang penyakit dan binatang sangat minimum
Kos bahan yang murah serta bahan hidroponik boleh digunakan kembali
seperi bekas dan sebagainya.

- Hanya membutuhkan usaha yang ringan, dengan memakai metode hidroponik


Anda tidak perlu menyewa banyak orang dalam mengolah lahan, menjalankan
kegiatan penanaman dan memanen.
- Mudah ketika proses pemanenan hasil tanaman.

- Hasil produksi panen dengan metode hidroponik lebih banyak. Dengan metode
hidroponik ini, maka hasilnya bisa lebih banyak bila dibandingkan dengan
menggunakan cara konvensional atau dengan media tanah, bila dengan kondisi luas
yang sama.

- Bertanam dengan cara hidroponik dapat jadi pilihan yang menjanjikan, utamanya
karena makin terbatasnya lahan tanam yang ada dari waktu ke waktu. Penggunaan
lahan bisa efisien, tentu saja hal ini dikarenakan Anda tidak perlu lahan yang besar.

Bagi Anda yang berada di wilayah kota tentulah punya lahan yang sangat terbatas.
Maka kalau berniat menanam berbagai macam tanaman seperti sayur atau buah,
Anda bisa memakai sistem hidroponik ini. Anda bisa menggunakan sedikit tempat
atau pekarangan rumah Anda untuk budidaya tanaman, dan sistem yang bisa Anda
terapkan yakni menggunakan metode hidroponik verticulture atau menanam dengan
model vertikal.

Dalam hidroponik, tanaman bisa ditanam saling berdekatan. Dengan luas tempat
yang tidak jauh berbeda, sistem hidroponik bisa menanam 4 kali lebih banyak
dibanding dengan metode bertanam konvensional.

- Bersih, buah dan sayur yang Anda hasilkan akan lebih terjamin kebersihannya
daripada yang ditanam di area perkebunan.

- Gampang dalam pengendalian penyakit serta hama sehingga kecil peluang


terkena hama dan penyakit.

- Tidak bergantung dengan cuaca.

- Penggunaan pupuk lebih hemat dan efisien.

- Kuantitas serta kualitas produk lebih tinggi dan lebih steril. Dengan menggunakan
teknik hidroponik maka akan didapatkan kualitas tanaman lebih baik daripada
tanaman yang ditanam secara konvensional. Karena tidak memakai pestisida
sehingga tanaman yang dihasilkan menjadi lebih terjamin dan dapat meminimalkan
pencemaran lingkungan.
Jika Anda amati, ketika proses bertanam pada lahan, saat pestisida ditebarkan,
maka lama kelamaan bisa merusak unsur hara pada tanah dan pencemaran
lingkungan akan terjadi. Berbeda jika memakai teknik hidroponik ini sebab tidak
menggunakan tanah. Jadi meski terdapat unsur kimia tidak akan merusak tanah
karena unsur kimia itu dapat langsung diserap oleh tanaman. Adapun unsur zat hara
dan kandungan pH lebih mudah untuk diteliti.

- Memakai sistem hidroponik dapat dilakukan oleh siapa saja. Serta peralatan yang
dibutuhkan juga relatif lebih mudah, karena alat atau bahan bisa diperoleh dengan
mudah seperti botol bekas, wadah, gelas kecil, gunting, cutter dan pisau.
Di bawah ini beberapa kelebihan dan alasan untuk menguatkan motivasi anda
belajar menanam tanaman dengan cara hidroponik, antara lain:
Bertanam hidroponik terbukti hemat dibandingkan dengan
menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu
menyiramkan air setiap hari sebab larutan nutrisi/media larutan
mineral yang dipergunakan sudah tertampung di dalam wadah yang
dipakai, sehingga kita tinggal melakukan pengontrolan saja.

Bertanam hidroponik dapat memaksimalkan lahan terbatas karena


tidak membutuhkan lahan yang banyak, bahkan media tanaman
bisa dibuat secara bertingkat

Bertanam hidroponik terbukti ramah lingkungan karena tidak


menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah,
menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi
CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.

Tanaman hidroponik tidak merusak tanah karena tidak


menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat
yang luas.

Hasil tanaman hidroponik bisa dimakan secara keseluruhan


termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama

Bisa memeriksa akar tanaman dengan jelas secara periodik untuk


mengontrol pertumbuhannya

Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat


terkontrol

Untuk menanam hidroponik tidak perlu tergantung musim, karena


itu dapat ditanam kapan saja sesuai dengan planning kita.

Menanam hidroponik bisa mengurangi/menghemat pemakaian


pupuk.

Bertanam hidroponik tidak perlu banyak tenaga untuk


mengerjakannya
Lingkungan tempat bertanam hidroponik cenderung lebih bersih
ketimbang bertanam di atas tanah.

Tanaman hidroponik jarang mempunyai masalah dengan hama dan


penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, ulat dan cacing
nematoda yang banyak terdapat dalam tanah

Lahan tempat menanam hidroponik lebih fleksibel, dapat ditanam di


mana saja seperti di dalam rumah atau di pekarangan yang sudah
dipaving.

Kelemahan[sunting | sunting sumber]


Tanaman boleh mati dengan cepat jika sistemnya gagal.
Hidroponik lebih rumit daripada menanam menggunakan tanah.

Tumbuhan yang ditanam secara hidroponik selalunya lebih mahal daripada yang
ditanam biasa.

gambarajah
Cara Menanam Sayuran Hidroponik

Ada dua macam teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik.

1. Teknik menanam hidroponik menggunakan larutan nutrisi

2. Teknik menanam hidroponik menggunakan media pengganti

Perbedaan mendasar dari kedua teknik di atas adalah sebagai berikut:

Pada teknik yang pertama, kita tidak membutuhkan media tanam keras sebagai
tempat pertumbuhan akarnya, tetapi cukup menggunakan media larutan
nutrisi/air. Metode yang menggunakan larutan tidak membutuhkan media keras
untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh
cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan
teknik larutan alir.

Sedangkan untuk teknik yang kedua, kita menggunakan media substitusi untuk
menggantikan peran tanah sebagai tempat pertumbuhan akar tanaman. Dalam
hal ini kita bisa memanfaatkan media sabut kelapa, akr/batang pakis, pasir,
pecahan batu bata/genteng , serbuk kayu, dan lain-lain sebagainya.

Pada postingan yang ini kita tidak akan membahas keduanya karena akan
menjadikan postingan ini terlalu panjang dan pastinya membuat anda lelah
membacanya. maka, kita hanya akan membahas teknik yang pertama saja
yaitu cara menanam hidroponik menggunakan media air/larutan.
Cara Menanam Hidroponik dengan Media Air

1. Teknik Larutan Statis


Teknik larutan statis artinya air/larutan nutrisi tidak perlu kita alirkan. Teknik ini
termasuk teknik paling kuno yang sudah dipraktekkan oleh nenek moyang kita.
Dalam teknik menanam hiroponik larutan statis, tanaman disemai pada media
tertentu seperti ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Usahakan untuk
memilih media yang berwarna gelap atau tidak tembus cahaya. Hal ini ditujukan
untuk menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak/wadah larutan. Kalaupun
adanya wadah berwarna bening/transparan, silahkan anda bungkus terlebih
dahulu menggunakan plastik hitam atau alumunium foil yang tidak tembus
cahaya.
Karena air/larutan nutrisi tidak dialirkan, maka ketinggian larutan diusahakan
selalu serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di atas larutan, dan
dengan demikian tanaman akan cukup memperoleh oksigen.
Untuk menghasilkan gelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan
pompa akuarium. Larutan bisa diganti secara teratur, misalnya setiap minggu,
atau apabila larutan turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan
air atau larutan bernutrisi yang baru.

cara menanam hidroponik dengan botol bekas

2. Teknik Larutan Alir


Teknik Larutan Alir adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan
dengan mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati
akar tanaman. Teknik ini lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan
nutrisi dapat diatur dari tangki besar yang bisa dipakai untuk tanaman
hidroponik skala besar. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik
menanam hidroponik larutan Alir ini adalah teknik lapisan nutrisi (nutrient film
technique) atau sering disebut sebagai 'teknik hidroponik NFT'.
Teknik hidroponik NFT menggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan
logam tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. Di sekitar saluran
parit tersebut dialirkan air mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan
terbentuk lapisan tipis yang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat
dengan aliran air yang sangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan
menimbulkan lapisan nutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup
untuk tanaman.

Itulah dua teknik cara menanam hidroponik dengan media air/larutan nutrisi.
Nah, seperti yang saya janjikan di atas, sekarang kita akan belajar cara menanam
hidroponik sederhana di rumah menggunakan bahan dan alat seadanya.

Anda mungkin juga menyukai