Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Status kepemilikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Tipe rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Lantai rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Jendela rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Pencahayaan dalam rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Pekarangan rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
AirPAM
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Sumber air mandi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Tempat penampungan air
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
kondisi tempat penampungan air
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
jentik dalam penampungan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Tempat Sampah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Penampungan sampah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
keadaan sampah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Jarak dengan rumah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
BAB/BAK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Jamban
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Pembuangan Air Limbah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Saluran Pembuangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Letak Kandang
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Kondisi Kandang
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Sarana Kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Kebiassan Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Sumber Pendanaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Sarana Transportasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Jarak rumah dgn Sarana kshtn
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Penyakit yang Tersering
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Aseptor KB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Jenis KB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Bumil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Umur Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Kehamilan yang ke-
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Usia Bumil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Periksa Kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
TT Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Penyakit/keluhan Bumil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Meneteki Anaknya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Lamanya Menyusui
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Posyandu Balita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Imunisasi Balita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Jenis Imunisasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
KMS Balita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Penimbangan KMS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Ada Anak Sekolah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Tingkat pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Kegiatan Diluar Sekolah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Ada Menderita Penyakit
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Kebiasaan Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Ada Anggta Usila
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Upaya yang dilakukan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Penggunaan Waktu senggang
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 24 100.0
Analisa Data
Resiko Tingginya
angka TB diwilayah 3 3 3 9
x Yang
berhubungan
dengan tidak
adekuatnya
penggunaan fasilitas
layanan kesehatan
untuk
penanggulangan TB
dan keterbatasan
kualitas sasran
pelayanan TB
Resiko Tingginya
angka TB diwilayah x
Yang berhubungan 2 3 2 5 2 3 2 2 21
dengan tidak
adekuatnya
penggunaan fasilitas
layanan kesehatan
untuk penanggulangan
TB dan keterbatasan
kualitas sasran
pelayanan TB
Keterangan : Pembobotan :
Perencanaan diawali dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta rencana
tindakan untuk mengatasi masalah yang ada. Tujuan dirumuskan untuk mengatasi
atau meminimalkan stresor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat
pencegahan. Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel,
pencegahan sekunder untuk memperkuat garis pertahanan normal, dan pencegahan
tersier untuk memperkuat garis pertahanan resisten (Anderson & McFarlane, 2000).
Tujuan terdiri atas tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Penetapan
tujuan jangka panjang (tujuan umum/TUM) mengacu pada bagaimana mengatasi
problem/masalah (P) di komunitas, sedangkan penetapan tujuan jangka pendek
(tujuan khusus/TUK) mengacu pada bagaimana mengatasi etiologi (E). Tujuan
jangka pendek harus SMART (S= spesifik, M= measurable/dapat diukur, A=
achievable/dapat dicapai, R= reality, T= time limited/ punya limit waktu).
4. Implementasi
Proses berubah terjadi pada saat individu, keluarga, dan komunitas tidak lagi
nyaman dengan kondisi yang ada. Model ini terdiri dari :
Unfreezing, bila ada perasaan butuh untuk berubah baru implementasi dilakukan,
dengan tujuan membantu komunitas menjadi siap untuk melakukan perubahan.
Strategi berubah ini sangat cocok digunakan oleh perawat komunitas dalam
mengkaji status individu, kelompok, dan masyarakat dalam membuat keputusan
untuk berubah. Strategi ini merupakan strategi untuk melakukan perubahan di
komunitas, bukan tahap proses berubah. Menurut model ini untuk melakukan
perubahan diperlukan strategi perubahan yaitu :
Power coercive yaitu strategi perubahan yang menggunakan sanksi baik politik
maupun sanksi ekonomi. Misalnya sanksi terhadap perokok yang merokok di
tempat umum berupa denda atau kurungan.
Menurut model ini first order bertujuan mengubah substansi atau isi di dalam
sistem, sedangkan pada second order, perubahan ditujukan pada sistemnya.
Contoh : Adasnya resiko pergaulan bebas yang saat ini marak di kalangan
remaja,perawat komonitas perlu mengubah substansi yang ada dalam system
(frist order) seperti membentuk dan melihat kader kesehatan remaja (KKR) di
sekolah dan dimasyarakat, melakukan promosi kesehatan kepada siswa, guru,
orang tua dan masyarakat melakukan dukungan lintas sektor dan lintas-program
kepada aparat terkait program melalui jaringan kemitraan, dsb.selain itu
,diperlukan juga perubahan pada system (second order) termasuk fasilitas yang
ada, seperti menyediakan klinik remaja, revitalisasi UKS di sekolah, kebijakan
pemerintah terkait remaja, dsb.
1) Latar belakang yang berisi kriteria komonitas, data yang perlu dikaji lebih
lanjut terkait implementasi yang akan dilakukan,dan masalah keperawatan
komonitas yang terkait dengan implementasi saat ini.
2) Proses keperawatan komonitas yang berisi diagnose keperawatan komonitas,
tujuan umum, dan tujuan khusus.
3) Implementasi tindakan keperawatan, yang berisi topik kegiatan, target
kegiatan, metode, strategi kegiatan, media dan alat bantu yang dipergunakan ,
waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan, pengorganisasian petugas
kesehatan beserta tugas, susunan acara, setting tempat acara.
4) Kriteria evaluasi, yang berisi evaluasi struktur, evaluasi proses, dan evaluasi
hasil dengan menyebutkan target persentase pencapaian hasil yang
diinginkan.
Evaluasi terdiri atas evaluasi formatif, menghasilkan informasi untuk umpan balik
selama program berlangsung. Sementara itu, evaluasi sumatif dilakukan setelah
program selesai dan mendapatkan informasi tentang efektifitas pengambilan
keputusan. Pengukuran efektifitas program dapat dilakukan dengan cara
mengevaluasi kesuksesan dalam pelaksanaan program. Pengukuran efektivitas
program dikomonitas dapat dilihat berdasarkan:
1. pengukuran komonitas sebagai klien. Pengukuran ini dilakukan dengan cara
mengukur kesehatan ibu dan anak, mengukur kesehatan komonitas.
2. pengukuran komonitas sebagai pengalaman Pembina hubungan. Pengukuran
dilakukan dengan cara melakukan pengukuran social dari determinan
kesehatan.
3. pengukuran komonitas sebagai sumber. Ini dilakukan dengan mengukur tingkat
keberasilan pada kluarga atau masyarakat sebagai sumber informasi dan
sumber intervensi kegiatan.