Anda di halaman 1dari 19

Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM

20
Unlam PO LA

BAB III
POLA DAN INTI

3.1. PENDAHULUAN
Pola adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat cetakan guna

menghasilkan bentuk-bentuk benda tertentu. Yang dimaksud dengan alat ini

bisa berupa pola atau kotak inti. Untuk mendapatkan bentuk coran yang baik

diperlukan cetakan yang baik. Dan untuk mendapatkan cetakan yang baik

diperlukan pola yang baik. Untuk mendapatkan pola yang baik ada beberapa

hal yang harus diperhatikan seperti ukuran luar dari pola yang dibuat,

penyusutan, tambahan pengerjaan dan lain sebagainya.

3.2. PRASYARAT
Materi pola ini diperuntukkan bagi mahasiswa teknik mesin yang telah

mengikuti mata kuliah menggambar mesin dan menyelesaikan materi

perencanaan produksi.

3.3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mempelajari materi ini dan mengerjakan soal-soal yang telah

diberikan, mahasiswa dapat :

1. Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis pola dengan benar.

2. Menyebutkan bahan-bahan pola.

3. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan pola.

4. Menyebutkan peralatan pembuatan pola.

5. Menjelaskan proses pembuatan pola.

6. Menyebutkan hal-hal yang harus dikontrol pada pemeriksaan pola.


Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
21
Unlam PO LA

3.4. JENIS-JENIS POLA


Pola memiliki berbagai macam jenis. Pada pemilihan pola harus

diperhatikan produktifitas, kualitas coran dan harga pola.

Adapun jenis-jenis pola tersebut adalah sebagai berikut :


1. Pola asli
Pola yang biasa dipakai yang
bentuknya menyerupai dengan
bentuk coran yang akan
dihasilkan.

2. Pola inti
Pola yang tidak serupa lagi
dengan coran yang akan
dihasilkan karena adanya
penambahan telapak inti/
memiliki inti.

3. Pola awal
Pola yang dipakai sebagai
master untuk pembuatan
beberapa buah pola yang persis
sama (seragam) selalu negatif
yang dicopy dari pola awal.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
22
Unlam PO LA

Biasanya untuk benda yang


besar.
4. Pola sablon
Pola yang digunakan untuk
membentuk bentuk geometri
dan merupakan lempengan dari
benda putranya. Biasanya untuk
benda yang besar.

5. Pola rusuk
Pola yang terdiri dari rangka-
rangka.

6. Pola induk
Pola sebagai alat bantu atau
master dari pola logam. Untuk
pola ini perhitungan penyusutan
dua kali. Pertama untuk
penyusutan pola logamnya,
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
23
Unlam PO LA

yang kedua untuk ukuran coran


yang akan dihasilkan.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
24
Unlam PO LA

3.5. BAHAN POLA


3.5.1. Syarat-syarat bahan pola
Bahan pola harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Memiliki ketahanan fisik pada waktu pembuatan cetakan.
2. Memiliki ketahanan terhadap bahan kimia.
3. Memiliki penyusutan yang kecil.
4. Mudah dibentuk dan memiliki permukaan yang baik.
5. Mudah dikerjakan di mesin
6. Mudah didapat dipasaran dan murah

3.5.2. Jenis-jenis bahan pola


Macam-macam bahan pola meliputi bahan-bahan dari :
1. Kayu
2. Resin
3. Logam
4. Gips dan polysterol
5. Lilin

3.6. KONSTRUKSI POLA


Untuk mendapatkan pola yang baik, ada tuntutan-tuntutan yang harus
dipenuhi yaitu :
1. Ukuran luar
Yang termasuk ukuran luar adalah ukuran dimensi dari benda tersebut,
seperti : jarak antara sumbu, diameter, ketebalan dan sebagainya.
2. Penyusutan
Cairan logam yang dituang ke dalam cetakan, akan mengalami beberapa
kali proses penyusutan, yaitu ; penyusutan cair, penyusutan kristal dan
penyusutan padat.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
25
Unlam PO LA

Penyusutan cair dan kristal diantisipasi dengan penambah, sedangkan


penyusutan padat diantisipasi dengan ukuran pola. Karena itu pada
pembuatan pola, diukurannya harus lebih besar sebesar penyusutan
padat yang terjadi.
3. Tambahan pengerjaan
Bagian-bagian dari coran yang akan mendapat proses permesinan harus
diberi tambahan pengerjaan pada pembuatan pola yang besarnya
berkisar antara 1,5 12 mm.
4. Fungsi
Ukuran fungsi dari pola harus tercapai, misalnya pada suatu pola
terdapat lubang yang akan mendapat proses permesinan. Maka ukuran
sumbu antar lubang tersebut harus masuk. Sebab kalau tidak masuk
akan dapat mempersulit proses permesinan.
5. Sudut kemiringan
Prinsip dari pembuatan sudut kemiringan adalah dibuat dengan sebesar-
besarnya supaya pola mudah dicabut dari cetakannya dan dibuat sekecil-
kecilnya supaya ukuran benda tuang tidak berubah banyak. Besarnya
tergantung dari ketinggian, posisi kemiringan, kemiringan lubang dan
kemiringan telapak inti.
6. Pembatas belahan pola
Serumit apapun bentuk dari benda tuang, maka dalam pembuatan
polanya Diusahakan pembatas belahan selalu dibuat lurus.
7. Kekuatan konstruksi
Konstruksi dari pola harus kuat, karena proses pembuatan cetakan, pola
tersebut akan mendapat tekanan dari berbagai arah akibat tekanan pasir
cetak.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
26
Unlam PO LA

8. Radius tuang
Radius tuang dibuat untuk mengantisipasi gagal tuangan akibat cairan
logam yang terlalu panas pada bagian-bagian yang tajam dan bagian-
bagian yang menyudut, agar pasir tidak rompal.
9. Telapak inti

3.7. PERALATAN PEMBUATAN POLA


Peralatan pembuatan pola terdiri dari peralatan yang digunakan
secara manual dan juga peralatan yang menggunakan mesin.
Peralatan yang digunakan secara manual antara lain terdiri atas :
a. Ragum kayu
b. Bangku kerja, yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- tempat untuk bekerja
- tempat untuk menaruh alat
- alat-alat untuk menjepit dan penjepit
c. Alat ukur, terdiri dari :
- Jangka sorong penyusutan
- Mistar baja dengan dan tanpa penyusutan
- Mistar lipat
- Penyiku
d. Penggores, terdiri dari :
- Jangka kayu
- Penggores biasa dan penggores pisau
e. Penitik
f. Pembenam pauk
g. Pahat
h. Kikir kayu
i. Palu
j. Ketam
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
27
Unlam PO LA

Sedangkan mesin-mesin yang digunakan untuk pembuatan pola adalah


sebagai berikut :
a. Untuk persiapan bahan :
1. Mesin pemotong kayu balok/gelondongan (circular saw)
2. Mesin ketam perata untuk memperhalus permukaan
3. Mesin ketam ketebalan
b. Mesin-mesin utama :
1. Mesin gergaji pita
2. Mesin bor
3. Mesin amplas piringan
c. Mesin khusus :
1. mesin amplas silinder
2. Mesin freis
3. Mesin bubut
d. Alat bantu berupa blok sudut

3.8. PROSES PEMBUATAN POLA


Pembuatan pola adalah membuat bentuk masip dari sebuah gambar
pada bidang dengan memperhitungkan berbagai persyaratan dalam
pengecoran. Adapun langkah-langkah pembuatan pola adalah sebagai
berikut :
1. Membaca gambar
2. Persiapan bahan
3. Membuat basic 3 bidang

4. Penggoresan pada bahan sesuai dengan gambar, yang terdiri dari :


- menggores sumbu x dan sumbu y
- menggores bentuk
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
28
Unlam PO LA

- menggores posisi, tempat dimana bagian-bagian yang akan


diasembling
5. Membuat bentuk sesuai dengan gambar
6. Membuat bagian-bagian yang akan diasembling.
7. Asembling, setelah terlebih dahulu diadakan pemeriksaan.
8. Membuat radius tuang.
9. Membuat radius dalam, biasanya menggunakan dempul.
10. Finishing yang berfungsi untuk menghaluskan permukaan dan agar pola
tersebut awet.

3.9. PEMERIKSAAN POLA


Sebelum pola dipakai terlebih dahulu diadakan pemeriksaan untuk
mendapatkan cetakan yang baik. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap pola
meliputi beberapa hal, yaitu ;
1. Ukuran
Ukuran harus sesuai dengan gambar untuk pengecoran yang telah
dibuat. Tiap ukuran diperiksa satu persatu apakah memenuhi toleransi
yang ditentukan.
2. Sudut kemiringan
Apakah sudut kemiringan pada pola telah sesuai dengan yang telah kita
Rencanakan pada pembuatan gambar untuk pengecoran.
3. Kekuatan konstruksi
Kekuatan konstruksi ditentukan oleh penggunaannya pada proses
pembuatan cetakan. Apakah pembuatan cetakannya dilakukan dengan
mesin ataukah dengan tangan.
4. Permukaan
Permukaan pola harus memenuhi syarat untuk dipakai, karena kualitas
permukaan pola sangat berpengaruh pada kualitas coran yang
dihasilkan.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
29
Unlam PO LA

5. Kualitas bahan
Karena dalam pembuatan cetakan pola akan mengalami benturan dan
tekanan-tekanan yang berulang.
6. Kemungkinan terbalik
Kemungkinan terbalik disebabkan oleh adanya kesalahan dalam
pembacaan gambar.
7. Radius
Radius yang diperiksa terdiri dari radius benda kerja dan radius tuang.

4.7. INTI
Inti adalah suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga
cetakan untuk mencegah pengisian logam pada bagian yang seharusnya
berbentuk lubang atau berbentuk rongga dalam suatu coran.

4.7.1. Jenis-jenis inti


Pada dasarnya inti dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu inti pasir
basah dan inti pasir kering. Inti pasir basah merupakan bagian dari pola dan
terbuat dari bahan yang sama dengan cetakan. Inti pasir kering dibuat
secara terpisah dan dipasang setelah pola dikeluarkan, sebelum cetakan
dirakit.

Adapun jenis-jenis inti adalah sebagai berikut :


1. Pola dengan inti pasir basah
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
30
Unlam PO LA

2. Inti pasir kering yang disangga


pada kedua ujungnya

3. Inti vertikal, ujung atas dibuat


tirus agar tidak merusak pasir
dalam kup sewaktu membuat
cetakan.

4. Inti berimbang, inti yang


disalah satu ujungnya harus
cukup panjang sehingga tidak
jatuh ke dalam cetakan.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
31
Unlam PO LA

5. Inti tergantung, inti ini


berlubang untuk
memungkinkan aliran logam
cair.

6. Inti bawah, digunakan bila


lubang berada di bawah
permukaan.

4.7.2. Peralatan pembuat inti


Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan ini adalah sebagai berikut :
1. Penumbuk, gunanya untuk
memadatkan pasir inti dan
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
32
Unlam PO LA

membantu pengisian pada


bagian-bagian yang sulit dari
kotak inti.

2. Sendok pasir, gunanya untuk


mengambil pasir inti untuk
diletakkan di kotak ini.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
33
Unlam PO LA

3. Klem, gunanya untuk menjepit


kotak inti.

4. Mixer, gunanya untuk


pengadukan dan pencampuran
bahan pasir inti.

5. Palu, gunanya untuk


memberikan kelonggaran
antara kotak inti dengan pasir
inti.

6. Kait pengangkat, gunanya


untuk mengangkat inti dari
kotak inti.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
34
Unlam PO LA

7. Kotak penyalur gas, gunanya


untuk menyalurkan gas secara
merata pada permukaan inti.

8. Slang angin, gunanya untuk


menyalurkan gas dari sumber
gas ke kotak inti.

9. Tabung gas CO 2

4.7.3. Proses pembuatan inti


Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan inti dengan pasir CO 2
adalah sebagai berikut :
a. Pasir kuarsa (silica)
b. Water glass
c. Serbuk kayu (break down agent)
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
35
Unlam PO LA

Selanjutnya bahan-bahan tersebut dicampur dengan cara pengadukan.


Setelah proses pengadukan selesai barulah masuk tahapan proses
pembuatan inti.
1. Satukan dua bagian kotak inti
dengan menggunakan klem.

2. Masukkan pasir inti ke dalam


kotak inti.

3. Tumbuk pasir inti hingga padat,


tambahkan lagi pasir inti
kemudian dipadatkan lagi,
begitu seterusnya hingga
penuh.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
36
Unlam PO LA

4. Ratakan permukaan

5. Buatlah lubang untuk saluran


gas dengan menggunakan
kawat.

6. Pukul-pukul kotak inti untuk


memberikan kelonggaran antara
kotak inti dengan pasir inti.

7. Salurkan gas CO 2 melalui


lubang saluran gas yang telah
dibuat.
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
37
Unlam PO LA

8. Lepaskan klem dan keluarkan


inti dari kotak inti.

3.10. KESIMPULAN
Pola adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat cetakan guna
menghasilkan bentuk-bentuk benda tertentu.
Pada pemilihan pola harus diperhatikan produktifitas, kualitas coran
dan harga pola.
Sebelum pola dipergunakan untuk pembuatan cetakan terlebih dahulu
harus diadakan pemeriksaan agar menghasilkan cetakan yang baik. Dengan
cetakan yang baik akan menghasilkan coran yang baik pula.

3.11. SOAL-SOAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pola!
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pola!
3. Sebutkan bahan-bahan pola!
4. Sebutkan syarat-syarat bahan pola yang baik!
5. Sebutkan dan jelaskan tuntutan-tuntutan konstruksi pola yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan pola yang baik!
Teknik Mesin TEKNIK PENGECORAN LOGAM
38
Unlam PO LA

6. Sebutkan macam-macam peralatan pembuatan pola!


7. Jelaskan langkah-langkah pembuatan pola!
8. Sebelum pola dipakai terlebih dahulu diadakan pemeriksaan. Coba
sebutkan pemeriksaan apa saja, jelaskan!

Anda mungkin juga menyukai