Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI KEPERILAKUAN
(Financial Control)

Ayub L.R. Pasolang (A31114329)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
2017

Financial Control
(Pengendalian Keuangan)
PENDAHULUAN
Bab ini dimulai dengan dilema control yang menggambarkan besarnya pengaruh dari
pengendalian akuntansi keuangan. Dilema ini diikuti oleh pemeriksaan tujuan dan definisi
yang berkaitan dengan desain control keuangan. Pertimbangan tujuan meliputi konsep
tradisional kontrol akuntansi dan audit, yang direkonsiliasi dengan tujuan perilaku
diidentifikasi untuk sistem pengendalian keuangan. Sistem pengendalian keuangan yang
komprehensif kemudian dianalisis dalam hal subsistem dirancang untuk mendukung
perencanaan, operasi, dan kebutuhan timbal balik. Analisis ini diikuti oleh pertimbangan
dampak variabel kontekstual terhadap efektivitas desain subsistem.

PENGENDALIAN DILEMA
Empat tahun lau Quality Products Inc, sebuah toko pabrikasi logam precisison,
menekankan desain inovatif dan kualitas produksi yang tinggi, dimulai dengan 3 metode
produksi berbasis komputer. Karena penekanan pada layanan, kualitas produksi, timbal balik,
dan tindak lanjut setelah penjualan, harga perusahaan lebih tinggi daripada para pesaing.
Dalam jangka panjang, keuntungan dari kualitas yang lebih tinggi dan layanan yang lebih
baik telah menarik banyak pelanggan setia, dan toko dengan cepat mendekati kapasitas
praktis. Pemilik telah sangat cerdas dan bijaksana dalam mengatur dan mengelola perusahaan
mereka dan bangga dengan keberhasilan mereka. Mereka juaga mengakui bahwa ada banyak
kesempatan untuk memperluas bisnis mereka yang ada atau ke daerah lain. Dalam menilai
kompeisi, mereka telah mencatat bahwa tidak ada perusahaan nasional atau tingkat regional
mengontrol porsi yang signifikan dari pasar.
Dengn mempertimbangkan tingginya aktifitas produksi dalam perusahaan, bagaimana
pemilik dapat menjaga fleksibilitas mereka dan melakukan pengendalian pada saat yang sama
dengan kualitas yang lebih tinggi jika pemilik bis perusahaan diperluas?
DEFINISI PENGENDALIAN KEUANGAN
Umpan Balik Mekanik Versus Respon Perilaku
Perhatian utama dalam subsistem pengendalian keuangan yaitu perilaku dari orang
yang berada dalam perusahaan. Pengendalian keuangan dapat dipahami dengan baik apabila
memberi penekanan pada pentingnya asumsi keperilakuan. Tidak semua pengendalian
menyangkut perilaku manusia. Aplikasi mekanik kontrol, seperti alat pengantur panas yang
mengontrol suhu ruangan, membrikan tekanan pada umpan balik mekanik daripada respon
perilaku. Tentu saja, peralatan mekanik dan elektrik juga dapat digunakan untuk
mempengaruhi perilaku manusia. Tujuan pengendalian juga untuk mempengaruhi perilaku
manusia. Jadi subsistem pengendalian didasarkan pada asumsi keperilakuan.
Tujuan perilaku yang mendasari pengendalian keuangan dapat dirujukkan dengan
definisi umum dari pengendalian, yaitu sebagai inisiatif pilihan karena diyakini bahwa
kemungkinan akan mendapatkan hasil yang diinginkan akan meningkat. Dalam pengendalian
keuangan, hasil yang diinginkan didasarkan pada perilaku dan aplikasi masalah keuangan.

Perluasan Konsep Tradisional


Konsep pengendalian akuntansi tradisional sering dianggap bahwa pembuatan
informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan keperilakuan
terhadap desain dan implementasi subsistem pengendalian keuangan, pembuatan informasi
bukan akhir dari keterlibatan akuntan. Sebaliknya, pembuatan informasi dipandang sebagai
penengah daripada langkah terakhir. Informasi akuntansi digunakan sebagai proses signaling
yang dirancang untuk membantu dalam mengelola organisasin dengan mempengaruhi
perilaku anggotanya.
Ketika merancang sistem pengendalian yang tepat untuk informasi akuntansi yang
akurat dan terpercaya, penekanan secara tradisional harus memperhatikan faktor-faktor
berikut yaitu:
1. Anggota yang terlibat akan melaksanakan tanggung jawab mereka dengan kompeten dan
integritas.
2. Menghindari
3. Menjelaskan otoritas yang berhubungan dengan popisi mereka sehingga kebenaran transaksi
dapat dievaluasi
4. Menetapkan metode yang sistematik untuk memberi keyakinan bahwa transaksi dicatat
secara akurat
5. Menjamin bahwa dokumentasi telah memadai
6. Perlindungan aset dengan merancang prosedur untuk membatasi akses terhadap aset
7. Merancang pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.

PENGENDALIAN KOMPREHENSIF
Sistem pengendalian komprehensif merupakan kesatuan subsistem formal yang
mendukung proses administratif.
Sistem pengendalian yang komprehensif harus mencakup aktivitas perencanaan, operasi, dan
fungsi timbal balik.

Perencanaan
Proses perncanaan dalam organiasasi ditandai dengan istilah perilaku penetapan
tujuan. Aspek terpenting dari penetapan tujuan yaitu dasar dari organisasi dan komunikasi.
Suatu perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan suatu kerusakan
pada pengendalian bagi mereka yang kurang waspada, karena tidak ada perhatian yang utuh
pada implikasi pengendalian terhadap implementasi rencana. Pada kondisi ini, pengendaalian
membutuhkan sesuatu untuk dapat beroperasi sebagai suatu rangkaian pembatasan bagi
fungsi perencanaan.

Operasi
Pengendalian operasi merupakan suatu proses pemantauan dan implementasi selama
pelaksanaan rencana. Dalam organisasi, pengendalian operasi merupakan tanggung jawab
manajer pemilik, yaitu mereka yang ahli dalam mengendalikan pengoperasian lewat sesuatu
yang tidak formal dan berfokus pada manusia. Organisasi yang lebih kompleks dan lebih
besar dituntut untuk lebih memformalkan pengendalian operasi guna menjamin suatu standar
yang lebih efektif dan meningkatkan efisiensi operasi.

Umpan balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun
dari komunikaso non-verbal. Suatu rancangan yang formal dan sistematis dikumpulkan untuk
penyaringan umpan balik. Proses umpan balik dalam subsistem pengendalian keuangan
jarang bisa dipahami. Dalam aplikasi manajemen, keberadaan faktor manusia dan
kompleksitas dari motivasi manusia mendukung pernyataan bahwa hubungan antara umpan
balik dan tindakan-tindakan berikutnya masih diwarnai dengan ketidakpastian dan kerumitan.

Interaksi Pengendalian
Suatu organisasi dapat menciptakan kumpulan yang besar jika menghubungkan sub-
subsistem pengendalian secara baik guna mendukung perencanaan, operasi, dan fungsi
umpan balik. Dimana, perencanaan lebih dahulu dilakukan daripada operasi dan umpan balik
berasal dari rencana-rencana operasi serta tujuan-tujuan yang diterapkan. Tetapi hal tersebut
tidak sesuai untuk kondisi yang kompleks. Manipulasi atas ukuran-ukuran umpan balik dapat
menjadi lebih diutamakan dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Sebagai
konsekuensinya, ukuran-ukuran umpan balik lebih menekankan pada operasi dan bukan pada
hal yang bersifat evaluasi terhadap operasi itu sendiri.

FAKTOR-FAKTOR KONTEKSTUAL
Konteksl menjadi bagian yang sangat penting agar sukses dalam merancang dan
melaksanakan sistem pengendalian keuangan. Konteks merujuk pada kumpulan karakteristik
yang mengukur pengaturan empiris dimana sistem pengendalian akan ditetapkan.

Ukuran
Ukuran dipandang sebagai suatu peluang dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan sebagai strategi
pengendalian. Dan sebagai hambatan apabila pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya
eliminasi terhadap strategi pengendalian.

Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkuangan yang stabil berbeda dari lingkungan yang
selalu berubah-ubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen dapat dinilai dari kekuatan gerakan
yang secara ekternal menghasilkan produk-produk yang memerukan suatu tanggapan. Derajat
stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat yang tepat terhadpa perubahan
lingkungan. Suatu lingkungan oksegen yang stabil diasumsikan dalam banyak pembahasan
sistem biaya standar dan analisis hubungan atas varians biaya. Asumsi ini memunculkan fakta
yang terpisah antara operasi yang sementara dengan lingkungan bisinis yang menuntut
adanya perubahan secara terus menerus.

Motif keuangan
Keberadaan dari motif keuangan bukan suatu penghalang untuk menggunakan ukuran
peniaian akuntansi terhadap produktivitas. Sistem pengendalian didasarkan pada motif dan
ukuran-ukuran profitabilitas.

Faktor-faktor Proses
Suatu faktor prose penting dalam pengendalian biaya yang tidak dapat dihindari dan
biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel. Strategi pengendalian biaya untuk
proses strategi biaya variabel sering kali berbeda dengan strategi biaya yang disesuaikan,
seperti biaya tetap.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN
Untuk mendapatkan keberhasilan dari probabilitas, desainer akan berusaha untuk
menentukan hubungan sebab akibat yang diyakini berada pada di lingkungan, sehingga
memungkinkan mereka untuk mengantisipasi konsekuensi logis yang menghasilkan bentuk
penerapan pengendalian.

Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis


Antisipaso terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam
mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer
keuangan yang terbiasa untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu baik
atau buruk.

Relevansi dengan Teori Agensi


Teori keageanan memfasilitasi antisipasi terhadap konsekuensi logis dengan
menyediakan kerangka kerja untuk memahami dam memprediksi perilaku selanjutnya. Agen
adalah orang yang terlibat oleh prinsipal untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditunjuk oleh
prinsipal tersebut. Agen memiliki set tujuan yang berbeda dari prinsipal. Teori agensi
menyangkut persoalan biaya dimana suatu pendelegasian dengan asumsi keputusan-
keputusan tertentu besifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama agar menjadi
tidak nyata.

Pengelolaan perubahan
Pengelolaan perubahan adalah suatu yang penting dalam menentukan rancangan-
rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai tujuan-
tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau ebih dilemma bisnis. Pengendalian yang
ada dalam perusahaan mungkin tidak berfungsi sebail yang pernah mereka lakukan, tetapi
manajer mungkin takut bahwa perubahan dalan pengendalian biaya akan lebih dalam hal
gangguan status quo dari nilai manfaat potensial.

Anda mungkin juga menyukai