PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, salah satunya adalah kebutuhan akan zat-
zat ibu bertambah sehingga menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya, pengaruh
terhadap janin yaitu usia kehamilan bertambah singkat dengan bertambahnya, jumah janin
pada kehamilan kembar, 25% pada gemeli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet, yang
akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya bayi premature akan
tinggi.
Insiden kehamilan kembar berkisar sekitar satu dalam setiap 80 kelahiran, dan kehamilan
kembar tiga adalah 80 kalinya, yaitu dalam setiap 6400 kelahiran karena meningkatnya
penggunaan obat-obatan penyubur dan prosedur fertilisasi secara in vitro. Kehamilan kembar
khususnya kehamilan kembar dua fraternal, dimana fertilisasi terjadi pada dua
ovum cenderung terdapat pada sebuah keluarga. Kehamilan kembar ini diturunkan lewat
kedua orang tua dengan seringkali melewatkan satu generasi. Pada umumnya, kehamilan dan
persalinan membawa risiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita
dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan
hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin. Dari angka 9,8 per 1000 persalinan untuk primipara
frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000 untuk oktipara. Keluarga tertentu
mempunya kecenderungan untuk melahirkan bayi kembar, walapun pemindahan sifat
herediter kadang-kadang berlangsung secara paternal, tetapi biasanya hal itu terjadi secara
maternal dan pada umumya terbatas pada kehamilan dizigotik.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet
( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) danseterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang
sesuai dengan hukum Hellin.Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan
ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya.
Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat pada
umumnya. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan yang nyata pada kehamilan dengan
janin ganda, oleh karena itu mempertimbangkan kehamilan ganda sebagai kehamilan dengan
komplikasi bukanlah hal yang berlebihan.
Kehamilan kembar adalah kehamilan dengan 2 janin atau lebih. Kehamilan kembar lebih banyak
terjadi pada kehamilan yang berasal dari fertilisasi in vitro (bayi tabung) daripada kehamilan
spontan. Prawirohardjo (1948) melaporkan bahwa diantara 16.288 persalinan terdapat 197
persalinan gemelli (kembar 2) dan 6 persalinan triplet (kembar 3).
Klasifikasi
Kehamilan kembar dapat dibagi atas beberapa tipe :
1. Kembar dizigotik (Binovular-fraternal twins)(66%): yaitu
Fertilisasi dari 2 ovum oleh 2 sperma
Dikorionik, korion yang terpisah, memiliki 2 plasenta.
Diamniotik, amnion yang terpisah (kantung amnion)
2. Kembar monozigotik (Mono ovular-identical twins)(33%) yaitu :
Pembelahan dari 1 ovum, fertilisasi oleh 1 sperma
Jika pembelahan terjadi sebelum terbentuknya inner cell mass (morula), dalam 3 hari
(72 jam pertama) dari fertilisasi, yang terjadi pada 1/3 dari kembar monozigotik maka
setiap fetus akan memiliki kantong amnion dan plasenta masing-masing (kembar
dikorionik diamniotik) sekitar 96%.
Jika pembelahan embrio terjadi setelah 3 hari fertilisasi (antara 4-8 hari), dimana
morulla sudah terbentuk, makaakan terjadi komunikasi antara sirkulasi plasenta
sehingga terjadi kembar diamniotik monokorionik sekitar 4%.
Pembelahan ovum pada hari 8-13 setelah fertilisasi, dimana lapisan amnion sudah
terbentuk akan menjadi kembar monokorionik, monoamniotik
Pembelahan ovum > 13 hari setelah fertilisasi, dimana segmentasi terhambat dan
setelah primitive streakterbentuk maka akan terjadi kembar dempet (kembar siam).
Dapat dibagi sesuai lokasi anatomis dempetnya.
Komplikasi
Komplikasi pada ibu dan janin pada kehamilan kembar lebih besar dibandingkan
kehamilan tunggal. Angka kematian perinatal pada kehamilan kembar cukup tinggi, dengan
kembar monozigotik 2,5 kali angkakematian kembar dizigotik. Resiko terjadinya abortus pada
salah satu fetus atau keduanya tinggi. Pada trisemester pertama kehamilan reabsorbsi satu
janin atau keduanya kemungkinan terjadi.
Anemia sering ditemukan pada kehamilan kembar oleh karena kebutuhan nutrisi yang
tinggi serta peningkatan volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan sel darah
merah mengakibatkan kadar hemoblobin menjadi turun, keadaan ini berhubungan dengan
kejadian edema pulmonum pada pemberian tokolitik yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan
kembar. Angkakejadian persalinan preterm ( umur kehamilan kurang 37 minggu ) pada
kehamilan kembar 43,6 % dibandingkan dengan kehamilan tunggal sebesar 5,6 %.
Frekuensi terjadinya hipertensi yang diperberat kehamilan, preklamsia dan eklamsia
meningkat pada kehamilan kembar. Pendarahan antepartum oleh karena solutio plasenta
disebabkan permukaan plasenta pada kehamilan kembar jelek sehingga plasenta mudah
terlepas. Kematian satu janin pada kehamilan kembar dapat terjadi, penyebab kematian yang
umum adalah saling membelitnya tali pusat. ( Benirschke, 1983 ). Bahaya yang perlu
dipertimbangkan pada kematian satu janin adanya koagulopati konsumtif berat yang dapat
mengakibatkan terjadinya disseminated intravascular coagulopathy.
Kelainan kongenital mayor pada kehamilan kembar meningkat sesuai dengan jumlah
kembarnya. Pada kembar triplet, angka kelainan kongenital mayor lebih tinggi dibandingkan
kembar dua. Kelainan jantung pada kembar monozigotik 1 : 100 kasus. Perdarahan postpartum
dalam persalinan kembar disebabkan oleh overdistension uterus, tendesi terjadinyaatonia
uterus dan berasal dari insersi plasenta (Cunnigham FG, et al, 1999).
BAB III
KESIMPULAN
Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet
( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) danseterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang
sesuai dengan hokum Hellin. Di Indonesia terdapat satu kasus kembar siam untuk setiap 200.000
kelahiran. Diperkirakan sepertiga janin kembar-dua berasal dari satu ovum yang dibuahi, yang
selanjutnya membelah menjadi dua struktur yang serupa, masing-masing dengan potensi untuk
tumbuh menjadi individu yang terpisah (ovum tunggal, monozygot, identical twins). Terjadinya
gemeli dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor ras, faktor keturunan, faktor umur dan
paritas, faktor nutrisi, faktor terapi infertilitas, faktor assisted reproductive technology (ART).
DAFTAR PUSTAKA
Kalaichandran S. Twin Pregnancy Double Trouble or Twice The Joy. Lecturere University of
Ottawa Obstetric and Gynaecology, 1999 in http://www.twinspregnancy/obstetric.html
Center for Disease Control and Prevention. Use of assisted reproduktif technology United
States 1996 and 1998. Morbidity and Mortal;ity Weekly Report, 2002.
Moses S. Multiple gestation (twin gestation) in Obstetrics. Family practice notebook, LLC. 2000.
Cunnigham FG, Mac Donald PC, Gant NF. William Obstetri. Edisi 18. McGraw-Hill Company,
Texas, 1999.
Wiknjpsastro H. Kehamilan kembar. Dalam : Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Mochtar R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid 1. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta
Manuba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan.Bab 5. Hal 265. Jakarta : EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Obstetri fisiologi. Jakarta : EGC
Sastrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi. Edisi 2. Bab 3. Hal 52-62. Jakarta : EGC
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP