A. LATAR BELAKANG
1. Sumber
Diare.
sosial. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 28 H
ayat 1, yang menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
juga menjelaskan dengan tegas tentang hak dan kewajiban pemerintah maupun
kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
dan kematian karena diare bersama lintas program dan sektor terkait
feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita
Diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali
atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka
kematian 1.5 juta pertahun. Di negara berkembang, rata-rata anak usia di bawah
anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada
anak.
kesakitan diare dari tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare, angka kesakitan
diare semua umur tahun 2000 adalah 301/1000 penduduk, tahun 2003 adalah
374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah 423/1000 penduduk dan tahun 2010
(13,2%) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular. Proporsi diare
sebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi postneonatal (31,4%) dan pada
Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik
karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kemenkes RI, 2011).
adanya kerjasama lintas program dan sektor terkait. Melalui kerjasama tersebut
dukungan baik politis maupun operasional dari institusi lain sesuai dengan porsi
penularan penyakit serta mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat diare
1. Jasa Pelayanan
3. Masyarakat
1. Metode Pelaksanaan
Puskesmas
2. Tahap
1) Berikan oralit
3) Teruskan ASI-makan
Lima Langkah Tuntas Diare (Lintas Diare) dilakukan setiap hari pada