Ar Rasyd
Allah Yang Maha Tepat
Tindakan-Nya
Ar Rasyd
Allah yang Maha Tepat
Tindakan-Nya
Penulis
Abdullah Gymnastiar
Editor
Rashid Satari
Desainer/Layouter
Agus Anwar
Diterbitkan oleh
SMS Tauhiid
Jl. Gegerkalong Girang No. 30F Bandung
Telp. 022-2002282, Hp. 0821 2002 2002
www.smstauhiid.com
Pengantar Penerbit
3
agung dan tiada tertandingi. Kekuatan
yang telah menciptakan dan mengatur
segalanya. Itulah kekuatan dan kekua-
saan Allah Swt. Dialah yang telah men-
ciptakan dan mengaturnya secara sem-
purna dan tepat.
Sungguh tidak terbayang jika mata-
hari, bumi, bulan dan benda-benda langit
lainnya beredar sembarangan. Bahkan
jika bumi bergeser sedikit saja dari po-
rosnya, yang terjadi adalah malapetaka.
Organ tubuh manusia telah diciptakan-
Nya secara tepat. Pergantian siang dan
malam pun diciptakan-Nya secara tepat.
Segala tanda-tanda keagungan
Allah Swt tersebut menjadi petunjuk
bagi kita untuk semakin memperko-
koh iman terhadap-Nya. Semoga kita
termasuk golongan orang yang mau
menerima pertunjuk.
Bandung, Mei 2012
Penerbit
Makna Ar Rasyid 9
Ketepatan dalam Penciptaan 14
Ketepatan dalam Rezeki 32
Ketepatan dalam Kemudahan
dan Kesulitan 46
Ketepatan dalam Ganjaran dan
Hukuman 60
Hikmah Ar Rasyd 72
5
S audaraku, mudah-mudahan uru-
san apapun yang sedang kita ha-
dapi, dituntun oleh Allah Swt sehingga
menjadi kebaikan. Sebetulnya, yang
namanya karunia itu bukanlah kejadi-
an-kejadian yang kita sukai. Karunia
adalah kejadian yang Allah Swt sukai.
Jika Allah Swt menimpakan sesuatu
kepada kita dan kita menjadi lebih baik,
maka itulah karunia. Apapun sesuatu
tersebut. Bisa sehat, sakit, dipuji, dicaci,
diangkat, diturunkan, didekati, dijauhi,
diberi, diambil, dan lain sebagainya.
Apapun kejadian yang menimpa kita,
apabila itu membuat kita semakin
7
Mari kita renungkan sejenak, apa
sih pentingnya hal-hal yang kita sukai?
Tidak penting. Hal-hal yang penting
untuk kita adalah segala hal yang A
llah
sukai. Segala hal yang Allah sukai ten-
tulah baik.
9
Ketepatan yang lahir karena kesem-
purnaan pengendalian pikiran dan
pengendalian hati.
Masih dari akar kata yang sama,
seseorang yang bisa memberikan
bimbingan secara tepat disebutlah
Mursyid. Tidak semua guru bisa mem-
berikan bimbingan dengan tepat. Teta-
pi seorang mursyid, pastilah seorang
guru yang bisa menolong muridnya.
Sehingga bimbingan yang diberikan
kepada muridnya itu adalah tepat.
Seorang mursyid memiliki kadar ke
ilmuan yang tepat, dan juga memiliki
pengetahuan tentang keadaan mu-
ridnya secara tepat. Sehingga seorang
mursyid tahu bagaimana mendidik dan
membimbing muridnya secara tepat.
Dari tiga huruf utama tersebut di
atas, lahir pula kata Rasyadah yang
berarti batu karang. Maknanya ada-
lah keteguhan di dalam ketepatannya.
11
yang tengah menghadapi suatu per-
soalan sangat pelik.
Doa ini adalah permohonan kepada
Allah Swt agar Dia melimpahkan rahmat
atau kasih sayang-Nya kepada kita. Serta
supaya Allah Swt memberikan petun-
juk jalan yang tepat serta dorongan
kepada kita sehingga kita bisa meng-
hadapi permasalahan dengan cara yang
tepat, sesuai dengan apa yang diridhai
oleh-Nya. Doa ini adalah permohonan
kepada Allah agar Dia menunjukan jalan
sekaligus memberikan dorongan agar
kita bisa menempuh jalan itu.
Karena, bisa saja yang terjadi ada-
lah bahwa kita telah melihat jalan un-
tuk mengatasi permasalahan kita, akan
tetapi kita tidak berani atau ragu-ragu
untuk melintasi jalan tersebut. Atau se-
baliknya, ada semangat untuk menye-
lesaikan persoalan akan tetapi tidak je-
las jalan yang harus dilalui seperti apa.
13
Ketepatan Dalam
Penciptaan
15
bahwa manusia tidak akan pernah kuat
jika harus membayar udara.
Allah Swt menciptakan air sede-
mikian sempurna. Karena tubuh manu-
sia dan makhluk hidup lainnya sangat
bergantung kepada air. Tubuh manusia
saja sebagian besarnya adalah terdiri
dari unsur air.
Akan tetapi, manusia sering kali lupa
untuk memikirkan semua itu. Manusia
malah lebih sibuk memikirkan hal-hal
kecil seperti pakaian, handphone, atau
kendaraan. Jarang manusia memikirkan
udara dan air, apalagi hingga memikir-
kan kekuasaan Allah Swt yang telah
menciptakan kedua unsur penting ke-
hidupan tersebut.
Tanpa makanan, manusia bisa ber-
tahan hidup selama tiga puluh hari. Se-
dangkan tanpa air, manusia bisa habis
dalam tiga hari. Otak didominasi oleh
unsur air. Darah pun didominasi oleh
17
Allah Swt mengerti betul bahwa
jika tidak ada udara, maka manusia
akan mati begitu saja. Oleh karenanya
Allah Swt sediakan udara untuk kita
secara gratis dan mudah didapatkan.
Allah ciptakan tubuh manusia se-
cara sempurna. Kinerja organ-organ
tubuh berfungsi secara tepat. Pria dan
wanita tumbuh dengan kekhasannya
masing-masing meski makanan dan
minumannya sama.
Demikian juga dengan tubuh yang
Allah Swt berikan kepada kita. Tidak
perlu menyesali hidung yang kita mi-
liki kemudian berandai-andai memiliki
hidung mancung seperti orang lain. Me-
miliki kulit berwarna coklat atau sawo
matang, tidak perlu berandai-andai
memiliki kulit putih seperti orang lain.
Memiliki rambut hitam, tidak perlu be-
randai-andai memiliki rambut pirang
seperti orang Eropa. Sungguh, Allah Swt
21
nya momongan, namun ternyata pu-
nya dengan segera. Demikianlah apa-
bila Allah Swt berkehendak. Apa yang
dikehendakinya terjadi pada waktu
yang tepat, yang boleh jadi manusia
terlambat menyadari hikmahnya.
Allah Swt berfirman,
5 j
23
bintang jatuh melesat indah seolah
malu-malu mau menyapa kita.
Ketika kita menyaksikan semua
itu, mata kita ini hanyalah menyak-
sikan sedikit atau sebagian kecil saja
dari keseluruhan benda-benda langit.
Apa yang kita lihat itu hanyalah sedikit
dari besarnya kemegahan tata surya ini.
Bumi yang kita pijak ini bagaikan sebutir
debu di tengah bentangan permadani
antariksa. Bahkan matahari yang be-
sarnya bisa menampung 1,3 juta planet
seukuran bumi itu, belumlah seberapa
dibandingkan dengan bintang-bintang
lainnya yang jauh lebih besar lagi di ja-
gat raya ini.
Kekaguman kita terhadap benda-
benda langit itu akan semakin besar
apabila kita mengetahui ilmu astrono-
mi, ilmu Falak atau ilmu perbintangan.
Karena kita akan mengetahui bahwa
betapa benda-benda langit itu besar
25
mengatur kesemuanya itu. Allah Maha
Tepat dalam setiap tindakan-Nya.
Dalam ayat yang lain Allah Swt
berfirman,
cq=
) Q
q)9 y 9 b
27
Ketepatan
dalam Rezeki
29
dalam keadaan berebutan pun, rezeki-
Nya tidak pernah meleset kepada ham-
ba-hamba-Nya. Selalu tepat sasaran.
Tidak hanya kepada manusia, Allah
Swt pun melimpahkan rezekinya ke-
pada berbagai macam makhluk hidup
lainnya seperti binatang dan tumbuh-
tumbuhan. Semuanya diberikan rezeki
tanpa terkecuali. Meskipun mereka
tidak dilengkapi kesempurnaan seperti
manusia berupa akal pikiran, namun
tetaplah merekapun terjamin rezekinya.
Demikianlah, Allah tidak pernah
meleset melimpahkan rezeki. Pernah
melihat penjual tahu Sumedang di ka-
wasan Cileunyi, Bandung? Begitu ber-
deretannya mereka. Namun meski de-
mikian, mereka tidak berebutan rezeki
karena hakikatnya rezeki senantiasa
datang kepada mereka masing-masing
tanpa salah alamat. Mereka melambai-
kan tangannya untuk mengundang
qdr n
`B `B m
O9 q
9
31
Artinya: Jika Allah menimpakan
sesuatu kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang dapat menghilang-
kannya kecuali Dia. Dan jika Allah meng-
hendaki kebaikan bagi kamu, maka tak
ada yang dapat menolak karunia-Nya.
Dia memberikan kebaikan itu kepada
siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penya
yang. (QS. Yunus [10]: 107).
Apabila Allah Swt menghendaki
untuk memberikan karunia-Nya ke-
pada kita, maka meski seluruh jin dan
manusia bergabung untuk mengga-
galkannya, maka tidak akan pernah
bisa. Begitu pula sebaliknya, apabila
Allah Swt tidak menghendaki untuk
memberikan karunia-Nya kepada kita,
maka kekuatan apapun tidak akan bisa
mendatangkannya.
33
akan datang secara tepat. Bahkan se-
cara berlipat ganda sebagai balasan
atas kejujuran kita.
Betapa banyak terjadi di pasar-pasar,
bagaimana seorang pedagang mencari
akal agar mendapat untung besar dari
perniagaannya. Modus yang kerap ter-
jadi sejak zaman dahulu adalah dengan
curang di dalam neraca atau timbangan.
Hal ini mereka lakukan demi mendapat
rezeki yang padahal sudah terjamin un-
tuk mereka.
Allah Swt berfirman,
# #? $ &$
#
) z
$s) /
34 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya
F
#7? # #
# #'
# #? $ &$
#
$s) /
) z
35
Madyan. Mereka pun sudah diberikan
peringatan oleh nabi yang diutus Allah
Swt kepada mereka, yaitu nabi S yuaib
AS. Akan tetapi mereka tetap saja me
lakukannya. Bahkan mereka pun me-
lecehkan dan merendahkan beliau. Tak
ayal, tindakan mereka ini mengakibat-
kan jatuhnya adzab terhadap mereka.
Mereka ditimpa gempa bumi yang
sangat dahsyat, yang menyebabkan
hancur leburnya negeri yang mereka
tinggali serta kebinasaan mereka.
Sejarah tentang perbuatan kaum
Madyan ini diabadikan di dalam Al
Quran. Demikian juga dengan kebina-
saan mereka yang diakibatkan oleh diri
mereka sendiri. Allah Swt berfirmam,
36 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya
Artinya: Dan tatkala datang adzab
Kami, Kami selamatkan Syuaib dan
orang-orang yang beriman bersama-nya
dengan rahmat dari Kami, dan orang-
orang yang dzalim dibinasakan oleh
satu suara yang mengguntur, lalu jadilah
mereka mati bergelimpangan di tempat
tinggal mereka. (QS. Huud [11]: 94).
Dalam suatu riwayat dikemukakan,
bahwa ketika Rasulullah Saw tiba di Ma-
dinah, diketahui bahwa orang-orang Ma-
dinah termasuk orang-orang yang pal-
ing curang dalam perniagaan, terutama
dalam urusan takaran dan timbangan.
Maka, Allah Swt menurunkan ayat terse-
but di atas sebagai ancaman kepada
orang-orang yang curang dalam men-
imbang. Setelah ayat ini turun, orang-
orang Madinah termasuk orang yang
jujur dalam menimbang dan menakar.
37
Tentang kecurangan dalam takaran
ini, Allah Swt menegaskan larangan-
Nya dalam firman-Nya,
39
Peliknya kehidupan di dunia ini, sama
sekali tidak membuat pelik Allah Swt un-
tuk mencukupkan rezeki hamba-hamba-
Nya. Lihatlah orang-orang yang tinggal di
kawasan Kutub dan makhluk-makhluk
lainnya di sana. Sedemikian dinginnya
kawasan ini dan sedemikian tebalnya es
yang menyelimuti kawasan ini, tetap saja
orang-orang dan binatang-binatang di
sana dicukupkan rezekinya oleh Allah Swt.
Bersyukur kita tidak diciptakan bu-
kan sebagai nyamuk. Betapa berat nya
muk menjalani kehidupannya. Ia selalu
terancam. Padahal sesungguhnya Allah
menciptakan nyamuk itu adalah untuk
membuat kita bersyukur. Sayangnya
kita kurang mau memikirkan hikmah
di balik penciptaan nyamuk. Berpikir
saja kurang apalah lagi berdzikir karena
melihat sempurnanya ciptaan Allah Swt.
Saat melihat nyamuk terbang di
dekat kita, yang hadir di dalam diri kita
41
Allah Swt tidak pernah meleset mem-
berikan kesenangan ataupun kesulitan
kepada hamba-Nya.
Lantas harus seperti apa kita men-
jalani hidup ini? Lawanlah takdir buruk.
Lawanlah dengan cara melakukan ama-
lan takdir baik. Jika kita merasa bahwa
rezeki seret terus menghampiri kita.
Maka, lawanlah takdir seret rezeki itu
dengan takdir mudah rezeki, yaitu de
ngan cara ikhtiar yang lebih giat lagi
dan Allah sukai. Insya Allah rezeki akan
datang menghampiri dengan lebih de-
ras lagi. Bisa jadi seret rezeki itu karena
faktor kemalasan kita dalam berikhtiar,
atau malas dalam berkreasi dan berino-
vasi sehingga rezeki yang kita dapatkan
tetap segitu-segitu saja. Inilah mungkin
yang membuat kita bertemu dengan
takdir seret rezeki.
Lawanlah takdir seret rezeki itu
dengan ibadah yang lebih meningkat
43
jung dan dipuji. Jika kita bisa melewati
situasi ini dengan baik, pada waktunya
nanti jika Allah menghendaki, kita akan
kembali didekatkan dengan manusia
dalam kondisi bermanfaat untuk mereka
dan tanpa berharap urusan duniawi ke-
pada mereka.
Mungkin kita pernah mengalami
kedekatan dengan orang-orang kaya.
Tak terasa, rupanya kita semakin ter-
gantung kepada mereka. kemudian,
karena sesuatu hal mereka menjadi
benci kepada kita. Kita jadi jauh dari
mereka.
Ini adalah cara Allah memberi
jalan keselamatan untuk kita. Kita
jadi jauh dari mereka dan jadi pu-
nya kesempatan yang lebih luas un-
tuk kembali berharap hanya kepada
Allah Swt.
Ketika jalan berharap dan bergan-
tung kepada manusia itu ditutup oleh
45
Ketepatan dalam
Kemudahan dan Kesulitan
47
Laki-laki itu datang menghadap ke-
pada Rasulullah Saw menyampaikan per-
buatan dosa yang telah dilakukannya.
Laki-laki itu mengakui kesalahannya dan
meminta kepada Rasulullah Saw agar di-
hukum sesuai dengan hukum Islam yaitu
hukuman rajam. Laki-laki itu benar-benar
meminta agar Rasulullah Saw menunai-
kan hukuman itu terhadapnya.
Mengapa laki-laki ini sedemikian
memintanya kepada Rasulullah Saw?
Hal itu ia lakukan karena ia tahu bahwa
itulah hukuman yang bisa menebus
dosa yang telah dilakukannya sehing-
ga ia terbebas dari hukuman berke
panjangan di akhirat. Ini adalah bentuk
pertaubatan laki-laki tersebut kepada
Allah Swt. Seandainya taubatnya itu
dibagikan kepada seluruh penduduk
kota Madinah, maka akan masih ban-
yak tersisa melampaui jumlah seluruh
penduduk yang ada.
49
Dalam satu hadits, Rasulullah Saw
bersabda, Sesungguhnya seseorang yang
akan diberi kedudukan tinggi di sisi Allah, se-
dangkan ia tidak dapat mencapai kedudu-
kan itu dengan amalnya, maka Allah akan
terus menerus mengujinya dengan kesusa-
han dan kesulitan yang tidak disukainya.
Sehingga ia dapat menggapai kedudukan
tersebut. (HR. Abu Yala).
Betapa Allah Swt sayang kepada
kita. Allah bermaksud mengemba-
likan kita kepada-Nya dalam keadaan
bersih dari noda dosa dan derajat atau
kedudukan yang tinggi. Ketika ada
seorang hamba yang derajat di hada-
pan-Nya biasa-biasa saja, maka ia akan
dipacu agar menggapai derajat yang
lebih baik lagi dengan cara diberikan
ujian kepadanya. Ujian-ujian tersebut
berbagai macam bentuknya. Misalnya
adalah tiba-tiba dibenci, dicaci, dimaki
atau dijauhi oleh orang lain.
51
kepada makhluk. Padahal orang yang
dimintai pertolongan pun dililit ba
nyak persoalan di dalam hidupnya. Ia
tidak meminta pertolongan kepada
Dzat Yang memberinya kehidupan
dan memberinya persoalan. Padahal
Dialah Dzat Yang kuasa memberikan
jalan keluarnya. Dialah Allah Swt.
Ketika Allah Swt memberikan ujian
persoalan hidup kepada kita, sungguh
Allah telah mengukur dengan sangat
tepat ujian tersebut sehingga sesuai
dengan kadar kemampuan kita untuk
menghadapinya. Semua tentang diri
kita, Allah Swt telah mengetahuinya.
Allah Swt mengetahui kekuatan yang
kita miliki. Allah Swt pun mengetahui
seberapa berat ujian yang diberikan-
Nya kepada kita. Segalanya sudah ter-
ukur oleh Allah Swt secara tepat.
Allah Swt berfirman,
54 Ar
Rasyd
, Allah Maha
yang TepatTindakan-Nya
55
Jika kita mau sejenak melihat ke
dalam diri kita sendiri, maka kita akan
saksikan bahwasanya keinginan-keingi-
nan kita itu lebih dekat kepada hawa
nafsu. Jika kita diberikan pilihan antara
dipuji dengan dicaci, manakah yang
akan kita pilih? Tentu kebanyakan kita
akan memilih untuk dipuji. Kita senang
sekali menerima pujian dan sanjungan.
Padahal jika sekali lagi kita melihat diri
secara jujur, apakah diri kita ini lebih pan-
tas dipuji ataukah lebih pantas dicaci?!
Kita selalu ingin dipuji dan dihor-
mati, padahal sesungguhnya diri kita
ini tidak pantas menerima pujian dan
penghormatan. Jikapun kita memang
dipuji dan dihormati oleh orang lain,
itu hanya karena Allah Swt menutupi
aib atau kejelekan kita saja di hadapan
orang lain. Allah Swt menutupi bekas-
bekas kemaksiatan, dosa, keburukan
yang kita lakukan sehingga tidak dike-
57
hendak mengambil kemuliaan sese-
orang, maka tidak akan ada yang kuasa
menahannya untuk menjadi hina.
Allah Swt berfirman,
59
Ketepatan dalam
Ganjaran dan Hukuman
61
ngan keburukan yang kita lakukan,
akibatnya akan kembali kepada kita,
tidak akan meleset sedikitpun. Maka
dari itu, tidak perlulah kita risau.
Sesungguhnya keburukan orang
lain terhadap kita itu tidaklah berba-
haya. Karena hakikatnya akibat dari
keburukan itu akan kembali kepada
si pelakunya. Kita harus risau pada ke-
burukan yang kita lakukan terhadap
orang lain. Inilah yang berbahaya,
karena keburukan itu akan kembali
kepada kita, cepat ataupun lambat,
di dunia atau kelak di akhirat.
Setiap kita melakukan perbuatan
jahat atau dosa, hakikatnya kita sedang
menanam ranjau di tempat yang akan
kita injak. Ranjau-ranjau tersebut tidak
akan meleset terinjak oleh kaki orang
lain. Pasti terinjak tepat oleh telapak
kaki kita sendiri. Sekali kita melakukan
kebohongan, dampaknya tidak akan
63
Sungguh, mendapatkan ampunan
dari Allah Swt atas dosa-dosa kita saja
sudah merupakan keberuntungan
besar bagi kita. Itu sudah menjadi
sesuatu yang sangat berharga. Sung-
guh, sepantasnya kita malu jika diberi-
kan surga oleh-Nya, mengingat sekian
banyak dosa yang kita lakukan.
Ketika kita menunaikan shalat mi
salnya. Mari bertanya kepada diri sendi-
ri, apakah kita lebih memerlukan diberi
pahala atas shalat kita itu, ataukah kita
lebih memerlukan diampuni dari dosa
sebagai ganjaran atas shalat kita itu?
Manakah yang sebenarnya lebih kita
perlukan, pahala ataukah ampunan
Allah Swt atas dosa-dosa kita?!
Shalat yang kita lakukan lebih
banyak dicederai dengan ketidak-
khusyuan, pikiran-pikiran tentang
urusan-urusan duniawi, bahkan kita
tidak meresapi setiap doa dan pujian
65
Akan tetapi Allah Swt Maha Pe
ngasih. Allah Swt tak henti-henti mem-
berikan kesempatan kepada kita untuk
senantiasa memperbaiki diri. Oleh ka-
rena itu, jangan terburu-buru berputus
asa atau berprasangka buruk kepada-
Nya ketika kita menemui episode ke-
hidupan yang tidak mengenakan. Ka-
rena sesungguhnya Allah Swt selalu
memberikan sesuatu kepada hamba-
Nya secara tepat, baik itu pemberian
berupa nikmat ataupun kesulitan.
Demikian juga dengan kemaksia-
tan. Akibatnya akan berbalik kepada
kita sendiri yang melakukannya. Bah-
kan sekedar menunjukan tempat ke-
maksiatan kepada seseorang, kemu-
dian ia pergi ke sana untuk maksiat,
maka kita akan kena getahnya.
Allah Swt Yang menurunkan rah-
mat kepada hamba yang senantiasa
mendekat kepada-Nya. Bahkan, apabi-
67
Kecintaan kita kepada-Nya akan men-
datangkan cinta-Nya kepada kita. Jika
Allah Swt mencintai kita, maka tanpa
dicaripun cinta dari makhluk akan da-
tang dengan sendirinya kepada kita.
Jika anda adalah seorang pen
ceramah, tidak perlu pusingkan dengan
jamaah banyak ataukah sedikit. Juga
tidak perlu pusingkan apakah jamaah
mencintai kita ataukah tidak. Sungguh,
bukan itu urusan kita. Bukan itu yang
penting kita cari. Seorang penceramah
atau mubaligh harus berupaya agar
hatinya, mulut dan ucapannya, sikap
nya dicintai oleh Allah Swt.
Jamaah satu orang yang datang,
Allah Swt yang menilai kita. Begitupun
ketika jamaah ribuan yang datang,
tetaplah Allah Swt yang menilai. Malah,
ketika banyak jamaah yang datang,
inilah jebakan yang sangat halus yang
69
yang kita lakukan itu tidak disukai oleh
Allah Swt, maka akan semakin sulit kita
mendapatkan cinta manusia.
Saudaraku, sungguh Allah Swt se
nantiasa menyaksikan kita. Sungguh
malaikat senantiasa ada di kanan kiri
kita. Kita tidak pernah sendirian, bah-
kan di tempat yang paling sepi ter-
pencil sekalipun. Bahkan ketika semua
orang menjauhi kita sekalipun.
Allah Swt berfirman,
Artinya: .. dan Dia bersama kamu
di mana saja kamu berada. Dan Allah
Maha melihat apa yang kamu kerja-
kan. (QS. Al Hadiid [57]: 4).
Maka, sibuklah menjaga diri. Ber-
buatlah yang terbaik di dalam hidup
71
Hikmah Ar Rasyd
73
nimbulkan masalah daripada me-
nyelesaikan masalah. Sikap sabar,
tenang, dan pengendalian diri selalu
menjadi faktor penting seseorang
dalam menyelesaikan masalahnya
secara baik dan tuntas.
Maka, latihlah diri kita untuk bisa
mengendalikan diri dengan sikap sabar.
Syukurilah setiap apa yang kita miliki,
meski itu tidak seberapa dibandingkan
dengan yang orang lain miliki. Redam-
lah selalu dorongan hawa nafsu yang
senantiasa menyeret-nyeret kita kepada
jurang dosa. Hidup kita memang sarat
dengan duri-duri persoalan. Sikap yang
terkendali dan penuh sabar adalah cara
kita untuk bisa menemukan jalan keluar.
Semoga kita senantiasa mendapat
bimbingan Allah Swt dalam setiap tin-
dakan dan perilaku kita sehari-hari.
Sehingga setiap apa yang kita per-
buat adalah selalu di dalam koridor
75
77