Anda di halaman 1dari 78

Seri Asmul Husna

Ar Rasyd
Allah Yang Maha Tepat
Tindakan-Nya
Ar Rasyd
Allah yang Maha Tepat
Tindakan-Nya

Cetakan I, Maret 2012


Cetakan II, Mei 2012

Penulis
Abdullah Gymnastiar
Editor
Rashid Satari
Desainer/Layouter
Agus Anwar

Diterbitkan oleh
SMS Tauhiid
Jl. Gegerkalong Girang No. 30F Bandung
Telp. 022-2002282, Hp. 0821 2002 2002
www.smstauhiid.com
Pengantar Penerbit

S egala puji bagi Allah Swt, Dzat Yang


Maha Tepat Tindakan-Nya. Shalawat
dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada suri teladan kita, Nabi Muham-
mad Saw. Manusia paling mulia yang
telah berkorban dengan segenap cin-
tanya demi mengantarkan kita kepada
nikmat teragung: nikmat iman.
Manusia, kita, seringkali berpikir
bahwa apa yang terjadi pada diri kita
atau di sekitar kita ini berlangsung begi-
tu saja. Seakan tidak ada yang mengen-
dalikannya. Seolah hanya berlangsung
sebagai hukum alam semata. Sehingga
kita kurang peka untuk memaknainya.
Padahal, di balik setiap ciptaan dan
kejadian, ada kekuatan yang sangat

3
agung dan tiada tertandingi. Kekuatan
yang telah menciptakan dan mengatur
segalanya. Itulah kekuatan dan kekua-
saan Allah Swt. Dialah yang telah men-
ciptakan dan mengaturnya secara sem-
purna dan tepat.
Sungguh tidak terbayang jika mata-
hari, bumi, bulan dan benda-benda langit
lainnya beredar sembarangan. Bahkan
jika bumi bergeser sedikit saja dari po-
rosnya, yang terjadi adalah malapetaka.
Organ tubuh manusia telah diciptakan-
Nya secara tepat. Pergantian siang dan
malam pun diciptakan-Nya secara tepat.
Segala tanda-tanda keagungan
Allah Swt tersebut menjadi petunjuk
bagi kita untuk semakin memperko-
koh iman terhadap-Nya. Semoga kita
termasuk golongan orang yang mau
menerima pertunjuk.
Bandung, Mei 2012
Penerbit

4 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Daftar Isi

Makna Ar Rasyid 9
Ketepatan dalam Penciptaan 14
Ketepatan dalam Rezeki 32
Ketepatan dalam Kemudahan
dan Kesulitan 46
Ketepatan dalam Ganjaran dan
Hukuman 60
Hikmah Ar Rasyd 72

5
S audaraku, mudah-mudahan uru-
san apapun yang sedang kita ha-
dapi, dituntun oleh Allah Swt sehingga
menjadi kebaikan. Sebetulnya, yang
namanya karunia itu bukanlah kejadi-
an-kejadian yang kita sukai. Karunia
adalah kejadian yang Allah Swt sukai.
Jika Allah Swt menimpakan sesuatu
kepada kita dan kita menjadi lebih baik,
maka itulah karunia. Apapun sesuatu
tersebut. Bisa sehat, sakit, dipuji, dicaci,
diangkat, diturunkan, didekati, dijauhi,
diberi, diambil, dan lain sebagainya.
Apapun kejadian yang menimpa kita,
apabila itu membuat kita semakin

6 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


dekat dengan Allah, maka sesung-
guhnya itulah karunia.
Sedangkan segala sesuatu atau ke-
jadian yang membuat kita menjadi jauh
dari Allah Swt, maka itu adalah fitnah.
Oleh karena itu, janganlah terpukau
dulu kepada sesuatu atau kejadian yang
kita sukai. Lihat dulu, apakah sesuatu
atau kejadian itu membuat kita semakin
dekat dengan Allah ataukah sebaliknya.
Begitu juga dengan kejadian yang tidak
kita sukai, jangan berputus asa. Lihat-
lah dulu, apakah sesuatu atau kejadian
tersebut membuat kita semakin dekat
dengan Allah ataukah sebaliknya.
Dunia ini hanyalah sebentar saja.
Hal penting bagi kita bukanlah men-
dapatkan apa yang kita inginkan. Akan
tetapi hal yang penting bagi kita adalah
mendapatkan apa yang terbaik menu-
rut Allah untuk kita.

7
Mari kita renungkan sejenak, apa
sih pentingnya hal-hal yang kita sukai?
Tidak penting. Hal-hal yang penting
untuk kita adalah segala hal yang A
llah
sukai. Segala hal yang Allah sukai ten-
tulah baik.

8 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Makna
Ar Rasyd

A r Rasyd adalah salah satu dari


sembilan puluh sembilan nama-
nama Allah Swt yang terhimpun di
dalam Asmaul Husna. Makna dari Ar
Rasyd adalah Yang Maha Tepat Tinda-
kan-Nya. Ar Rasyd terdiri dari tiga huruf
utama yaitu Ra, Syin, Dal, yang artinya
adalah ketepatan atau kelurusan jalan.
Dari ketiga huruf ini lahir kata Rusy-
dun yang artinya kesempurnaan akal
dan jiwa, sehingga bisa berpikir tepat,
berkata tepat, dan bertindak tepat.

9
Ketepatan yang lahir karena kesem-
purnaan pengendalian pikiran dan
pengendalian hati.
Masih dari akar kata yang sama,
seseorang yang bisa memberikan
bimbingan secara tepat disebutlah
Mursyid. Tidak semua guru bisa mem-
berikan bimbingan dengan tepat. Teta-
pi seorang mursyid, pastilah seorang
guru yang bisa menolong muridnya.
Sehingga bimbingan yang diberikan
kepada muridnya itu adalah tepat.
Seorang mursyid memiliki kadar ke
ilmuan yang tepat, dan juga memiliki
pengetahuan tentang keadaan mu-
ridnya secara tepat. Sehingga seorang
mursyid tahu bagaimana mendidik dan
membimbing muridnya secara tepat.
Dari tiga huruf utama tersebut di
atas, lahir pula kata Rasyadah yang
berarti batu karang. Maknanya ada-
lah keteguhan di dalam ketepatannya.

10 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Tangguh dan kokoh dalam pendirian-
nya yang tepat. Tidak mudah digoyah-
kan.
Allah Swt berfirman di dalam Al
Quran,

Artinya: (ingatlah) tatkala para pe-


muda itu mencari tempat berlindung ke
dalam gua, lalu mereka berdoa, Wahai
Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada
kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah
bagi kami petunjuk yang lurus dalam
urusan kami (ini). (QS. Al Kahfi [18]: 10).
Isi dari ayat ini adalah doa yang diu-
capkan oleh para pemuda yang terku-
rung di dalam goa (Ashhabul Kahfi)
kepada Allah Swt. Ini adalah doa yang
sangat baik diamalkan oleh siapa saja

11
yang tengah menghadapi suatu per-
soalan sangat pelik.
Doa ini adalah permohonan kepada
Allah Swt agar Dia melimpahkan rahmat
atau kasih sayang-Nya kepada kita. Serta
supaya Allah Swt memberikan petun-
juk jalan yang tepat serta dorongan
kepada kita sehingga kita bisa meng-
hadapi permasalahan dengan cara yang
tepat, sesuai dengan apa yang diridhai
oleh-Nya. Doa ini adalah permohonan
kepada Allah agar Dia menunjukan jalan
sekaligus memberikan dorongan agar
kita bisa menempuh jalan itu.
Karena, bisa saja yang terjadi ada-
lah bahwa kita telah melihat jalan un-
tuk mengatasi permasalahan kita, akan
tetapi kita tidak berani atau ragu-ragu
untuk melintasi jalan tersebut. Atau se-
baliknya, ada semangat untuk menye-
lesaikan persoalan akan tetapi tidak je-
las jalan yang harus dilalui seperti apa.

12 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Allah Swt memiliki sifat Ar Rasyd,
karena semua tindakan Allah pastilah
tepat, cermat, efektif, dan tidak pernah
meleset. Kebijaksanaan dan ketentuan
Allah Swt tidak pernah terlambat dan
tidak juga datang terlalu cepat. Tidak
terlalu banyak dan tidak pula terlalu
sedikit. Tidak terlalu besar dan tidak
pula terlalu kecil.

13
Ketepatan Dalam
Penciptaan

Allah Swt berfirman di dalam salah


satu ayat-Nya,

  qJ9   9 ,= 9   q d

qJ9Bm9   _9J{

O 3:  9 qdr   { r


Artinya: Dialah Allah yang Men-
ciptakan, yang Mengadakan, yang
Membentuk Rupa, yang mempunyai
Asmaaul Husna. Bertasbih kepadanya

14 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


apa yang di langit dan bumi. Dan Dia
lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bi-
jaksana. (QS. Al Hasyr [59]: 24).
Di alam raya ini tidak ada ada yang
tercipta secara kebetulan. Tidak ada yang
tercipta secara begitu saja. Ada kekuatan
yang teramat agung di balik penciptaan
alam raya ini. Kekuatan yang telah men-
ciptakan seluruh benda-benda antariksa
sekaligus mengaturnya sedemikian rupa
hingga bergerak secara harmonis, tidak
berbenturan. Kekuatan yang telah men-
ciptakan makhluk-makhluk besar hing-
ga makhluk-makhluk yang sangat kecil,
lengkap dengan organ-organ tubuhnya
yang rumit, detail dan sempurna. Dialah
Allah Swt. Tak ada kekuatan yang se-
banding dengan-Nya.
Allah Swt menciptakan paru-paru
pada tubuh manusia, sempurna de
ngan udara yang bisa diperoleh secara
gratis. Karena Allah Swt tahu persis

15
bahwa manusia tidak akan pernah kuat
jika harus membayar udara.
Allah Swt menciptakan air sede-
mikian sempurna. Karena tubuh manu-
sia dan makhluk hidup lainnya sangat
bergantung kepada air. Tubuh manusia
saja sebagian besarnya adalah terdiri
dari unsur air.
Akan tetapi, manusia sering kali lupa
untuk memikirkan semua itu. Manusia
malah lebih sibuk memikirkan hal-hal
kecil seperti pakaian, handphone, atau
kendaraan. Jarang manusia memikirkan
udara dan air, apalagi hingga memikir-
kan kekuasaan Allah Swt yang telah
menciptakan kedua unsur penting ke-
hidupan tersebut.
Tanpa makanan, manusia bisa ber-
tahan hidup selama tiga puluh hari. Se-
dangkan tanpa air, manusia bisa habis
dalam tiga hari. Otak didominasi oleh
unsur air. Darah pun didominasi oleh

16 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


air. Subhanallah! Air ada terus setiap
hari untuk mencukupi kebutuhan ma-
nusia guna melanjutkan kehidupannya.
Manusia mati-matian mengumpulkan
uang hanya untuk membeli hand-
phone teranyar misalnya. Namun, per-
nahkah manusia mati-matian berusaha
dengan niat mendapatkan air? Betapa
Allah memberikannya dengan sede-
mikian mudah.
Air mungkin sesekali langka. Namun,
tidak akan selangka upaya manusia me-
mikirkan air. Demikian halnya dengan
udara. Ketika tidak mendapatkan air,
manusia mungkin masih bisa bertahan
selama tujuh - sepuluh hari. Namun,
ketika manusia tidak mendapatkan
udara, berapa lama ia bisa bertahan
hidup? Paling hanya beberapa menit
saja. Sekuat apapun, sekekar apapun,
sebesar apapun tubuh seseorang, ia tak
akan berdaya jika tiada udara.

17
Allah Swt mengerti betul bahwa
jika tidak ada udara, maka manusia
akan mati begitu saja. Oleh karenanya
Allah Swt sediakan udara untuk kita
secara gratis dan mudah didapatkan.
Allah ciptakan tubuh manusia se-
cara sempurna. Kinerja organ-organ
tubuh berfungsi secara tepat. Pria dan
wanita tumbuh dengan kekhasannya
masing-masing meski makanan dan
minumannya sama.
Demikian juga dengan tubuh yang
Allah Swt berikan kepada kita. Tidak
perlu menyesali hidung yang kita mi-
liki kemudian berandai-andai memiliki
hidung mancung seperti orang lain. Me-
miliki kulit berwarna coklat atau sawo
matang, tidak perlu berandai-andai
memiliki kulit putih seperti orang lain.
Memiliki rambut hitam, tidak perlu be-
randai-andai memiliki rambut pirang
seperti orang Eropa. Sungguh, Allah Swt

18 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


memberikan segala sesuatu kepada kita
yang kita miliki saat ini adalah sebagai
pemberian yang terindah dan sudah
tepat untuk kita. Tubuh kita telah dide-
sain dengan sangat tepat oleh-Nya.
Sejak berabad-abad yang lampau
sebelum para peneliti berhasil me
ngungkap fakta proses pembentukan
manusia, Allah Swt telah menjelaskan
nya secara detail tahap demi tahap pro
ses penciptaannya di dalam Al Quran.
Hal ini kemudian disampaikan oleh
Muhammad Saw. Inilah yang kemudi-
an pada era modern mencengangkan
banyak saintis, bagaimana mungkin
Muhammad yang tidak bisa baca tulis
mampu menjelaskan proses penciptaan
manusia dengan sangat tepat dan detail.
Allah Swt berfirman,

      # $ z


 

$ zO   #


     _O
19
$        # $      #
      # $ z

$ zO   #


     _O

$        # $      #

O $ t # $   $     #

m& !# $7F z# $


z  '&

   #

Artinya: Dan, sesungguhnya Kami


telah menciptakan manusia dari suatu
saripati (berasal) dari tanah. Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (ra-
him). Kemudian air mani itu Kami jadi-
kan segumpal darah, lalu segumpal da-
rah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang
itu Kami bungkus dengan daging. Ke-
mudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka, Maha sucilah

20 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


llah, Pencipta yang paling baik. (QS.
A
Al Muminun [23]: 12-14).
Allah Swt telah mengatur sedemiki-
an rupa proses penciptaan manusia se-
hingga semua prosesnya berlangsung
secara tepat, tidak meleset. Ketika se-
orang calon ibu dan calon ayah melihat
hasil foto USG (ultrasonografi) janin yang
ada di dalam rahim, tentu semakin ber-
tambahlah kebahagiaan yang mereka
rasakan. Pada momen-momen seperti
ini, sudah semestinya bertambah pula
kekuatan iman kepada Allah Swt Yang
Memberi kehidupan. Kebahagiaan yang
mereka rasakan adalah pemberian Allah
Swt. Calon bayi yang mereka miliki pun
adalah anugerah dari Allah Swt.
Tidak sedikit pasangan suami istri
yang sekian lama menanti untuk me-
miliki momongan, namun belum juga.
Tidak sedikit juga yang justru sengaja
mencari-cari cara untuk menunda pu-

21
nya momongan, namun ternyata pu-
nya dengan segera. Demikianlah apa-
bila Allah Swt berkehendak. Apa yang
dikehendakinya terjadi pada waktu
yang tepat, yang boleh jadi manusia
terlambat menyadari hikmahnya.
Allah Swt berfirman,

      

           

 
    
 
      

    


   &


  h   7  e 

;       

  5 j

22 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Artinya: Sesungguhnya dalam pen-
ciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar
di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan
dari langit berupa air, lalu dengan air itu
Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-
nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala
jenis hewan, dan peredaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit
dan bumi, sungguh (terdapat) tanda-
tanda (keesaan dan kebesaran Allah)
bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al
Baqarah [2]: 164).
Kita tentu pernah menyaksikan la
ngit di waktu malam. Jika cuaca sedang
mendung, kita akan saksikan ben-
tangan langit yang gelap gulita ber-
selimut awan. Seakan tiada ujungnya.
Jika cuaca sedang cerah, maka kita sak-
sikan bintang bertaburan mengelilingi
rembulan. Sesekali kita saksikan juga

23
bintang jatuh melesat indah seolah
malu-malu mau menyapa kita.
Ketika kita menyaksikan semua
itu, mata kita ini hanyalah menyak-
sikan sedikit atau sebagian kecil saja
dari keseluruhan benda-benda langit.
Apa yang kita lihat itu hanyalah sedikit
dari besarnya kemegahan tata surya ini.
Bumi yang kita pijak ini bagaikan sebutir
debu di tengah bentangan permadani
antariksa. Bahkan matahari yang be-
sarnya bisa menampung 1,3 juta planet
seukuran bumi itu, belumlah seberapa
dibandingkan dengan bintang-bintang
lainnya yang jauh lebih besar lagi di ja-
gat raya ini.
Kekaguman kita terhadap benda-
benda langit itu akan semakin besar
apabila kita mengetahui ilmu astrono-
mi, ilmu Falak atau ilmu perbintangan.
Karena kita akan mengetahui bahwa
betapa benda-benda langit itu besar

24 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


manfaatnya bagi manusia. Benda-ben-
da langit itu membantu manusia me
nemukan berbagai ilmu lain seperti ilmu
sejarah, kelautan, penanggalan, kedir-
gantaraan, perhitungan waktu dan lain
sebagainya. Bahkan, hingga manusia
bisa memperhitungkan gerhana yang
akan terjadi puluhan tahun yang akan
datang.
Kemampuan manusia untuk mem
perhitungkan semua itu terjadi karena
teraturnya peredaran benda-benda la
ngit tersebut. Manusia pun jadi mengerti
kapan waktu yang baik untuk melaut
dan menepi. Manusia jadi mampu
mengklasifikasikan sejarah peradaban
manusia dari masa ke masa. Manusia jadi
bisa meramal perubahan cuaca. Semua
itu adalah karena keteraturan peredaran
benda-benda langit. Semuanya beredar
dengan sangat teratur dan tepat. Hanya
Allah Swt Yang Kuasa menciptakan dan

25
mengatur kesemuanya itu. Allah Maha
Tepat dalam setiap tindakan-Nya.
Dalam ayat yang lain Allah Swt
berfirman,

J9r gY 9r @9  N69  r

 nB  B PqZ 9r J


 )9 r

cq =
)  Q q) 9  y  9  b 

Artinya: Dan Dia menundukkan


malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditun-
dukkan (untukmu) dengan perintah-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar ada tanda-tanda (kekua-
saan Allah) bagi kaum yang mema-
haminya. (QS. An Nahl [16]: 12).
Demikianlah Allah Swt mencipta-
kan dan mengatur segala ciptaan-Nya.
Apabila angin saja bertasbih kepada-

26 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Nya. Air bertasbih. Semut bertasbih.
Pepohonan bertasbih. Hingga bina-
tang-binatang terkecil di bumi pun
bertasbih kepada-Nya. Maka sudah
sepatutnya manusia yang dilengkapi
dengan akal pikiran lebih bertasbih lagi
kepada-Nya.
Sibuklah mencintai Allah Swt. Sung-
guh, ketentuan Allah tidak akan pernah
meleset. Perbuatan kita kembali kepa-
da kita sendiri secara tepat, akurat dan
efektif.

27
Ketepatan
dalam Rezeki

Allah Swt berfirman,

          

          


    

Artinya: Dan, tidak ada suatu bi-


natang melata pun (yang bergerak) di
bumi melainkan Allah-lah yang mem-
beri rezekinya, dan Dia mengetahui
tempat berdiam binatang itu dan

28 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


tempat penyimpanannya. Semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh). (QS. Nuuh [11]: 6).
Sesungguhnya Allah Swt telah
menjamin rezeki seluruh makhluk-Nya.
Rezeki Allah Swt bertaburan di bumi ini
dan sampai kepada setiap makhluk-
Nya secara tepat, meskipun tidak dalam
keadaan dan cara yang sama. Seorang
bayi misalnya, ia memperoleh rezeki
Allah Swt melalui cara yang berbeda
dengan orang dewasa mendapatkan
rezeki. Bayi mendapatkan rezeki mela-
lui perantara orang tuanya. Sedangkan
orang dewasa mendapatkan rezeki
melalui perantara pekerjaannya.
Allah Swt memberikan rezeki secara
tepat, tidak ada yang meleset sedikitpun.
Tidak ada seorang manusia yang me
minta temannya bergeser duduknya ka-
rena alasan takut rezeki Allah untuknya
meleset jadi jatuh kepadanya. Bahkan

29
dalam keadaan berebutan pun, rezeki-
Nya tidak pernah meleset kepada ham-
ba-hamba-Nya. Selalu tepat sasaran.
Tidak hanya kepada manusia, Allah
Swt pun melimpahkan rezekinya ke-
pada berbagai macam makhluk hidup
lainnya seperti binatang dan tumbuh-
tumbuhan. Semuanya diberikan rezeki
tanpa terkecuali. Meskipun mereka
tidak dilengkapi kesempurnaan seperti
manusia berupa akal pikiran, namun
tetaplah merekapun terjamin rezekinya.
Demikianlah, Allah tidak pernah
meleset melimpahkan rezeki. Pernah
melihat penjual tahu Sumedang di ka-
wasan Cileunyi, Bandung? Begitu ber-
deretannya mereka. Namun meski de-
mikian, mereka tidak berebutan rezeki
karena hakikatnya rezeki senantiasa
datang kepada mereka masing-masing
tanpa salah alamat. Mereka melambai-
kan tangannya untuk mengundang

30 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


pembeli datang. Namun, tidak jarang
yang terjadi adalah kita membeli ke-
pada penjual yang tidak melambaikan
tangannya. Rezeki Allah datang kepada
setiap orang secara tepat sasaran.
Mungkin persaingan di dalam hi
dup ini memang sedemikian ketat.
Akan tetapi itu bukan alasan kita un-
tuk bersikap gelisah. Karena ada Allah
Swt Yang Maha Pemberi. Jika Allah
telah berkehendak memberi kepada
seorang hamba-Nya, maka tidak ada
sesuatu apapun yang bisa menghala
ngi atau membatalkannya.

  #2x   7J br

9  x  8  br qdw

qdr  n 
 `B    `B m  

O9 q
 9

31
Artinya: Jika Allah menimpakan
sesuatu kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang dapat menghilang-
kannya kecuali Dia. Dan jika Allah meng-
hendaki kebaikan bagi kamu, maka tak
ada yang dapat menolak karunia-Nya.
Dia memberikan kebaikan itu kepada
siapa yang dikehendaki-Nya di antara
hamba-hamba-Nya dan Dia-lah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penya
yang. (QS. Yunus [10]: 107).
Apabila Allah Swt menghendaki
untuk memberikan karunia-Nya ke-
pada kita, maka meski seluruh jin dan
manusia bergabung untuk mengga-
galkannya, maka tidak akan pernah
bisa. Begitu pula sebaliknya, apabila
Allah Swt tidak menghendaki untuk
memberikan karunia-Nya kepada kita,
maka kekuatan apapun tidak akan bisa
mendatangkannya.

32 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Tidak ada yang bisa mencelakai kita
jika Allah tidak menghendakinya. Ha
nya Allah Yang Kuasa mendatangkan
atau menarik karunia-Nya terhadap
kita. Tidak ada yang kuasa selain Dia.
Yakinilah bahwa hanya Allah Swt
Yang Kuasa memberikan rezeki. Jika
keyakinan tersebut sudah hadir di
dalam diri kita, maka yang perlu kita
lakukan selanjutnya adalah berusaha
atau berikhtiar secara jujur. Bekerjalah
dengan jujur. Berniagalah dengan jujur.
Tidak perlu berdusta kepada calon
pembeli apabila kita adalah seorang
pedagang. Tidak perlu menilep ang-
garan apabila kita adalah anggota
dewan. Tidak perlu memeras apabila
kita adalah aparat hukum. Tidak perlu
korupsi jika kita adalah pegawai negeri.
Tidak perlu menerima suap apabila kita
penegak hukum. Dan lain sebagainya.
Bekerjalah dengan jujur. Rezeki Allah

33
akan datang secara tepat. Bahkan se-
cara berlipat ganda sebagai balasan
atas kejujuran kita.
Betapa banyak terjadi di pasar-pasar,
bagaimana seorang pedagang mencari
akal agar mendapat untung besar dari
perniagaannya. Modus yang kerap ter-
jadi sejak zaman dahulu adalah dengan
curang di dalam neraca atau timbangan.
Hal ini mereka lakukan demi mendapat
rezeki yang padahal sudah terjamin un-
tuk mereka.
Allah Swt berfirman,

)   $ !# #7#  $ ..

 /      / ?$_ 

#7?   # #


 # #'


# # ? $ &$ #

)    z 
$ s) /
34 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya
  F
#7?   # #
 # #'


# # ? $ &$ #

 
$ s) /
)    z 

  F


Artinya: Ia (Syuaib) berkata, Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali
tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya.
Sesungguhnya telah datang kepadamu
bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka,
sempurnakanlah takaran dan tim-
bangan dan janganlah kamu kurangkan
bagi manusia barang-barang takaran
dan timbangannya, dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi
sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika betul-
betul kamu orang-orang yang beriman.
(QS. Al Araaf [7]: 85).
Tindakan curang dalam pernia-
gaan dengan cara mengurangi takaran
dalam timbangan ini pernah dilakukan
oleh kaum nabi Syuaib AS di negeri

35
Madyan. Mereka pun sudah diberikan
peringatan oleh nabi yang diutus Allah
Swt kepada mereka, yaitu nabi S yuaib
AS. Akan tetapi mereka tetap saja me
lakukannya. Bahkan mereka pun me-
lecehkan dan merendahkan beliau. Tak
ayal, tindakan mereka ini mengakibat-
kan jatuhnya adzab terhadap mereka.
Mereka ditimpa gempa bumi yang
sangat dahsyat, yang menyebabkan
hancur leburnya negeri yang mereka
tinggali serta kebinasaan mereka.
Sejarah tentang perbuatan kaum
Madyan ini diabadikan di dalam Al
Quran. Demikian juga dengan kebina-
saan mereka yang diakibatkan oleh diri
mereka sendiri. Allah Swt berfirmam,

        

      

 
  
  
   
36 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya
       

      

 
  
  
    
Artinya: Dan tatkala datang adzab
Kami, Kami selamatkan Syuaib dan
orang-orang yang beriman bersama-nya
dengan rahmat dari Kami, dan orang-
orang yang dzalim dibinasakan oleh
satu suara yang mengguntur, lalu jadilah
mereka mati bergelimpangan di tempat
tinggal mereka. (QS. Huud [11]: 94).
Dalam suatu riwayat dikemukakan,
bahwa ketika Rasulullah Saw tiba di Ma-
dinah, diketahui bahwa orang-orang Ma-
dinah termasuk orang-orang yang pal-
ing curang dalam perniagaan, terutama
dalam urusan takaran dan timbangan.
Maka, Allah Swt menurunkan ayat terse-
but di atas sebagai ancaman kepada
orang-orang yang curang dalam men-
imbang. Setelah ayat ini turun, orang-
orang Madinah termasuk orang yang
jujur dalam menimbang dan menakar.

37
Tentang kecurangan dalam takaran
ini, Allah Swt menegaskan larangan-
Nya dalam firman-Nya,

       

 
     

   
  

Artinya: Kecelakaan besarlah bagi


orang-orang yang curang. (yaitu) Orang-
orang yang apabila menerima takaran
dari orang lain mereka minta dipenuhi.
Dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka me
ngurangi. (QS. Al Muthafifin [83]: 1-3).
Dalam surat Ar Rahman Allah Swt
menegaskan perintah-Nya agar manu-
sia berbuat adil dalam takaran. Allah
Swt berfirman,

38 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


        
 

Artinya: Dan, tegakkanlah tim-


bangan itu dengan adil dan janganlah
kamu mengurangi neraca itu. (QS. Ar
Rahman [55]: 9).
Ada pembeli yang membeli ma-
kanan kepada toko di depan kita, bu-
kan kepada toko kita. Maka, tak perlu
menggerutu atau menjadi iri dengki.
Karena sesungguhnya Allah Swt te
lah mengatur rezeki kita secara tepat.
Jangankan deretan toko yang menjual
produk serupa, kakak beradik saja ber-
beda takdir rezekinya meski sekian lama
mereka tinggal di dalam satu rumah.
Bahkan jangankan kakak beradik, sau-
dara kembar saja berbeda rezekinya.
Maka, tidak perlu repot memikirkan
rezeki yang didapatkan oleh orang lain
yang tidak kita dapatkan.

39
Peliknya kehidupan di dunia ini, sama
sekali tidak membuat pelik Allah Swt un-
tuk mencukupkan rezeki hamba-hamba-
Nya. Lihatlah orang-orang yang tinggal di
kawasan Kutub dan makhluk-makhluk
lainnya di sana. Sedemikian dinginnya
kawasan ini dan sedemikian tebalnya es
yang menyelimuti kawasan ini, tetap saja
orang-orang dan binatang-binatang di
sana dicukupkan rezekinya oleh Allah Swt.
Bersyukur kita tidak diciptakan bu-
kan sebagai nyamuk. Betapa berat nya
muk menjalani kehidupannya. Ia selalu
terancam. Padahal sesungguhnya Allah
menciptakan nyamuk itu adalah untuk
membuat kita bersyukur. Sayangnya
kita kurang mau memikirkan hikmah
di balik penciptaan nyamuk. Berpikir
saja kurang apalah lagi berdzikir karena
melihat sempurnanya ciptaan Allah Swt.
Saat melihat nyamuk terbang di
dekat kita, yang hadir di dalam diri kita

40 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


hanyalah nafsu untuk segera memus-
nahkannya. Nyamuk yang sedang men-
cari makan dan belum mendapatkan
makanan saja sudah sedemikian teran-
cam oleh serangan kita, apalagi ketika
dia sedang menikmati makanannya dari
tubuh kita. Padahal makanan yang ia
butuhkan dari tubuh kita ini tidaklah
seberapa. Berat sekali hidup sebagai
nyamuk. Sebelum makan terancam,
sesudah makan diburu.
Kita seringkali berpikir bahwa saat
kita mendapat kesenangan, maka kita
merasa bahwa Allah Swt menyayangi
kita. Akan tetapi ketika Allah Swt me
nimpakan hal-hal yang tidak kita ke-
hendaki, maka kita seringkali terburu-
buru berkesimpulan bahwa Allah Swt
tidak menyayangi kita. Kita menyangka
bahwa hal tidak menyenangkan yang
menimpa kita itu bukanlah untuk kita
melainkan untuk orang lain. Sungguh,

41
Allah Swt tidak pernah meleset mem-
berikan kesenangan ataupun kesulitan
kepada hamba-Nya.
Lantas harus seperti apa kita men-
jalani hidup ini? Lawanlah takdir buruk.
Lawanlah dengan cara melakukan ama-
lan takdir baik. Jika kita merasa bahwa
rezeki seret terus menghampiri kita.
Maka, lawanlah takdir seret rezeki itu
dengan takdir mudah rezeki, yaitu de
ngan cara ikhtiar yang lebih giat lagi
dan Allah sukai. Insya Allah rezeki akan
datang menghampiri dengan lebih de-
ras lagi. Bisa jadi seret rezeki itu karena
faktor kemalasan kita dalam berikhtiar,
atau malas dalam berkreasi dan berino-
vasi sehingga rezeki yang kita dapatkan
tetap segitu-segitu saja. Inilah mungkin
yang membuat kita bertemu dengan
takdir seret rezeki.
Lawanlah takdir seret rezeki itu
dengan ibadah yang lebih meningkat

42 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


kualitasnya, doa yang lebih deras inten-
sitasnya, serta ikhtiar yang lebih giat.
Jika demikian yang kita lakukan maka
kita akan bertemu dengan takdir yang
lebih baik lagi. Tidak akan meleset.
Demikian pula dengan jodoh. Seba-
gaimana rezeki, jodoh pun tidak akan
tertukar. Jodoh tidak akan meleset. Hal
terpenting dari rezeki atau jodoh yang
kita dapatkan adalah bahwa rezeki dan
jodoh tersebut membuat kita semakin
dekat dengan Allah Swt.
Tidak ada yang lebih penting di du-
nia ini kecuali dekat dengan Allah Swt.
Tidak ada artinya dekat dengan manusia
jika jauh dari Allah. Suatu ketika mungkin
Allah Swt menguji kita dengan dijauhi
oleh manusia namun menjadi semakin
dekat dengan-Nya. Tidak mengapa kita
dijauhi manusia jika hal itu membuat kita
semakin khusyu dalam beribadah, hati
tidak dikotori dengan rasa ingin disan-

43
jung dan dipuji. Jika kita bisa melewati
situasi ini dengan baik, pada waktunya
nanti jika Allah menghendaki, kita akan
kembali didekatkan dengan manusia
dalam kondisi bermanfaat untuk mereka
dan tanpa berharap urusan duniawi ke-
pada mereka.
Mungkin kita pernah mengalami
kedekatan dengan orang-orang kaya.
Tak terasa, rupanya kita semakin ter-
gantung kepada mereka. kemudian,
karena sesuatu hal mereka menjadi
benci kepada kita. Kita jadi jauh dari
mereka.
Ini adalah cara Allah memberi
jalan keselamatan untuk kita. Kita
jadi jauh dari mereka dan jadi pu-
nya kesempatan yang lebih luas un-
tuk kembali berharap hanya kepada
Allah Swt.
Ketika jalan berharap dan bergan-
tung kepada manusia itu ditutup oleh

44 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Allah, tentu awalnya adalah hal yang
berat. Namun, lama-kelamaan justru
situasi seperti itu akan memberikan
kenikmatan yang tiada taranya. Yaitu
ketika kita tak lagi bergantung ke-
pada manusia, maka harga diri kita
pun menjadi terjaga. Kehormatan diri
lebih terpelihara. Hati tidak disibukkan
dengan keresahan dan kegelisahan.

45
Ketepatan dalam
Kemudahan dan Kesulitan

S audaraku, Allah Swt memberikan


segala sesuatu secara tepat kepada
kita. Termasuk ketika Dia memberikan
kita persoalan atau masalah, selalu
hadir lengkap dengan jalan keluarnya.
Dalam salah satu haditsnya, Rasu-
lullah Saw bersabda, Tidak akan ber-
henti ujian kesusahan dan penderitaan
terhadap seorang mumin dan muminat,
baik yang menimpa dirinya sendiri,
anak-anaknya, maupun hartanya, se-
hingga ia menemui Allah, meninggal

46 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


dunia dalam keadaan tidak membawa
satu dosa pun. (HR. Tirmidzi).
Demikianlah hikmah datangnya
ujian dan kesulitan yang datang me
nimpa kita. Adakalanya manusia diuji
oleh Allah Swt secara terus-menerus
atau bertubi-tubi. Hal itu tiada lain ada-
lah akan mengurangi dosa-dosanya.
Adapun makna dari hadits di atas ada-
lah bahwa ketika seseorang ditimpa
ujian demi ujian hingga tiba waktunya
ia meninggal dunia, maka ketika itu ia
meninggalkan dunia dalam keadaan
bersih dari noda-noda dosa.
Jangan salah sangka atau berpra-
sangka buruk ketika kesulitan hidup
atau ujian datang menimpa kita. Kita
menilai bahwa ujian itu adalah kepa-
hitan, karena kita menggunakan hawa
nafsu saat menilainya. Ingatkah kita
pada kisah seorang laki-laki yang telah
berbuat zina di zaman Rasulullah Saw?

47
Laki-laki itu datang menghadap ke-
pada Rasulullah Saw menyampaikan per-
buatan dosa yang telah dilakukannya.
Laki-laki itu mengakui kesalahannya dan
meminta kepada Rasulullah Saw agar di-
hukum sesuai dengan hukum Islam yaitu
hukuman rajam. Laki-laki itu benar-benar
meminta agar Rasulullah Saw menunai-
kan hukuman itu terhadapnya.
Mengapa laki-laki ini sedemikian
memintanya kepada Rasulullah Saw?
Hal itu ia lakukan karena ia tahu bahwa
itulah hukuman yang bisa menebus
dosa yang telah dilakukannya sehing-
ga ia terbebas dari hukuman berke
panjangan di akhirat. Ini adalah bentuk
pertaubatan laki-laki tersebut kepada
Allah Swt. Seandainya taubatnya itu
dibagikan kepada seluruh penduduk
kota Madinah, maka akan masih ban-
yak tersisa melampaui jumlah seluruh
penduduk yang ada.

48 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Mengapa laki-laki ini sedemikian
siap menghadapi hukuman terse-
but? Tiada lain adalah karena ia lebih
mementingkan kehidupan akhirat
daripada kehidupan dunia. Ia lebih
mengutamakan keselamatan di akhi-
rat ketimbang keselamatan di dunia.
Karena setiap orang yang menjadikan
dunia sebagai tujuannya, ia akan berat
menjalani kehidupan ini. Sedangkan
orang yang tujuannya adalah akhirat,
insya Allah kehidupan dunia ini akan
terasa mudah dan ringan.
Allah Swt Maha Tepat Tindakan-Nya.
Termasuk ketika ujian Dia turunkan ke-
pada manusia. Ujian diturunkan-Nya
secara tepat. Bahkan, ujian itu Allah Swt
turunkan kepada hamba-Nya dengan
tujuan untuk meninggikan derajatnya.
Ada suatu derajat yang tidak bisa digapai
oleh manusia kecuali dengan ujian dari
Allah Swt.

49
Dalam satu hadits, Rasulullah Saw
bersabda, Sesungguhnya seseorang yang
akan diberi kedudukan tinggi di sisi Allah, se-
dangkan ia tidak dapat mencapai kedudu-
kan itu dengan amalnya, maka Allah akan
terus menerus mengujinya dengan kesusa-
han dan kesulitan yang tidak disukainya.
Sehingga ia dapat menggapai kedudukan
tersebut. (HR. Abu Yala).
Betapa Allah Swt sayang kepada
kita. Allah bermaksud mengemba-
likan kita kepada-Nya dalam keadaan
bersih dari noda dosa dan derajat atau
kedudukan yang tinggi. Ketika ada
seorang hamba yang derajat di hada-
pan-Nya biasa-biasa saja, maka ia akan
dipacu agar menggapai derajat yang
lebih baik lagi dengan cara diberikan
ujian kepadanya. Ujian-ujian tersebut
berbagai macam bentuknya. Misalnya
adalah tiba-tiba dibenci, dicaci, dimaki
atau dijauhi oleh orang lain.

50 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Orang yang akan meraih kedudu-
kan atau derajat yang lebih tinggi saat
ditimpa ujian memiliki ciri-ciri tertentu.
Salah satu cirinya adalah sikapnya yang
tetap tenang. Ini adalah pengalaman
yang paling mahal. Ini tanda bahwa
ia adalah pecinta akhirat. Sedangkan
pecinta dunia, ketika ia ditimpa ujian,
maka ia akan panik, resah, putus asa
dan berusaha mencari perlindungan
kepada sesuatu atau makhluk, bukan
kepada Allah Swt.
Tidak jarang kita menemukan orang
yang menjadikan dukun atau tukang
ramal sebagai tempat pelarian mereka
saat ditimpa kesulitan atau ujian hidup.
Ia tunggang langgang mencari perto-
longan kepada sesama makhluk dan
lupa pada Allah Swt Yang Maha Mem-
beri pertolongan.
Orang pencinta dunia akan sede-
mikian rupa meminta pertolongan

51
kepada makhluk. Padahal orang yang
dimintai pertolongan pun dililit ba
nyak persoalan di dalam hidupnya. Ia
tidak meminta pertolongan kepada
Dzat Yang memberinya kehidupan
dan memberinya persoalan. Padahal
Dialah Dzat Yang kuasa memberikan
jalan keluarnya. Dialah Allah Swt.
Ketika Allah Swt memberikan ujian
persoalan hidup kepada kita, sungguh
Allah telah mengukur dengan sangat
tepat ujian tersebut sehingga sesuai
dengan kadar kemampuan kita untuk
menghadapinya. Semua tentang diri
kita, Allah Swt telah mengetahuinya.
Allah Swt mengetahui kekuatan yang
kita miliki. Allah Swt pun mengetahui
seberapa berat ujian yang diberikan-
Nya kepada kita. Segalanya sudah ter-
ukur oleh Allah Swt secara tepat.
Allah Swt berfirman,

52 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


 ..         ..

Artinya: ..Seseorang tidak dibebani


melainkan menurut kadar kesanggu-
pannya.. (QS. Al Baqarah [2]: 233).
Adapun ketika kita merasakan pen-
deritaan atas ujian-Nya, itu bukanlah
disebabkan karena Allah Swt keliru
mengukur kadar kemampuan kita dan
kadar ujian-Nya itu. Kita menderita ka-
rena kita salah menyikapi ujian terse-
but. Kita menderita karena kita selalu
tidak merasa puas dengan apa yang
telah diberikan-Nya kepada kita. Se-
hingga apa yang telah dimiliki malah
menjadi penderitaan. Padahal tidaklah
mungkin Allah Swt salah alamat ketika
memberikan sesuatu kepada hamba-
hamba-Nya.
Ketika kita sekolah dahulu. Kita
menghadapi ujian kenaikan kelas yang
53
sesuai dengan kadar keilmuan kita saat
itu. Dan ujian-ujian tersebut selalu te
lah siap dengan jawaban-jawabannya.
Tidak mungkin soal hadir tanpa ada
jawabannya. Demikian juga dengan
ujian hidup yang kita hadapi. Allah Swt
memberi kita ujian sesuai dengan ka-
dar kemampuan kita. Dan, Allah Swt
memberikan ujian hidup kepada kita
secara lengkap dengan jawaban-jawa-
bannya. Hanya saja, hawa nafsu sering-
kali membuat kita menjadi buta untuk
bisa menemukan jawaban-jawaban itu.
Sungguh, tidak ada yang sulit di
dalam hidup ini. Kecuali kesulitan itu
adalah sikap kita yang tidak menerima
ketentuan-Nya. Padahal di dalam Al
Quran Allah Swt telah menjelaskan,

         

         

54 Ar
 
Rasyd 
, Allah Maha
yang  TepatTindakan-Nya
    
         

         


        

Artinya: ..Boleh Jadi kamu membenci


sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui. (QS. Al Baqarah [2]: 216).
Bolehkah kita memiliki keinginan?
Tidak ada yang melarang kita memiliki
keinginan. Punya keinginan adalah salah
satu tabiat alami kita sebagai manusia.
Akan tetapi, hendaklah keinginan kita
itu adalah hal-hal yang disukai oleh Allah
Swt. Karena masalahnya adalah kita se
ringkali maksa, ngotot, untuk mendapat-
kan apa-apa yang tidak disukai oleh-Nya.
Bahkan jika pun berdoa, kita tetap saja
memaksa kepada-Nya, seolah tidak yakin
bahwa apa yang disukai-Nya bukanlah
hal yang baik untuk kita.

55
Jika kita mau sejenak melihat ke
dalam diri kita sendiri, maka kita akan
saksikan bahwasanya keinginan-keingi-
nan kita itu lebih dekat kepada hawa
nafsu. Jika kita diberikan pilihan antara
dipuji dengan dicaci, manakah yang
akan kita pilih? Tentu kebanyakan kita
akan memilih untuk dipuji. Kita senang
sekali menerima pujian dan sanjungan.
Padahal jika sekali lagi kita melihat diri
secara jujur, apakah diri kita ini lebih pan-
tas dipuji ataukah lebih pantas dicaci?!
Kita selalu ingin dipuji dan dihor-
mati, padahal sesungguhnya diri kita
ini tidak pantas menerima pujian dan
penghormatan. Jikapun kita memang
dipuji dan dihormati oleh orang lain,
itu hanya karena Allah Swt menutupi
aib atau kejelekan kita saja di hadapan
orang lain. Allah Swt menutupi bekas-
bekas kemaksiatan, dosa, keburukan
yang kita lakukan sehingga tidak dike-

56 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


tahui oleh orang lain. Jika mau jujur,
sungguh kita tidak pantas menerima
penghormatan dan pujian.
Tidak perlu kita merasa dendam
pada orang yang berbuat dzalim ter-
hadap diri kita. Karena sesungguhnya
Allah Swt sudah memiliki perhitungan
sendiri terhadap perbuatannya. Sikap
dendam justru malah akan melahirkan
dampak tidak baik terhadap diri kita
sendiri. Hati menjadi resah, gelisah, dan
tidak tenang setiap kali mengingat per-
buatannya. Pasrahkanlah semua pada
Allah Swt. Kesabaran kita menghadapi
perbuatannya akan berbuah kebaikan
untuk kita. Sementara kedzaliman
pasti akan mendatangkan akibat pada
pelakunya. Tidak akan meleset.
Apabila Allah Swt hendak memulia-
kan seseorang, maka tidak akan ada
yang bisa menghalang-halanginya.
Demikian juga apabila Allah Swt berke-

57
hendak mengambil kemuliaan sese-
orang, maka tidak akan ada yang kuasa
menahannya untuk menjadi hina.
Allah Swt berfirman,

= J9  s 7= J9 7= B Og= 9 @%

 r  `JB= J9  \r   `B

 9  8  `B A r  `B

 %   @. ? 7


R

Artinya: Katakanlah, Wahai Tuhan


yang mempunyai kerajaan, Engkau beri-
kan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan
dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. Di tangan Eng-
kaulah segala kebajikan. Sesungguhnya
58 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS. Ali Imran [3]: 26).
Bukanlah hal yang penting dihina
atau dibenci oleh manusia. Terlebih
lagi jika alasan kebencian dan hinaan
mereka adalah karena kita menjaga
diri untuk tetap berpegang teguh ke-
pada Allah Swt. Selama kita tetap teguh
kepada Allah, pasti Dia memberi kita
ketenangan, meski manusia meng
hujani kita dengan serangan hinaan
dan kebencian.

59
Ketepatan dalam
Ganjaran dan Hukuman

A llah Swt senantiasa membalas


amal perbuatan manusia, baik itu
dengan ganjaran berupa kenikmatan
ataupun hukuman secara tepat sesuai
dengan kapasitas amal perbuatan yang
dilakukan oleh manusia. Allah Swt ber-
firman di dalam Al Quran,

       

        

60 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


Artinya: Barangsiapa yang menger-
jakan kebaikan seberat dzarrah pun, nis-
caya dia akan melihat (balasan)nya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan keja-
hatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya pula. (QS.
Al Zalzalah [99]: 7-8).
Pada ayat lain, Allah Swt berfirman,

     

      

Artinya: Jika kamu berbuat baik


(berarti) kamu berbuat baik bagi di-
rimu sendiri dan jika kamu berbuat ja-
hat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri.. (QS. Al Isr [17]: 7).
Kebaikan yang kita lakukan akan
kembali kepada kita. Tidak akan me-
leset sedikitpun. Demikian juga de

61
ngan keburukan yang kita lakukan,
akibatnya akan kembali kepada kita,
tidak akan meleset sedikitpun. Maka
dari itu, tidak perlulah kita risau.
Sesungguhnya keburukan orang
lain terhadap kita itu tidaklah berba-
haya. Karena hakikatnya akibat dari
keburukan itu akan kembali kepada
si pelakunya. Kita harus risau pada ke-
burukan yang kita lakukan terhadap
orang lain. Inilah yang berbahaya,
karena keburukan itu akan kembali
kepada kita, cepat ataupun lambat,
di dunia atau kelak di akhirat.
Setiap kita melakukan perbuatan
jahat atau dosa, hakikatnya kita sedang
menanam ranjau di tempat yang akan
kita injak. Ranjau-ranjau tersebut tidak
akan meleset terinjak oleh kaki orang
lain. Pasti terinjak tepat oleh telapak
kaki kita sendiri. Sekali kita melakukan
kebohongan, dampaknya tidak akan

62 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


kemana-mana, melainkan kembali
pada diri kita. Sekali kita melakukan
ghibah, dampaknya tidak akan me
nimpa orang lain, melainkan akan
menimpa diri kita sendiri. Demikian
juga apabila kita menabur fitnah, kita
sendiri yang akan merasakan aki-
batnya. Tepat, tidak akan meleset.
Oleh karena itu, apabila kita difitnah
oleh orang lain, maka tidak perlu kita
balas dengan hal serupa karena tanpa
dibalaspun pasti ia akan mendapatkan
balasan atau akibat dari perbuatannya.
Mungkin ada orang yang memfitnah
kita tanpa kita tahu siapa yang me
nebarkannya, maka tidak perlu diambil
pusing hal seperti demikian ini. Karena
sungguh Allah Swt Maha Mengetahui.
Orang yang menebar fitnah meski se-
cara sembunyi-sembunyi pasti akan
ditimpa oleh akibat perbuatannya
sendiri. Tidak akan meleset.

63
Sungguh, mendapatkan ampunan
dari Allah Swt atas dosa-dosa kita saja
sudah merupakan keberuntungan
besar bagi kita. Itu sudah menjadi
sesuatu yang sangat berharga. Sung-
guh, sepantasnya kita malu jika diberi-
kan surga oleh-Nya, mengingat sekian
banyak dosa yang kita lakukan.
Ketika kita menunaikan shalat mi
salnya. Mari bertanya kepada diri sendi-
ri, apakah kita lebih memerlukan diberi
pahala atas shalat kita itu, ataukah kita
lebih memerlukan diampuni dari dosa
sebagai ganjaran atas shalat kita itu?
Manakah yang sebenarnya lebih kita
perlukan, pahala ataukah ampunan
Allah Swt atas dosa-dosa kita?!
Shalat yang kita lakukan lebih
banyak dicederai dengan ketidak-
khusyuan, pikiran-pikiran tentang
urusan-urusan duniawi, bahkan kita
tidak meresapi setiap doa dan pujian

64 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


kepada Allah yang kita baca di dalam
shalat kita. Sungguh, kita membutuh-
kan ampunan-Nya atas shalat kita yang
selalu tak sempurna kita tunaikan.
Ketika shalat, badan kita memang
menghadap kepada Allah Swt, tapi
tidak dengan pikiran dan hati kita.
Pikiran dan hati melayang kemana-
mana. Pikiran dan hati kita lebih ser-
ing tidak hadir bersama raga kita di
dalam shalat.
Sebagai gambaran, ketika kita
menghadap atasan di kantor kita. Ke-
mudian saat berdialog, kita tidak fokus
dan tidak memperhatikan atasan kita.
Bahkan kita malah bericara tentang
hal-hal yang tidak jelas arahnya. Maka,
ketika itu apakah yang kita perlukan.
Apakah kita memerlukan kenaikan
jabatan, ataukah kita memerlukan
pemberian maaf darinya? Tentu jawa-
bannya adalah yang kedua.

65
Akan tetapi Allah Swt Maha Pe
ngasih. Allah Swt tak henti-henti mem-
berikan kesempatan kepada kita untuk
senantiasa memperbaiki diri. Oleh ka-
rena itu, jangan terburu-buru berputus
asa atau berprasangka buruk kepada-
Nya ketika kita menemui episode ke-
hidupan yang tidak mengenakan. Ka-
rena sesungguhnya Allah Swt selalu
memberikan sesuatu kepada hamba-
Nya secara tepat, baik itu pemberian
berupa nikmat ataupun kesulitan.
Demikian juga dengan kemaksia-
tan. Akibatnya akan berbalik kepada
kita sendiri yang melakukannya. Bah-
kan sekedar menunjukan tempat ke-
maksiatan kepada seseorang, kemu-
dian ia pergi ke sana untuk maksiat,
maka kita akan kena getahnya.
Allah Swt Yang menurunkan rah-
mat kepada hamba yang senantiasa
mendekat kepada-Nya. Bahkan, apabi-

66 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


la Allah Swt mencintai seorang hamba,
Dia akan perintahkan seluruh malaikat
dan untuk mencintainya. Kemudian
diikuti oleh seluruh makhluk di bumi,
semua mencintainya.
Dalam salah satu hadits, Rasulullah
Saw pernah bersabda, Sesungguhnya
Allah Swt jika mencintai seorang hamba,
maka Dia memanggil malaikat Jibril dan
berkata, Wahai Jibril, Aku mencintai
orang ini maka cintailah dia! Maka Jibril
pun mencintainya, lalu Jibril mengu-
mumkannya kepada seluruh penghuni
langit dan berkata, Wahai penghuni
langit, sesungguhnya Allah mencintai
orang ini, maka cintailah dia. Maka se-
luruh penghuni langit pun mencintainya.
Kemudian orang itu pun dicintai oleh
segenap makhluk Allah di muka bumi
ini. (HR. Bukhari).
Cintailah Allah Swt. Cintai dan amal-
kanlah hal-hal yang Allah Swt ridhai.

67
Kecintaan kita kepada-Nya akan men-
datangkan cinta-Nya kepada kita. Jika
Allah Swt mencintai kita, maka tanpa
dicaripun cinta dari makhluk akan da-
tang dengan sendirinya kepada kita.
Jika anda adalah seorang pen
ceramah, tidak perlu pusingkan dengan
jamaah banyak ataukah sedikit. Juga
tidak perlu pusingkan apakah jamaah
mencintai kita ataukah tidak. Sungguh,
bukan itu urusan kita. Bukan itu yang
penting kita cari. Seorang penceramah
atau mubaligh harus berupaya agar
hatinya, mulut dan ucapannya, sikap
nya dicintai oleh Allah Swt.
Jamaah satu orang yang datang,
Allah Swt yang menilai kita. Begitupun
ketika jamaah ribuan yang datang,
tetaplah Allah Swt yang menilai. Malah,
ketika banyak jamaah yang datang,
inilah jebakan yang sangat halus yang

68 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


bisa menyeret kepada sikap tinggi hati
dan ingin dipuji.
Tidak perlu sibuk mencari cinta
manusia. Tidak akan ada manfaatnya.
Apalagi kita memang tak akan pernah
bisa mendapatkannya. Cinta itu milik
Allah Swt. Hanya Allah yang bisa mem-
berikan cinta dan hanya kepada-Nya
kita patut meminta cinta. Kita tidak
pernah bisa memaksa orang lain men
cintai kita. Apa yang patut kita lakukan
adalah mencintai Allah Swt, sehingga
Allah pun mencintai kita. Allah yang
berkuasa menjadikan para malaikat
dan makhluk-makhluk-Nya mencintai
kita.
Ketika kita memburu cinta manu-
sia, maka kita akan cenderung tidak
ikhlas dan tidak jujur. Kita akan men-
jadi banyak rekayasa, sikap berpura-
pura. Sikap yang sungguh tidak ada
gunanya. Apalagi jika sikap pura-pura

69
yang kita lakukan itu tidak disukai oleh
Allah Swt, maka akan semakin sulit kita
mendapatkan cinta manusia.
Saudaraku, sungguh Allah Swt se
nantiasa menyaksikan kita. Sungguh
malaikat senantiasa ada di kanan kiri
kita. Kita tidak pernah sendirian, bah-
kan di tempat yang paling sepi ter-
pencil sekalipun. Bahkan ketika semua
orang menjauhi kita sekalipun.
Allah Swt berfirman,

         ..

  
  
Artinya: .. dan Dia bersama kamu
di mana saja kamu berada. Dan Allah
Maha melihat apa yang kamu kerja-
kan. (QS. Al Hadiid [57]: 4).
Maka, sibuklah menjaga diri. Ber-
buatlah yang terbaik di dalam hidup

70 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


ini demi meraih ridha Allah Swt. Jangan
pernah itung-itungan jika berbuat baik.
Allah Swt pasti menyaksikan dengan
sempurna. Dia pasti membalas dengan
sempurna dan tepat. Allah Swt pasti
memberikan ganjaran atas kebaikan
kita pada waktu yang tepat dan dalam
bentuk yang tepat pula. Tidak harus
sesuai dengan keinginan kita. Karena
yang kita inginkan seringkali tidak tepat.

71
Hikmah Ar Rasyd

A r Rasyd adalah salah satu sifat dan


nama Allah Swt yang mulia. Ha
nya Allah Swt Yang Maha Tepat dalam
bertindak. Jika kita sebagai manusia
mau mengambil hikmah dari nama-
Nya yang mulia ini, maka ada beberapa
poin hikmah yang bisa menjadi pela-
jaran berharga untuk kita.
1. Manusia bisa melakukan tindakan
yang tepat dan bijaksana apabila
memiliki kecukupan ilmu pengeta-
huan. Sebagai gambaran, seorang
perancang bangunan akan mampu

72 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


mendesain sebuah bangunan se-
cara tepat dan efektif dengan ke
tersediaan lahan, jika ia memiliki
ilmu yang cukup tentang arsitektur.
Maka, gemarlah memperkaya diri
dengan ilmu pengetahuan. Kokoh-
kan iman kita dengan ilmu penge
tahuan. Ilmu yang membuat kita
semakin benar dalam membawa
diri untuk beribadah kepada Allah
Swt. Ilmu yang mengantarkan kita
kepada kedekatan diri dengan Allah
Swt.
2. Untuk bisa bertindak secara tepat,
manusia perlu memiliki kualitas
kemampuan pengendalian diri
dan kesabaran yang baik. Kunci
kesuksesan seorang pemanah
ulung adalah ketenangan diri, ke-
sabaran membidik dan keterampi-
lan berkonsentrasi. Tindakan yang
emosional selalu lebih banyak me

73
nimbulkan masalah daripada me-
nyelesaikan masalah. Sikap sabar,
tenang, dan pengendalian diri selalu
menjadi faktor penting seseorang
dalam menyelesaikan masalahnya
secara baik dan tuntas.
Maka, latihlah diri kita untuk bisa
mengendalikan diri dengan sikap sabar.
Syukurilah setiap apa yang kita miliki,
meski itu tidak seberapa dibandingkan
dengan yang orang lain miliki. Redam-
lah selalu dorongan hawa nafsu yang
senantiasa menyeret-nyeret kita kepada
jurang dosa. Hidup kita memang sarat
dengan duri-duri persoalan. Sikap yang
terkendali dan penuh sabar adalah cara
kita untuk bisa menemukan jalan keluar.
Semoga kita senantiasa mendapat
bimbingan Allah Swt dalam setiap tin-
dakan dan perilaku kita sehari-hari.
Sehingga setiap apa yang kita per-
buat adalah selalu di dalam koridor

74 Ar Rasyd , Allah yang Maha Tepat Tindakan-Nya


ibadah terhadap-Nya, Allah Swt, Dzat
Yang Maha Tepat Tindakan-Nya. Amin.
Wallahualam.[]

75
77

Anda mungkin juga menyukai