Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA 2

Pembuatan Tape Singkong

Kelompok : 1 (Satu)

Nama : Aulia Cunda Paisa (06101181419006)

Anggota : Balqis Alifia (06101181419005)

Devi Anggraini (06101281419065)

Lita Ardila (06101181419013)

Intan Nur Ellynda (06101181419068)

Rizky Febrianti (06101181419016)

Sundari (06101181419070)

Dosen Pengasuh : Desi, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2017
I. Pecobaan Ke :1
II. Tanggal Percobaan : 10 Febuari 2017
III. Nama Percobaan : Pembuatan Tape Singkong
IV. Tujuan Percobaan :
Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
Untuk mengetahui peranan organism Saccharomyces ceriviceae dalam
peragian.
V. Dasar Teori

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu


produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu,
bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi
konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll.
Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang
dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda
dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu
mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol,
pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces


rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan
Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok
mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa
contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi
beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat
dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi
untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak
memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk
fermentasi. Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang
difermentasi.Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari
Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai
peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tape melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas
kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan
lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami
kerusakan .

VI. Alat dan Bahan

Alat : Bahan :

1. Baskom 1. Air secukupnya

2. Kain Lap 2. Singkong 1 kg

3. Kompor 3. Daun Pisang

4. Panci 4. Ragi yang telah dihaluskan

5. Penyaring

6. Piring

7. Pisau, sendok, garpu

VII. Prosedur Percobaan

- Menyiapkan semua bahan


- Mengupas singkong dan kukus bagian kulit ari nya hingga kesat
- Memotong singkong yang telah di kupas sesuai keinginan
- Mencuci hingga bersih singkong yang dipotong
- Sementara menunggu singkong kering , masukkan air kira kira terisi
seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
- Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci, lalu merebus hingga
singkong matang, kira-kira ketika daging singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
- Setelah matang, angkat singkong yang telah masak lalu taruh disuatu wadah,
kemudian didinginkan.
- Sambil mengipas-ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai
tempat untuk mengubah singkong menjadi tape, wadah itu sendiri dari baskom
yang bawahannya dilapisi dengan daun pisang.
- Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong kedalam wadah lalu

No Pembanding Hasil Pengamatan


1 Bau Berbau Alkohol
2 Rasa Manis
3 Warna Putih
4 Tekstur Lembut
5 Kadar Air Sedikit
6 Kematangan Matang

taburi dengan ragi yang dihaluskan dengan menggunakan saringan.


- Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang.
Singkong ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
- Setelah singkong ditutup dengan daun pisang, diamkan selama 2-3 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.

VIII. Hasil Pengamatan

IX. Persamaan Reaksi


X. Pembahasan
Pada Praktikum kali ini yaitu pembuatan tape singkong. Tape singkong yang
baik akan menghasilkan tekstur yang lembut dan memiliki air yang manis jika air
yang dihasilkan itu asam maka tape tersebut sudah terkontaminasi dengan udara .
Jika terkontaminasi dengan udara (anaerob) akan menghasilkan alcohol, inilah yang
menyebabkan tape memiliki bau dan rasa yang dihasilkan akan asam . Oleh karena
itu pada saat proses pembuatan tape, wadah harus tertutup rapat jika terdapat udara
maka reaksi akan berubah menjadi aerob dan zat yang akan dihasilkan adalah asam.
Tekstur yang lembut dan memiliki air yang manis ini hasil dari proses fermentasi
ragi tape.
Pembuatan tape termasuk kedalam bioteknologi konvensional atau tradisional,
karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses pembuatan tape
singkong jamur ragi (saccharomyces cereviceae) memakan glukosa yang ada
didalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhanya, sehingga singkong akan
menjadi lunak jamur tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol. Jamur/ragi
tersebut akan mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat dari singkong
menjadi gula yang lebih sederhana,oleh karena itu tape terasa manis setelah matang
meskipun tidak di tambahkan gula sebelumnya.
Langkah awal dalam pembuatan tape singkong ini adalah membersihkan alat-
alat yang akan digunakan karena Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan
kebersihan yang tinggi agar singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi
yang berlangsung dengan baik.. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat
dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak
.Alat-alat yang berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa
menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih juga
dapat mempengaruhi hasil dari tape tersebut.
Perubahan yang terjadi pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi
glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda
tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara
singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui
fermentasi akan menghasilkan etanol. Fermentasi ini membutuhkan waktu antara 2
3 hari.

XI. Kesimpulan

1. Fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari.
2. Sedikit banyaknya pemberian ragi mempengaruhi berhasil atau tidak nya
pembuatan tape.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim
yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun
tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu
proses pemecahan enzim tersebut
5. Tape yang terkontaminasi dengan udara akan menghasilkan rasa yang asam dan
bau
Lampiran

Singkong yang telah direbus


didinginkan , setlah dingin di beri
ragi yang telah dihaluskan

Setelah diberi Ragi ,


Singkong di tutup rapat
dengan daun pisang dan
diamkan selama 2-3 hari
Setelah ditutup dan didiamkan
2-3 hari jadilah Tape singkong

DAFTAR PUSTAKA

Ajuz, Yayan. 2012. LaporanPembuatan Tape Ketandan Tape Singkong, (online),


http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-pembuatan-tape-ketan-dan-tape.html,
( diakses tanggal 15 Febuari 2017 )
Ayu, Putri. 2014. Laporan praktikum biologi pembuatan tape singkong, (online),
http://putriayumawarni.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-biologi-
pembuatan_2283.html, ( diakses tanggal 15 Febuari 2017 )

Muzzaki, Ahmad, dkk. 2012. Laporan Praktikum Biologi Bioteknologi Pembuatan Tape
Singkong Dan Tempe, (online), http://id.scribd. com/doc/87469740/Laporan-
Praktikum-Biologi-Th-2003#download. ( diakses pada 15 Februari 2017 )

Anda mungkin juga menyukai