e-mail: {ana_peratiwi@yahoo.co.id,redhana.undiksha@gmail.com,
titik_maryam@yahoo.co.id}
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan dan tanggapan ahli terhadap buku pedoman praktikum kimia
ramah lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan
(Research and Development) menggunakan model Gall dan Borg. Tahapan
penelitian yang dilakukan adalah: (1) analisis kebutuhan, (2) perencanaan, (3)
pengembangan produk awal, (4) validasi ahli dan praktisi, (5) uji keterbacaan, dan (6)
uji coba terbatas buku pedoman terhadap 12 orang siswa kelas XI IPA. Tahapan
pengembangan produk awal meliputi tahap perancangan dan pengujian. Tahap
perancangan produk merupakan tahap penentuan tampilan isi buku secara visual
yang meliputi rancangan sampul dan rancangan isi buku. Pada tahap pengujian,
buku diujicobakan terhadap 12 orang siswa. Buku pedoman ini terdiri atas 16 topik
praktikum kimia yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. Instrumen
penilaian buku terdiri atas face validity, content validity, dan pengembangan diri siswa
berdasarkan penilaian ahli dan praktisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa buku
pedoman kimia ramah lingkungan dikategorikan sangat baik berdasarkan penilaian
ahli, praktisi, dan siswa.
Abstract
This study was aimed to describe characteristics of guidance book of green chemistry
practicum and experts judgment toward the guidance book of green chemistry
practicum. The study was Research and Development using Gall and Borg model.
The steps that should be done in the study, namely (1) need analysis, (2) planning,
(3) preliminary product development, (4) experts validation, (5) readability test, and
(6) testing of guidance book to the twelve of the eleventh grade students of natural
science. The preliminary product development involved two steps, namely designing
and testing. The designing step of product was the determination step of content of
the book visually including of cover design and content design. In the testing step, the
book was tested to the twelve students. The book contained 16 topics of chemistry
practicum using friendly environment chemicals. The instrument assessment of the
product was reviewed from the face validity, content validity, and students self
development based on the experts judgment and practitioners judgment. The result
of the study showed that the gudance book of green chemistry practicum is
categorized very good according to the judgment of experts, practitioners, and
students.
66
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi ini, penggunaan dikeluarkan oleh US EPA (Environment
bahan kimia dalam kebudayaan manusia Protection Agency) bertujuan untuk
sangat berkembang pesat. Ilmu kimia mengimplementasikan Green Chemistry
termasuk salah satu rumpun Ilmu sebagai penompang pembangunan dalam
Pengetahuan Alam (IPA) yang dibangun kimia dan teknologi kimia dari perindustrian,
atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, akademis, dan kepemerintahan (EPA,
dan sikap ilmiah (Trianto, 2010). Dalam 2013).
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat Gerakan kimia ramah lingkungan
terlepas dari bahan kimia baik yang bersifat bertujuan untuk merancang produk dan
alami maupun sintesis. Senyawa-senyawa proses kimia yang mengurangi atau
kimia alami dapat ditemukan secara mengeliminasi penggunaan dan produksi
melimpah di alam, sedangkan senyawa bahan kimia berbahaya. Tujuan utama
sintesis banyak diproduksi oleh manusia kimia ramah lingkungan adalah untuk
dalam memenuhi kebutuhan manusia. mengurangi dampak negatif sejak dari
Senyawa sintesis umumnya diproduksi sumbernya atas semua aktivitas dan proses
dalam pabrik, dari produksi tersebut akan kimia pada kesehatan manusia dan
menghasilkan limbah yang dapat lingkungan (Anastas & Warner, dalam
menyebabkan pencemaran lingkungan dan Wardencki, Curylo, & Namisenik, 2005).
berdampak negatif bagi manusia serta Pengurangan dampak negatif ini dapat
lingkungan. dilakukan melalui penggunaaan bahan
Damanhuri (2010) menyatakan bahwa dasar yang dapat terbaharukan,
perkembangan industri kimia Indonesia penggunaan proses dan bahan kimia
sangat pesat, ini memberikan dampak (reaktan, pelarut, katalis) yang ramah
positif pada perkembangan perekonomian lingkungan, penghematan penggunaan
dan berdampak negatif tidak hanya pada energi dan bahan dasar, peningkatan
pusat-pusat industri dan daerah sekitarnya, efisiensi untuk meminimalkan pembentukan
tetapi juga pada tingkat nasional, regional, produk samping dan limbah, dan
dan lingkungan secara global. Kegiatan menghasilkan produk yang aman. Prinsip-
industri tersebut akan menghasilkan limbah prinsip yang dapat dipakai untuk
yang jika tidak dikelola dengan baik akan mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan
memberikan efek bahaya bagi lingkungan menerapkan 12 prinsip kimia ramah
dan kesehatan manusia. Peraturan- lingkungan menurut Anastas & Warner,
peraturan yang mengatur masalah limbah (dalam Wardencki, Curylo, dan Namisenik,
di Indonesia di antaranya adalah Undang- 2005) di antaranya adalah: 1) pencegahan
Undang No. 32 tahun 2009 tentang limbah, 2) ekonomi atom, 3) sintesi dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan bahan kimia yang tidak berbahaya , 4)
hidup. Pasal 58 sampai Pasal 61 UU No.32 perancangan bahan kimia yang aman, 5)
tahun 2009 mengatur tentang larangan pelarut dan senyawa pembantu yang lebih
pembuangan dan pengaturan pengelolaan aman, 6) perancangan untuk efisien energi,
limbah dan bahan berbahaya dan beracun 7) penggunaan bahan dasar yang
(B3). Selanjutnya, Peraturan Pemerintah terbaharukan, 8) kurangi tahapan reaksi, 9)
(PP) No. 74 Tahun 2001 mengatur lebih katalis, 10) rancangan penguraian, 11)
lanjut tentang pengolahan bahan analisis seketika untuk pencegahan
berbahaya dan beracun (B3). pencemaran, dan 12) kimia yang secara
Masalah limbah telah menjadi alamiah aman untuk mencegah
permasalahan secara global sehingga kecelakaan. Penerapan 12 prinsip ini akan
diciptakan suatu gerakan kimia ramah membantu praktikan dalam mengatasi
lingkungan yang dikenal dengan istilah produksi limbah ke lingkungan.
Green Chemistry atau kimia ramah Menurut Anastas & Warner (dalam
lingkungan. Istilah Green Chemistry Ravichandran, 2011) menyatakan bahwa
pertama kali dikenalkan pada tahun 1991 keterampilan generasi ahli kimia masa
oleh Anastas dalam program khusus yang depan untuk mengimplementasikan kimia
ramah lingkungan berpusat pada materi
67
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
tujuan dalam praktikum kimia ramah yang berjumlah 12 orang yaitu 8 orang
lingkungan. Tahapan pengembangan siswa dari SMA Negeri 1 Singaraja dan 4
produk awal dilakukan pembuatan orang siswa dari SMA Lab Undiksha. Siswa
rancangan buku pedoman praktikum ramah dalam uji keterbacaan selanjutnya akan
lingkungan dari segi tampilan atau isi buku. dijadikan sebagai subjek pada uji coba
Tahap-tahap pembuatan produk awal yang terbatas.
dikembangkan terdiri atas pembuatan Pada tahap uji coba terbatas
rancangan dan uji awal. Tahap pembuatan dilakukan pengujian terhadap rancangan
rancangan produk merupakan tahap praktikum kimia ramah lingkungan oleh
menentukan tampilan secara visual isi dari siswa. Pada tahap akhir siswa diberikan
buku yang meliputi perancangan halaman angket untuk mengetahui tanggapan siswa
sampul dan perancangan isi buku. Pada terhadap buku pedoman praktikum kimia
tahap uji awal dilakukan uji coba terhadap ramah lingkungan. Dalam penelitian ini,
rancangan praktikum kimia ramah teknik analisis data kuantitatif digunakan
lingkungan yang dilakukan oleh untuk mengolah data yang diperoleh
pengembang sendiri. melalui angket dalam bentuk deskriptif
Buku pedoman praktikum kimia persentase. Persentase dihitung dengan
ramah lingkungan yang telah dirancang menghitung jumlah bobot jawaban dibagi
selanjutnya divalidasi oleh satu orang dengan bobot jawaban tertinggi dikali
dosen dari Pendidikan Kimia Undiksha 100%. Selanjutnya, untuk menghitung
sebagai ahli dan dua orang guru kimia SMA persentase keseluruhan subjek yaitu
sebagai praktisi. Hasil pertimbangan ahli membagi jumlah persentase keseluruhan
dan praktisi kemudian digunakan sebagai subjek dengan banyak subjek. Konversi
acuan untuk melakukan revisi terhadap tingkat pencapaian dengan skala 5
buku pedoman praktikum kimia ramah digunakan untuk memberikan makna dan
lingkungan. Hasil revisi dilanjutkan dengan keputusan pada saat uji coba terbatas
tahap uji keterbacaan. Subjek untuk uji dalam bentuk angket. Tabel konversi
keterbacaan buku pedoman praktikum tingkat pencapaian dengan skala 5
kimia ramah lingkungan adalah siswa SMA disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Konversi tingkat pencapaian dengan skala 5
Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan
85 100 Sangat Baik Tidak perlu direvisi
75 84 Baik Sedikit direvisi
65 74 Cukup Direvisi secukupnya
55 64 Kurang Banyak hal yang direvisi
0 54 Sangat Kurang Ulangi pembuatan produk
(Sumber: Agung, 2005)
HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai buku pedoman praktikum kimia
Data Hasil Analisis kebutuhan ramah lingkungan. Dari angket yang
Data analisis kebutuhan terdiri atas disebarkan dapat disimpulkan bahwa buku
data hasil studi pustaka dan studi lapangan. pedoman praktikum kimia ramah
Pada studi pustaka dari analisis silabus lingkungan yang dikembangkan relevan
diperoleh beberapa informasi terkait topik- dengan kebutuhan guru dan sesuai dengan
topik praktikum yang dilaksanakan di SMA. fasilitas yang dimiliki sekolah.
Hasil analisis tersebut diketahui bahwa
topik praktikum kimia SMA berjumlah 30 Data hasil perencanaan
topik. Dalam tahap ini juga diketahui bahan- Buku pedoman praktikum kimia
bahan kimia berbahaya yang digunakan ramah ligkungan yang dikembangkan
dalam praktikum kimia SMA serta informasi dalam penelitian ini terdiri atas 16 topik
bahaya bagi kesehatan dan lingkungan. praktikum kimia SMA. Topik praktikum
Pada studi lapangan diperoleh data tersebut meliputi: (1) senyawa polar dan
dan fakta terhadap pelaksanaan praktikum nonpolar, (2) hukum kekekalan massa, (3)
kimia di SMA dan pemahaman guru pembentukan gas CO2, (4) sifat larutan
69
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
70
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
teramati, serta untuk mengidentifikasi siswa. Penilian yang dilakukan oleh ahli
apakah terdapat kesalahan atau tidak difokuskan pada tiga aspek yaitu: (1)
dalam rancangan praktikum pada buku content validity, (2) face validity, dan (3)
pedoman praktikum kimia ramah pengembangan diri siswa.
lingkungan yang dikembangkan. Tahap Hasil validasi ahli terhadap buku
pengujian dilakukan oleh pengembang pedoman praktikum kimia ramah
sendiri, pengujian rancangan praktikum lingkungan memperoleh persentase tingkat
direkam menggunakan handycam. Video pencapaian buku pedoman praktikum kimia
yang telah dibuat digunakan sebagai ramah lingkungan adalah 88%. Tingkat
pendukung buku pedoman praktikum kimia pencapaian ini termasuk dalam katagori
ramah lingkungan yang dikembangkan sangat baik.
yang dapat juga digunakan tersendiri tanpa Hasil validasi oleh praktisi I
bahan cetak. diperoleh persentase tingkat pencapaian
buku pedoman praktikum kimia ramah
Data Hasil Uji Coba Terbatas lingkungan sebesar 97% dan berada pada
Data Hasil Validasi Para Ahli katagori sangat baik. Hasil validasi oleh
Uji kelayakan buku pedoman praktisi II diperoleh persentase tingkat
praktikum kimia ramah lingkungan pencapaian buku pedoman praktikum kimia
dilakukan melalui tiga tahapan meliputi: (1) ramah lingkungan adalah 86% dan berada
validasi oleh 1 orang dosen kimia Undiksha pada katagori sangat baik. Berikut disajikan
dan validasi oleh dua orang praktisi (guru skor yang diperoleh dari penilaian ahli dan
kimia), (2) uji keterbacaan dan , (3) respon praktisi berdasarkan instrumen validasi.
Tabel 2. Hasil Uji Validasi
Skor
No Kriteria
Ahli Praktisi I Praktisi II
Conten Validity
1 Kejelasan tujuan praktikum 5 5 5
2 Kelengkapan materi 4 5 4
3 Konsistensi sajian materi dengan topik praktikum 4 5 4
4 Sistematika sajian materi 4 5 5
5 Kesesuaian materi dengan perumusan tujuan 5 5 4
praktikum
6 Kesesuaian pemilihan alat-alat dengan tujuan 5 5 4
praktikum
7 Penggunaan bahan-bahan praktikum ramah 5 5 4
lingkungan
8 Kesesuaian prosedur praktikum dengan topik 5 5 4
praktikum
9 Kesesuaian prosedur dengan tujuan praktikum 5 5 4
10 Keakuratan penggunaan ilustrasi berupa gambar 4 3 3
11 Kesesuaian penyajian tabel 4 5 5
12 Kesesuaian penyampaian pertanyaan atau 4 4 4
permasalahan dengan tujuan praktikum
Face Validity
1 Kejelasan keterbacaan tulisan 4 5 5
2 Kejelasan tipe, ukuran (font), style tulisan 4 5 5
3 Menggunakan bahasa yang komunikatif dan efektif 4 5 4
4 Ketepatan struktur kalimat 3 5 4
5 Kebakuan istilah 3 5 4
6 Kejelasan penyampaian informasi 4 5 4
7 Ketepatan penggunaan ejaan dan tanda baca 4 5 4
8 Kemenarikan tampilan buku pedoman praktikum 5 5 4
kimia ramah lingkungan
71
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
Skor
No Kriteria
Ahli Praktisi I Praktisi II
Pengembangan Diri Siswa
1 Memberikan kesempatan kepada peserta didik 5 5 5
untuk belajar mandiri
2 Merangsang kreativitas peserta didik 5 5 4
3 Merangsang peserta untuk berpikir kritis 5 4 5
4 Kerjasama dengan kelompok 5 5 5
5 Meningkatkan keterampilan psikomotorik peserta 5 5 5
didik
Jumlah 110 121 108
72
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
pelindung diri yang selalu dipakai seperti juga aman bagi kesehatan praktikan karena
rasung tangan, masker, dan kaca mata tidak menggunakan bahan-bahan
pelindung, serta pertimbangan terhadap berbahaya.
kesehatan lingkungan. Menurut Rijani (2010) kimia adalah
Karakteristik buku pedoman ilmu yang mencari jawaban atas
praktikum yang dikembangkan adalah pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
penggunaan bahan kimia ramah lingkungan gejala-gejala alam yang berkaitan dengan
sebagai bahan pengganti bahan berbahaya komposisi, struktur dan sifat, perubahan,
dalam praktikum kimia SMA. Bahan kimia dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab
ramah lingkungan yang dimaksud adalah itu, mata pelajaran kimia di SMA
bahan-bahan yang tidak menimbulkan efek mempelajari segala sesuatu tentang zat
negatif bagi kesehatan dan lingkungan yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,
sehingga aman untuk digunakan, selain itu perubahan, dinamika, dan energetika zat
kelebihan dari penggunaan bahan kimia yang melibatkan keterampilan dan
ramah lingkungan adalah bahan tersebut penalaran. Di samping itu, mempelajari ilmu
mudah diperoleh dalam kehidupan sehari- kimia tidak dapat dipisahkan dari materi
hari dengan harga yang relatif lebih murah. percobaan di laboratorium.
Salah satu contoh bahan ramah lingkungan Salah satu metode yang dapat
yang digunakan dalam praktikum kimia digunakan dalam pembelajaran kimia
ramah lingkungan adalah soda kue dan dengan materi percobaan di laboratorium
asam cuka. Soda kue atau baking soda adalah metode eksperimen. Menurut
memiliki rumus kimia NaHCO3. Senyawa ini Arindawati dan Huda (2004), metode
merupakan kristal berwarna putih yang eksperimen adalah cara penyajian
terdapat dalam bentuk serbuk. Soda kue pelajaran pada siswa dengan melakukan
sering digunakan sebagai bahan untuk percobaan, mengalami dan membuktikan
mengembangkan roti. Asam cuka atau sendiri sesuatu yang dipelajarinya. Siswa
asam asetat yang memiliki rumus kimia diberi kesempatan mengalami sendiri atau
CH3COOH merupakan bahan yang sangat melakukan sendiri, mengikuti suatu proses,
sering digunakan dalam masakan karena mengamati suatu objek, menganalisis,
dapat memberikan rasa masam pada membuktikan, dan menarik kesimpulan
makanan dan dapat juga digunakan tentang suatu obyek, keadaan, atau proses
sebagai pengawet makanan. Kedua bahan sesuatu.
ini digunakan dalam buku pedoman Eggen (2012) mengatakan bahwa
praktikum kimia ramah lingkungan. Salah dengan kegiatan eksperimen atau
satu topik praktikum yang menggunakan percobaan akan membentuk siswa menjadi
bahan tersebut adalah pengaruh pemikir ilmiah dan memiliki pemahaman
konsentrasi terhadap laju reaksi. Pada yang lebih mendalam terhadap terhadap
praktikum tersebut penggunaan soda kue konsep ilmiah. Pemikir ilmiah berarti siswa
dan asam cuka sebagai pengganti bahan mampu menghasilkan pertanyaan untuk
kimia berbahaya dapat memberikan hasil penyelidikan, mengembangkan hipotesis
sesuai dengan tujuan praktikum yang ingin yang masuk akal, merancang eksperimen
dicapai. terkendali, mengumpulkan dan
Pencegahan dan pengurangan mempresentasikan data yang tepat,
limbah merupakan tujuan utama yang ingin menggunakan bukti untuk mendukung
dicapai dari pengembangan buku pedoman simpulan dan secara efektif menyampaikan
praktikum kimia ramah lingkungan ini. proses eksperimen.
Kegiatan eksperimen/percobaan dalam Buku pedoman praktikum kimia
mempelajari kimia sangat penting untuk ramah lingkungan yang dikembangkan
meningkatkan pemahaman konsep siswa diharapkan mampu membantu siswa dalam
terhadap ilmu kimia. Dengan adanya pembelajaran kimia mengenai materi
rancangan praktikum kimia ramah percobaan di laboratorium, buku pedoman
lingkungan, siswa dapat melaksanakan praktikum ini berfungsi sebagai informasi
praktikum tanpa harus menghasilkan dalam kegiatan praktikum serta sebagai
limbah ke lingkungan selain itu praktikum ini penuntun siswa dalam melaksanakan
73
e-Journal Kimia Visvitalis Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia (Volume 2 nomor 1 Tahun 2014)
Arindawati, A., & Huda, H.(2004). Beberapa Salirawati, D. (2008). Metode Pembelajaran
Alternatif Pembelajaran di Sekolah Inovatif sebagai Magnet Belajar.
Dasar. Malang: Bayu-media Disajikan pada Lokakarya Metode
Publishing. Pembelajaran Inovatif dan Sistem
Damanhuri, E. (2010). Pengelolaan Bahan Penilaiannya, Program Hibah
Berbahaya Beracun (B3). Bandung: Kompetisi (PHK) A-2 Jurdik Kimia
Institut Teknologi Bandung. FMIPA UNY tanggal 24 Oktober
Eggen, P., & Kauchak, D. (2012). Strategi 2008.
dan model pembelajran mengajar Santoso, J. S. (2008). Kimia Hijau Sebagai
konten dan keterampilan berpikir. Pilar Utama Pembangunan Lestari.
Jakarta: PT indeks. Disajikan pada Pidato Pengukuhan
EPA. (2013). Green Chemistry. Diakses 30 Jabatan Guru Besar dalam Ilmu
November 2013, dari Kimia yang diselenggarakan
Fakultas Matematika dan Ilmu
http://www.epa.gov/greenchemistry/
Pengetahuan Alam Universitas
Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg. W.R., (2003). Gadjah Mada tanggal 1 Juli 2008.
Educational Research an
Stone, R. (2013). Cara-cara Terbaik Untuk
introduction Seven Edition. New
Mengajar Sains Yang Dilakukan
York: Pearson Education, Inc.
Oleh Guru-guru Peraih
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun Penghargaan. Jakarta: PT Indeks.
2001: Pengelolaan Bahan
Trianto. (2007). ModelModel
Berbahaya dan Beracun.
Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Ravichandran, S. (2011). Green Chemistry Konstruktivistik. Surabaya: Prestasi
for Sustainable Development. Asian Pustaka.
Journal of Biochemical and
Undang-undang Nomor 32 tahun 2009:
Pharmaceutical Research 1(2), 129-
Perlindnungan dan Pengelolaan
135.
Lingkungan Hidup.
Rijani, E. W. (2010). Implementasi Metode
Wardencki, W., Curylo, J., & Namisenik, J.
Latihan Berjenjang Untuk
(2005). Green Chemistry-Current
Meningkatkan Kemampuan Siswa
and Future Issues. Journal of
Menyelesaikan Soal-soal Hitungan
Environmental Studies 14(4), 389-
Pada Materi Stoikiometri Di SMA. E-
395.
Jurnal Dinas Pendidikan Kota
Surabaya 1, 1-6.
Rumansyah, & Yudha, I. (2002). Penerapan
Metode Latihan Berstruktur dalam
Meningkatkan Pemahaman Siswa
terhadap Konsep Persamaan Kimia,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
35, 172.
75