Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 12 No 1 Agustus 2014

PENGARUH METODE DAN VARIASI PELARUT EKSTRAKSI TERHADAP


KADAR POLIFENOLAT BUNGA KECOMBRANG
(Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm)

Tresna Lestari, Ira Rahmiyani, Siti Munawaroh


Prodi S1 Farmasi STIKes BTH Tasikmalaya

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh perbedaan metode ekstraksi terhadap kadar polifenol
total atau total phenolic content (TPC). Pada penelitian ini, bunga kecombrang (Etlingera elatior
(Jack) R.M.Sm) diekstraksi dengan dua metode yaitu maserasi dan refluks. Nilai TPC ditetapkan
secara spektrofotometri menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu (FC) dan dihitung sebagai GAE
(Galiic acid equivalent) yaitu jumlah kesetaraan gram asam galat dalam 100 gram ekstrak. Hasil
penelitian menunjukan bahwa nilai TPC dengan metode maserasi (0,905g GAE/100g ekstrak) dan
metode refluks (1,058g GAE/100g ekstrak) memberikan perbedaan yang bermakna (p0,05) terhadap
kadar fenol total.

Kata kunci: Bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm), polifenol, maserasi, refluks, Folin-
Ciocalteu.

PENDAHULUAN kecombrang juga mempunyai aktivitas


Banyak tumbuhan rempah-rempah antioksidan (Anonim, 2010).
yang mengandung golongan senyawa Bunga kecombrang diketahui
kimia seperti polifenol yang memiliki sifat memiliki kandungan lemak yang sangat
sebagai antioksidan dan antibakteri. tinggi. Lemak dan minyak lainnya yang
Fenolik merupakan senyawa yang banyak memiki ukuran besar tidak dapat masuk ke
ditemukan pada tumbuhan. Fenolik dalam dinding sel dan menjadi penghalang
memiliki cincin aromatik dengan satu atau masuknya polifenol maupun minyak atsiri
-
lebih gugus hidroksil (OH ) dan gugus- ke dalam sel. Proses pengurangan
gugus lain penyertanya. Senyawa ini kandungan lemak dan minyak tersebut
diberi nama berdasarkan nama senyawa dapat dilakukan dahulu kemudian
induknya, fenol. Senyawa fenolik diekstraksi dengan pelarut polar (Jenie;
kebanyakan memiliki gugus hidroksil Kusnandar; Naufali; Rukmini;
lebih dari satu sehingga disebut polifenol Sudarwanto, 2005).
(Hardiyansyah Erik, 2010). Berdasarkan hasil penelitian yang
Kecombrang (Etlingera elatior) dilakukan dengan ekstraksi cara maserasi
adalah salah satu jenis tumbuhan rempah diketahui bunga kecombrang memiki nilai
yang termasuk suku zingiberaceae. total fenol pada fraksi etil asetat berkisar
Kecombrang mengandung minyak atsiri, antara 0,5221-1,7761% dan untuk fraksi
saponin, flavonoid, dan polifenol yang etanol berkisar antara 0,8541-4,8513%
dikenal sebagai deodoran alami yang (Rifda; H. S. Rukmini, 2010). Penelitian
dapat mengurangi bau badan. Bunga lain yang dilakukan dengan ekstraksi cara

88
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

refluks menyebutkan kadar senyawa bunga kecombrang yang meliputi


fenolik total menunjukan ekstrak metanol pemeriksaan makroskopik, mikroskopik,
mengandung senyawa fenolik lebih tinggi penetapan kadar air, kadar abu total, kadar
dibanding ekstrak etil asetat dengan nilai abu larut air, kadar abu tidak larut asam,
masing-masing 35,00% untuk ekstrak susut pengeringan, kadar sari larut air,
metanol dan 5,92% untuk ekstrak etil kadar sari larut etanol.
asetat (Lestari T; Ruswanto, 2013).
Berdasarkan uraian tersebut maka Skrining Fitokimia
peneliti tertarik untuk melakukan Skrining atau penapisan fitokimia
penelitian mengenai pengaruh perbedaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan
metode ekstraksi dengan variasi pelarut golongan senyawa alkaloid, flavonoid,
terhadap kadar kandungan senyawa tanin-polifenol, monoterpenoid-
polifenolat pada ekstrak bunga seskuiterpenoid, steroid-triterpenoid,
kecombrang. kuinon, dan saponin. Pemeriksaan
skrining fitokimia dilakukan terhadap
BAHAN DAN METODE
simplisia dan ekstrak bunga kecombrang.
ALAT
Alat-alat yang digunakan dalam
Ekstraksi
penelitian ini diantaranya alat refluks,
Proses ekstraksi dilakukan dengan
maserator, rotary evaporator (IKA HB
cara maserasi dan refluks. Bubuk bunga
10), mikroskop, tabung reaksi, gelas
kecombrang diekstraksi terlebih dahulu
kimia, kuvet, dan spektrofotometri UV-
dengan n-heksan. Residu diekstraksi
Vis (Genesys 10).
kembali dengan metanol. Filtrat diuapkan
pelarutnya dengan menggunakan
Bahan
rotavapor. Ekstrak yang diperoleh
Bahan-bahan yang digunakan
digunakan sebagai sampel untuk
yaitu sampel bunga kecombrang, pelarut
pengujian total fenol.
n-heksan, metanol, reagen skrining
fitokimia, natrium karbonat 7,5% b/v,
Penetapan total phenolic content (TPC)
reagen Folin-Ciocalteu, dan asam galat.
Penetapan total phenolic content
(TPC) dari ekstrak etanol, metanol, dan
asam asetat diperiksa dengan metode
METODE
Folin-Ciocalteu. Sebanyak 300 l sampel
Pemeriksaan Karakteristik Mutu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
Simplisia
tambahkan 4 mL reagen Folin - Ciocalteu
Pemeriksaan karakteristik mutu
dan 5 mL natrium karbonat 7,5% b/v.
simplisia dilakukan terhadap simplisia
Campuran didiamkan selama 52 menit

89
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

pada suhu kamar, kemudian periksa untuk memisahkan sampel bunga


absorbansi campuran pada panjang kecombrang dari pengotor. Kemudian
gelombang 750 nm. TPC merupakan dilakukan pencucian, sortasi basah,
kadar senyawa fenolik dalam suatu bahan perajangan, pengeringan, dan pembuatan
yang dinyatakan dalam gram (g) ekivalen serbuk simplisia. Pengeringan simplisia
asam galat (GAE) per 100 gram ekstrak. dilakukan dengan cara pemanasan
Nilai TPC ekstrak dinyatakan ekivalen menggunakan oven dengan suhu
dengan asam galat yang digunakan pemanasan 40-50 C.
sebagai pembanding untuk pembuat kurva Pemeriksaan Karaktersitik Mutu
baku (Chan., at al. 2008). Simplisia
Analisis Data Hasil pemeriksaan makroskopik
Analisis data dilakukan dengan menunjukan simplisia bunga kecombrang
metode statistik non parametrik. Analisis berwarna merah muda sampai merah,
data dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis berbau khas, rasa sedikit asam, memiliki
dan Mann-Whitney. Metode statistik ini tangkai bunga berbentuk panjang dan
untuk mengetahui apakah terdapat keras, dasar bunga berbentuk bonggol,
perbedaan yang bermakna antara metode mahkota bunga berbentuk terompet,
ekstraksi terhadap kadar polifenolat kepala putik berbentuk segitiga panjang,
ekstrak bunga kecombrang. dan biji bunga berwarna merah sampai
coklat dan diselubingi salut biji (arilus)
HASIL DAN PEMBAHASAN
berwarna putih bening atau merah muda.
Penyiapan Bahan
Dari hasil pengolahan,diperoleh serbuk
Sampel bunga kecombrang
simplisia 950 gram. Serbuk berwarna
diperoleh dari daerah Ciamis sebanyak
merah, barbau khas, dan memiliki rasa
4kg. Bunga kecombrang disortasi kering
sedikit asam.

Hasil pemeriksaan mikroskopik minyak, rambut penutup, kolenkim,


terhadap serbuk bunga kecombrang epidermis, epidermis dengan stomata,
menunjukan bahwa pada bunga seperti yang terlihat pada gambar 2.
kecombrang terdapat fragmen kelenjar

90
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

Hasil pemeriksaan mutu simplisia air, kadar sari larut etanol, dan susut
yang dilakukan meliputi penetapan kadar pengeringan. Hasil dapat dilihat pada tabel
air, kadar abu total, kadar abu larut air, 1.
kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut

Skrining Fitokimia kecombrang. Hasil dapat dilihat pada tabel


Skirining fitokimia dilakukan 2.
terhadap simplisia dan ektrak bunga

91
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

Ekstraksi kecombrang mengandung minyak atsiri


Ekstraksi dilakukan dengan dua yang cukup tinggi, karena jika terdapat
metode yaitu maserasi dan refluk dengan minyak dapat mengganggu pada proses
menggunakan tiga macam pelarut yaitu ekstraksi senyawa polifenol dimana
asam asetat, etanol, dan metanol. Sebelum senyawa tersebut bersifat polar. Hasil
dilakukan ekstraksi dengan pelarut ekstrak yang diperoleh dihitung
tersebut dilakukan terlebih dahulu rendemennya. Nilai rendemen dari masing
ekstraksi menggunakan pelarut n-heksan. masing ekstrak dapat dilihat pada tabel
Hal ini dilakukan karena diketahui bunga 3.

Tabel 3. Hasil Rendemen Ekstrak


Ekstrak Rendemen ekstrak (%)

Maserasi 6.321

Refluks 14.081

Penetapan Total Phenolic Content sebagai pembanding karena termasuk


(TPC) senyawa fenol yang bersifat stabil (Prita
Untuk penetapan TPC terlebih Belinda, 2011).
dahulu ditetapkan panjang gelombang Penetapan kandungan fenol total
maksimum untuk pengujian. Berdasarkan secara spektrofotometri UV-Vis dengan
hasil pengukuran spektrofotometri UV- reagen Folin Ciocalteu berdasarkan reaksi
Visibel, kompleks asam galat dengan reduksi-oksidasi. Reagen Folin Ciocalteu
reagen Folin-Ciocalteu memberikan (molybdotungstate) mengoksidasi gugus
serapan maksimum pada panjang hidroksil (OH-) dari senyawa golongan
gelombang 750 nm. Panjang gelombang fenol membentuk komplek senyawa
ini selanjutnya digunakan untuk penetapan berwarna biru. Reaksi ini berjalan lambat
kadar polifenol dalam sampel. pada suasana asam sehingga pada
Penetapan total phenolic content pengujian ditambahkan natrium karbonat
(TPC) dilakukan terhadap ekstrak asam untuk membentuk suasana basa dan reaksi
asetat, etanol, dan metanol bunga dapat berjalan lebih cepat (Agustiningsih,
kecombrang menggunakan metode 2010). Hasil perhitungan diperoleh
refluks, dan maserasi. Senyawa persamaan kurva baku pembanding asam
pembanding yang digunakan yaitu asam galat y = 0,0079x 0,134 dan r = 0,997 .
galat dengan konsentrasi 5, 60, 70, 80, 90, Hasil penetapan kadar polifenol total
dan 100 ppm. Asam galat digunakan dapat dilihat pada tabel 4.

92
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

Tabel 4. Hasil Penetapan Total Phenolic Content (TPC)


Kadar TPC rata-rata (g
Absorbansi rata- x rata-rata
Sampel GAE/100 g ekstrak)
rata sampel (g/ml)
Maserasi 0.339 59.873 1.114

Refluks 0.467 76.034 1.414

Analisis Data mengetahui pengaruh metode ekstraksi


Pengolahan data menggunakan terhadap kadar polifenol.
program komputer SPSS for Windows Hasil statistik menunjukan bahwa
versi 18.0 dengan metode statistik. Data terdapat perbedaan yang bermakna antara
yang diperoleh diuji normalitas dan metode ekstraksi maserasi dengan refluk
homogenitasnya terlebih dahulu. terhadap kadar polifenol, hal ini berarti
Berdasarkan data yang diperoleh dari uji pemilihan metode ekstraksi dapat
normalitas dengan Shapiro-wilk mempengaruhi kadar polifenol dimana
menunjukan data tidak berdistribusi polifenol yang diperoleh dari ekstraksi
normal dan untuk uji homogenitas cara refluks lebih tinggi kadarnya dan
menunjukan data tidak homogen, maka berbeda secara signifikan dibandingkan
dilakukan uji Mann-Whitney untuk dengan cara maserasi.

Pengolahan data pengaruh pelarut terdapat perbedaan bermakna antara


ekstraksi terhadap kadar polifenol penggunaan variasi pelarut ekstraksi
menggunakan uji Kruskal-Wallis, untuk terhadap kadar polifenol. Kemudian
melihat adanya perbedaan pada seluruh dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney
kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil uji untuk mengetahui besarnya perbedaan
dengan Kruskal-Wallis diperoleh nilai masing-masing kelompok perlakuan.
Asymp. Sig 0,05 yaitu 0,003 maka

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kadar polifenol pada ekstrak yang

Kimpulan diperoleh dengan cara maserasi


(0,905g GAE/100g ekstrak)
Berdasarkan hasil penelitian yang menghasilkan nilai yang lebih kecil
dilakukan dapat disimpulkan bahwa : dibandingkan dengan ekstrak yang

93
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

diperoleh dengan cara refluks (1,058g Activity of Leaves of Etlingera


GAE/100g ekstrak) dan memberikan species (Zingiberaceae) in Penisular
nilai signifikasi yang bermakna secara Malaysia. Food Chemistry. Vol.
statistik. 104: 1586-1593.
Saran
Chan E. W. G., Lim, Y. Y., Wong, L. F.,
Diasarankan untuk melakukan
Lianto, F. S., Wong, S. K., et al.,
penelitian lebih lanjut mengenai
2008. Antioxidant and Tyrosinase
identifikasi, isolasi, dan uji aktivitas dari
Inhibition Properties of Leaves and
senyawa polifenol pada bunga
Rhizomes of Ginger Species.Food
kecombrang.
Chemistry109 : 477-483.

DAFTAR PUSTAKA Djuki, M. I. 2005. Bunga Kecombrang,


Deodoran Alami dan Antimikroba
Agustiningsih., A. Wildan., Mindaningsih.
[Online],
2010. Optimasi Cairan Penyari Pada
(http://www.suaramerdeka.com/cyb
Pembuatan Ekstrak Daun Pandan
ernews/harian. diakses tanggal 04
Wangi (Pandanus amaryllifous
Februari 2014).
Roxb) Secara Maserasi Terhadap
Kadar Fenolik Dan Flavonoid Total. Dwiatmini; Kartikaningrum; Sulyo.2009.

Momentum vol 6, No2, 36-41; Induksi Mutasi Kecombrang

Semarang. (Etlingera elatior) Menggunakan


Iradiasi Sinar Gamma.J. Hort.
Andrianto S., A. Ayucitra, N. Indraswati.,
19(1): 1-5.
dan Y. Sulistyani.2011. Ekstraksi
Senyawa Fenolik Dari Limbah Gandjar I.G, R. Abdul. 2007. Kimia

Kulit Kacang Tanah (Arachis Farmasi Analisis. Yogyakarta:

hypogeal L) Sebagai Antioksidan Pustaka Pelajar.

Alami.Jurnal Teknik Kimia Harbone J. B. 1987. Metode Fitokimia


Indonesia Vol. 10, No 3, 112-119; Penuntun Cara Modern
Surabaya. Menganalisis Tumbuhan. Bandung:

Belinda P. 2011. Studi Reaksi Esterifikasi ITB.

Antara Asam Galat Dan Gliserol Hudayana Adeng. 2010. Uji Antioksidan
Dengan Menggunakan Gelombang dan Antibakteri Ekstrak Air Bunga
Mikro [Skripsi]. Depok: Fakultas Kecombrang (Etlingera elatior)
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan sebagai Pangan Fungsional
Alam Program Reguler Kimia UI. terhadap Staphylococcus aureus

Chan, E.W.C, Y.Y. Lim dan M. omar. dan Escherichia coli [Skripsi].

2007. Antioxidant and Antibacterial Jakarta: Program Studi Biologi

94
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 12 No 1 Agustus 2014

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Lestari T., Ruswanto. 2013. Fitokimia
Syarif Hidayatullah. Total Phenolic Content dan
Sitotoksik Ekstrak dan Minyak
Jenie, K Feri, N Rifda, R Herastuti, S
Atsiri Bunga Kecombrang
Mirnawati. 2005. Aktivitas
(Etlingera elatior). Tasikmalaya:
Antibakteri Ekstrak Bunga
STIKes BTH.
Kecombrang Terhadap Bakteri
Patogen Dan Perusak Pangan. Naufalin Rifda., R. Herastuti Sri. 2010.
Teknol dan Industri Pangan: 16(2): Potensi Antioksidan Hasil Ekstraksi
119-120. Tanaman Kecombrang (Nicolaia
speciosa Horan) Selama
Kar, Ashutosh. 2013. Farmakognosi dan
Penyimpanan. Purwakerto:
Farmakobioteknologi volume 1 dan
UNSOED.
2. Kedokteran EGC; Jakarta.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik
Katja Dewa G, S Edi, W Frenly.2009.
Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB.
Potensi Daun Alpuket (Persea
Americana Mill) Sebagai Sumber Santoso, Singgih. 2014. Panduan Lengkap
Antioksidan Alami.Chem Prog: SPSS Versi 20 Edisi Revisi.Elex
2(1): 59-60. Media Komputindo Kompas
Gramedia; Jakarta.

95

Anda mungkin juga menyukai