Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN APLIKASI KOMPUTER-2

Case-2 : Penyelesaian Problem Back Pressure

pada Aliran Crude Oil Arjuna- Bima

Dosen : Saripudin, ST., MT

Nama : Asri Nurdiana


NIM : 141424007
Kelas : 3A -TKPB

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
Case-2: Penyelesaian Problem Back Pressure

pada Aliran Crude Oil Arjuna- Bima

Pada kasus ini diketahui bahwa Crude Oil dialirkan dari beberapa sumur minyak diantaranya sumur
Arjuna dansumur Bima. Dari sumur tersebut Crude Oil dialirkan ke bima sepanjang 15 km. Namun laju
alir minyak dan jarak tiap sumur berbeda-beda. Kemudian dalam kasusu ini, sering terjadi adanya Back-
Pressure yang dapat menghambat aliran salah satu sumur yang mempunyai tekanan lebih kecil menuju
Bima. Dari kasus tersebut terdapat pertanyaan yaitu :

1. Berapa ukuran pipa Dorna yang tepat?


2. Berapa tekanan yanng dibutuhkan agar semua flow 7000 BPD mengalir semua ke Bima dan tidak
terjadi Back- Pressure ?

Solusi
1. Pemilihan nominal diameter pipa dorna
2. Mengatur tekanan pada Tiein dan Tiein2 agar dibuat sama sehingga tidak terjadi Back-Pressure
Dalam penyelesaian ada beberapa hal yang harus diperhatikan

Nilai API 32 dikonversi ke NBP dalam derajat Fahrenheit


API 32= NBP 350oC = NBP 662 oF
Pemilihan tekanan
Tekanan desain : Tekanan tertinggi yang bisa terjadi ditambah dengan savety toleransi
Tekanan Toleransi Gas : 30% dari Tekanan desain
Tekanan Tolerasi Liquid : 10% dari tekanan desain

Poperasi = 200 psig


Pmaksimal = 500 psig (diperoleh dari rancangan, data desain atau pengalaman)
Pdesain= Pmaksimal+ Ptoleransi
Pdesain= (500 + 50 ) psig
Pdesain= 550 psig

Sehinggadari tekanan desain tersebut dapat diperoleh


Tebal pressure = 0,104
Tebal (asme) = 0,125
Tebal total = 0.229
Berdasarkan tebal total tersebut maka dapat ditentukan ukuran pipa. Dalam pemilihan tebal total
boleh memilih yang lebih besar. Dengan demikian kita dapat memilih nominal diamater
berdasarkan Outlet Liquid Velocity antara 3-15 fs/s. Namun diperbolehkan menggunakan Outlet
Liquid Velocity di bawah 3 ft/s jika memang sudah ada perkiraan nilai Outlet Liquid Velocity di
masa mendatang.
Perhitungan Ukuran Separator
Pada separator terjadi proses pemisahan antara gas,minyak dan air. Jika menggunakan
demulsifier maka proses settling akan lebih cepat.
Diperlukan penentuan ukuran panjang dan diameter separator yang tepat .

Vessel Operating Pressure


L/D
(psig)
0<P< 250 1,5-3,0
250 < P < 500 3,0 -4,0
500 < P 4,0 6,0

Sumber : Chemical Engineeering Process


W.Y SvrecK, W.D Monnery

Waktu = 30 menit

7000
= 146
48
60% x 146 BPD = 81 barrel = 1860 m3

Volume separator = 1860 m3


1
4
3,14 2 3 = 1860 m3

3 1860
D= 1 3,14 3
4

D= 2,5 m

L/ D = 3 jadi L= 3 x 7,5 m

L= 7,5 m
Waktu = 10 menit

7000
= 48 ,61
144
60% x 48,61 BPD = 81 barrel = 12,86 m3

Volume separator = 12,86 m3


1
4
3,14 2 3 = 12,86 m3

3 12,86
D= 1 3,14 3
4

D= 1,76 m

L/ D = 3 jadi L= 3 x 1,76 m

L= 5,3 m

Jadi dipilih panjang dan diameter separator sebesar D= 1,76 m dan L = 5,3 m yang mempunyai
volume 12,86 m3. Volume tersebut lebih kecil dari pada waktu settling 30 menit. Maka dipilih
volume separator yang kecil agar dapat menghemat biaya pembelian bahan vessel.
No Gambar Keterangan
Pilih properties kemudian
componen list
Select: HypoteticalGenerate
HyposNBP 662add
1.
Select: Pure Componenadd
H2Oadd methane

Pilih Fluid Package


Properties Package Selection
Peng-Robinson
2.

Klik simulation
Add Pipe Segment dari Pallete ke
layar
Klik pipa
3.
DesignIsikan (Inlet: Arjuna,
Outlet: Tiein, Energy: q1)

Klik worsheetCompotition
Compotition Basis : Liq Volume
Fraction
4. Atur komposisi:
NBP : 0,6
Methane : 0,001
H2O : 0,4
Klik OK

Klik RatingSizing Insert


Segment Length/Equivalent
Length (5000 m)
Pipe Parameter Pipe schedule
5. 40Nominal Diameter 6
Specify

Ubah increment menjadi 100

6.

Heat transfer Overall HTC


Ambient Temp : 32 oC
Overall HTC :3 BTU/hr-ft2-F

7.
Klik Worksheet Conditions
Arjuna :
T:100F
8. P: 200 psig
Liquid Volume Flow: 4000 BPD
Sehingga muncul tulisan OK
dengan garis hijau
Buat pipa segment vertical (Inlet:
Dorma, Outlet Tien2 dan Energy
q2)
Dengan ketentuan
L: 7000 m
9.
nD: 4 in
vL : 3000 BPD
P : 300 psig
Sedangkan ketentuan lain sama
dengan pipa arjuna
Klik kanan pada object Show
Table
Add Variable yang perlu
10. ditampilkan atau Remove variable
yang tidak perlu ditampilka,
sehingga didapat kondisi pipa
seperti gambar di samping
Tambahkan pallet mixer dengan
Design
Inlet : Tien dan Tien2
Outlet : mix
11.
Sehingga mucul tulisan ok dengan
garis hijau

Buat pipa segment horizontal


(Inlet: mix, Outlet Bima dan
Energy q3)
Dengan ketentuan
12.
L: 10000 m
nD: 6 in
Sedangkan ketentuan lain sama
dengan pipa arjuna

Klik kanan pada object Show


Table
Add Variable yang perlu
13. ditampilkan atau Remove variable
yang tidak perlu ditampilka,
sehingga didapat kondisi pipa
seperti gambar di samping
Tambahkan adjust untuk
menyamakan tekanan Tien dan
Tien2
Klik pada pallete adjust
Connection
14. Adjust Variable :
DormaPressure Ok
Target Variable :Tien2
Pressure Ok
Targer value : Another Object
Matching Value Object: Tien
Klik Paramete
Isi Maximum Iteration 100

15.

Add separator 3 phase dengan


design
Inlet : Bima

16. Vapour : Gas


Light Liquid : Oil
Heavy Liquid : Water
Klik design parameter
Delta P Inlet [psi] : 20

17.

Klik kanan pada object Show


Table
Add Variable yang perlu
18. ditampilkan atau Remove variable
yang tidak perlu ditampilka,
sehingga didapat kondisi pipa
seperti gambar di samping
Kemudian isi klik kanan pada
table, dan isikan sesuai hasil
perhitungan
19. Vessel Length or Hight : 5,3m
Vessel Diameter : 1,76m
Atur metane dengan composisi
0.01

Anda mungkin juga menyukai