PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2016 Di suatu Pengeboran Minyak, tedapat suatu proses pengaliran dari empat buah sumur minyak ke suatu separator. Sumur tersebut bernama Arjuna, Bima, Srikandi, dan Doryo. Data yang tersaji adalah sebagai berikut:
Dimana panjang pipa utamanya adalah 4km sch 40.
Bagaimana mengalirkan dari keempat sumber sumur tersebut ke separator agar tidak terjadi back pressure? Gunakan simulasi dengan menggunakan hysys untuk mengetahui pula ukuran pipa sebelum masuk production line. Serta ukuran pipa yang tepat untuk production line! Ubah satuan menjadi SI dengan cara mengatur di menu File. Klik File Option Unif Of Measure Atur Unite Set : SI Klik OK Penambahan Komponen dimulai dari Pure Component : Klik properties Component List Add Water, Methane dan Karbondioksida Penambahan Komponen dengan API tertentu .Sebelumnya API dikonversi m ke NBP . Caranya : Select: Hypothetical Generate Hypos Sehingga muncul komponen berdasarkan nilai NBP Add : NBP 600, NBP 350 dan NBP 370 Pemilihan Fluid Package : Klik Fluide Package Atur Property Package Selection : Peng Robinson (Karena terdapat fasa gas) Ubah satuan menjadi satuan yang dikehendaki dengan cara mengatur di menu File. Panjang (m), Liq. Flow (barrel/ day), Temperature( F) Klik File Option Unif Of Measure Atur Unite Set : SETOILGAS Klik OK Penambahan Feed. Sesuain kasus, terdapat empat sumur kecil pencarian minyak, makan yang pertama kali dibuat adalah Sumur Arjuna dengan cara: Klik simulation View : Tampilkan Pallete Klk dan drag panah biru ke laya case Pengaturah Kondisi Arjuna dengan cara: Klik panah panah Klik Condition Atur T: 100 F, P: 150 psig dan Liquid Vol Flow : 2000 barrel/day Pengaturan Komposisi Arjuna berdasarkan data yang diketahui : Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O : 0,4) ; (CO2: 0,005) ; dan (NBP350 : 0,6) Klik OK Sehingga terdapat garis hijau OK Penambahan pipa Arjuna berdasarkan data yang diketahui : Add pipa segmentke layar klik pada object pipa Design I Connection Ganti nama : PIPE-A Inlet Arjuna ; Outlet A1 dan Energi Q3 (Hide) Pengaturan Overall HTC : Klik Rating Heat transfer Overal HTC Atur Ambient Temp : 86 F dan Overal HTC: 3 BTU/hr ft F Pengaturan Sizing Pipa Arjuna : RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100 Atur panjang 1000 m , sch 40 dan nominal diameter 3 ( hasil pengujian ND satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK Tambahkan Stream Bima Pengaturan Komposisi Bima berdasarkan data yang diketahui : Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O : 0,6) ; (CO2: 0,005) ; dan (NBP370 : 0,4) Klik OK Pengaturan Overall HTC pada Bima : Klik Rating Heat transfer Overal HTC Atur Ambient Temp : 86 F dan Overal HTC: 3 BTU/hr ft F Pengaturan Kondisi Bima dengan cara: Klik panah panah Klik Condition Atur T: 100 F, P: 200 psig dan Liquid Vol Flow : 5000 barrel/day Penambahan valve pada aliran Bima : Tambahkan pallete valve klik pallete valve Design Connection Inlet : Bima , Outlet B Choke Sehingga muncul garis hijau OK Penambahan pipa Bima berdasarkan data yang diketahui : Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design Connection Ganti nama : PIPE-B Inlet Bima ; Outlet B1 dan Energi Q3 (Hide) Pengaturan Sizing Pipa Arjuna : RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100 Atur panjang 1200 m , sch 40 dan nominal diameter 4 ( hasil pengujian ND satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK Tambahkan Stream Srikandi Pengaturan Komposisi Srikandi berdasarkan data yang diketahui : Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O : 0,4) ; (CO2: 0,005) ; dan (NBP350 : 0,6) Klik OK Pengaturan Kondisi Srikandi dengan cara: Klik panah panah Klik Condition Atur T: 100 F, P: 250 psig dan Liquid Vol Flow : 10000 barrel/day Penambahan valve pada aliran Srikandi: Tambahkan pallete valve klik pallete valve Design Connection Inlet : Srikandi , Outlet S Choke Sehingga muncul garis hijau OK Penambahan pipa Srikandi berdasarkan data yang diketahui : Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design Connection Ganti nama : PIPE-S Inlet Srikandi ; Outlet S1 dan Energi Q3-3 (Hide) Pengaturan Sizing Pipa Srikandi : RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100 Atur panjang 500 m , sch 40 dan nominal diameter 4 ( hasil pengujian ND satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK Pengaturan Kondisi Srikandi dengan cara: Tambahkan Stream dengan nama Duryo Klik panah panah Klik Condition Atur T: 150 F, P: 250 psig dan Liquid Vol Flow : 3000 barrel/day Pengaturan Komposisi Duryo berdasarkan data yang diketahui : Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O : 0,6) ; (CO2: 0,005) ; dan (NBP600 : 0,4) Klik OK Penambahan valve pada aliran Srikandi: Tambahkan pallete valve klik pallete valve Design Connection Inlet : Duryo , Outlet D Choke Sehingga muncul garis hijau OK Penambahan pipa Duryo berdasarkan data yang diketahui : Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design Connection Ganti nama : PIPE-D Inlet Duryo ; Outlet D1 dan Energi Q3-4 (Hide) Pengaturan Sizing Pipa Duryo : RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100 Atur panjang 800 m , sch 40 dan nominal diameter 8 ( hasil pengujian ND satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK Tambahkan pallete mixer klik mixer design connetion Inlet : A1, B1, S1 dan D1 Outlet Mix Penambahan pipa Prodline berdasarkan data yang diketahui : Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design Connection Ganti nama : Prodline Inlet : Mix ; Outlet : Out dan q2 (Hide) Pengaturan Sizing Pipa Duryo : RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100 Atur panjang 4000 m , sch 40 dan nominal diameter 10 ( hasil pengujian ND satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK Tambahkan pallete separator 3 phase Klik separator Design connection Inlet : Out Vapour : gas Light Liquid : Oil Heavy Liquid : Water Berikut ini adalah diagram proses yang menunjukan bahwa tekanan masukan ke mixer dari tiap sumur berbeda sehingga akan menimbulkan backpressure Maka dilakukan penambahan adjust 1 agar nilai tekanan di aliran A1 sama dengan tekanan S1 (dipilih yang paling kecil ). Klik pallet adjust Connection Adjusted Variable : Object A Choke Variable Pressure Target Variable : Object A1 Variable Pressure Target Value : Another Object Matching Value Object : S1 dan offset 0
Klik Parameter Atur maximum iteration 100
Maka dilakukan penambahan adjust 2 agar nilai tekanan di aliran B1 sama dengan tekanan S1 (dipilih yang paling kecil ). Klik pallet adjust Connection Adjusted Variable : Object B Choke Variable Pressure Target Variable : Object B1 Variable Pressure Target Value : Another Object Matching Value Object : S1 dan offset 0
Klik Parameter Atur maximum iteration 100
Maka dilakukan penambahan adjust 3 agar nilai tekanan di aliran D1 sama dengan tekanan S1 (dipilih yang paling kecil ). Klik pallet adjust Connection Adjusted Variable : Object D Choke Variable Pressure Target Variable : Object D1 Variable Pressure Target Value : Another Object Matching Value Object : S1 dan offset 0
Klik Parameter Atur maximum iteration 100
Sehingga dapat dilihat bahwa tekanan masuk mixer nilainya sama yaitu 17,2 psig. Tekanan masukkan yang sama pada mixer dapat menghindari backpressure.