Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN APLIKASI KOMPUTER-2

Case-3 : Penyelesaian Problem Back Pressure


pada Aliran Crude Oil Arjuna- Bima

Dosen : Saripudin, ST., MT

ASRI NURDIANA
141424007
3A-TKPB

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2016
Di suatu Pengeboran Minyak, tedapat suatu proses pengaliran dari empat buah sumur minyak ke
suatu separator. Sumur tersebut bernama Arjuna, Bima, Srikandi, dan Doryo. Data yang tersaji
adalah sebagai berikut:

Dimana panjang pipa utamanya adalah 4km sch 40.


Bagaimana mengalirkan dari keempat sumber sumur tersebut ke separator agar tidak terjadi
back pressure? Gunakan simulasi dengan menggunakan hysys untuk mengetahui pula ukuran pipa
sebelum masuk production line. Serta ukuran pipa yang tepat untuk production line!
Ubah satuan menjadi SI dengan cara mengatur di menu File.
Klik File Option Unif Of Measure Atur Unite Set : SI Klik OK
Penambahan Komponen dimulai dari Pure Component :
Klik properties Component List Add Water, Methane dan Karbondioksida
Penambahan Komponen dengan API tertentu .Sebelumnya API dikonversi m ke NBP . Caranya :
Select: Hypothetical Generate Hypos
Sehingga muncul komponen berdasarkan nilai NBP
Add : NBP 600, NBP 350 dan NBP 370
Pemilihan Fluid Package :
Klik Fluide Package Atur Property Package Selection : Peng Robinson
(Karena terdapat fasa gas)
Ubah satuan menjadi satuan yang dikehendaki dengan cara mengatur di menu
File. Panjang (m), Liq. Flow (barrel/ day), Temperature( F)
Klik File Option Unif Of Measure Atur Unite Set : SETOILGAS Klik
OK
Penambahan Feed. Sesuain kasus, terdapat empat sumur kecil pencarian minyak,
makan yang pertama kali dibuat adalah Sumur Arjuna dengan cara:
Klik simulation View : Tampilkan Pallete Klk dan drag panah biru ke laya case
Pengaturah Kondisi Arjuna dengan cara:
Klik panah panah Klik Condition Atur T: 100 F, P: 150 psig dan Liquid Vol Flow :
2000 barrel/day
Pengaturan Komposisi Arjuna berdasarkan data yang diketahui :
Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O : 0,4) ; (CO2:
0,005) ; dan (NBP350 : 0,6) Klik OK
Sehingga terdapat garis hijau OK
Penambahan pipa Arjuna berdasarkan data yang diketahui :
Add pipa segmentke layar klik pada object pipa Design I
Connection Ganti nama : PIPE-A Inlet Arjuna ; Outlet A1 dan Energi Q3
(Hide)
Pengaturan Overall HTC :
Klik Rating Heat transfer Overal HTC Atur Ambient Temp : 86 F dan Overal
HTC: 3 BTU/hr ft F
Pengaturan Sizing Pipa Arjuna :
RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100 Atur panjang
1000 m , sch 40 dan nominal diameter 3 ( hasil pengujian ND satu persatu ) Specivy
(Sampai terdapat garis hijau OK
Tambahkan Stream Bima
Pengaturan Komposisi Bima berdasarkan data yang diketahui :
Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O : 0,6) ; (CO2:
0,005) ; dan (NBP370 : 0,4) Klik OK
Pengaturan Overall HTC pada Bima :
Klik Rating Heat transfer Overal HTC Atur Ambient Temp : 86 F dan
Overal HTC: 3 BTU/hr ft F
Pengaturan Kondisi Bima dengan cara:
Klik panah panah Klik Condition Atur T: 100 F, P: 200 psig dan Liquid
Vol Flow : 5000 barrel/day
Penambahan valve pada aliran Bima :
Tambahkan pallete valve klik pallete valve Design Connection
Inlet : Bima , Outlet B Choke
Sehingga muncul garis hijau OK
Penambahan pipa Bima berdasarkan data yang diketahui :
Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design
Connection Ganti nama : PIPE-B Inlet Bima ; Outlet B1 dan Energi Q3
(Hide)
Pengaturan Sizing Pipa Arjuna :
RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100 Atur
panjang 1200 m , sch 40 dan nominal diameter 4 ( hasil pengujian ND satu
persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK
Tambahkan Stream Srikandi
Pengaturan Komposisi Srikandi berdasarkan data yang diketahui :
Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O :
0,4) ; (CO2: 0,005) ; dan (NBP350 : 0,6) Klik OK
Pengaturan Kondisi Srikandi dengan cara:
Klik panah panah Klik Condition Atur T: 100 F, P: 250 psig dan
Liquid Vol Flow : 10000 barrel/day
Penambahan valve pada aliran Srikandi:
Tambahkan pallete valve klik pallete valve Design Connection
Inlet : Srikandi , Outlet S Choke
Sehingga muncul garis hijau OK
Penambahan pipa Srikandi berdasarkan data yang diketahui :
Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design
Connection Ganti nama : PIPE-S Inlet Srikandi ; Outlet S1 dan Energi
Q3-3 (Hide)
Pengaturan Sizing Pipa Srikandi :
RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100
Atur panjang 500 m , sch 40 dan nominal diameter 4 ( hasil pengujian ND
satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK
Pengaturan Kondisi Srikandi dengan cara:
Tambahkan Stream dengan nama Duryo
Klik panah panah Klik Condition Atur T: 150 F, P: 250 psig dan Liquid
Vol Flow : 3000 barrel/day
Pengaturan Komposisi Duryo berdasarkan data yang diketahui :
Klik Compotition Compotition Basis : Liq Volume Fraction ( H2O :
0,6) ; (CO2: 0,005) ; dan (NBP600 : 0,4) Klik OK
Penambahan valve pada aliran Srikandi:
Tambahkan pallete valve klik pallete valve Design Connection
Inlet : Duryo , Outlet D Choke
Sehingga muncul garis hijau OK
Penambahan pipa Duryo berdasarkan data yang diketahui :
Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design
Connection Ganti nama : PIPE-D Inlet Duryo ; Outlet D1 dan Energi
Q3-4 (Hide)
Pengaturan Sizing Pipa Duryo :
RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100
Atur panjang 800 m , sch 40 dan nominal diameter 8 ( hasil pengujian ND
satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK
Tambahkan pallete mixer klik mixer design connetion Inlet :
A1, B1, S1 dan D1 Outlet Mix
Penambahan pipa Prodline berdasarkan data yang diketahui :
Add pipa segment ke layar klik pada object pipa Design
Connection Ganti nama : Prodline Inlet : Mix ; Outlet : Out dan q2
(Hide)
Pengaturan Sizing Pipa Duryo :
RatingSizing Length : Insert Segment Atur Increment : 100
Atur panjang 4000 m , sch 40 dan nominal diameter 10 ( hasil pengujian
ND satu persatu ) Specivy (Sampai terdapat garis hijau OK
Tambahkan pallete separator 3 phase Klik separator Design
connection Inlet : Out Vapour : gas Light Liquid : Oil Heavy
Liquid : Water
Berikut ini adalah diagram proses yang menunjukan bahwa tekanan masukan ke mixer dari tiap
sumur berbeda sehingga akan menimbulkan backpressure
Maka dilakukan penambahan adjust 1 agar nilai tekanan di aliran A1 sama dengan tekanan S1 (dipilih yang
paling kecil ).
Klik pallet adjust Connection
Adjusted Variable : Object A Choke
Variable Pressure
Target Variable : Object A1
Variable Pressure
Target Value : Another Object Matching Value Object : S1 dan offset 0

Klik Parameter Atur maximum iteration 100


Maka dilakukan penambahan adjust 2 agar nilai tekanan di aliran B1 sama dengan tekanan S1
(dipilih yang paling kecil ).
Klik pallet adjust Connection
Adjusted Variable : Object B Choke
Variable Pressure
Target Variable : Object B1
Variable Pressure
Target Value : Another Object Matching Value Object : S1 dan offset 0

Klik Parameter Atur maximum iteration 100


Maka dilakukan penambahan adjust 3 agar nilai tekanan di aliran D1 sama dengan tekanan S1 (dipilih yang
paling kecil ).
Klik pallet adjust Connection
Adjusted Variable : Object D Choke
Variable Pressure
Target Variable : Object D1
Variable Pressure
Target Value : Another Object Matching Value Object : S1 dan offset 0

Klik Parameter Atur maximum iteration 100


Sehingga dapat dilihat bahwa tekanan masuk mixer nilainya sama yaitu
17,2 psig. Tekanan masukkan yang sama pada mixer dapat menghindari
backpressure.

Anda mungkin juga menyukai