Oleh
30190116067
PROFESI NERS
PADALARANG
2017
25
A. Masalah Utama
1. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
a. Mandi / hygiene
atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi,
b. Berpakaian / berhias
26
c. Makan
jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi
pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BAB/ BAK dengan tepat.
Keterbatasan perawatan diri diatas biasanya diakibatkan karena stressor yang cukup
C. Faktor Predisposisi
Deficit perawatan diri seringkali disebabkan oleh intoleransi aktivitas,
hambatan mobilitas fisik, nyeri, ansietas, atau gangguan kognitif atau persepsi
(misalnya deficit perawatan diri : makan yang berhubungan dengan disorientasi).
Sebagai etiologi, deficit perawatan diri dapat menyebabkan depresi, ketakutan
terhadap ketergantungan dan ketidakberdayaan (misalnya, ketakutan menjadi
ketergantungan total yang berhubungan dengan deficit perawatan diri akibat
kelemahan residual karena penyakit stroke) (Wilkinson dan Ahern 2012).
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003) faktor predisposisi deficit perawatan
diri adalah:
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
b. Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri
c. Kemampuan Psikologis menurun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
27
Masalah psikologi tersebut contohnya harga diri rendah : klien tidak mempunyai
motivasi untuk merawat diri, body image: gambaran individu terhadap dirinya
sangat mempengaruhi kebersihan diri, misalnya individu tidak peduli dengan
kebersihan dirinya.
d. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi
lingkngan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
D. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi,
gangguan kognitif atau perceptual, cemas, lelah atau lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Faktor-
faktor yang mempengaruhi :
Body Image
misalnya dengan adanya perubahan fisik, individu tidak peduli dengan kebersihan
dirinya.
Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan.
Budaya
28
Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
Pada keadaan tertentu / sakit, kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
Dampak fisik
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang terjadi adalah gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga
Dampak psikososial
diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial (Tarwoto dan Wartonah, 2003).
E. Pohon Masalah
29
F. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
Keperawatan
Diri
Klien mengantakandirinya malas berdandan
30
setelah BAB /BAK
Objektif :
berceceran
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Tujuan
Klien mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi
31
2. Tindakan Keperawatan Untuk Klien
mandiri
perawatan diri
Keluarga dapat meneruskan melatih klien dan mendukung agar kemampuan klien
Serangkaian intervensi ini dapat saudara lakukan dengan cara sebagai berikut :
Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh
Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat dan memantu klien dalam
merawat diri.
32
Pertemuan : Ke-1 (pertama)
PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
Klien terlihat bersih, rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan berbau, serta kuku
panjang dan kotor. Pakaian klien terlihat kotor, tidak bercukur bagi yang laki
laki dan tidak berdandan bagi perempuan. Klien makan berceceran, selain itu
makannya juga tidak pada tempatnya. Klien suka BAB / BAK tidak pada
2. Diagnosis Keperawatan
3. Tujuan Khusus / SP 1
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan kriteria sebagai berikut :
33
i. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
34
b) Peragakan cara membersihkan diri dan mempergunakan alat untuk
membersihkan diri
1. Orientasi
Salam Terapeutik
Selamat pagi ?, . Boleh saya kenalan dengan ibu ? Nama saya . Ibu
disini dari pukul 08.00 13.00 WIB siang. Kalau boleh saya tahu nama ibu
Evaluasi / validasi
keluhan tidak ?
Kontrak
c. Waktu : Berapa kira kira kita bias ngobrol ? ibu maunya berapa
menit?
35
d. Bagaimana kalau 10 menit ? Bisa?
dimana ?
2. Fase Kerja
Berapa kali ibu membersihkan diri dalam sehari ? Apakah ibu bias berdandan ?
Alat apa yang ibu gunakan saat makan, menggunakan tangan atau sendok ?
Apakah ibu selalu ke kamar mandi jika ingin BAB / BAK ? Apakah ibu tahu
Apakah ibu tahu tentang alat alat yag digunakan untuk membersihkan diri?
Pertama, lepaskan seluruh baju yang digunakan, lalu siramkan air ketubuh secara
menyeluruh. Gunakan sabun secara merata pada seluruh bagian tubuh dan bilas
sampai bersih. Setelah itu menggosok gigi. Keringkan badan dengan handuk dan
3. Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu dengan obrolan kita tadi ? Ibu merasa senang tidak
Evaluasi Subjektif
36
Kalau ibu sudah tahu cara membersihakan diri nanti saat jam 17.00 ibu
a. Topik : Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang bagaimana
c. Tempat : Kira kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana
37
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. (2009). Prinsip Dasar Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta : Salemba Medika.
Keliat, Budi Anna., Akemat., Helena, Novy., Nurhaeni, Heni. (2011). Keperawatan
Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta : EGC.
Wilkinson, J,M., & Ahern, Nancy R. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (9th ed.).
(Penerjemah : Wahyuningsih, Esty.). Jakarta: EGC.
38